Sebenarnya sih gue males bikin nih trit tapi lihat berita kayaknya ada kejanggalan....iseng iseng nih gue investigasi.Maaf lo kalau repost mohon di koreksi.....
Jakarta - Duet Joko Widodo-Basuki T Purnama memimpin DKI Jakarta sudah genap satu tahun. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menilai kepemimpinan Jokowi di Ibu kota belum menghasilkan banyak prestasi. Seperti soal kebakaran, 1000 rumah terbakar selama setahun Jokowi memimpin.
"Apa yang dilakukan Pak Jokowi biarlah rakyat yang menilai, tetapi media dan semua harus obyektif, bagaimana Jokowi memimpin dan apa yang terjadi sekarang. Yang pokok itu kemacetan, kebakaran, dan 1.000 rumah terbakar. Belum pernah loh 1000 rumah terbakar," ujar Nurhayati di lapangan futsal Samba, Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Selatan, Sabtu (19/10/2013).
Nurhayati lalu membandingkan dengan periode Fauzi Bowo, calon gubernur yang diusung PD pada Pilgub DKI 2012 lalu. Masa pemerintahan Fauzi Bowo, jumlah rumah terbakar menurutnya tidak sampai 1.000.
"Setahun Jokowi ada 1.000 rumah terbakar, satu lokasi di Kelapa Gading. 1.000 Rumah terbakar, belum ada dalam sejarah, apakah itu lambang prestasi? Fauzi Bowo belum pernah. Dalam sejarah belum ada 1.000 rumah terbakar," cetusnya.
Dia juga mengatakan apa yang dilakukan Jokowi saat ini sebenarnya hanya melanjutkan kebijakan yang telah dibuat sebelumnya. Kebijakan Pemprov DKi saat ini bukan hal baru.
"Jokowi itu meneruskan, dan Jakarta ini bukan hutan rimba. Jokowi itu datang tinggal melanjutkan," tuturnya.
"Iyalah, soal pembangunan. Membangun Kota Casablanca dan Jembatan Casablanca, apakah bisa dibikin dalam setahun itu, seperti Jembatan Sambung dan Jembatan Cilandak yang megah, hasil siapa itu? Hasil sebelumnya, Pak Fauzi Bowo. Jangan melupakan jasa-jasa pendahulunya, semua itu hasil dari pendahulunya," ucap Nurhayati
Spoiler for kebohongan:
Jakarta - Kebakaran besar yang melanda Penjaringan 27 September lalu masih sangat terasa. Sikap traumatik dan rasa was-was selalu hadir setiap saat.
"Saya jadi takut api dan sinar terang," kata Khatijah (39) di bekas lokasi kebakaran RT 16/2, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (8/10/2009).
Keresahan Khatijah dirasakan yang lain. Maemun (36), misalkan. Sejak kehilangan rumah dan juga toko kecilnya, ia menjadi berkeringat dingin di tengah keramaian. Keramaian tersebut mengingatkan kondisi panik saat kebakaran.
"Teriakan orang dan suasana panik seperti masih baru kemarin saja," kata Maemun.
Kebakaran hebat yang menghanguskan1200 rumah masih membekas. Jajaran rumah petak, kontrakan, dan bedeng sudah ludes. Termasuk fasilitas umum seperti tempat peribadatan, toilet , dan balai pertemuan warga.
"Sekarang masih mengumpulkan material bangunan untuk membangun lagi," katanya.
Selain puing reruntuhan, tenda kemanusiaan masih tegar berdiri. Mereka yang berasal dari berbagai organisasi sosial dan relawan mencoba membangun keyakinan warga kembali. Sejumlah bantuan material bangunan, baju, dapur umum, perkakas rumah tangga dan air bersih digelontorkan setiap hari.
"Kami hanya membangun kepercayaan hidup lagi. Karena banyak warga yang stres, semua kembali ke nol. Termasuk ke anak-anak yang harus memperoleh standar hidup layak," ujar Vivie (26) salah satu relawan dari organisasi kemanusiaan.
Traumatik berkepanjangan itu akan menumpuk seiring masih tinggi angka kebakaran di Jakarta. Sayangnya, instansi yang bersinggungan langsung mengerem tren kebakaran seperti razia listrik dan penataan pemukiman belum berbuah banyak.
(Ari/ken)
Ketahuan banget kan dia bohong......
Yang gue kasih huruf miring itu gue setuju memang jokowi melanjutkan cuman bedanya dengan yang sebelumnya jokohok banyak action.
Bagi gue sih gak masalah mengkritik asal kritik kinerjanya bukan sosoknya.
.......