Skalanews - Praktisi Hukum, Habiburokhman menuding ada agenda besar dibalik terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No 1 tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas UU No 24/2003 tentang Mahkamah Konstitusi (MK).

Bisa saja, kata dia, ada sesuatu yang tersembunyi jika melihat agenda besar ke depan. Yakni Pemilu 2014 mendatang.

"Kita tahu tahun depan, kita hadapi pemilu. Di mana bisa ada ribuan sengketa pemilihan suara yang akan diadili di sini (MK)," kata Habib di Gedung MK, Jakarta, Senin (21/10).

Lebih lanjut, Habib menilai bahwa anggapan adanya kasus dugaan suap terhadap mantan Ketua MK Akil Mochtar akibat dari tidak dapat diawasinya hakim konstitusi oleh Komisi Yudisial (KY) merupakan anggapan yang salah. Terlebih, anggapan tersebut dipakai sebagai alasan untuk mengeluarkan Perppu.

"Itu anggapan yang salah," tegasnya.

Dalam Perppu, KY dilibatkan, khususnya terkait rekrutmen hakim konstitusi. Disebutkan, dalam rekrutmen hakim konstitusi akan dibentuk panel ahli, yang empat hakim di antaranya dipilih oleh KY. Menurut Habib, penunjukkan empat anggota panel ahli oleh KY itu patut dipertanyakan.

"Terasa sekali tidak ada manfaatnya dan justru bisa bermasalah, karena adanya ketentuan panel ahli empat orang yang ditunjuk KY, di mana KY adalah institusi yang dipilih juga oleh Presiden. Maka kami tidak tahu bagaimana empat orang itu bisa dijamin indenpendensinya?" kata Habib menduga.

"Kalau ada hakim kosntitusi yang merupakan produk Perppu tersebut yang akan adili Pemilu akan datang, tentu kita sangat khawatir," ulasnya.

Seperti diketahui, selain soal panel ahli rekrutmen hakim konstitusi, dalam Perppu No 1/2013 itu juga KY dilibatkan terkait pengawasan hakim MK. Khususnya dalam pembentukan Majelis Kehormatan MK yang sifatnya permanen, bukan Ad Hoc.

Dalam poin pengawasan itu, Majelis Kehormatan MK nantinya dibentuk bersama oleh MK dan KY dengan susunan terdiri atas mantan Hakim MK, praktisi hukum, akademisi yang berlatar belakang hukum, dan tokoh masyarakat. (Deddi Bayu/bus)

http://skalanews.com/berita/detail/1...rbitnya-Perppu