- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kisah Serbuan Bakso Malaysia ke Indonesia


TS
kawawaka
Kisah Serbuan Bakso Malaysia ke Indonesia
1. Masuk lewat perbatasan
Bakso Malaysia masuk ke Indonesia lewat perbatasan pulau Kalimantan dan Sumatera. Bakso ini akan banyak ditemui di daerah Pontianak Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau. Tak hanya bakso, produk daging olahan lain seperti sosis impor pun merambah pasar Indonesia.
"Jumlahnya besar, di daerah perbatasan seperti di Kalimantan, di Kepulauan Riau itu masuk daging olahan seperti sosis, bakso itu banyak sekali masuk," kata Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar Syarif saat dihubungi detikFinance, Kamis (17/10/2013).
Daging olahan tersebut menyerbu daerah-daerah perbatasan, dan merangsek masuk ke pertokoan ritel hingga supermarket. Namun Haniwar mengatakan, jenis bakso impor tersebut masih sangat jarang ditemui di kota-kota besar.
"Masuknya kira-kira sejak 2 tahun lalu. Tapi di sini (Jakarta) belum begitu banyak masuk," katanya.
2. Jumlahnya Berton-ton Setiap Hari
Pengusaha daging olahan dalam negeri resah karena adanya serbuan bakso impor tersebut. Bagaimana tidak, jumlah bakso impor Malaysia yang masuk pun berton-ton setiap harinya.
"Ada perusahaan supplier mesin mengatakan kapasitas pabrik malaysia itu jauh lebih besar. Itu masuk jumlahnya besar, beberapa ton per hari masuk lewat perbatasan," jelas Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar Syarif kepada detikFinance, Kamis (17/10/2013).
3. Rasa dan Bentuk Sama Dengan Bakso Lokal
Secara kasat mata, hampir tidak dapat dibedakan yang mana bakso impor Malaysia dan bakso lokal. Karena dari bentuk dan rasa, bakso tersebut memiliki kesamaan. Yang membedakan adalah, bakso Malaysia yang masuk dilabeli "Made in Malaysia" atau yang sejenisnya. Jika telah dikeluarkan dari bungkusnya, siapa yang bisa membedakan kedua bakso tersebut?
"Saya pernah lihat bentuknya sama persis, rasanya bagus juga," kata
Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar Syarif kepada detikFinance, Kamis (17/10/2013).
4. 50% Lebih Murah Daripada Produk Lokal
Alasan lain pengusaha lokal teriak dengan adanya serbuan bakso impor Malaysia ini karena produk tersebut dijual setengah harga dari produk lokal.
"Minimal harganya itu separuhnya mereka. Kalau kita Rp 80 ribu, mereka Rp 40 ribu," Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar Syarif kepada detikFinance, Kamis (17/10/2013).
5. Bahan Baku Dari India.
Produsen bakso asal Malaysia mendapatkan bahan baku yang lebih murah dibanding dengan yang didapat oleh produsen bakso lokal Indonesia. Mereka mendapatkan bahan baku dari India, sedangkan produsen Indonesia mendapatkannya dari Australia.
"Dari India, Harganya Rp 25.000/Kg, kalau kita pakai dari Australia sekurang-kurangnya US$ 5 (sekitar Rp 50.000)," kata Ketua National Meat Procession Association-Indonesia (NAMPA) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia, Ishana Mahisa.
[url]http://finance.detik..com/read/2013/10/21/105358/2390776/4/2/kisah-serbuan-bakso-malaysia-ke-indonesia#bigpic[/url]
=====
sampaiii bakso ajaaa import


Bakso Malaysia masuk ke Indonesia lewat perbatasan pulau Kalimantan dan Sumatera. Bakso ini akan banyak ditemui di daerah Pontianak Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau. Tak hanya bakso, produk daging olahan lain seperti sosis impor pun merambah pasar Indonesia.
"Jumlahnya besar, di daerah perbatasan seperti di Kalimantan, di Kepulauan Riau itu masuk daging olahan seperti sosis, bakso itu banyak sekali masuk," kata Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar Syarif saat dihubungi detikFinance, Kamis (17/10/2013).
Daging olahan tersebut menyerbu daerah-daerah perbatasan, dan merangsek masuk ke pertokoan ritel hingga supermarket. Namun Haniwar mengatakan, jenis bakso impor tersebut masih sangat jarang ditemui di kota-kota besar.
"Masuknya kira-kira sejak 2 tahun lalu. Tapi di sini (Jakarta) belum begitu banyak masuk," katanya.
2. Jumlahnya Berton-ton Setiap Hari
Pengusaha daging olahan dalam negeri resah karena adanya serbuan bakso impor tersebut. Bagaimana tidak, jumlah bakso impor Malaysia yang masuk pun berton-ton setiap harinya.
"Ada perusahaan supplier mesin mengatakan kapasitas pabrik malaysia itu jauh lebih besar. Itu masuk jumlahnya besar, beberapa ton per hari masuk lewat perbatasan," jelas Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar Syarif kepada detikFinance, Kamis (17/10/2013).
3. Rasa dan Bentuk Sama Dengan Bakso Lokal
Secara kasat mata, hampir tidak dapat dibedakan yang mana bakso impor Malaysia dan bakso lokal. Karena dari bentuk dan rasa, bakso tersebut memiliki kesamaan. Yang membedakan adalah, bakso Malaysia yang masuk dilabeli "Made in Malaysia" atau yang sejenisnya. Jika telah dikeluarkan dari bungkusnya, siapa yang bisa membedakan kedua bakso tersebut?
"Saya pernah lihat bentuknya sama persis, rasanya bagus juga," kata
Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar Syarif kepada detikFinance, Kamis (17/10/2013).
4. 50% Lebih Murah Daripada Produk Lokal
Alasan lain pengusaha lokal teriak dengan adanya serbuan bakso impor Malaysia ini karena produk tersebut dijual setengah harga dari produk lokal.
"Minimal harganya itu separuhnya mereka. Kalau kita Rp 80 ribu, mereka Rp 40 ribu," Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar Syarif kepada detikFinance, Kamis (17/10/2013).
5. Bahan Baku Dari India.
Produsen bakso asal Malaysia mendapatkan bahan baku yang lebih murah dibanding dengan yang didapat oleh produsen bakso lokal Indonesia. Mereka mendapatkan bahan baku dari India, sedangkan produsen Indonesia mendapatkannya dari Australia.
"Dari India, Harganya Rp 25.000/Kg, kalau kita pakai dari Australia sekurang-kurangnya US$ 5 (sekitar Rp 50.000)," kata Ketua National Meat Procession Association-Indonesia (NAMPA) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia, Ishana Mahisa.
[url]http://finance.detik..com/read/2013/10/21/105358/2390776/4/2/kisah-serbuan-bakso-malaysia-ke-indonesia#bigpic[/url]
=====
sampaiii bakso ajaaa import



0
3.5K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan