- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tak Bisa Dikritik, Jokowi seperti Dewa dan Diktator


TS
aabbddiikkaa
Tak Bisa Dikritik, Jokowi seperti Dewa dan Diktator
Quote:

Quote:
itoday – Saat ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi dianggap seperti dewa dan tidak bisa dikritik. Kondisi ini akan mengakibatkan Jokowi menjadi diktator.
“Diktator adalah orang baik yang disuntik vaksin anti-kritik,” tulis Dosen Ilmu Pemerintahan UGM, Abdul Gaffar Karim di akun Facebook miliknya.
Kata Abdul Gaffar, Jokowi yang dikondisikan tidak bisa dikritik sangat buruk bagi demokrasi. “Jokowi itu bagus. Tapi kalau terus-menerus dikondisikan untuk tak bisa dikritik, ia akan jadi jelek bagi demokrasi,” papar Abdul Gaffar.
Pendapat Abdul Gaffar pun mendapat dukungan dari beberapa temannya di Facebook di antaranya Fadmi Sustiwi.
Fadmi mengingatkan, bahwa kekuasaan itu cenderung korup dan penguasa itu bisa dikritik. “Betul Gaffar yg harus diingat adalah power tends to corrupt, dan tentu ini bisa kena siapa saja. penguasa tentu harus bisa dikritik elite, intelektual dan rakyat biasa,” tulis Fadmi.
David Efendi justru melihat para pengikut Jokowi menganggap, Gubernur DKI Jakarta seperti dewa yang tidak bisa salah.
“Kita lihat pasukan “anti-kritik” dalam komentar-komentar di kompas.com yang menempatkan Jokowi macam “dewa,” can do no wrong. Saya hanya khawatir suatu ketika Jokowi bikin ”kesalahan fatal” mereka langsung harakiri. Ini bahaya sekali dab. Hehe serius amat…”tulisnya.
“Diktator adalah orang baik yang disuntik vaksin anti-kritik,” tulis Dosen Ilmu Pemerintahan UGM, Abdul Gaffar Karim di akun Facebook miliknya.
Kata Abdul Gaffar, Jokowi yang dikondisikan tidak bisa dikritik sangat buruk bagi demokrasi. “Jokowi itu bagus. Tapi kalau terus-menerus dikondisikan untuk tak bisa dikritik, ia akan jadi jelek bagi demokrasi,” papar Abdul Gaffar.
Pendapat Abdul Gaffar pun mendapat dukungan dari beberapa temannya di Facebook di antaranya Fadmi Sustiwi.
Fadmi mengingatkan, bahwa kekuasaan itu cenderung korup dan penguasa itu bisa dikritik. “Betul Gaffar yg harus diingat adalah power tends to corrupt, dan tentu ini bisa kena siapa saja. penguasa tentu harus bisa dikritik elite, intelektual dan rakyat biasa,” tulis Fadmi.
David Efendi justru melihat para pengikut Jokowi menganggap, Gubernur DKI Jakarta seperti dewa yang tidak bisa salah.
“Kita lihat pasukan “anti-kritik” dalam komentar-komentar di kompas.com yang menempatkan Jokowi macam “dewa,” can do no wrong. Saya hanya khawatir suatu ketika Jokowi bikin ”kesalahan fatal” mereka langsung harakiri. Ini bahaya sekali dab. Hehe serius amat…”tulisnya.
Quote:
Komentar TS
Quote:
Sosok Jokowi yang terkenal sederhana, peduli dengan rakyat, dan solutif mengatasi masalah yang ada di wilayah yang beliau pimpin, menyebabkan kita terlalu mengagungkan Jokowi. Hal ini merupakan hal yang tidak sehat. Karena seharusnya, kita sebagai rakyat, merupakan pihak yang netral, tak bertendensi ke pihak manapun. Sehingga, jika suatu saat Jokowi melakukan kesalahan, kita bisa menilai dan memberi kritik secara objektif dan membangun. Bukankah kebijakan yang baik untuk rakyat memang wajib dilakukan oleh pemerintah? Kok begitu rakyat merasakan kebijakan yang baik, malah terlena dan mengagungkan si pembuat kebijakan? Padahal seharusnya itu wajar dilakukan pemerintah 

Quote:
Harapan TS
Quote:
Ini bukan thread yang bertujuan menyulut perseteruan. Jadi, TS harap tidak ada Kaskuser yang rusuh di thread ini. Silakan keluarkan komentar Kaskuser di sini, demi Jakarta dan Indonesia yang lebih baik 

Diubah oleh aabbddiikkaa 21-10-2013 18:27
0
8.3K
Kutip
176
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan