JAKARTA - Pro dan kontra terkait mobil murah kian memanas. Tidak sedikit yang mendukung program yang diusung pemerintah dan banyak pula yang menentangnya.
Danang Parikesit, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia menyatakan populasi kendaraan pribadi jenis mobil di Ibukota Jakarta akan bertambah di tahun depan. Situasi seperti itu tentu dapat memicu kemacetan yang selama ini menjadi momok bagi masyarakat Ibukota.
"Bicara skenario, di Jakarta akan ada tambahan kendaraan sekitar 200 ribu mobil baik yang mobil murah dan bukan murah. Itu akan mengurangi kecepatan pada jam puncak pagi hari dari yang tadinya 10-12 kpj tahun depan diperkirakan 8-10 kpj. Apalagi tahun depan dimana konstruksi MRT akan jalan, konstruksi jalan layang kereta api akan jalan beberapa inisiasi monorail kemungkinan akan melakukan konstruksi sehingga akan cukup banyak kegiatan fisik yang terjadi di Jakarta," jelasnya di arena IIMS.
"Artinya gangguan terhadap kenyaman dan kelancaran berkendara pasti akan terpengaruh. Jadi mungkin ini permasalah terbesar yang akan dihadapi Pak Jokowi tahun depan," tambahnya lagi.
Danang pun mengomentari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang tidak mendukung adanya program mobil murah. Menurutnya yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah alat transportasi yang nyaman dengan biaya terjangkau bukan mobil murah.
"Saya kira beliau mengambil angle yang lebih tepat untuk mengatakan alat transportasi murah bukan mobil murah. Karena pada dasarnya masyarakat membutuhkan alat transportasi yang nyaman dan terjangkau. Saya rasa teman-teman saya yang mendukung angkutan umum sangat iri dengan insentif pemerintah yang diberikan secara besar-besaran terhadap industri mobil padahal diindustri angkutan umum itu tidak cukup," urainya.
Pria berkacamata itupun menilai ada perbedaan perlakuan antara industri mobil dan sektor angkutan umum. Menurutnya jika sektor angkutan umum ini diberikan insentif maka industrinya akan berkembang.
"Jadi orang yang mau beli angkutan umum mesti ada uang muka, jika pemerintah benar-benar mau jika ada yang mau beli angkutan umum seperti bis itu uang mukanya bisa 10 persen atau kalu bisa 0 persen sehingga industri angkutan umumnya bisa berjalan dengan baik. Jadi saya rasa harus ada persamaan perlakuan di industri mobil dengan kebijakan di sektor angkutan umum khususnya," tukasnya.
Tapi maksud TS bukan itu yang ingin disampaikan, hanya saja ada dikit keterkaitannya.
Begini ceritanya.....
Tadi malem seperti biasa TS ampe rumah jam 20.31 WIB, begitu sampai langsung disambut oleh istri ane yang paling cantik di dunia. Setelah ane masuk dan duduk dikursi depan sambil copotin sepatu, seperti biasa bini ane ambilin air putih buat minum ane. Setelah ngobrol kesana kemari sambil ane ngilangin capek akibat macetnya Jakarta, bini ngasih laporan bahwa HP Blackberry ane yang udah hampir 5 tahun ane pakai buat komunikasi dengan rekan2 seantero jagat raya, ngasih hadiah 1 (satu) unit Honda Jazz RS. Antara senang (karena ane bakal punya mobil), tapi dikit gak percaya (apa iya). Trus ane ditunjukin PM ke PIN dari si pengirim "Blackberry"
Nih baca sendiri gan...
Spoiler for PM ke PIN ane:
Spoiler for PM_1:
Spoiler for PM_2:
Spoiler for PM_3:
Spoiler for PM_4:
Spoiler for PM_5:
Spoiler for PM_6:
Spoiler for PM_7:
Spoiler for PM_8:
Spoiler for PM_9:
Spoiler for PM_10:
Spoiler for PM_11:
Spoiler for PM_12:
Spoiler for PM_13:
Spoiler for PM_14:
Spoiler for PM_15:
Spoiler for PM_16:
Ane coba cek ke website yang disertakan dalam PM PIN BB ane
Spoiler for Nih gan webnya...:
Spoiler for web_1:
Spoiler for web_1:
Spoiler for web_3:
Spoiler for web_4:
Spoiler for web_5:
Spoiler for web_6:
Nih web Blackberry yang benernya...
Spoiler for web asli:
Nah agan2 sekalian, TS hanya minta pendapat agan2 sekalian, ane berpikir itu penipuan. Mohon komen bijak dari agan dengan sedikit penjelasan, kali aja bisa buat info ke agan2 yang lain barangkali dapet pengalaman serupa dengan TS