Jakarta - Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin kembali mangkir dalam pemeriksaan di sidang perkara dugaan suap kuota impor daging sapi di Pengadilan Tipikor. Dalam sidang dengan terdakwa eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Hilmi kembali dijadwalkan diperiksa hari ini. Akankah Ustad Hilmi mengungkap siapa sosok Bunda Putri?

Nama Hilmi pernah disebut sejumlah saksi di persidangan termasuk oleh Luthfi Hasan. Mantan Presiden PKS itu mengaku mengenal Bunda Putri melalui Hilmi. Terkait ketidakhadiran Hilmi dalam sidang sebelumnya, PKS sendiri tidak mengetahui alasan ketidakhadiran Hilmi tersebut.

Sebelumnya, Luthfi mengakui dikenalkan ke Bunda Putri oleh Hilmi. Bunda Putri dianggap punya informasi yang bisa dipercaya. Mantan presiden PKS ini tak perlu memverifikasi siapa Bunda Putri karena yang memberi rekomendasi adalah orang terpercaya, yakni Hilmi.

Pihak PKS tak mau banyak berkomentar. Mereka justru mendorong agar pengadilan membuka fakta itu.

"Monggo didalami, dibuka, diungkap semua yang terselubung," kata Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera, Jumat (11/10/2013) lalu.

"Kan hukum berlaku umum. Tugas hakim dan pengadilan membuktikan semuanya," ucap Mardani.

Dalam rekaman percakapan antara Ridwan dan Ahmad Fathanah hasil sadapan KPK yang diputar di persidangan, juga disinggung nama Hilmi.

Percakapan telepon itu juga membicarakan uang Rp 40 miliar untuk 'engkong' yang diakui Ridwan sebagai ayahnya, Ustad Hilmi

Sedangkan dalam dakwaan pencucian uang, Luthfi pada 29 Maret 2007 hingga 8 Desember 2008 memberikan uang Rp 1,5 miliar secara bertahap sebanyak 29 kali ke Hilmi. Uang ini sebut jaksa KPK untuk pembelian satu unit bangunan rumah seluas 250 m2 di atas tanah seluas 700 m2 di Jalan Loji Timur Nomor 24, Desa Cipanas, Cianjur, Jabar.

Luthfi, antara Maret 2007 hingga Desember 2008, diketahui membayarkan Rp 350 juta kepada Hilmi untuk pembelian Nissan Frontier Navara B 9051 QI. Selanjutnya Luthfi meminta Agus Trihono melakukan balik nama kepemilikan pada BPKB dan STNK mobil tersebut dengan menggunakan nama Rantala Sikayo selaku asisten pribadinya.

Luthfi didakwa bersama-sama Fathanah menerima duit Rp 1,3 miliar dari Dirut Indonesiauna Utama. Duit ini sebagai fee pengurusan kuota impor yang diajukan PT Indonesiauna.

Fee diberikan agar Luthfi yang berstatus anggota DPR dan Presiden PKS menggunakan jabatannya untuk mempengaruhi pejabat Kementan yang dipimpin Suswono agar membantu mengeluarkan surat rekomendasi persetujuan atas kuota impor yang diajukan PT Indonesiauna Utama dan anak perusahaannya walaupun kuota sudah tidak tersedia.

[url]http://news.detik..com/read/2013/10/21/070953/2390551/10/dipanggil-di-sidang-lutfhi-hasan-akankah-hilmi-ungkap-sosok-bunda-putri?n991102605[/url]
[url]http://news.detik..com/read/2013/10/21/070953/2390551/10/2/dipanggil-di-sidang-lutfhi-hasan-akankah-hilmi-ungkap-sosok-bunda-putri[/url]

ini sesepuh PKS yg diagung2kan kader pks...ternyata mangkir melulu....koq berjiwa pengecut ya....mana rasa amanah dan tanggung jawabnya