- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
M Rahmad Berkilah, Malah Sri Mulyono yang Minta Maaf ke BIN


TS
deganfan
M Rahmad Berkilah, Malah Sri Mulyono yang Minta Maaf ke BIN
Keterangan Prof Subur dan Kepala BIN Tak Sinkron, Rahmad Minta Penjelasan
Ferdinan - detikNews
Fitnah Subur Dijemput BIN
Jakarta - Anggota Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Muhammad Rahmad menyebut ada keterangan yang tidak berkesesuaian antara Prof Subur Budhisantoso dengan Kepala BIN, Marciano Norman. Rahmad pun balik meminta penjelasan.
"Ada keterangan yang berlawanan antara Prof Subur dengan Ka BIN tentang agenda pertemuan di kantor BIN. Hal inilah yang perlu dijelaskan secara terbuka sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan sesungguhnya," kata Rahmad dalam jumpa pers di Rumah Pergerakan yang juga kediaman Anas Urbaningrum di Jalan Duren Sawit, Jaktim, Minggu (20/10/2013).
Keterangan berlawanan yang dimaksud adalah bantahan Ka BIN soal adanya jadwal pertemuan dengan Prof Subur pada Jumat (18/10).
"Prof Subur menyatakan bahwa beliau hadir di kantor BIN sejak jam 10.00 WIB karena ada pertemuan dengan Ka BIN," papar Rahmad membandingkan keterangan KaBIN dengan Prof Subur.
Keterangan soal jadwal pertemuan didapat Rahmad dari Sri Mulyono yang juga anggota PPI. Prof Subur saat dikonfirmasi ulang Sri mengaku telah memiliki jadwal dengan Ka BIN pada pagi sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (18/10/2013).
Tapi pertemuan itu tidak terjadi, Prof Subur mengaku bertahan di kantor BIN, Kalibat, Jaksel hingga pukul 14.30 WIB. "Sehingga membatalkan hadirpada acara dialog di PPI," ujar Rahmad.
Keganjilan lainnya sebut Rahmad soal pengunduran pertemuan dari semula pukul 10.00 menjadi pukul 13.00 WIB karena Ka BIN tengah menjemput presiden di bandara. "Hal ini perlu juga dijelaskan karena presiden baru tiba di Jakarta pada Sabtu 19 Oktober 2013," ujar Rahmad.
Di keterangan poin terakhir, Rahmad berharap BIN bekerja profesional untuk kepentingan negara. "Profesionalisme dan loyalitas BIN kepada kepentingan negara pasti akan menghadirkan dukungan kepada BIN dari seluruh rakyat," tuturnya.
M Rahmad Berkilah, Malah Sri Mulyono yang Minta Maaf ke BIN
Ferdinan - detikNews
Fitnah Subur Dijemput BIN
Jakarta - Loyalis Anas Urbaningrum yang menebar informasi Prof Subur Budhisantoso dijemput BIN merasa tak bersalah dan menolak minta maaf. Namun justru anggota ormas PPI Sri Mulyono yang minta maaf, kok bisa?
Rupanya Sri Mulyono yang bertugas menjemput Prof Subur ke Diskusi PPI di Duren Sawit pada Jumat lalu. Namun ia gagal menjemput dan menyampaikan hal itu ke Rahmad yang bertindak sebagai moderator diskusi di kediaman Anas itu.
"Atas informasi yang kurang tepat itulah saya meminta maaf kepada Muhammad Rahmad, kepada Prof SBS dan pihak yang merasa dirugikan atas perkembangan pemberitaan masalah ini termasuk BIN," ujar Sri Mulyono kepada wartawan di Rumah Pergerakan, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (10/20/2013).
Sementara Rahmad sendiri menolak meminta maaf. Rahmad merasa tak ada yang salah dengan yang diucapkannya.
"Saya tidak pernah mengatakan Prof SBS diculik, ditangkap, diambil paksa, diamankan, diciduk dan sebagainya," kata Rahmad dalam jumpa pers di Rumah Pergerakan di Duren Sawit, Jaktim, Minggu (20/10/2013)
Pernyataan Rahmad tentang batalnya kedatangan Prof Subur ke acara diskusi karena dijemput oleh BIN menyebar luas di Youtube. Kepala BIN Marciano Norman dan Menko Polhukam Djoko Suyanto mendesak M Rahmad meminta maaf dan mempertanggungjawabkan pernyatannya karena Prof Subur juga telah membantah dijemput paksa BIN.
[url]http://news.detik..com/read/2013/10/20/194642/2390477/10/keterangan-prof-subur-dan-kepala-bin-tak-sinkron-rahmad-minta-penjelasan?9911012[/url]
[url]http://news.detik..com/read/2013/10/20/180811/2390443/10/m-rahmad-berkilah-malah-sri-mulyono-yang-minta-maaf-ke-bin[/url]
Ormas baru udah nyebar kabar bohong.. ketahuan bohong malah ngeles ga mau minta maaf


Ferdinan - detikNews
Fitnah Subur Dijemput BIN
Jakarta - Anggota Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Muhammad Rahmad menyebut ada keterangan yang tidak berkesesuaian antara Prof Subur Budhisantoso dengan Kepala BIN, Marciano Norman. Rahmad pun balik meminta penjelasan.
"Ada keterangan yang berlawanan antara Prof Subur dengan Ka BIN tentang agenda pertemuan di kantor BIN. Hal inilah yang perlu dijelaskan secara terbuka sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan sesungguhnya," kata Rahmad dalam jumpa pers di Rumah Pergerakan yang juga kediaman Anas Urbaningrum di Jalan Duren Sawit, Jaktim, Minggu (20/10/2013).
Keterangan berlawanan yang dimaksud adalah bantahan Ka BIN soal adanya jadwal pertemuan dengan Prof Subur pada Jumat (18/10).
"Prof Subur menyatakan bahwa beliau hadir di kantor BIN sejak jam 10.00 WIB karena ada pertemuan dengan Ka BIN," papar Rahmad membandingkan keterangan KaBIN dengan Prof Subur.
Keterangan soal jadwal pertemuan didapat Rahmad dari Sri Mulyono yang juga anggota PPI. Prof Subur saat dikonfirmasi ulang Sri mengaku telah memiliki jadwal dengan Ka BIN pada pagi sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (18/10/2013).
Tapi pertemuan itu tidak terjadi, Prof Subur mengaku bertahan di kantor BIN, Kalibat, Jaksel hingga pukul 14.30 WIB. "Sehingga membatalkan hadirpada acara dialog di PPI," ujar Rahmad.
Keganjilan lainnya sebut Rahmad soal pengunduran pertemuan dari semula pukul 10.00 menjadi pukul 13.00 WIB karena Ka BIN tengah menjemput presiden di bandara. "Hal ini perlu juga dijelaskan karena presiden baru tiba di Jakarta pada Sabtu 19 Oktober 2013," ujar Rahmad.
Di keterangan poin terakhir, Rahmad berharap BIN bekerja profesional untuk kepentingan negara. "Profesionalisme dan loyalitas BIN kepada kepentingan negara pasti akan menghadirkan dukungan kepada BIN dari seluruh rakyat," tuturnya.
M Rahmad Berkilah, Malah Sri Mulyono yang Minta Maaf ke BIN
Ferdinan - detikNews
Fitnah Subur Dijemput BIN
Jakarta - Loyalis Anas Urbaningrum yang menebar informasi Prof Subur Budhisantoso dijemput BIN merasa tak bersalah dan menolak minta maaf. Namun justru anggota ormas PPI Sri Mulyono yang minta maaf, kok bisa?
Rupanya Sri Mulyono yang bertugas menjemput Prof Subur ke Diskusi PPI di Duren Sawit pada Jumat lalu. Namun ia gagal menjemput dan menyampaikan hal itu ke Rahmad yang bertindak sebagai moderator diskusi di kediaman Anas itu.
"Atas informasi yang kurang tepat itulah saya meminta maaf kepada Muhammad Rahmad, kepada Prof SBS dan pihak yang merasa dirugikan atas perkembangan pemberitaan masalah ini termasuk BIN," ujar Sri Mulyono kepada wartawan di Rumah Pergerakan, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (10/20/2013).
Sementara Rahmad sendiri menolak meminta maaf. Rahmad merasa tak ada yang salah dengan yang diucapkannya.
"Saya tidak pernah mengatakan Prof SBS diculik, ditangkap, diambil paksa, diamankan, diciduk dan sebagainya," kata Rahmad dalam jumpa pers di Rumah Pergerakan di Duren Sawit, Jaktim, Minggu (20/10/2013)
Pernyataan Rahmad tentang batalnya kedatangan Prof Subur ke acara diskusi karena dijemput oleh BIN menyebar luas di Youtube. Kepala BIN Marciano Norman dan Menko Polhukam Djoko Suyanto mendesak M Rahmad meminta maaf dan mempertanggungjawabkan pernyatannya karena Prof Subur juga telah membantah dijemput paksa BIN.
[url]http://news.detik..com/read/2013/10/20/194642/2390477/10/keterangan-prof-subur-dan-kepala-bin-tak-sinkron-rahmad-minta-penjelasan?9911012[/url]
[url]http://news.detik..com/read/2013/10/20/180811/2390443/10/m-rahmad-berkilah-malah-sri-mulyono-yang-minta-maaf-ke-bin[/url]
Ormas baru udah nyebar kabar bohong.. ketahuan bohong malah ngeles ga mau minta maaf



0
1.2K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan