Sebuah penemuan tengkorak manusia purba yang terkubur di bawah sebuah desa di bekas Republik Soviet, Georgia telah mengungkapkan petunjuk yang bisa mengguncang teori evolusi manusia.

Tengkorak yang diperkirakan telah berusia 1,8 juta tahun mungkin bisa menjadikan para peneliti teori evolusi manusia untuk kembali menulis ulang sejarah umat manusia.

Selain itu, empat tengkorak parsial lainnya ditemukan bersamaan dengan tengkorak ini. Diduga keempat tengkorak ini juga berasal dari waktu yang sama, tetapi dengan variasi besaran volume tengkorak yang berbeda dari satu sama lain. Hal ini juga yang nampak pada manusia modern.

"Kami tidak menyebut manusia modern kerdil dan suku Eskimo merupakan manusia dengan spesies berbeda," kata Shreeve. "Dan seharusnya memang kita tidak seharusnya menyebut mereka dengan sebutan spesies yang berbeda juga." tambahnya.

Hal ini juga memiliki pengertian jika mungkin saja hanya terdapat sedikit jenis manusia purba di zaman dahulu. Namun dalam satu spesies tersebut juga memiliki ukuran badan dan tengkorak yang berbeda, sama seperti manusia modern.

Artinya bisa saja tidak banyak cabang di pohon evolusi manusia jika nantinya spesies seperti homo habilis dan homo ergaster merupakan satu spesies saja yaitu homo erectus.