- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Be A Man! Jadilah Seorang Lelaki!


TS
dandanggulo
Be A Man! Jadilah Seorang Lelaki!
Selamat datang di thread Don Juan tips.
Pertama, ane bukan seorang Don Juan. Posting ini hanya terjemahan bebas dari salah satu tulisan di http://www.sosuave.com/bible/bible.htm. Si penulis asli menyebut dirinya "Pook".
Dulu ane adalah seorang Nice Guy, atau terjemahan bebasnya, si pria manis dan baik hati. Entah kenapa ane tidak juga punya pacar, baik jaman SMP, SMA, maupun kuliah. Padahal ane baik hati lho. Ane pernah dekat dengan perempuan yang ane taksir, tapi nasib, sekedar jadi “kakak”. Sakitnya, ane lihat ada orang yang bisa jadi playboy cap kadal alias suka mempermainkan wanita (istilah di artikel Jerk). Udah gitu tetep aja gampang banget gonta-ganti pacar.
Akhirnya salah seorang teman merekomendasikan membaca website tersebut. Barulah pikiran ane terbuka. Sejak itu, ane jadi bisa mendekati beberapa gadis. Akhirnya setelah melalui proses seleksi, ane menjatuhkan pilihan pada seorang gadis yang sekarang menjadi istri ane.
Di sini ane Cuma ingin berbagi hal yang merubah cara pikir ane tentang diri ane yang dulu merasa malang karena tidak laku-laku.
Salah satu artikel tersebut ane terjemahkan di bawah ini. Selamat menikmati!
Pertama, ane bukan seorang Don Juan. Posting ini hanya terjemahan bebas dari salah satu tulisan di http://www.sosuave.com/bible/bible.htm. Si penulis asli menyebut dirinya "Pook".
Dulu ane adalah seorang Nice Guy, atau terjemahan bebasnya, si pria manis dan baik hati. Entah kenapa ane tidak juga punya pacar, baik jaman SMP, SMA, maupun kuliah. Padahal ane baik hati lho. Ane pernah dekat dengan perempuan yang ane taksir, tapi nasib, sekedar jadi “kakak”. Sakitnya, ane lihat ada orang yang bisa jadi playboy cap kadal alias suka mempermainkan wanita (istilah di artikel Jerk). Udah gitu tetep aja gampang banget gonta-ganti pacar.
Akhirnya salah seorang teman merekomendasikan membaca website tersebut. Barulah pikiran ane terbuka. Sejak itu, ane jadi bisa mendekati beberapa gadis. Akhirnya setelah melalui proses seleksi, ane menjatuhkan pilihan pada seorang gadis yang sekarang menjadi istri ane.
Di sini ane Cuma ingin berbagi hal yang merubah cara pikir ane tentang diri ane yang dulu merasa malang karena tidak laku-laku.
Salah satu artikel tersebut ane terjemahkan di bawah ini. Selamat menikmati!
Spoiler for Be A Man:
Be A Man – Jadilah Seorang Lelaki
Ada hadiah untuk orang yang benar menjawab pertanyaan ini, “Apakah Lelaki itu?” Ketika ditanya apa yang mereka inginkan dari seorang pria, wanita menjawab, “SEORANG LELAKI!” Sayangnya, lelaki sejati semakin langka akhir-akhir ini. Wanita bosan dengan para pria lembek yang tidak punya tulang belakang. Seorang wanita bahkan menulis lagu tentang hal tersebut, “Kemanakah para cowboy pergi?”.
Jadi, apa Lelaki itu? Bagaimana ia bersikap? Berabad silam, pertanyaan tersebut tidak ada. Tapi di tengah budaya feminim saat ini, kebanyakan kita dibesarkan untuk percaya bahwa ada yang salah dengan menjadi seorang lelaki dan bersikap sebagaimana seorang lelaki seharusnya bersikap. Tidak heran para pria tidak tahu bagaimana bersikap ditengah-tengah wanita.
Jadi, saya menelusuri misteri untuk mencari jawaban atas pertanyaan ini. Beberapa wanita sedang berkelompok, bergosip dan berceloteh tentang pria manis, fashion, hubungan dan lain-lain. Perilaku ini umum pada semua wanita dari semua budaya (juga pada binatang. Sapi betina berkelompok dan melenguh dan mengunyah rumput dan memperhatikan banteng yang cukup berani untuk mendekati kelompoknya).
Aku mendekat, “Apa kabar, ladies! Aku Pook”.
Salah satu cumiik, “Oh! Ia Pook!” Yang lain cumiik seragam.
Setelah mereka menenangkan diri, aku bertanya, “Ladies! Katakan padaku, apa yang kalian definisikan sebagai Lelaki?”
Dengan lidah licinnya, para wanita menjawab:
“Lelaki adalah orang yang peka padaku.”
“Lelaki adalah orang yang akan memenuhi kebutuhanku.”
“Lelaki adalah orang yang mengerti perasaanku.”
“Lelaki adalah orang yang tidak egois.”
“Lelaki adalah orang yang mau duduk manis dan menonton bersamaku seharian.”
“Lelaki adalah orang yang many menemaniku belanja.”
“Lelaki adalah orang yang berbagi perasaannya padaku.”
Jawaban yang terlalu umum! Para pria mendengarkan dan melakukan apa yang dikatakan para wanita. Mereka senantiasa berusaha menjadi ‘manis’ dan ‘baik’ dan ‘menyenangkan’. Ibu-ibu dan para wanita tua bangga pada mereka dan berkata, “Jika aku lebih muda, aku akan mau bersamamu!”
Kasihan si Nice Guy! Wanita seumurnya menghindarinya seperti penyakit dan berlompatan mendekati si Jerk. Si Nice Guy menjadi penampung curhat yang dibuang sehabis digunakan. Si Nice Guy, karena begitu manis dan baik, mendengarkan wanita yang memuntahkan perasaannya tentang pria dan masalahnya dengan pacarnya. Ia mendengarkan dengan penuh harap ketika ia mendengar, ”Oh, mengapa para pria tidak bisa sepertimu! Kamu mau mendengar dan mengerti.” Lalu ia pergi dan digombali lagi oleh seorang Jerk yang lain! Perputaran kejam tersebut berulang lagi dan lagi.
Mengapa para wanita bertingkah seperti itu?
Mereka hanya bertingkah seperti layaknya wanita, sesuai alamiahnya. Masalahnya bukan pada mereka, itu ada pada para pria. Kita takut bersikap sesuai alamiah kita, yaitu menjadi seorang Lelaki. Berada dalam budaya yang menganggap kejantanan sebagai pemangsa, kita memendamnya dalam diri kita. Dengan melakukannya, kita menyembunyikan seksualitas kita. Sebuah KEPRIBADIAN, itu yang dicari wanita. Seseorang yang mereka dapat andalkan (bertulang belakang), seseorang yang akan sukses (punya ambisi), dan seseorang yang bisa mengambil keputusan. Nice guy tidak punya tulang belakang karena mereka berpikir bahwa wanita itu makhluk getas yang akan gampang pecah kalau dilawan; nice guy tidak menunjukkan ambisinya karena mereka takut dianggap arogan oleh wanita; nice guy takut mengambil keputusan karena takut dianggap suka memaksa.
Dua kutub pemikiran para pria: Nice Guy dan Jerk. Keduanya saling menyalahkan.
“Kamu mengacaukan wanita dengan kurangnya komitmen dan sikap tidak menghargai”, kata si Nice Guy.
“Kamu memanjakan wanita dengan telingamu yang mau terus-terusan mendengar dan sikap sok perhatian”, balas si Jerk.
Perang yang tak pernah usai. Setiap mereka punya kesimpulan sendiri. Satu sisi mengatakan, “Jerk adalah jalannya. Kencan tiada henti! Evolusi menuntutnya.” Yang lain bicara, “Nice Guy adalah jalannya. Hubungan yang indah. Masyarakat menginginkannya”.
Tapi keduanya terus berdebat.
“Kamu menyebabkan wanita berpikir bahwa mereka bisa mengontrol”, kata Jerk.
“Ahh, tapi kamu membuat wanita berpikir semua pria itu ** SENSOR **”, balas Nice Guy.
Apakah ada akhir dari debat Nice Guy vs Jerk? Apakah hanya itu pilihannya?
Perputaran
Nice Guy muncul. Ia lembut dan ingin berkata di telinga tiap wanita, “Aku tidak akan menyakitimu. Aku manis dan baik. Karena itu kamu seharusnya kencan denganku.” Ketika si Nice Guy ngobrol dengan seorang gadis saat kencan, *poof*, kencan berubah menjadi opera. “Oh, hidupku begitu sengsara”, keluh si Nice Guy. “Mobil mungilku tertabrak, aku gagal di kelas, tapi karena kamu hariku menjadi jauh lebih baik”. Lalu si Nice Guy meneruskan, “Aku ceritakan padamu tentang kisah hidupku. Proses kelahiranku begitu lama dan menyakitkan bagi ibuku…” Budaya kita telah menjadi begitu feminim sampai si Nice Guy berpikir bahwa wajar untuk memuntahkan perasannya di mana-mana. (Itu menjijikkan!) Wanita, seketika itu, lari ke bukit ketika mereka mendengar pernyataan cintamu.
Metamorfosis dimulai. Si Nice Guy perlahan menyadari apa yang diinginkan para wanita, menjadi getir, dan merubah dirinya menjadi si Jerk. Tujuannya sekarang adalah kencan dengan sebanyak mungkin wanita dan belajar segala trik dan taktik untuk itu. Ia lebih focus ke perhitungan daripada kesenangan. Ia membuka laptopnya, mengakses cara menundukkan wanita, dan mengatur strateginya. Waktu berlalu dan apa yang pertamanya menyenangkan menjadi hambar.
Kembali menjadi baik. Ia melihat pilihan sebagai apakah akan menjadi Nice Guy atau Jerk. “Mengapa aku tidak bisa menjadi diriku sendiri?!” ia kemudian menyadarinya.
Jadilah seorang Lelaki!Tidak perlu memprogram ulang dirimu. Kamu bisa tetap punya keinginanmu sendiri, hobimu sendiri, badanmu sendiri, tapi kamu bisa dengan mudah menjadi seorang LELAKI. Sederhananya adalah pada caramu berpikir dan kamu akan menjadi apa yang kamu pikirkan. Tapi apa itu Lelaki? Inilah jawabannya:
Seorang Lelaki adalah pria yang tidak takut pada testosteronnya!
Seorang Lelaki mengikuti hasratnya. Hasrat pada wanita? Tentu saja bukan. Seorang Lelaki punya tujuan dan keinginan yang lebih dari sekedar mengejar-ngejar wanita. Setelah dewasa, memang benar ada pemenang dan pecundang dalam hidup. Seorang Lelaki ingin menjadi PEMENANG dalam apa yang ia lakukan. Karena hasratnya, seorang Lelaki sesekali menjadi arogan dan egois. Ia tidak menyesal atas hal ini.
“Tingkah lakumulah yang merendahkan pria”, kata si Nice Guy.
“Tingkah lakumu”, balas si Jerk.
Tidak, gentleman, aib pria adalah karena tidak mengakui sifat dasarnya: mengikuti hasrat dan, mencintai hidup. Wanita adalah untuk meningkatkan kualitas hidupmu, bukan ‘menjadi’ hidupmu. Jadi kepada Nice Guy, berhenti meletakkan kebahagiaanmu pada mendapat seorang kekasih. Kepada Jerk, berhenti menyia-nyiakan hidupmu pada rayuan. Jangan MENGHABISKAN waktumu mengejar gadis, INVESTASIKAN pada minat dan bakatmu, karena itulah hidupmu.
Ketika kamu melakukannya, seketika kamu akan mempunyai apa yang diinginkan para wanita: ambisi, wewenang, tulang belakang, kebaikan, kemapanan, dan kepercayaan diri.
Seorang Lelaki punya karakter dan pendirian yang teguh. Ia punya HASRAT akan sesuatu dihidupnya. Hasrat itulah yang merubah hidupnya, memberinya kepercayaan diri, dan kesenangan. Hasrat itulah yang akan memberimu cara pikir yang benar karena kamu punya tujuan dan mimpi melampaui wanita.
Ingat, jika kamu tidak mampu membuat orang respek, kamu tidak akan dapat menarik cinta. Jika kamu tidak mampu menjadi orang yang dapat dihormati, wanita akan mengacuhkanmu dan/atau memanfaatkanmu.
Pada suatu masa, ada seorang anak kecil yang mudah menangis dan seorang pecundang. Pada umur sepuluh, ayahnya berkata dengan nada merendahkan, “Kamu seorang yang lemah!”. Si anak menangis tapi selanjutnya menyadari apa yang salah pada dirinya. Ia belajar. Ia berkeliling dunia dalam petualangan yang keras. Ia menjadi kuat dan berkuasa. Ia memasuki dunia politik dan menjadi kekuatan yang tidak tertahankan. Ia bisa saja tertembak ketika berpidato, tapi ia akan bangkit kembali dan melanjutkan pidatonya!
Ia adalah Presiden Teddy Roosevelt, salah satu karakter utama di Amerika. Jika seorang anak lemah dapat manjadi orang seperti itu, siapapun bisa menjadi seorang Lelaki.
Apa yang dilakukan para pria saat ini? Kita menyembunyikan kekuatan kita dan menunjukkan ‘feminitas’ kita. Ambil contoh para pria: pada saat awal hubungan, mereka akah menunjukkan betapa ‘hebatnya’ mereka dengan memasak bagi si wanita!
Seseorang berkata:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lelaki sejati tidak di tempat. Mereka mendaki gunung. Mereka berenang menyeberangi sungai. Dan apa yang KAMU lakukan? Membuat spagetti?!?!?!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seorang Lelaki,
-Tidak menjalani hidupnya berjalan di atas kulit telur.
Nice Guy berpikir, “Apakah ia menyukaiku? Bagaimana aku membuat ia menyukaiku?” Seorang Lelaki berpikir, “Haruskah AKU menyukainya? Haruskan AKU mendekatinya?” Si Lelaki tidak berpikir tentang apa yang dinginkan si gadis sampai mereka berkencan. Si Lelaku mengamati semua wanita dan MENDEKATI yang ia mau.
-Fokus pada mimpinya.
Bukan, ini tidak termasuk para gadis. Kamu harus punya hasrat pada sesuatu dalam hidupmu, sesuatu yang kami ingin lakukan sepanjang hidupmu. Kisah romantismu adalah gema dari kisah hidup regulermu.
-Tidak malu pada testosterone, pada hasratnya.
“Oh, maafkan aku, ladies! Aku kena penyakit yang disebut J.A.N.T.A.N. Adalah alamiah bagiku untuk melirik pada, oh tubuh indahmu. Aku minta maaaaaf. Tolonglah, maafkan aku!”
Apakah WANITA minta maaf pada sikap feminim mereka? Jadi mengapa KAMU minta maaf pada sikap maskulinmu?
-Berusaha untuk selalu menjadi pemenang pada apa yang ia lakukan.
Laki-laki membangun menara; wanita menenun jaring. Jika kamu tidak membangun menaramu atau bahkan tidak punya rencana, mengapa mereka menabur jaringnya padamu? Jika kamu ingin wanita yang layak, kamu, dirimu, harus berjuang untuk menjadi layak.
-Punya pendirian yang teguh yang memungkinkannya menjadi seorang pemimpin.
Ini penting karena suatu hari kamu akan menjadi pemimpin rumah tanggamu. Ya, kita bicara 50/50, semua sama, tapi hukum alam melampaui hukum manusia. Wanita alamiahnya tunduk dan bergantung, Laki-laki secara alami memimpin dan menafkahi.
Jika kamu seorang wanita, apakah kamu mau seorang Nice Guy yang memipin rumah tanggamu? Atau kamu ini seorang Lelaki?
-Berusaha memecahkan masalah dan bukan menyalahkan.
Jika ada masalah, pecahkanlah. Kamu tidak lantas, “Oh, BOO HOO! Ini adalah karena DIA”. Seorang wanita secara alamiah ingin lelaki yang menghadapi masalah, bukan melemparkannya. (Apakah kamu ingin hal seperti itu pada wanitamu? Tentu saja tidak!)
-Memandang kegagalan hanya sebagai kemunduran sementara.
Secara statistic, kamu akan cenderung lebih sering DITOLAK daripada DITERIMA. Jadi bagaimana kamu menjadi lebih dapat diterima dan punya banyak gadis? Hal ini terjadi jika kamu meningkatkan upayamu begitu rupa sehingga tingkat penerimaan memuaskanmu dan kamu tidak peduli pada penolakan.
Buku Napoleon Hill melakukan interview pada orang-orang yang sangat sukses, orang-orang ini tidak membiarkan kegagalan menghancurkan mereka. Napoleon menyimpulkan bahwa takdir membawa cobaan dan kegagalan untuk MENGETES orang apakah mereka layak untuk mendapat peran dalam membentuk sejarah.
-Tahu kemana arah hidupnya.
Rayuan sejati bukan perhitungan atau pelajaran yang menyakitkan, itu sama dengan segala hal yang membuat sukses: Sebuah Hasrat Dalam Hidup.
-Tidak pernah kehilangan hasratnya, karena hal tersebut berarti kematian jiwanya.
Nice Guy membenci kebujangan. Mereka membencinya begitu rupa. Beberapa bahkan ingin kembali ke jaman dimana pernikahan diatur sehingga mereka tidak perlu menjalani semua permainan untuk mendapatkan pasangan.
Jerk sangat menyukai kebujangan begitu rupa sehingga mereka tidak dapat melihat hal lain dalam hidup. Jerk tidak pernah mau terikat dalam hubungan jangka panjang.
Sayangnya, wanita selalu mencoba merubah si Jerk tapi tidak pernah melakukan hal serupa ke si Nice Guy. Kenapa? Karena Lelaki adalah KEKUATAN dan si Jerk menunjukkan kekuatan pada level tertentu. Nice Guy tidak pernah menunjukkan kekuatan.
-Tidak pernah merasa bahwa ia harus membuktikan dirinya pada siapapun.
Bunga, coklat, puisi, semuanya dapat menjadi tambahan yang manis dalam suatu hubungan, tapi begitu banyak Nice Guy menggunakannya untuk MEMBELI hubungan seperti mereka perlu membuktikan dirinya. Mereka membanjiri wanita dengan hadiah untuk menunjukkan bahwa mereka serius.
Jadi singkirkan bunga, tanaman mati itu, sebagai tanda perhatian. Singkirkan coklat, permen, kue manis untuk membeli cinta. Singkirkan juga puisi, ayat-ayat deklarasi cinta yang usang itu. Singkirkan keinginan untuk membuktikan DIRIMU dan buat ia membuktikan DIRINYA padamu karena kamulah si Don Juan.
Jadilah seorang Lelaki! Dan dengan itu, kamu akan meningkatkan karirmu, kehidupan sosialmu, dan bahkan urusanmu dengan wanita. Lelaki begitu langka saat ini jadi jika kamu menjadi seorang Lelaki, kamu akan banyak DIMINATI. Karirmu akan membaik karena orang melihat dirimu sebagai seorang pemimpin. Hidup akan berkembang untukmu karena kamu akan mendapat sesuatu yang Lelaki, bukan Nice Guy, bukan player yang penuh taktik, tapi Lelaki menguasai satu hal: Respek.
Kamulah si Lelaki! Karena jika kamu tidak BERDIRI untuk sesuatu, kamu akan JATUH pada semuanya.
Ada hadiah untuk orang yang benar menjawab pertanyaan ini, “Apakah Lelaki itu?” Ketika ditanya apa yang mereka inginkan dari seorang pria, wanita menjawab, “SEORANG LELAKI!” Sayangnya, lelaki sejati semakin langka akhir-akhir ini. Wanita bosan dengan para pria lembek yang tidak punya tulang belakang. Seorang wanita bahkan menulis lagu tentang hal tersebut, “Kemanakah para cowboy pergi?”.
Jadi, apa Lelaki itu? Bagaimana ia bersikap? Berabad silam, pertanyaan tersebut tidak ada. Tapi di tengah budaya feminim saat ini, kebanyakan kita dibesarkan untuk percaya bahwa ada yang salah dengan menjadi seorang lelaki dan bersikap sebagaimana seorang lelaki seharusnya bersikap. Tidak heran para pria tidak tahu bagaimana bersikap ditengah-tengah wanita.
Jadi, saya menelusuri misteri untuk mencari jawaban atas pertanyaan ini. Beberapa wanita sedang berkelompok, bergosip dan berceloteh tentang pria manis, fashion, hubungan dan lain-lain. Perilaku ini umum pada semua wanita dari semua budaya (juga pada binatang. Sapi betina berkelompok dan melenguh dan mengunyah rumput dan memperhatikan banteng yang cukup berani untuk mendekati kelompoknya).
Aku mendekat, “Apa kabar, ladies! Aku Pook”.
Salah satu cumiik, “Oh! Ia Pook!” Yang lain cumiik seragam.
Setelah mereka menenangkan diri, aku bertanya, “Ladies! Katakan padaku, apa yang kalian definisikan sebagai Lelaki?”
Dengan lidah licinnya, para wanita menjawab:
“Lelaki adalah orang yang peka padaku.”
“Lelaki adalah orang yang akan memenuhi kebutuhanku.”
“Lelaki adalah orang yang mengerti perasaanku.”
“Lelaki adalah orang yang tidak egois.”
“Lelaki adalah orang yang mau duduk manis dan menonton bersamaku seharian.”
“Lelaki adalah orang yang many menemaniku belanja.”
“Lelaki adalah orang yang berbagi perasaannya padaku.”
Jawaban yang terlalu umum! Para pria mendengarkan dan melakukan apa yang dikatakan para wanita. Mereka senantiasa berusaha menjadi ‘manis’ dan ‘baik’ dan ‘menyenangkan’. Ibu-ibu dan para wanita tua bangga pada mereka dan berkata, “Jika aku lebih muda, aku akan mau bersamamu!”
Kasihan si Nice Guy! Wanita seumurnya menghindarinya seperti penyakit dan berlompatan mendekati si Jerk. Si Nice Guy menjadi penampung curhat yang dibuang sehabis digunakan. Si Nice Guy, karena begitu manis dan baik, mendengarkan wanita yang memuntahkan perasaannya tentang pria dan masalahnya dengan pacarnya. Ia mendengarkan dengan penuh harap ketika ia mendengar, ”Oh, mengapa para pria tidak bisa sepertimu! Kamu mau mendengar dan mengerti.” Lalu ia pergi dan digombali lagi oleh seorang Jerk yang lain! Perputaran kejam tersebut berulang lagi dan lagi.
Mengapa para wanita bertingkah seperti itu?
Mereka hanya bertingkah seperti layaknya wanita, sesuai alamiahnya. Masalahnya bukan pada mereka, itu ada pada para pria. Kita takut bersikap sesuai alamiah kita, yaitu menjadi seorang Lelaki. Berada dalam budaya yang menganggap kejantanan sebagai pemangsa, kita memendamnya dalam diri kita. Dengan melakukannya, kita menyembunyikan seksualitas kita. Sebuah KEPRIBADIAN, itu yang dicari wanita. Seseorang yang mereka dapat andalkan (bertulang belakang), seseorang yang akan sukses (punya ambisi), dan seseorang yang bisa mengambil keputusan. Nice guy tidak punya tulang belakang karena mereka berpikir bahwa wanita itu makhluk getas yang akan gampang pecah kalau dilawan; nice guy tidak menunjukkan ambisinya karena mereka takut dianggap arogan oleh wanita; nice guy takut mengambil keputusan karena takut dianggap suka memaksa.
Dua kutub pemikiran para pria: Nice Guy dan Jerk. Keduanya saling menyalahkan.
“Kamu mengacaukan wanita dengan kurangnya komitmen dan sikap tidak menghargai”, kata si Nice Guy.
“Kamu memanjakan wanita dengan telingamu yang mau terus-terusan mendengar dan sikap sok perhatian”, balas si Jerk.
Perang yang tak pernah usai. Setiap mereka punya kesimpulan sendiri. Satu sisi mengatakan, “Jerk adalah jalannya. Kencan tiada henti! Evolusi menuntutnya.” Yang lain bicara, “Nice Guy adalah jalannya. Hubungan yang indah. Masyarakat menginginkannya”.
Tapi keduanya terus berdebat.
“Kamu menyebabkan wanita berpikir bahwa mereka bisa mengontrol”, kata Jerk.
“Ahh, tapi kamu membuat wanita berpikir semua pria itu ** SENSOR **”, balas Nice Guy.
Apakah ada akhir dari debat Nice Guy vs Jerk? Apakah hanya itu pilihannya?
Perputaran
Nice Guy muncul. Ia lembut dan ingin berkata di telinga tiap wanita, “Aku tidak akan menyakitimu. Aku manis dan baik. Karena itu kamu seharusnya kencan denganku.” Ketika si Nice Guy ngobrol dengan seorang gadis saat kencan, *poof*, kencan berubah menjadi opera. “Oh, hidupku begitu sengsara”, keluh si Nice Guy. “Mobil mungilku tertabrak, aku gagal di kelas, tapi karena kamu hariku menjadi jauh lebih baik”. Lalu si Nice Guy meneruskan, “Aku ceritakan padamu tentang kisah hidupku. Proses kelahiranku begitu lama dan menyakitkan bagi ibuku…” Budaya kita telah menjadi begitu feminim sampai si Nice Guy berpikir bahwa wajar untuk memuntahkan perasannya di mana-mana. (Itu menjijikkan!) Wanita, seketika itu, lari ke bukit ketika mereka mendengar pernyataan cintamu.
Metamorfosis dimulai. Si Nice Guy perlahan menyadari apa yang diinginkan para wanita, menjadi getir, dan merubah dirinya menjadi si Jerk. Tujuannya sekarang adalah kencan dengan sebanyak mungkin wanita dan belajar segala trik dan taktik untuk itu. Ia lebih focus ke perhitungan daripada kesenangan. Ia membuka laptopnya, mengakses cara menundukkan wanita, dan mengatur strateginya. Waktu berlalu dan apa yang pertamanya menyenangkan menjadi hambar.
Kembali menjadi baik. Ia melihat pilihan sebagai apakah akan menjadi Nice Guy atau Jerk. “Mengapa aku tidak bisa menjadi diriku sendiri?!” ia kemudian menyadarinya.
Jadilah seorang Lelaki!Tidak perlu memprogram ulang dirimu. Kamu bisa tetap punya keinginanmu sendiri, hobimu sendiri, badanmu sendiri, tapi kamu bisa dengan mudah menjadi seorang LELAKI. Sederhananya adalah pada caramu berpikir dan kamu akan menjadi apa yang kamu pikirkan. Tapi apa itu Lelaki? Inilah jawabannya:
Seorang Lelaki adalah pria yang tidak takut pada testosteronnya!
Seorang Lelaki mengikuti hasratnya. Hasrat pada wanita? Tentu saja bukan. Seorang Lelaki punya tujuan dan keinginan yang lebih dari sekedar mengejar-ngejar wanita. Setelah dewasa, memang benar ada pemenang dan pecundang dalam hidup. Seorang Lelaki ingin menjadi PEMENANG dalam apa yang ia lakukan. Karena hasratnya, seorang Lelaki sesekali menjadi arogan dan egois. Ia tidak menyesal atas hal ini.
“Tingkah lakumulah yang merendahkan pria”, kata si Nice Guy.
“Tingkah lakumu”, balas si Jerk.
Tidak, gentleman, aib pria adalah karena tidak mengakui sifat dasarnya: mengikuti hasrat dan, mencintai hidup. Wanita adalah untuk meningkatkan kualitas hidupmu, bukan ‘menjadi’ hidupmu. Jadi kepada Nice Guy, berhenti meletakkan kebahagiaanmu pada mendapat seorang kekasih. Kepada Jerk, berhenti menyia-nyiakan hidupmu pada rayuan. Jangan MENGHABISKAN waktumu mengejar gadis, INVESTASIKAN pada minat dan bakatmu, karena itulah hidupmu.
Ketika kamu melakukannya, seketika kamu akan mempunyai apa yang diinginkan para wanita: ambisi, wewenang, tulang belakang, kebaikan, kemapanan, dan kepercayaan diri.
Seorang Lelaki punya karakter dan pendirian yang teguh. Ia punya HASRAT akan sesuatu dihidupnya. Hasrat itulah yang merubah hidupnya, memberinya kepercayaan diri, dan kesenangan. Hasrat itulah yang akan memberimu cara pikir yang benar karena kamu punya tujuan dan mimpi melampaui wanita.
Ingat, jika kamu tidak mampu membuat orang respek, kamu tidak akan dapat menarik cinta. Jika kamu tidak mampu menjadi orang yang dapat dihormati, wanita akan mengacuhkanmu dan/atau memanfaatkanmu.
Pada suatu masa, ada seorang anak kecil yang mudah menangis dan seorang pecundang. Pada umur sepuluh, ayahnya berkata dengan nada merendahkan, “Kamu seorang yang lemah!”. Si anak menangis tapi selanjutnya menyadari apa yang salah pada dirinya. Ia belajar. Ia berkeliling dunia dalam petualangan yang keras. Ia menjadi kuat dan berkuasa. Ia memasuki dunia politik dan menjadi kekuatan yang tidak tertahankan. Ia bisa saja tertembak ketika berpidato, tapi ia akan bangkit kembali dan melanjutkan pidatonya!
Ia adalah Presiden Teddy Roosevelt, salah satu karakter utama di Amerika. Jika seorang anak lemah dapat manjadi orang seperti itu, siapapun bisa menjadi seorang Lelaki.
Apa yang dilakukan para pria saat ini? Kita menyembunyikan kekuatan kita dan menunjukkan ‘feminitas’ kita. Ambil contoh para pria: pada saat awal hubungan, mereka akah menunjukkan betapa ‘hebatnya’ mereka dengan memasak bagi si wanita!
Seseorang berkata:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lelaki sejati tidak di tempat. Mereka mendaki gunung. Mereka berenang menyeberangi sungai. Dan apa yang KAMU lakukan? Membuat spagetti?!?!?!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seorang Lelaki,
-Tidak menjalani hidupnya berjalan di atas kulit telur.
Nice Guy berpikir, “Apakah ia menyukaiku? Bagaimana aku membuat ia menyukaiku?” Seorang Lelaki berpikir, “Haruskah AKU menyukainya? Haruskan AKU mendekatinya?” Si Lelaki tidak berpikir tentang apa yang dinginkan si gadis sampai mereka berkencan. Si Lelaku mengamati semua wanita dan MENDEKATI yang ia mau.
-Fokus pada mimpinya.
Bukan, ini tidak termasuk para gadis. Kamu harus punya hasrat pada sesuatu dalam hidupmu, sesuatu yang kami ingin lakukan sepanjang hidupmu. Kisah romantismu adalah gema dari kisah hidup regulermu.
-Tidak malu pada testosterone, pada hasratnya.
“Oh, maafkan aku, ladies! Aku kena penyakit yang disebut J.A.N.T.A.N. Adalah alamiah bagiku untuk melirik pada, oh tubuh indahmu. Aku minta maaaaaf. Tolonglah, maafkan aku!”
Apakah WANITA minta maaf pada sikap feminim mereka? Jadi mengapa KAMU minta maaf pada sikap maskulinmu?
-Berusaha untuk selalu menjadi pemenang pada apa yang ia lakukan.
Laki-laki membangun menara; wanita menenun jaring. Jika kamu tidak membangun menaramu atau bahkan tidak punya rencana, mengapa mereka menabur jaringnya padamu? Jika kamu ingin wanita yang layak, kamu, dirimu, harus berjuang untuk menjadi layak.
-Punya pendirian yang teguh yang memungkinkannya menjadi seorang pemimpin.
Ini penting karena suatu hari kamu akan menjadi pemimpin rumah tanggamu. Ya, kita bicara 50/50, semua sama, tapi hukum alam melampaui hukum manusia. Wanita alamiahnya tunduk dan bergantung, Laki-laki secara alami memimpin dan menafkahi.
Jika kamu seorang wanita, apakah kamu mau seorang Nice Guy yang memipin rumah tanggamu? Atau kamu ini seorang Lelaki?
-Berusaha memecahkan masalah dan bukan menyalahkan.
Jika ada masalah, pecahkanlah. Kamu tidak lantas, “Oh, BOO HOO! Ini adalah karena DIA”. Seorang wanita secara alamiah ingin lelaki yang menghadapi masalah, bukan melemparkannya. (Apakah kamu ingin hal seperti itu pada wanitamu? Tentu saja tidak!)
-Memandang kegagalan hanya sebagai kemunduran sementara.
Secara statistic, kamu akan cenderung lebih sering DITOLAK daripada DITERIMA. Jadi bagaimana kamu menjadi lebih dapat diterima dan punya banyak gadis? Hal ini terjadi jika kamu meningkatkan upayamu begitu rupa sehingga tingkat penerimaan memuaskanmu dan kamu tidak peduli pada penolakan.
Buku Napoleon Hill melakukan interview pada orang-orang yang sangat sukses, orang-orang ini tidak membiarkan kegagalan menghancurkan mereka. Napoleon menyimpulkan bahwa takdir membawa cobaan dan kegagalan untuk MENGETES orang apakah mereka layak untuk mendapat peran dalam membentuk sejarah.
-Tahu kemana arah hidupnya.
Rayuan sejati bukan perhitungan atau pelajaran yang menyakitkan, itu sama dengan segala hal yang membuat sukses: Sebuah Hasrat Dalam Hidup.
-Tidak pernah kehilangan hasratnya, karena hal tersebut berarti kematian jiwanya.
Nice Guy membenci kebujangan. Mereka membencinya begitu rupa. Beberapa bahkan ingin kembali ke jaman dimana pernikahan diatur sehingga mereka tidak perlu menjalani semua permainan untuk mendapatkan pasangan.
Jerk sangat menyukai kebujangan begitu rupa sehingga mereka tidak dapat melihat hal lain dalam hidup. Jerk tidak pernah mau terikat dalam hubungan jangka panjang.
Sayangnya, wanita selalu mencoba merubah si Jerk tapi tidak pernah melakukan hal serupa ke si Nice Guy. Kenapa? Karena Lelaki adalah KEKUATAN dan si Jerk menunjukkan kekuatan pada level tertentu. Nice Guy tidak pernah menunjukkan kekuatan.
-Tidak pernah merasa bahwa ia harus membuktikan dirinya pada siapapun.
Bunga, coklat, puisi, semuanya dapat menjadi tambahan yang manis dalam suatu hubungan, tapi begitu banyak Nice Guy menggunakannya untuk MEMBELI hubungan seperti mereka perlu membuktikan dirinya. Mereka membanjiri wanita dengan hadiah untuk menunjukkan bahwa mereka serius.
Jadi singkirkan bunga, tanaman mati itu, sebagai tanda perhatian. Singkirkan coklat, permen, kue manis untuk membeli cinta. Singkirkan juga puisi, ayat-ayat deklarasi cinta yang usang itu. Singkirkan keinginan untuk membuktikan DIRIMU dan buat ia membuktikan DIRINYA padamu karena kamulah si Don Juan.
Jadilah seorang Lelaki! Dan dengan itu, kamu akan meningkatkan karirmu, kehidupan sosialmu, dan bahkan urusanmu dengan wanita. Lelaki begitu langka saat ini jadi jika kamu menjadi seorang Lelaki, kamu akan banyak DIMINATI. Karirmu akan membaik karena orang melihat dirimu sebagai seorang pemimpin. Hidup akan berkembang untukmu karena kamu akan mendapat sesuatu yang Lelaki, bukan Nice Guy, bukan player yang penuh taktik, tapi Lelaki menguasai satu hal: Respek.
Kamulah si Lelaki! Karena jika kamu tidak BERDIRI untuk sesuatu, kamu akan JATUH pada semuanya.
Spoiler for Visit my other threads:
Spoiler for Nice comments dari agan-agan:
Quote:
Original Posted By casual►
Ini treat Sangat berkwalitas !!
Ini treat Sangat berkwalitas !!
Quote:
Original Posted By kopman1►keren... ane LELAKI. bawah ane maho 

Quote:
Original Posted By pelajar45►Nice post gan, buat inspirasi para kaum lelaki
Ane rate aja ya
belom bs cendolin
Ane rate aja ya
belom bs cendolin
Quote:
Original Posted By cidegen►jleb lngsung d ati ane gan,
ane suka trit ente,
trit kualitet number one d kaskus,

ane suka trit ente,
trit kualitet number one d kaskus,


Quote:
Original Posted By XXRAZGRIZXX►Nice trit gan
ane jg dulu mr nice guy, cwe cman anggap ane sahabat nya, setelah ane nakal2 dikit eh malah pada suka
intinya jadi cowo nkal itu ga pa2 asal jgn keterlaluan dan melanggar batas2
dan the most important thing : hormati wanita.



Diubah oleh dandanggulo 29-10-2013 16:17
0
4.6K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan