- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
"KORUPTOR Membuat Bangsa ini tidak Akan Maju" Yg msih Peduli Dg BAngsa ini MASUK !!!!


TS
einslink
"KORUPTOR Membuat Bangsa ini tidak Akan Maju" Yg msih Peduli Dg BAngsa ini MASUK !!!!

Quote:
Sebelumnya Ane mau minta maaf apa Bila thread ane mengandung unsur yang dianggap menjelekan negara, politik dan beberapa partai Di negara kita tercinta ini , Dalam Diri Gw jujur sangat geram tentang masalah korupsi Dari bangsa ini , JUJUR gw sangat malu dengan bangsa China dan berharap bangsa INI Bisa Seperti bangsa China Yang Dahulu menjadi bangsa Terkorup Didunia dan sekarang menjadi bangsa TERBERSIH Dari BABI KORUPTOR Di dunia.Tenangnya Para BABI ini ketika ia ketahuan Korupsi Reaksinya : TERSENYUM, MENAMPAKAN WAJAH TAK BERDOSA ( SUDAH TAK PUNYA MALU), Bahkan kita tau SEORANG MANTAN MENTRI PEMUDA DAN OLAH RAGA yang BERASAL DARI PARTAI YANG SANGAT BERKUASA YAITU DEMO*RAT Bahkan dia sudah terlihat siap2 untuk berkemas untuk menginap di hotel para BABI ini sebelum dia di tetepkan sebagai tersangka.Apakah itu Pukulan keras bagi Rakyat ini yang Angka kemiskinan nya dengan angka kemakmuranya berbanding jauh terbalik , lihat lah BANTEN DAN BANDINGKAN RAKYAT DAN PEMIMPINYA jauh terbalik ke adaanya. DI thread ini ane akan berusaha mengajak agan agan lebih terbuka hati dan nuraninya untuk bangsa ini menjadi bangsa yang BERMORAL, KAYA , ADIL dan terutama SEJAHTERA dengan Tidak ada KORUPSI yang menghancurkan bangsa ini
TS hanya seorang mahasiswa, dan bangsa 1 dari ratusan juta bangsa ini yang mungkin merasakan perasaan yang perih ketika Seorang maling sendal/ayam dll harus mati di bakar dan di siksa oleh masyarakat dan di penjara puluhan tahun. Ts masih inget kejadian seorang nenek yang mencuri biji KAkao yang sudah jatuh di penjara puluhan tahun apalagi dia hanya seorang rakyat miskin, Tapi apa yang terjadi Seorang JENDRAL KEPOLISIAN DIa korupsi Dan MEMILIKI BANYAK RUMAH DAN ISTRI bahkan hartanya Hampir triliunan dari hasil korupsi hanya di hukum beberapa tahun dengan denda yang mungkin menurut dia hanya lah uang recehan merah.bandingkan dengan seorang maling tersebut hanya merugikan 1 pihak saja namun lihat pada beberapa BABI koruptor Mereka merugikan seluruh bangsa ini , HARUSNYA MEREKA DIBAKAR DAN DI SIKSA SEPERTI SEORANG MALING AYAM/RUMAHAN YANG HANYA UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DAN MENCARI MAKAN (walopun ts juga tidak mendukung juga untuk menjadi maling, TS hanya membandingkan Betapa Hancurnya ke adilan Di negri ini)
TS hanya seorang mahasiswa, dan bangsa 1 dari ratusan juta bangsa ini yang mungkin merasakan perasaan yang perih ketika Seorang maling sendal/ayam dll harus mati di bakar dan di siksa oleh masyarakat dan di penjara puluhan tahun. Ts masih inget kejadian seorang nenek yang mencuri biji KAkao yang sudah jatuh di penjara puluhan tahun apalagi dia hanya seorang rakyat miskin, Tapi apa yang terjadi Seorang JENDRAL KEPOLISIAN DIa korupsi Dan MEMILIKI BANYAK RUMAH DAN ISTRI bahkan hartanya Hampir triliunan dari hasil korupsi hanya di hukum beberapa tahun dengan denda yang mungkin menurut dia hanya lah uang recehan merah.bandingkan dengan seorang maling tersebut hanya merugikan 1 pihak saja namun lihat pada beberapa BABI koruptor Mereka merugikan seluruh bangsa ini , HARUSNYA MEREKA DIBAKAR DAN DI SIKSA SEPERTI SEORANG MALING AYAM/RUMAHAN YANG HANYA UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DAN MENCARI MAKAN (walopun ts juga tidak mendukung juga untuk menjadi maling, TS hanya membandingkan Betapa Hancurnya ke adilan Di negri ini)
PART 1
PARTAI TERKORUP DI indonesia
Quote:
Original Posted By krp
JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan bahwa mayoritas responden menganggap Partai Demokrat sebagai partai terkorup. Dalam rilis hasil survei, Senin (15/10/2012), di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan, terungkap, sebanyak 51,4 persen responden memilih Demokrat sebagai partai yang diketahui kadernya paling banyak terlibat kasus korupsi.
Pertanyaan yang diajukan adalah "Menurut pengetahuan Anda, partai apakah yang kadernya paling banyak terlibat korupsi?". Setelah Demokrat (51,4 persen), partai lain yang dianggap responden sebagai partai korup, berturut-turut adalah Partai Golkar (5,4 persen), PDI Perjuangan (2,4 persen), PKS dan PAN (masing-masing 0,6 persen), PKB (0,4 persen), Gerindra, PPP dan Nasdem masing-masing 0,2 persen, dan Hanura 0,1 persen. Sementara, 38,5 persen responden tidak memberikan jawabannya.
Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry mengatakan, media juga mempunyai peran dalam menggiring opini publik. Menurutnya, pemberitaan terkait kasus dugaan korupsi yang menyeret sejumlah politisi Demokrat ikut berkontribusi atas penilaian publik yang tercermin melalui survei ini. Hal ini juga mengakibatkan elektabilitas partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya menyisakan 5,9 persen, jika pemilihan umum dilaksanakan sekarang. Sebelumnya, pada survei bulan Juni 2012, Demokrat masih mengantongi 10,5 persen ketika responden diajukan pertanyaan "Jika pemilu dilaksanakan hari ini, partai apa yang Anda pilih?".
"Sebagai Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono harus sigap menyikapi hal ini. Kalau SBY tetap lamban dan diam saja, maka kehancuran Demokrat tak terelakkan. Demokrat akan jadi partai mediocre," kata Umar.
Terkait elektabilitas, tiga partai yang menempati posisi teratas adalah Partai Golkar (18,1 persen), PDI Perjuangan (14,4 persen), dan Partai Gerindra (12,5 persen). Hasil survei ini juga menunjukkan, sebesar 61,5 persen mendambakan partai bersih yang dapat menjadi motor gerakan pemberantasan korupsi.
Survei dilakukan pada 10-24 September 2012 terhadap 1.230 orang responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Metode survei adalah teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling), dengan margin of error +/- 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan.
Merdeka.com - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pembekalan terhadap seluruh kader Demokrat di Indonesia dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor.
Pembekalan tersebut berlangsung tertutup dan tak satupun awak media diperbolehkan masuk untuk meliput pidato SBY. Apakah pidato SBY menyangkut banyaknya kader demokrat yang terlibat kasus korupsi?
Menurut Sekretaris Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum Partai Demokrat Carul Ticualu, pidato presiden sama sekali tak terkait dengan permasalah yang sedang melanda partai Demokrat.
Dia mengatakan, SBY hanya mengingatkan para kader untuk tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dan melanggar hukum.
"Kalau kita salah jangan salahnya itu tambah banyak, harusnya malah bisa habis," jelas Carul usai mendapatkan pembekalan dari SBY di SICC, Bogor, Sabtu (15/12).
Dia membeberkan, pidato SBY tadi lebih menekankan kepada para kader untuk bekerja keras menyongsong pemilu 2014.
"Pak SBY berikan motivasi meski elektabilitas rendah, 2014 yakin akan menang," tegas dia.
Pak SBY, lanjut dia, juga mengatakan bahwa Partai Demokrat tetap konsisten dalam memberantas korupsi. Partai kita bukan Partai korup, apalagi terkorup," imbuhnya.
Dia menambahkan, SBY juga memberikan motivasi kepada para kader untuk terus berusaha menaikkan elektabilitas partai di 2014. "Target partai papan atas harus menjadi 3 besar dan menjadi pemenang," pungkasnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menganggap santai hasil yang dirilis Lembaga Survei Nasional (LSN). Survei tersebut menempatkan Partai Demokrat sebagai partai terkorup.
"Biarin saja, cuma survei saja kok," kata Anggota Dewan Pembina Demokrat Achmad Mubarok ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (24/3/2013).
Ia mengatakan survei tersebut tidak mempresentasikan suara masyarakat kepada Demokrat. "Itu paling respondennya hanya 100 atau 200 orang saja," kata Mubarok.
Mubarok mengatakan saat ini terpenting
partainya terus bekerja meningkatkan elektabilitas serta melaksanakan program pro rakyat. "Lama-lama masyarakat juga tahu survei itu gimana. Bosen masyarakat dengan survei," tutur Mubarok.
Mengenai hasil LSN juga yang menempatkan Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai calon ketua umum Demokrat pilihan masyarakat, Mubarok mengungkapkan hal itu malah terlihat survei tersebut tidak serius.
"Kelihatan respondenya konyol," tukasnya.
Sebelumnya, Lembaga Survei Nasional (LSN) menyampaikan hasil survei mengenai partai politik. Hasilnya, Partai Demokrat dinilai partai yang paling korupsi.
"Demokrat menurut persepsi publik merupakan partai terkorup," kata Direkturt Eksekutif LSN, Umar S Bakry di dalam jumpa pers di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (24/3/2013).
Dalam survei LSN, Demokrat menempati posisi pertama sebagai partai paling korup dengan presentase 70,4 persen, diikuti Partai Golkar di posisi kedua dengan 5,7 persen, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di tempat terakhir dengan 4,4 persen.
Adapun, survei LSN ini dilakukan pada 1-15 Maret 2013 di 33 Provinsi seluruh Indonesia. Populasi dari survei adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih dengan jumlah sample 1.230 responden yang diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang atau multistage random sampling.
Margin eror dalam survei ini sebesar 2,8 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka kepada responden yang berpedoman pada quisioner. Survei ini juga dilengkapi dengan riset kualitatif melalui wawancara mendalam dan analisi media.
Liputan6.com, Jakarta : Indonesia Corruption Watch (ICW) membeberkan nama-nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta menteri yang terjerat kasus korupsi sepanjang 2012. Tercatat sedikitnya ada 24 politisi yang terjerat kasus korupsi.
"Mayoritas adalah anggota DPR dan DPRD yang terjerat korupsi 2012," ujar peneliti Divisi Korupsi Politik ICW Apung Widadi dalam Outlook Korupsi Politik 2013 di Warung Daun, Jakarta, Jumat (28/12/2012).
Menurutnya, kader Partai Golkar paling banyak terjerat kasus korupsi (14 kader). Di posisi kedua, Partai Demokrat dengan 10 kader dan disusul PAN dengan PDIP dengan delapan kadernya.
Berikut nama-nama politisi itu;
1. Izederik Emir Moeis, Anggota DPR Fraksi PDIP periode 1999-2004, 2004-2009.
2. Murdoko, Ketua DPRD Jawa Tengah, PDIP.
3. Riza Kurniawan, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, PAN.
4. Iqbal Wibisono, Mantan Anggota DPRD Jawa Tengah, Golkar.
5. Yohanes Eluay, Ketua DPRD Kabupaten Jayapura, Golkar.
6. Zulklifi Shomad, Mantan Ketua DPRD Kota Jambi, PKB.
7. Yurikus Dimang, Wakil Ketua I DPRD, Golkar.
8. Jambran Kurniawan, Wakil Ketua DPRD, PPP.
9. Aries Marcorius Narang, Ketua DPRD Palangkaraya, PDIP.
10. Sukarni Joyo, Anggota DPRD Kutai Timur, PDIP.
11. Andi Irsan Idris Galigo, Anak Bupati Bone/Anggota DPRD Bone, Golkar.
12. Angelina Sondakh, Anggota DPR, Demokrat.
13. H. Zahri, Swasta, Direktur PT Langgam Sentosa, Ketua DPRD Pelalawan, Golkar.
14. Muhammad Faizal Aswan, Anggota DPRD Riau, Golkar.
15. M. Dunir, Anggota DPRD Riau, PKB.
16. Taufan Andoso Yakin, Wakil Ketua DPRD Riau, PAN.
17. E. Suminto Adi, Mantan Kasi Pelayanan Nasabah Bank Jatim, Anggota DPRD Mojokerto, PAN.
18. Wisnu Wardhana, Ketua DPRD Surabaya, Demokrat.
19. Zulkarnaen Djabar, Anggota Banggar, Anggota Komisi VII, Golkar.
20. Afit Rumagesan, Ketua DPRD Fakfak, tidak terindentifikasi.
21. Sumartono, Anggota DPRD Semarang, Gerindra.
22. Agung Purno Sarjono, Anggota DPRD Semarang, PAN.
23. Andi Alfian Malaranggeng, Menteri Pemuda dan Olahraga, Demokrat
24. M. Nazaruddin, Anggota DPR, Demokrat.(Mut)
JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan bahwa mayoritas responden menganggap Partai Demokrat sebagai partai terkorup. Dalam rilis hasil survei, Senin (15/10/2012), di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan, terungkap, sebanyak 51,4 persen responden memilih Demokrat sebagai partai yang diketahui kadernya paling banyak terlibat kasus korupsi.
Pertanyaan yang diajukan adalah "Menurut pengetahuan Anda, partai apakah yang kadernya paling banyak terlibat korupsi?". Setelah Demokrat (51,4 persen), partai lain yang dianggap responden sebagai partai korup, berturut-turut adalah Partai Golkar (5,4 persen), PDI Perjuangan (2,4 persen), PKS dan PAN (masing-masing 0,6 persen), PKB (0,4 persen), Gerindra, PPP dan Nasdem masing-masing 0,2 persen, dan Hanura 0,1 persen. Sementara, 38,5 persen responden tidak memberikan jawabannya.
Spoiler for partai Korup:

Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry mengatakan, media juga mempunyai peran dalam menggiring opini publik. Menurutnya, pemberitaan terkait kasus dugaan korupsi yang menyeret sejumlah politisi Demokrat ikut berkontribusi atas penilaian publik yang tercermin melalui survei ini. Hal ini juga mengakibatkan elektabilitas partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya menyisakan 5,9 persen, jika pemilihan umum dilaksanakan sekarang. Sebelumnya, pada survei bulan Juni 2012, Demokrat masih mengantongi 10,5 persen ketika responden diajukan pertanyaan "Jika pemilu dilaksanakan hari ini, partai apa yang Anda pilih?".
"Sebagai Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono harus sigap menyikapi hal ini. Kalau SBY tetap lamban dan diam saja, maka kehancuran Demokrat tak terelakkan. Demokrat akan jadi partai mediocre," kata Umar.
Terkait elektabilitas, tiga partai yang menempati posisi teratas adalah Partai Golkar (18,1 persen), PDI Perjuangan (14,4 persen), dan Partai Gerindra (12,5 persen). Hasil survei ini juga menunjukkan, sebesar 61,5 persen mendambakan partai bersih yang dapat menjadi motor gerakan pemberantasan korupsi.
Survei dilakukan pada 10-24 September 2012 terhadap 1.230 orang responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Metode survei adalah teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling), dengan margin of error +/- 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pembelaan Dari sang Kaisar Pendiri Dari Partai Terkorup
---------------------------------------------------------------------------------------------------
SBY: Partai Demokrat bukan partai terkorup
Merdeka.com - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pembekalan terhadap seluruh kader Demokrat di Indonesia dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor.
Pembekalan tersebut berlangsung tertutup dan tak satupun awak media diperbolehkan masuk untuk meliput pidato SBY. Apakah pidato SBY menyangkut banyaknya kader demokrat yang terlibat kasus korupsi?
Menurut Sekretaris Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum Partai Demokrat Carul Ticualu, pidato presiden sama sekali tak terkait dengan permasalah yang sedang melanda partai Demokrat.
Dia mengatakan, SBY hanya mengingatkan para kader untuk tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dan melanggar hukum.
"Kalau kita salah jangan salahnya itu tambah banyak, harusnya malah bisa habis," jelas Carul usai mendapatkan pembekalan dari SBY di SICC, Bogor, Sabtu (15/12).
Dia membeberkan, pidato SBY tadi lebih menekankan kepada para kader untuk bekerja keras menyongsong pemilu 2014.
"Pak SBY berikan motivasi meski elektabilitas rendah, 2014 yakin akan menang," tegas dia.
Pak SBY, lanjut dia, juga mengatakan bahwa Partai Demokrat tetap konsisten dalam memberantas korupsi. Partai kita bukan Partai korup, apalagi terkorup," imbuhnya.
Dia menambahkan, SBY juga memberikan motivasi kepada para kader untuk terus berusaha menaikkan elektabilitas partai di 2014. "Target partai papan atas harus menjadi 3 besar dan menjadi pemenang," pungkasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Demokrat Anggap Santai Hasil Survei Partai Terkorup
---------------------------------------------------------------------------------------------------
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menganggap santai hasil yang dirilis Lembaga Survei Nasional (LSN). Survei tersebut menempatkan Partai Demokrat sebagai partai terkorup.
"Biarin saja, cuma survei saja kok," kata Anggota Dewan Pembina Demokrat Achmad Mubarok ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (24/3/2013).
Ia mengatakan survei tersebut tidak mempresentasikan suara masyarakat kepada Demokrat. "Itu paling respondennya hanya 100 atau 200 orang saja," kata Mubarok.
Mubarok mengatakan saat ini terpenting
partainya terus bekerja meningkatkan elektabilitas serta melaksanakan program pro rakyat. "Lama-lama masyarakat juga tahu survei itu gimana. Bosen masyarakat dengan survei," tutur Mubarok.
Mengenai hasil LSN juga yang menempatkan Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai calon ketua umum Demokrat pilihan masyarakat, Mubarok mengungkapkan hal itu malah terlihat survei tersebut tidak serius.
"Kelihatan respondenya konyol," tukasnya.
Sebelumnya, Lembaga Survei Nasional (LSN) menyampaikan hasil survei mengenai partai politik. Hasilnya, Partai Demokrat dinilai partai yang paling korupsi.
"Demokrat menurut persepsi publik merupakan partai terkorup," kata Direkturt Eksekutif LSN, Umar S Bakry di dalam jumpa pers di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (24/3/2013).
Dalam survei LSN, Demokrat menempati posisi pertama sebagai partai paling korup dengan presentase 70,4 persen, diikuti Partai Golkar di posisi kedua dengan 5,7 persen, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di tempat terakhir dengan 4,4 persen.
Adapun, survei LSN ini dilakukan pada 1-15 Maret 2013 di 33 Provinsi seluruh Indonesia. Populasi dari survei adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih dengan jumlah sample 1.230 responden yang diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang atau multistage random sampling.
Margin eror dalam survei ini sebesar 2,8 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka kepada responden yang berpedoman pada quisioner. Survei ini juga dilengkapi dengan riset kualitatif melalui wawancara mendalam dan analisi media.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini Daftar Politisi Korup di 2012
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Liputan6.com, Jakarta : Indonesia Corruption Watch (ICW) membeberkan nama-nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta menteri yang terjerat kasus korupsi sepanjang 2012. Tercatat sedikitnya ada 24 politisi yang terjerat kasus korupsi.
"Mayoritas adalah anggota DPR dan DPRD yang terjerat korupsi 2012," ujar peneliti Divisi Korupsi Politik ICW Apung Widadi dalam Outlook Korupsi Politik 2013 di Warung Daun, Jakarta, Jumat (28/12/2012).
Menurutnya, kader Partai Golkar paling banyak terjerat kasus korupsi (14 kader). Di posisi kedua, Partai Demokrat dengan 10 kader dan disusul PAN dengan PDIP dengan delapan kadernya.
Berikut nama-nama politisi itu;
1. Izederik Emir Moeis, Anggota DPR Fraksi PDIP periode 1999-2004, 2004-2009.
2. Murdoko, Ketua DPRD Jawa Tengah, PDIP.
3. Riza Kurniawan, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, PAN.
4. Iqbal Wibisono, Mantan Anggota DPRD Jawa Tengah, Golkar.
5. Yohanes Eluay, Ketua DPRD Kabupaten Jayapura, Golkar.
6. Zulklifi Shomad, Mantan Ketua DPRD Kota Jambi, PKB.
7. Yurikus Dimang, Wakil Ketua I DPRD, Golkar.
8. Jambran Kurniawan, Wakil Ketua DPRD, PPP.
9. Aries Marcorius Narang, Ketua DPRD Palangkaraya, PDIP.
10. Sukarni Joyo, Anggota DPRD Kutai Timur, PDIP.
11. Andi Irsan Idris Galigo, Anak Bupati Bone/Anggota DPRD Bone, Golkar.
12. Angelina Sondakh, Anggota DPR, Demokrat.
13. H. Zahri, Swasta, Direktur PT Langgam Sentosa, Ketua DPRD Pelalawan, Golkar.
14. Muhammad Faizal Aswan, Anggota DPRD Riau, Golkar.
15. M. Dunir, Anggota DPRD Riau, PKB.
16. Taufan Andoso Yakin, Wakil Ketua DPRD Riau, PAN.
17. E. Suminto Adi, Mantan Kasi Pelayanan Nasabah Bank Jatim, Anggota DPRD Mojokerto, PAN.
18. Wisnu Wardhana, Ketua DPRD Surabaya, Demokrat.
19. Zulkarnaen Djabar, Anggota Banggar, Anggota Komisi VII, Golkar.
20. Afit Rumagesan, Ketua DPRD Fakfak, tidak terindentifikasi.
21. Sumartono, Anggota DPRD Semarang, Gerindra.
22. Agung Purno Sarjono, Anggota DPRD Semarang, PAN.
23. Andi Alfian Malaranggeng, Menteri Pemuda dan Olahraga, Demokrat
24. M. Nazaruddin, Anggota DPR, Demokrat.(Mut)
BERSAMBUNG
0
3.4K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan