Kaskus

News

wisnu.sapAvatar border
TS
wisnu.sap
Pluralisme di Indonesia
Kata pluralisme diadopsi dari bahasa inggris yaitu pluralism. Dalam kamus The Oxford English Dictionary, pluralism: the character of being plural; the condition of being a pluralist-1. the system or practice of more than one benefice being held at the same time by one person. 2. philos. a theory of system of thought wich recognize more than one ultimate principle: opposed to monism

Jalaludin Rahmat dalam wawancara dengan novriantoni yang dimuat dalam situs JIL menyatakan: “Isme itu adalah sebuah paham, pluralisme itu bisa berupa paham tapi bisa juga berupa orientasi keberagaman”.

Nurkholis Madjid mengatakan: “pluralisme tidak dapat dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat kita majmuk, beraneka ragam, terdiri dari berbagai suku dan bangsa, yaang justru malah menggambarkan kesan fragmentasi, bukan pluralisme. Pluralisme juga tidak bisa dipahami sebagai kebaikan negatif (negative good) hanya ditilik dari kegunaannya untuk menyingkirkan fanatisme (to keep fanatisme at bay). Pluralisme harus dipahami sebagai pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban (genuine engagement of diversities within the bond of civility). Bahkan pluralisme adalah suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia antara lain melalui mekanisme pengawasan dan perimbangan yang dihasilkannya.

Dari beberapa sumber diatas penulis berkesimpulan bahwa pluralisme adalah sebuah kata yang deterministik-memiliki pengertian khusus terkait dengan paham dan beberapa kelompok yang mengusungnya. Seperti kata qadariyah dan murjiah diambil dari akar kata qadar dan raja’ dengan arti ketentuan (takdir) dan harapan yang merujuk kepada kelompok atau paham yang deterministik. Kata pluralisme sebenarnya merujuk kepada makna luas seperti keterangan di kamus Oxford diatas, namun untuk konteks Indonesia pluralisme memiliki kecenderungan untuk lebih deterministik yaitu keterkaitan agama.

Adalah sebuah kenyataan bahwa kita hidup berdampingan dengan non muslim dalam bingkai NKRI. Artinya NKRI lahir dari kesepakatan antar pemeluk agama sebagai sebuah lembaga yang dapat mengakomodasi kepentingan internal kelompok-kelompok dan menciptakan rumah lindung bersama dari acaman bersama, karena demikianlah lazimnya fungsi negara. Itulah mengapa Indonesia menjadi pilihan para pendiri bangsa kita dan bukan Negara Islam ataupun Republik Islam seperti yang diinginkan sebagian muslim saat ini, pun sebagian orang pada waktu itu.

SUMBER:
the Oxford English Dictionary, pluralism, hal. 1026, Oxford: Claredon Press, 1978

Nurkholis Madjid, “Masyarakat Madani dan Investasi Demokrasi: Tantangan dan Kemungkinan, Republika 10 Agustus 1999.

Muhammad Fathi Usman, Islam, Pluralisme dan toleransi keagamaan (terj. The Children of Adam: an Islamic Perspective on Pluralism), hal. xii, Jakarta: PSIK Universitas Paramadina, 2006

Syir’ah, hal. 43 Edisi No. 55/VI/Juli/2006
0
1.5K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan