- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok: Kalau ada oknum DPRD yang main, kita ajak ribut


TS
jhonathanymous
Ahok: Kalau ada oknum DPRD yang main, kita ajak ribut
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) kecewa masih adanya permainan anggaran pada APBD tahun 2013. Tidak hanya SKPD yang akan disentil, bahkan jika ada anggota DPRD yang ikut main, tak segan-segan ia akan melawan.
"Nah ini semua harus diselesaikan, kalau tidak tahun depan kami akan betul-betul jebloskan ke penjara. Jadi kalau ada oknum DPRD yang main, kita ajak ribut. Mumpung mau pemilu. Jadi kalau ribut sekarang kesempatannya. Kalau lewat tidak bisa lagi," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (17/10).
Ahok mengaku akan memberikan sanksi tegas bagi SKPD yang masih bermain anggaran pada tahun ini. "Pikiran kami ini, kami kecewa dengan permainan anggaran. Yang sudah dipotong, muncul lagi. Kami tahu. kita nanti kejar pajaknya saja. Kalau mau ribut, ribut saja," ujar Ahok.
Untuk itu, ia menyontek sistem yang diterapkan oleh mantan wali kota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Yakni, membangun sistem anggaran melalui e-budgeting.
"Kita nyontek Pak Bambang DH di Surabaya, dia nanti bangun sistem. Kalau saya block, tidak bisa lagi masukkan anggaran. Kalau masih ada nekat tahun depan, ya saya akan jebloskan," ancamnya.
Mantan politikus Partai Golkar ini mengaku memiliki data dari setiap SKPD. Jika ada yang mau main-main, ia siap mengejar pejabat tersebut hingga dalam pembayaran pajak.
"Saya akan kejar pajaknya semua. Saya menantang seluruh pejabat, periksa hartanya. Kalau tidak, Anda jangan ngomong sama saya. Kalau Anda masih demen hidup, tidak usah ngomong sama saya. Lawan itu semua. Karena sudah keterlaluan. Sudah banyak orang miskin. Kalau kita tidak marah, kita mati sia-sia. Kita ini hanya penjajah atas bangsa sendiri," ungkapnya.
Apabila ada jajaran SKPD yang masih kekurangan biaya hidup dapat meminta langsung kepada dirinya tanpa melalui tindak korupsi. Sebab, ia dapat menggunakan dana operasional.
"Tapi kalau mau menikah lagi atau beli mobil mewah ya bukan urusan saya. Jadi ini yang kita harapkan," katanya.
Ia mengaku saat ini sedang kejar tayang, agar semua program kerja dalam skala besar dapat selesai tepat waktu. Ia tak peduli jika periode berikutnya terpilih kembali atau tidak.
"Fondasi harus jelas. Ini musti dibereskan, kalau tidak kita sama lagi," ucapnya.
Ia mencontohkan seperti pengadaan alat laboratorium di RSUD. Di sana banyak alat yang tidak perlu dibeli, anehnya masih saja dibeli. "Nah ini kita evaluasi 1 tahun. Terus terang kita kecolongan. Seperti dinas pendidikan, terlalu gemuk dan tidak ada gunanya. Hanya rehab-rehab gitu mahal. Kalau dia kirim 1000 anak keluar negeri sekolah yang lebih pintar daripada ngabisin anggaran 27 persen. Gaji guru mungkin bisa Rp 7 triliun tahun depan. Gila-gilaan kalau seperti ini," terangnya.
Belum lagi, ada guru dan Kepala Sekolah yang nekat meminta sumbangan ke orangtua siswa. Untuk itu, persoalan tersebut harus segera dituntaskan.
APBD sekarang banyak yang dipermainkan
Semoga aja bapak Jokowi dan Ahok bisa membawa Jakarta lebih baik
Semoga ga REPOST ya
"Nah ini semua harus diselesaikan, kalau tidak tahun depan kami akan betul-betul jebloskan ke penjara. Jadi kalau ada oknum DPRD yang main, kita ajak ribut. Mumpung mau pemilu. Jadi kalau ribut sekarang kesempatannya. Kalau lewat tidak bisa lagi," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (17/10).
Ahok mengaku akan memberikan sanksi tegas bagi SKPD yang masih bermain anggaran pada tahun ini. "Pikiran kami ini, kami kecewa dengan permainan anggaran. Yang sudah dipotong, muncul lagi. Kami tahu. kita nanti kejar pajaknya saja. Kalau mau ribut, ribut saja," ujar Ahok.
Untuk itu, ia menyontek sistem yang diterapkan oleh mantan wali kota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Yakni, membangun sistem anggaran melalui e-budgeting.
"Kita nyontek Pak Bambang DH di Surabaya, dia nanti bangun sistem. Kalau saya block, tidak bisa lagi masukkan anggaran. Kalau masih ada nekat tahun depan, ya saya akan jebloskan," ancamnya.
Mantan politikus Partai Golkar ini mengaku memiliki data dari setiap SKPD. Jika ada yang mau main-main, ia siap mengejar pejabat tersebut hingga dalam pembayaran pajak.
"Saya akan kejar pajaknya semua. Saya menantang seluruh pejabat, periksa hartanya. Kalau tidak, Anda jangan ngomong sama saya. Kalau Anda masih demen hidup, tidak usah ngomong sama saya. Lawan itu semua. Karena sudah keterlaluan. Sudah banyak orang miskin. Kalau kita tidak marah, kita mati sia-sia. Kita ini hanya penjajah atas bangsa sendiri," ungkapnya.
Apabila ada jajaran SKPD yang masih kekurangan biaya hidup dapat meminta langsung kepada dirinya tanpa melalui tindak korupsi. Sebab, ia dapat menggunakan dana operasional.
"Tapi kalau mau menikah lagi atau beli mobil mewah ya bukan urusan saya. Jadi ini yang kita harapkan," katanya.
Ia mengaku saat ini sedang kejar tayang, agar semua program kerja dalam skala besar dapat selesai tepat waktu. Ia tak peduli jika periode berikutnya terpilih kembali atau tidak.
"Fondasi harus jelas. Ini musti dibereskan, kalau tidak kita sama lagi," ucapnya.
Ia mencontohkan seperti pengadaan alat laboratorium di RSUD. Di sana banyak alat yang tidak perlu dibeli, anehnya masih saja dibeli. "Nah ini kita evaluasi 1 tahun. Terus terang kita kecolongan. Seperti dinas pendidikan, terlalu gemuk dan tidak ada gunanya. Hanya rehab-rehab gitu mahal. Kalau dia kirim 1000 anak keluar negeri sekolah yang lebih pintar daripada ngabisin anggaran 27 persen. Gaji guru mungkin bisa Rp 7 triliun tahun depan. Gila-gilaan kalau seperti ini," terangnya.
Belum lagi, ada guru dan Kepala Sekolah yang nekat meminta sumbangan ke orangtua siswa. Untuk itu, persoalan tersebut harus segera dituntaskan.
APBD sekarang banyak yang dipermainkan

Semoga aja bapak Jokowi dan Ahok bisa membawa Jakarta lebih baik

Semoga ga REPOST ya

0
1.2K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan