Jakarta- Jaringan sistem komunikasi kabel bawah laut yang menghubungkan Indonesia dan Singapura mengalami gangguan. Kabel tersebut putus terkena jangkar kapal.

Galumbang Menak Simanjuntak, CEO PT Moratelindo, perusahaan yang pegang izin atas jaringan sistem komunikasi kabel laut Jakarta–Bangka–Batam–Singapura (SKKL B3JS) mengungkapkan, kejadian putusnya jaringan sistem komunikasi kabel laut terjadi pada Sabtu 12 oktober 2013, pukul 07.00 WIB.

Kabel yang putus itu beradar di perairan kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan atau 7,7 Km dari garis pantai.

“Jaringan putus diakibatkan oleh hantaman jangkar dari sebuah kapal berbendera Indonesia dengan empat awak berkebangsaan Thailand," papar Galumbang dalam siaran pers, Jumat (18/10/2013).

Dia menjelaskan, dalam 2 bulan terakhir kabel laut perusahaannya telah putus sebanyak tiga kali. Ditengarai kerusakan tersebut disebabkan oleh kapal-kapal liar yang labuh jangkar sembarangan di perairan Batam dan kapal hisap liar yang melakukan penambangan di perairan Bangka.

Kerusakan ini akan mengakibatkan gangguan dalam sistem telelekomunikasi nasional, yang berdampak tidak maksimalnya pelayanan yang diberikan tiga operator besar pengguna jasa jaringan kabel bawah laut tersebut yaitu PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan dan PT Moratel

Jaringan sistem komunikasi kabel laut yang putus itu dibangun pada tahun 2012 dengan nilai investasi hampir US$ 60 juta (Rp 600 miliar). Jaringan tersebut menjadi solusi untuk menghubungkan dan mentransfer jasa telekomunikasi berkecepatan tinggi melalui inti 24 optik ke salah satu pusat bisnis tersibuk di Asia Pasifik .

Ketut Romadhi, CEO PT Ketrosden Triasmitra, perusahaan yang membangun jaringan SKKL B3JS mengungkapkan, putusnya jaringan kabel laut bisa menyebabkan beberapa layanan komunikasi seperti telepon, internet dan layananan data terganggu.

http://finance.detik.com/read/2013/10/18/144759/2389405/4/kabel-bawah-laut-indonesia-singapura-putus-kena-jangkar-kapal?f9911023