Menurut data yang ada, jumlah mobil di Indonesia sangat banyak. Namun, Mobil pertama di Indonesia dimiliki oleh Sunan Pakubuwono X dari surakarta. Lewat Proetell & Co, Sunan Pakubuwono X membeli langsung mobil Benz dari pabriknya di jerman dan tiba di Istana tahun 1894. Menurut catatan museum mercedes Benz, antara tahun 1893-1894 diproduksi 2 tipe kendaraan. Pertama adalah Benz Victoria, diproduksi tahun 1893-1894(Gambar kiri). Kedua adalah Benz Velo diproduksi tahun 1894(Gambar Kanan). Benz victoria yang dibeli sunan seharga 10.000 Gulden, dikabarkan memiliki mesin 1 silinder dengan 5 daya kuda. Pakubuwono X memperkerjakan seorang bekas serdadu belanda bernama A. Leibholz sebagai supir. Mobil pertama di belanda dimiliki oleh seorang Fotografer istana bernama Zimmermann, asal den Haag. Namun itu baru 2 tahun setelah Sultan Pakubuwono X memilikinya.

RCTI atau Rajawali Citra Televisi Indonesia adalah stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. RCTI didirikan untuk saranan alternatif siaran tontonan menarik yang sebelumnya selalu didominasi oleh TVRI. Untuk pertama kalinya RCTI mengudara pada tanggal 1 Januari 1987. Kemudian memulai siaran percobaan secara global pada 24 Agustus 1989. Pada awalnya, ijin siaran RCTI adalah area Jabodetabek, tetapi karena semakin hari semakin banyak peminatnya Maka RCTI mulai siaran secara bebas di Indonesia dengan ijin Pemerintah atas hak Siaran di Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1990.

Pada tahun 1863, Perusahaan Kereta api Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij(NIS) telah memesan dua buah lokomotif dari pabrik Borsig, Jerman. Kedua Lokomotif tersebut direncanakan akan melayani jalur antara kedungjati dan Willem I(Ambarawa) yang di beberapa tempat kemiringannya mencapai 2,8%. Ketika itu lokomotf2 buatan Borsig sudah banyak dipakai belanda. Tepat setahun kemudian, 2 lokomotif tersebut selesai dibuat dan dikirim ke Semarang. Pada tanggal 22 Juni 1865 lokomotif pertama di Indonesia itu mulai dioperasikan, masing2 dengan nomor seri NIS 1 dan NIS 2.

Bandar udara Kemayoran merupakan bandara udara pertama di Indonesia yang dibuka untuk penerbangan Internasional. Bandara udara ini dibangun pada tahun 1934 dan secara resmi dibuka pada tanggal 8 Juli 1940. Pesawat yang pertama mendarat di bandara ini adalah pesawat jenis DC-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia belanda, Bandara ini memiliki dua landasan pacu utara-selatan(2.475 m x 45 m) dan landasan pacu barat-timur (1.850 m x 30 m).

Salah satu sumber informasi adalah media cetak. Penerbitan surat kabar sudah dikenal bangsa eropa sejak abad 17. Akhirnya, surat kabar sampai juga ke Batavia(Jakarta). Namun, Izin menerbitkan surat kabar pada masa penjajahan belanda tidaklah mudah. Sebab, Penguasa VOC alergi terhadap kritik. Willem Baron van Imhoff, Gubernur jenderal VOC periode 1743-1750, memperkenalkan masyarakat batavia dengan surat kabar. Izin terbitnya baru diberikan setelah lima bulan. izin itu terbit pada Februari 1745. Isi Surat kabar pertama yang dinamai Bataviasche Nouvelles hanya memuat tentang kapal dagang VOC, Mutasi Pejabat, Berita kimpoi,Lahir,Mati. Pembacanya juga terbatas pada masyarakat belanda sendiri.