- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Putri Herlina - Kisah Haru Gadis Tanpa Tangan yang Bertemu Jodoh


TS
xaviera.xaviera
Putri Herlina - Kisah Haru Gadis Tanpa Tangan yang Bertemu Jodoh
Inilah pasangan terhebat dan luar biasa tahun ini. Bukan Anang Hermansyah - Ashanty, bukan pula Gading Martin - Gishele yang acara pernikahannya di siarkan secara live oleh sebuah televisi swasta, tetapi ini adalah pasangan 2 anak manusia yang sangat luar biasa yang saling mencinta yaitu Reza Hilyard - Putri Herlina. Lho artis mana lagi ini kog nama-namanya masih asing begini?
Mereka berdua bukanlah artis yang wajahnya sering keluar masuk acara infotainment, tetapi kehebatan mereka tidaklah kalah oleh artis-artis tersebut. Seandainya saja ada penobatan pasangan paling hebat tahun ini, mereka berdualah menurut versiku yang paling pantas menjadi pemenangnya.
Putri Herlina, nama ini sebenarnya bukanlah sebuah nama yang biasa saja, kalau anda googling, dengan mudah sekali menemukan sosok wanita luar biasa ini. Gadis manis kelahiran 25 tahun lalu adalah seorang gadis yang mempunyai kekurangan dengan tidak memiliki tangan semenjak lahir. Tetapi dengan kekurangannya itu bukanlah sebagai penghalang untuk menjadikannya seorang wanita yang hebat. Dengan keterbatasan yang dimilikinya, Lina begitu biasa dia disapa tumbuh menjadi seorang gadis yang cerdas, mandiri dan berprestasi. Bahkan kadang kemandirian dan kecerdasannya jauh lebih menonjol dibandingkan wanita lainnya yang terlahir normal. Sudah banyak prestasi yang ditorehkan oleh Putri Herlina ini dan yang terakhir Lina tercatat menjadi 10 pahlawan untuk Indonesia versi MNC.
Sementara itu tidak kalah hebatnya adalah Reza Hilyard. Bila menyebut nama Reza Hilyard sebagai musisi, masih banyak orang yang bertanya-tanya siapa dia sebenarnya. Tapi, bila nama Soemantri disematkan di belakang kedua namanya, mungkin sebagian orang akan menebak kalau ia adalah putra dari mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Maman Husein Soemantri.(sumber)
Sebagai seorang anak pejabat tinggi negara dan sebagai seorang musisi, bukanlah hal yang sulit bagi seorang Reza untuk mencari wanita yang terlahir sempurna untuk menjadi pasangannya. Tetapi tidak bagi Reza, kecantikan lahiriah bukanlah satu-satunya pilihannya untuk memilih seorang wanita sebagai pasangannya sehidup-semati. Oleh karena itu dengan mantap Reza memilih Lina untuk menemani menjalani sisa hidup ini menjadi suami istri.
Bukanlah perkara mudah bagi Reza, yang sebagai anak pejabat itu untuk meyakinkan keluarga besarnya terutama kepada orang tuanya mengenai pilihan hatinya ini. Tetapi dengan kekuatan doa dan besarnya cinta kasih mereka berdua, semua penghalang bisa dipinggirkan yang akhirnya kekuatan cinta itu menyatukan mereka berdua.
Kini, Reza telah sah menjadi suami dari perempuan ayu, manis, soleha, tegar, serta mandiri, kelahiran 3 Oktober 1988. Semoga, pernikahan yang dilandaskan karena cinta dan kepatuhan terhadap perintah-Nya, senantiasa dilindungi oleh-Nya, dan semua yang dilakukan secara bersama-sama selalu dipermudah juga oleh-Nya. Dan tidak lupa semoga pernikahan ini menjadi sebuah pasangan yang sakinah, mawadah, warohmah. (sumber)
a
Tampak dalam foto di bawah ini, ibunda Reza memeluk anaknya begitu lama, dengan terbata-bata seperti tak berkesudahan, menjadi pemandangan yang sangat mengharukan.

Ini “adik-adik”-nya dari panti asuhan Sayap Ibu. Mereka semua yang dilupakan, dibuang orang tuanya. Mereka survive. Satu persatu anak-anak itu mencium ‘tangan’ Putri Herlina. momen ini menjadi hujan air mata dari tamu – tamu di sana
.
Kita bisa mempelajari pengalaman hidup dan prinsip kemandirian dari Putri Herlina. Pada tahun lalu (2012), mas Ridlwan Habib, jurnalis Jawa Pos, pernah memuat tulisan khusus yang berjudul: “Putri Herlina, Gadis tanpa Tangan Pengasuh Anak-Anak yang “Dibuang”" [Jawa Pos]. Sebelumnya pada tahun 2011, mas Saptuari dalam kegiatannya bersama tim #SedekahRombongan mengunjungi Yayasan Sayap Ibu, Jogjakarta, kemudian menulis detail tentang Putri Herlina [Blog Saptuari]. Mas Saptuari adalah founder Kedai Digital dan founder #SedekahRombongan.
Yayasan Sayap Ibu didirikan oleh Soelastri Soetomo, istri alm. Bung Tomo (pejuang kemerdekaan RI), pada tahun 1955. Yayasan ini memang menampung anak-anak yang “tak dikehendaki” ayah-ibunya. Rata-rata mereka mengalami cacat ganda, yakni cacat fisik dan mental karena aborsi yang gagal. Sehari-hari mereka hidup mengandalkan donatur tidak tetap dan dana pemerintah. Berdasarkan informasi dari mas Saptuari, bahwa Yayasan Sayap Ibu terdapat 18 bayi normal dan 30 bayi cacat yang ditinggalkan orang tuanya disana. Pemerintah RI hanya memberi bantuan makanan untuk 48 bayi-bayi terlantar itu sebesar Rp 2.500,-/hari/anak. Jadi, bagi teman-teman yang berkelimpahan, sila titipkan rezekimu, infaq / sodaqoh mu melalui mas Saptuari yang mengelola #SedekahRombongan.
Dari kedua link tulisan tersebut, kita bisa banyak belajar dari Putri Herlina, tentang ketulusan, keyakinan, optimisme, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Hayoo… yang masih galau dan mengeluuuuh soal jodoh.. Lihatlah keajaiban Allah subhanahu wa ta’ala dalam peristiwa itu. Putri Herlina, tanpa tangan, dibuang, dan dilupakan kedua orang tuanya. Allah subhanahu wa ta’ala memberikan skenario yang indah.
Ini bukan sinetron, tapi real love story.
Keajaiban itu ada, … JIKA kita mau tetap percaya kuasa Allah subhanahu wa ta’ala.
Harapan itu ada, … JIKA kita tidak mudah mengeluh dan mudah galau, karena sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala itu Maha Penolong
Teruslah berdoa, teruslah berusaha, teruslah beramal, … dengan penuh keyakinan dan semangat bahwa Allah subhanahu wa ta’ala ada lebih dekat dari urat leher kita.
Hidup itu bukan untuk diratapi. Bersyukurlah dengan segala kekurangan kita, karena Allah subhanahu wa ta’ala pasti memberikan kelebihan-kelebihan di sisi yang lain. Temukanlah keajaiban potensi itu dan kembangkanlah.
Semoga kisah nyata dari Putri Herlina dan Reza ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Fight for Freedom! … Merdeka dari segala belenggu keterbatasan.
Sumber : Kompasiana & Blog Iwan Yulianto
Mereka berdua bukanlah artis yang wajahnya sering keluar masuk acara infotainment, tetapi kehebatan mereka tidaklah kalah oleh artis-artis tersebut. Seandainya saja ada penobatan pasangan paling hebat tahun ini, mereka berdualah menurut versiku yang paling pantas menjadi pemenangnya.
Putri Herlina, nama ini sebenarnya bukanlah sebuah nama yang biasa saja, kalau anda googling, dengan mudah sekali menemukan sosok wanita luar biasa ini. Gadis manis kelahiran 25 tahun lalu adalah seorang gadis yang mempunyai kekurangan dengan tidak memiliki tangan semenjak lahir. Tetapi dengan kekurangannya itu bukanlah sebagai penghalang untuk menjadikannya seorang wanita yang hebat. Dengan keterbatasan yang dimilikinya, Lina begitu biasa dia disapa tumbuh menjadi seorang gadis yang cerdas, mandiri dan berprestasi. Bahkan kadang kemandirian dan kecerdasannya jauh lebih menonjol dibandingkan wanita lainnya yang terlahir normal. Sudah banyak prestasi yang ditorehkan oleh Putri Herlina ini dan yang terakhir Lina tercatat menjadi 10 pahlawan untuk Indonesia versi MNC.
Sementara itu tidak kalah hebatnya adalah Reza Hilyard. Bila menyebut nama Reza Hilyard sebagai musisi, masih banyak orang yang bertanya-tanya siapa dia sebenarnya. Tapi, bila nama Soemantri disematkan di belakang kedua namanya, mungkin sebagian orang akan menebak kalau ia adalah putra dari mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Maman Husein Soemantri.(sumber)
Sebagai seorang anak pejabat tinggi negara dan sebagai seorang musisi, bukanlah hal yang sulit bagi seorang Reza untuk mencari wanita yang terlahir sempurna untuk menjadi pasangannya. Tetapi tidak bagi Reza, kecantikan lahiriah bukanlah satu-satunya pilihannya untuk memilih seorang wanita sebagai pasangannya sehidup-semati. Oleh karena itu dengan mantap Reza memilih Lina untuk menemani menjalani sisa hidup ini menjadi suami istri.
Bukanlah perkara mudah bagi Reza, yang sebagai anak pejabat itu untuk meyakinkan keluarga besarnya terutama kepada orang tuanya mengenai pilihan hatinya ini. Tetapi dengan kekuatan doa dan besarnya cinta kasih mereka berdua, semua penghalang bisa dipinggirkan yang akhirnya kekuatan cinta itu menyatukan mereka berdua.
Kini, Reza telah sah menjadi suami dari perempuan ayu, manis, soleha, tegar, serta mandiri, kelahiran 3 Oktober 1988. Semoga, pernikahan yang dilandaskan karena cinta dan kepatuhan terhadap perintah-Nya, senantiasa dilindungi oleh-Nya, dan semua yang dilakukan secara bersama-sama selalu dipermudah juga oleh-Nya. Dan tidak lupa semoga pernikahan ini menjadi sebuah pasangan yang sakinah, mawadah, warohmah. (sumber)
a

Tampak dalam foto di bawah ini, ibunda Reza memeluk anaknya begitu lama, dengan terbata-bata seperti tak berkesudahan, menjadi pemandangan yang sangat mengharukan.

Ini “adik-adik”-nya dari panti asuhan Sayap Ibu. Mereka semua yang dilupakan, dibuang orang tuanya. Mereka survive. Satu persatu anak-anak itu mencium ‘tangan’ Putri Herlina. momen ini menjadi hujan air mata dari tamu – tamu di sana

Kita bisa mempelajari pengalaman hidup dan prinsip kemandirian dari Putri Herlina. Pada tahun lalu (2012), mas Ridlwan Habib, jurnalis Jawa Pos, pernah memuat tulisan khusus yang berjudul: “Putri Herlina, Gadis tanpa Tangan Pengasuh Anak-Anak yang “Dibuang”" [Jawa Pos]. Sebelumnya pada tahun 2011, mas Saptuari dalam kegiatannya bersama tim #SedekahRombongan mengunjungi Yayasan Sayap Ibu, Jogjakarta, kemudian menulis detail tentang Putri Herlina [Blog Saptuari]. Mas Saptuari adalah founder Kedai Digital dan founder #SedekahRombongan.
Yayasan Sayap Ibu didirikan oleh Soelastri Soetomo, istri alm. Bung Tomo (pejuang kemerdekaan RI), pada tahun 1955. Yayasan ini memang menampung anak-anak yang “tak dikehendaki” ayah-ibunya. Rata-rata mereka mengalami cacat ganda, yakni cacat fisik dan mental karena aborsi yang gagal. Sehari-hari mereka hidup mengandalkan donatur tidak tetap dan dana pemerintah. Berdasarkan informasi dari mas Saptuari, bahwa Yayasan Sayap Ibu terdapat 18 bayi normal dan 30 bayi cacat yang ditinggalkan orang tuanya disana. Pemerintah RI hanya memberi bantuan makanan untuk 48 bayi-bayi terlantar itu sebesar Rp 2.500,-/hari/anak. Jadi, bagi teman-teman yang berkelimpahan, sila titipkan rezekimu, infaq / sodaqoh mu melalui mas Saptuari yang mengelola #SedekahRombongan.
Dari kedua link tulisan tersebut, kita bisa banyak belajar dari Putri Herlina, tentang ketulusan, keyakinan, optimisme, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Hayoo… yang masih galau dan mengeluuuuh soal jodoh.. Lihatlah keajaiban Allah subhanahu wa ta’ala dalam peristiwa itu. Putri Herlina, tanpa tangan, dibuang, dan dilupakan kedua orang tuanya. Allah subhanahu wa ta’ala memberikan skenario yang indah.
Ini bukan sinetron, tapi real love story.
Keajaiban itu ada, … JIKA kita mau tetap percaya kuasa Allah subhanahu wa ta’ala.
Harapan itu ada, … JIKA kita tidak mudah mengeluh dan mudah galau, karena sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala itu Maha Penolong
Teruslah berdoa, teruslah berusaha, teruslah beramal, … dengan penuh keyakinan dan semangat bahwa Allah subhanahu wa ta’ala ada lebih dekat dari urat leher kita.
Hidup itu bukan untuk diratapi. Bersyukurlah dengan segala kekurangan kita, karena Allah subhanahu wa ta’ala pasti memberikan kelebihan-kelebihan di sisi yang lain. Temukanlah keajaiban potensi itu dan kembangkanlah.
Semoga kisah nyata dari Putri Herlina dan Reza ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Fight for Freedom! … Merdeka dari segala belenggu keterbatasan.
Sumber : Kompasiana & Blog Iwan Yulianto
Diubah oleh xaviera.xaviera 17-10-2013 10:16
0
5.1K
16
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan