Aksi Koboi Wakil Ketua Dewan Tanjungpinang
Tanjungpinang – Tiba-tiba saja nasi kotak yang baru diterima itu dilemparkan. Peserta rapat yang lain kaget dan terdiam. Tidak ada yang menanggapi saat itu.

Ya, itulah aksi satu pimpinan DPRD Kota Tanjungpinang saat pembahasan Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) Perubahan yang berlangsung hingga malam hari saat itu. Kejadian berlangsung Minggu (13/10) saat staf dewan baru saja membagikan nasi kotak.

Tidak diketahui pasti penyebab aksi main lempar nasi oleh sang wakil ketua dewan itu. Apakah karena sudah terlalu lapar? Atau karena nasi terasa asam? Tidak terjawab.

Pembahasan APBD-P memang sempat terhenti saat itu. Waktu itu, pembahasan dilakukan dewan bersama tiga SKPD, yakni Badan Kesbangpolismas, Inspektorat serta Kantor Perpustakaan dan Arsip.Informasi yang dihimpun Tanjungpinang Pos, aksi pelemparan nasi kotak itu terjadi di depan tiga Kepala SKPD yang hadir. Pada saat melempar nasi kotak, seluruh peseta rapat ABPD Perubahan terkejut dan terdiam beberapa saat. Tak satupun yang bisa berbicara. Namun, aksi ini tidak terlalu lama, kemudian rapat bisa dilanjutkan kembali, setelah selesai makan.

“Mungkin karena unsur ketua emosi, makanan yang diberikan sedikit ada asem-asemnya. Padahal unsur ketua ada penyakit maagnya,” ujar sumber, sengaja tidak dikorankan namanya, saat berbincang dengan Tanjungpinang Pos, kemarin.

Kata sumber tersebut,beberapa hari terakhir ini, unsur pimpinan dan Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, siang dan malam membahas APBD Perubahan. Rencananya sebelum tanggal 27 Oktober sudah harus disahkan.
”Karena pembahasan hari libur, nasi datang terlambat. Setelah datang tak sesuai dengan harapan, emosi langsung nasi kotaknya di lemparkan ke salah satu staf sekwan,” kata sumber tersebut.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Tanjungpinang, Buranuddin, saat dikonfirmasi terkesan menutupi-nutupi kejadian itu. Bahkan, ia mengaku belum tahu dan tidak mendapatkan laporan.

“Saya belum tahu, belum ada laporan. Kalau benar kejadian, akan kita panggil,” ungkapnya singkat saat dihubungi via telepon. Saat itu, Buranuddin pun mengaku ada tamu di rumahnya dan tak bisa dihubungi lebih lama lagi.
Diketahui, aksi main lempar nasi tentu tidak patut dilakukan seorang anggota dewan. Terlebih, oleh unsur pimpinan yang langsung memimpin rapat. Tidak hanya itu, pelemparan nasi kotak juga dilakukan di depan Kepala SKPD dan beberapa stafnya yang menghadiri pembahasan ABPD Perubahan.
Tanjungpinang Pos sempat mencoba menghubungi anggota DPRD bersangkutan, tapi handphone tak diangkat. Begitu staf sekwan yang dicoba diminta konfirmasi, belum didapatkan tanggapan..


Sedikit ane menambahkan,, tak seharusnya seorang wakil rakyat bertindak demikian saat diadakannya rapat,, bukankah mereka berpendidikan.. Mungkin bagi mereka sekotak nasi itu tidak ada apa"nya, tapi bagi orang kurang mampu sebutir nasi merupakan rezeki yg luar biasa buat mereka..

Inikah potret seorang yg katanya wakil rakyat itu,,Semoga saja anggota (wakil) rakyat ini lebih bisa menghargai hal terkecil,karena hal terkecil bisa membuat sesuatu menjadi lebih besar..