- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
The Outbreak


TS
Psycrow
The Outbreak
Jakarta,14 Juni 2016.Di suatu pagi,aku bangun dari tidurku setelah merayakan hari ulang tahunku kemarin,aku beranjak dari kasurku dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri,setelah itu aku mengenakan setelan kerjaku,sebuah kemeja putih dengan celana bahan katun,dipadu dengan dasi hitam,jaket jas,serta sepatu hitam mengkilap,aku bergegas menuju meja makan di mana istriku menungguku untuk sarapan bersama,kami menyantap nasi goreng buatannya sambil berbincang ringan tentang beberapa hal,setelah selesai akupun pamit kepada istriku untuk pergi bekerja,setelah kuberikan kecupan di keningnya aku pun mulai berangkat sambil menjinjing koper kerjaku.
Aku memutuskan untuk pergi menggunakan transportasi umum,dalam rangka membantu gubernur kita dalam mengurangi kemacetan,lagipula ada stasiun monorail yang dekat dengan komplekku,aku pun berjalan kaki menuju stasiun tersebut dan pergi menuju kantor,setibanya di kantor,aku langsung menuju ruangan kerjaku sambil membalas sapaan beberapa rekan kerjaku,setibanya di ruanganku,aku mulai duduk di kursi meja kerjaku dan sedikit mendesah,aku mulai mengurus beberapa dokumen.
Setelah beberapa menit bekerja,aku mendengar jeritan seorang wanita di luar ruangan,ah,paling-paling hanya seorang sekertaris yang panik karena melihat seekor kecoa,namun kulihat seluruh pegawai yang berada di luar ruanganku bergegas melihat ke jendela luar,penasaran dengan apa yang terjadi,aku pun melihat keluar melalui jendela di ruanganku,aku melihat kekacauan sedang terjadi di jalanan,banyak orang-orang menjerit & lari ketakutan,kecelakaan lalu lintaspun tak terhindarkan,sepertinya memang terjadi sesuatu yang menyebabkan mereka panik,aku mengambil handphoneku lalu menonton siaran televisi dari situ.
Ternyata ada siaran berita darurat yang mengabarkan bahwa terjadi sebuah infeksi virus berbahaya yang diduga berasal dari sebuah perusahaan swasta internasional yang tidak disebutkan namanya,virus ini menyebabkan pengidapnya menjadi agresif dan kanibalistik,dengan kata lain,menjadi zombi,dan dapat menular melalui gigitan dari pengidap virus,satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah dengan menghancurkan otaknya,mendengar berita ini aku juga ikut panik & langsung menelpon istriku.
Sayangnya,saluran telpon sudah terputus,begitu juga dengan sinyal jaringan handphoneku,aku tidak mau membuang waktu,aku harus segera pulang ke rumah,dan melindungi istriku,dalam perjalanan menuju lift,aku melihat seorang wanita yang diserang & ditindih oleh seorang petugas cleaning service,sepertinya dia sudah terinfeksi virus tersebut,aku mau saja membantunya tapi aku tidak mau mengambil resiko,aku kembali sebentar lalu meminta tolong ke rekan kerjaku untuk membantu,namun mereka semua terlalu sibuk menyelamatkan diri masing-masing.
Aku pun tidak bisa berbuat apa-apa,ketika aku kembali ke tempat tadi,kulihat wanita itu sudah tidak bernyawa,sementara petugas yang terinfeksi itu menggerogoti lehernya,maka kuputuskan untuk lanjut pergi sebelum ia mengubah perhatiannya kepadaku,aku melihat di depan lift sudah terdapat banyak orang yang menunggu,ketika pintunya terbuka sedikit saja,mereka semua saling berebut berdesakan untuk masuk,melihat kondisi seperti itu kuputuskan untuk menggunakan tangga darurat saja,memang cukup melelahkan,tapi menurutku cukup berbahaya jika aku bergabung masuk ke dalam lift tersebut.
Setibanya di lantai dasar aku melihat 2 orang satpam yang menembaki zombi yang masuk ke dalam kantor,mereka terlihat kewalahan yang kemudian salah satu satpam tersebut berhasil diserang oleh 2 zombi sekaligus,aku melihat pistolnya yang terlgeletak di lantai,ada pikiran untuk mengambilnya,namun kuurungkan niat itu,karena jumlah zombi semakin banyak,dikarenakan pintu depan & belakang sudah dihadang oleh banyak zombi,aku langsung bergegas ke toilet pria,di mana di situ aku ingat persis bahwa ada jendela untuk ventilasi,di saat aku tiba,jendela itu terlihat lebih kecil dari yang kuingat,namun di luar toilet aku mendengar zombi itu semakin mendekat,tanpa pikir panjang aku langsung melompat ke jendela tersebut.
Tubuhku agak tersangkut di jendela,namun aku terus berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari jendela tersebut,dengan usahaku,dan rasa sakit yang menyesak,akhirnya aku berhasil keluar,aku langsung berlari menuju jalanan,kondisi masih sangat kacau,namun aku melihat seorang gadis kecil berdiri sendirian membelakangiku,aku pun memanggilnya,dan dia berpaling ke arahku,terdapat bekas gigitan di lehernya,ternyata dia sudah terinfeksi,dan mulai berlari ke arahku,aku pun langsung kabur darinya,untung kaki kecilnya tidak bisa menandingi kecepatanku,aku berhasil kabur darinya.
Aku terus berlari beberapa meter,di sana aku melihat ada sebuah bangunan yang di dalamnya terdapat banyak orang,aku pun segera menuju ke tempat itu,ada beberapa kelompok orang di situ,di antara lain sekelompok pria paruh baya yang dengan asyiknya menembaki kepala zombi dengan senapan laras panjang mereka,sepertinya mereka dari komunitas berburu,kemudian beberapa remaja yang memegang berbagai macam senjata jarak dekat,kemungkinan mereka adalah anak-anak dari bapak-bapak tersebut,lalu polisi & paramedis yang merawat orang-orang yang terluka bukan karena gigitan,terakhir aku melihat beberapa rekan kerjaku yang berhasil kabur hingga ke sini.
Kuputuskan untuk bergabung dengan para rekan kerjaku saja,karena aku jauh lebih mengenal mereka,kami beristirahat sejenak di sana,sambil petugas paramedis memberikan kami minuman & makanan ringan,namun tidak lama kemudian tempat yang kami tempati mulai diserbu oleh gerombolan zombi yang sangat banyak,polisipun memerintahkan untuk evakuasi segera,namun dikarenakan kurangnya koordinasi,setiap kelompok pun menjadi terpencar ke berbagai arah.
Aku beserta keempat rekan kerjaku terus berjalan dengan cepat,mereka memutuskan untuk memilihku sebagai pemandu mereka,dikarenakan posisiku juga sebagai manajer,kami tiba di sebuah area tempat parkir,di mana terdapat 4 jenis kendaraan,terdapat mobil sport,jeep,truk,serta 2 unit sepeda motor,aku putuskan untuk mencoba menjalankan jeep,karena cukup berguna ketika kami harus off road,mereka semua setuju,namun sesuatu yang mengejutkan terjadi,di dalam jeep itu terdapat 3 zombi yang berusaha keluar untuk menyerang kami.
Dengan itu kusarankan untuk menggunakan kendaraan lain saja,namun mereka tidak setuju dan tetap bersikeras menggunakan jeep,sementara aku tetap pada pendirianku dan mencoba membobol mobil sport,sementara aku berusaha membobolnya,mereka membuka jeep tersebut lalu menyeret kedua zombi itu keluar,mereka menyerang ketiga zombi itu,namun sepertinya mereka kurang berwawasan,karena mereka hanya terus menyerang badannya,sementara salah satu dari mereka berusaha membobol jeep.
Namun apa dikata,justru mereka jadi kewalahan dan pada akhirnya kondisi berbalik,mereka yang jadi diserang oleh zombi-zombi tersebut,sementara aku berhasil menyalakan mobil sport ini dan langsung menancap gas kabur dari situ,di perjalanan aku terus mengkhawatirkan keadaan istriku,namun di saat aku tiba di jalan utama,aku melihat kemacetan yang sangat panjang & parah,aku tidak mau berlama-lama,maka kuputuskan untuk mengambil arah lain,memang agak lama,tapi cukup efektif dalam menghindari macet.
Aku terus melanjutkan perjalanan dengan kecepatan tinggi,tidak terlalu fokus dengan sekitar,yang menyebabkan mobilku bertabrakan dengan mobil lain yang datang dari arah samping,ajaibnya aku hanya mengalami memar kecil,aku langsung keluar dari kendaraan untuk melihat kondisi supir yang menabrakku,dia kehilangan kesadaran,namun kulihat ada bekas gigitan di leher belakangnya,akupun langsung bergegas kabur,melanjutkan dengan jalan kaki,karena mobilnya sudah tidak bisa dinyalakan lagi.
Aku tiba di komplekku,kondisi di sini tidak berbeda jauh dengan di kota tadi,cukup kacau dan terdapat beberapa zombi,tinggal beberapa meter lagi untuk tiba di rumahku kuputuskan untuk melewati pekarangan tetangga saja untuk mengurangi perhatian,walaupun cukup menguras energi,ketika aku melewati sebuah gang,aku dihadang oleh seorang pria tua yang sudah terinfeksi,dia langsung menyerangku,aku berhasil mencengkram lehernya karena gerakannya tidak terlalu cepat,dengan kondisi begini,dia tidak bisa menggiggitku,aku langsung mendorong & melemparnya ke sekumpulan tong di dekat situ,sebuah kesalahan yang kubuat.
Suara tong yang nyaring itu menarik perhatian banyak zombi,sementara zombi pak tua ini bangkit kembali,untungnya aku melihat sebuah batu bata,aku mengambilnya lalu menghantamnya tepat dia atas kepalanya sampai remuk,ia pun terjatuh dan tak bangun lagi,akupun segera kabur dari gang ini,setibanya aku di depan rumah,aku melihat pintu depan & jendela yang terbuka,aku jadi semakin khawatir dengan keadaan istriku,aku masuk ke garasiku terlebih dahulu untuk mempersenjatai diriku,untungnya aku membawa kunci garasiku,di dalam ada beberapa jenis benda yang bisa dijadikan senjata,antara lain linggis,palu,obeng,golok,dan gergaji.
Aku memilih linggis saja,jangkauannya lebih panjang serta materialnya lebih padat,aku pun masuk ke dalam rumahku dan melihat seorang remaja sedang menggotong televisiku,dia sedang menjarah dalam keadaan seperti ini,dia melihat diriku dan melepaskan tv-ku lalu menggenggam pisau dapur,aku tidak tau pasti siapa yang merasa lebih terancam di sini,jadi aku berkata kepadanya “saya gak mau nyakitin kamu,kalo kamu mau ambil tv itu,silakan,tapi kamu harus keluar dari sini sekarang juga”.
Mendengar kata itu,remaja itu langsung kabur lewat jendela tanpa sempat menjarah apapun,aku pun melihat kondisi rumah yang cukup berantakan,aku langsung mencari di mana istriku,sampai aku mendengar sebuah suara dari kamar tidur,aku yakin di kamar itu ada istriku,aku mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk,aku dobrak pintunya,dan melihat dia sedang diserang oleh pak bambang yang sudah terinfeksi,tetangga sebelahku,aku langsung mendorong pak bambang sehingga menghindari kemungkinan pukulanku mengenai istriku,lalu menghantam kepalanya dengan linggis berulang kali,hmph,aku juga tidak terlalu suka dengan dia sebelumnya.
Setelah kupastikan dia tidak bergerak lagi,aku mendekati & memeluk istriku,aku menanyakan apakah dia sempat tergigit,kemudian dia menunjukan jari manisnya yang terdapat bekas gigitan dari pak bambang,aku agak shock melihat itu,dia pun mulai menitikan air mata,aku pun mulai memikirkan satu solusi,karena aku tidak mau dia sampai berubah,apalagi kalau harus membunuhnya,aku langsung memberi tau bahwa aku akan memotong jari manisnya dengan harapan bisa menghentikan infeksi virusnya,dia tidak mengucapkan sepatah katapun namun sepertinya dia mau menuruti perkataanku.
Aku mulai memotong jari istriku,dia mulai menangis kesakitan,sampai pada akhirnya jari manisnya terputus,aku langsung merawat lukanya dengan peralatan P3K di rumah,sambil menenangkan dirinya,setelah itu kami mendiskusikan apa langkah kami berikutnya,istriku menyarankan bahwa kondisi di rumah tidak aman,dia menyarankan kalau kami lebih baik ke rumah orang tuanya di lembang,aku setuju dengan itu,kami putuskan untuk berangkat keesokan harinya,karena cukup berbahaya jika berangkat di malam hari.
Setelah makan malam,kamipun berbagi jam tidur secara bergantian,walaupun sepertinya kami berdua tidak bisa tidur dengan nyenyak pada malam ini dan sepertinya aku bisa bernafas lega mengetahui bahwa istriku tidak berubah menjadi zombi,beberapa jam kemudian kami berkemas & membawa persediaan logistik sebanyak mungkin lalu mulai berangkat pada saat subuh,menggunakan mobilku yang di garasi,setelah mengambil rute alternatif beberapa kali,kami berhasil keluar dari kota dan menuju tempat tinggal mertuaku
LANJUTAN
Aku memutuskan untuk pergi menggunakan transportasi umum,dalam rangka membantu gubernur kita dalam mengurangi kemacetan,lagipula ada stasiun monorail yang dekat dengan komplekku,aku pun berjalan kaki menuju stasiun tersebut dan pergi menuju kantor,setibanya di kantor,aku langsung menuju ruangan kerjaku sambil membalas sapaan beberapa rekan kerjaku,setibanya di ruanganku,aku mulai duduk di kursi meja kerjaku dan sedikit mendesah,aku mulai mengurus beberapa dokumen.
Setelah beberapa menit bekerja,aku mendengar jeritan seorang wanita di luar ruangan,ah,paling-paling hanya seorang sekertaris yang panik karena melihat seekor kecoa,namun kulihat seluruh pegawai yang berada di luar ruanganku bergegas melihat ke jendela luar,penasaran dengan apa yang terjadi,aku pun melihat keluar melalui jendela di ruanganku,aku melihat kekacauan sedang terjadi di jalanan,banyak orang-orang menjerit & lari ketakutan,kecelakaan lalu lintaspun tak terhindarkan,sepertinya memang terjadi sesuatu yang menyebabkan mereka panik,aku mengambil handphoneku lalu menonton siaran televisi dari situ.
Ternyata ada siaran berita darurat yang mengabarkan bahwa terjadi sebuah infeksi virus berbahaya yang diduga berasal dari sebuah perusahaan swasta internasional yang tidak disebutkan namanya,virus ini menyebabkan pengidapnya menjadi agresif dan kanibalistik,dengan kata lain,menjadi zombi,dan dapat menular melalui gigitan dari pengidap virus,satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah dengan menghancurkan otaknya,mendengar berita ini aku juga ikut panik & langsung menelpon istriku.
Sayangnya,saluran telpon sudah terputus,begitu juga dengan sinyal jaringan handphoneku,aku tidak mau membuang waktu,aku harus segera pulang ke rumah,dan melindungi istriku,dalam perjalanan menuju lift,aku melihat seorang wanita yang diserang & ditindih oleh seorang petugas cleaning service,sepertinya dia sudah terinfeksi virus tersebut,aku mau saja membantunya tapi aku tidak mau mengambil resiko,aku kembali sebentar lalu meminta tolong ke rekan kerjaku untuk membantu,namun mereka semua terlalu sibuk menyelamatkan diri masing-masing.
Aku pun tidak bisa berbuat apa-apa,ketika aku kembali ke tempat tadi,kulihat wanita itu sudah tidak bernyawa,sementara petugas yang terinfeksi itu menggerogoti lehernya,maka kuputuskan untuk lanjut pergi sebelum ia mengubah perhatiannya kepadaku,aku melihat di depan lift sudah terdapat banyak orang yang menunggu,ketika pintunya terbuka sedikit saja,mereka semua saling berebut berdesakan untuk masuk,melihat kondisi seperti itu kuputuskan untuk menggunakan tangga darurat saja,memang cukup melelahkan,tapi menurutku cukup berbahaya jika aku bergabung masuk ke dalam lift tersebut.
Setibanya di lantai dasar aku melihat 2 orang satpam yang menembaki zombi yang masuk ke dalam kantor,mereka terlihat kewalahan yang kemudian salah satu satpam tersebut berhasil diserang oleh 2 zombi sekaligus,aku melihat pistolnya yang terlgeletak di lantai,ada pikiran untuk mengambilnya,namun kuurungkan niat itu,karena jumlah zombi semakin banyak,dikarenakan pintu depan & belakang sudah dihadang oleh banyak zombi,aku langsung bergegas ke toilet pria,di mana di situ aku ingat persis bahwa ada jendela untuk ventilasi,di saat aku tiba,jendela itu terlihat lebih kecil dari yang kuingat,namun di luar toilet aku mendengar zombi itu semakin mendekat,tanpa pikir panjang aku langsung melompat ke jendela tersebut.
Tubuhku agak tersangkut di jendela,namun aku terus berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari jendela tersebut,dengan usahaku,dan rasa sakit yang menyesak,akhirnya aku berhasil keluar,aku langsung berlari menuju jalanan,kondisi masih sangat kacau,namun aku melihat seorang gadis kecil berdiri sendirian membelakangiku,aku pun memanggilnya,dan dia berpaling ke arahku,terdapat bekas gigitan di lehernya,ternyata dia sudah terinfeksi,dan mulai berlari ke arahku,aku pun langsung kabur darinya,untung kaki kecilnya tidak bisa menandingi kecepatanku,aku berhasil kabur darinya.
Aku terus berlari beberapa meter,di sana aku melihat ada sebuah bangunan yang di dalamnya terdapat banyak orang,aku pun segera menuju ke tempat itu,ada beberapa kelompok orang di situ,di antara lain sekelompok pria paruh baya yang dengan asyiknya menembaki kepala zombi dengan senapan laras panjang mereka,sepertinya mereka dari komunitas berburu,kemudian beberapa remaja yang memegang berbagai macam senjata jarak dekat,kemungkinan mereka adalah anak-anak dari bapak-bapak tersebut,lalu polisi & paramedis yang merawat orang-orang yang terluka bukan karena gigitan,terakhir aku melihat beberapa rekan kerjaku yang berhasil kabur hingga ke sini.
Kuputuskan untuk bergabung dengan para rekan kerjaku saja,karena aku jauh lebih mengenal mereka,kami beristirahat sejenak di sana,sambil petugas paramedis memberikan kami minuman & makanan ringan,namun tidak lama kemudian tempat yang kami tempati mulai diserbu oleh gerombolan zombi yang sangat banyak,polisipun memerintahkan untuk evakuasi segera,namun dikarenakan kurangnya koordinasi,setiap kelompok pun menjadi terpencar ke berbagai arah.
Aku beserta keempat rekan kerjaku terus berjalan dengan cepat,mereka memutuskan untuk memilihku sebagai pemandu mereka,dikarenakan posisiku juga sebagai manajer,kami tiba di sebuah area tempat parkir,di mana terdapat 4 jenis kendaraan,terdapat mobil sport,jeep,truk,serta 2 unit sepeda motor,aku putuskan untuk mencoba menjalankan jeep,karena cukup berguna ketika kami harus off road,mereka semua setuju,namun sesuatu yang mengejutkan terjadi,di dalam jeep itu terdapat 3 zombi yang berusaha keluar untuk menyerang kami.
Dengan itu kusarankan untuk menggunakan kendaraan lain saja,namun mereka tidak setuju dan tetap bersikeras menggunakan jeep,sementara aku tetap pada pendirianku dan mencoba membobol mobil sport,sementara aku berusaha membobolnya,mereka membuka jeep tersebut lalu menyeret kedua zombi itu keluar,mereka menyerang ketiga zombi itu,namun sepertinya mereka kurang berwawasan,karena mereka hanya terus menyerang badannya,sementara salah satu dari mereka berusaha membobol jeep.
Namun apa dikata,justru mereka jadi kewalahan dan pada akhirnya kondisi berbalik,mereka yang jadi diserang oleh zombi-zombi tersebut,sementara aku berhasil menyalakan mobil sport ini dan langsung menancap gas kabur dari situ,di perjalanan aku terus mengkhawatirkan keadaan istriku,namun di saat aku tiba di jalan utama,aku melihat kemacetan yang sangat panjang & parah,aku tidak mau berlama-lama,maka kuputuskan untuk mengambil arah lain,memang agak lama,tapi cukup efektif dalam menghindari macet.
Aku terus melanjutkan perjalanan dengan kecepatan tinggi,tidak terlalu fokus dengan sekitar,yang menyebabkan mobilku bertabrakan dengan mobil lain yang datang dari arah samping,ajaibnya aku hanya mengalami memar kecil,aku langsung keluar dari kendaraan untuk melihat kondisi supir yang menabrakku,dia kehilangan kesadaran,namun kulihat ada bekas gigitan di leher belakangnya,akupun langsung bergegas kabur,melanjutkan dengan jalan kaki,karena mobilnya sudah tidak bisa dinyalakan lagi.
Aku tiba di komplekku,kondisi di sini tidak berbeda jauh dengan di kota tadi,cukup kacau dan terdapat beberapa zombi,tinggal beberapa meter lagi untuk tiba di rumahku kuputuskan untuk melewati pekarangan tetangga saja untuk mengurangi perhatian,walaupun cukup menguras energi,ketika aku melewati sebuah gang,aku dihadang oleh seorang pria tua yang sudah terinfeksi,dia langsung menyerangku,aku berhasil mencengkram lehernya karena gerakannya tidak terlalu cepat,dengan kondisi begini,dia tidak bisa menggiggitku,aku langsung mendorong & melemparnya ke sekumpulan tong di dekat situ,sebuah kesalahan yang kubuat.
Suara tong yang nyaring itu menarik perhatian banyak zombi,sementara zombi pak tua ini bangkit kembali,untungnya aku melihat sebuah batu bata,aku mengambilnya lalu menghantamnya tepat dia atas kepalanya sampai remuk,ia pun terjatuh dan tak bangun lagi,akupun segera kabur dari gang ini,setibanya aku di depan rumah,aku melihat pintu depan & jendela yang terbuka,aku jadi semakin khawatir dengan keadaan istriku,aku masuk ke garasiku terlebih dahulu untuk mempersenjatai diriku,untungnya aku membawa kunci garasiku,di dalam ada beberapa jenis benda yang bisa dijadikan senjata,antara lain linggis,palu,obeng,golok,dan gergaji.
Aku memilih linggis saja,jangkauannya lebih panjang serta materialnya lebih padat,aku pun masuk ke dalam rumahku dan melihat seorang remaja sedang menggotong televisiku,dia sedang menjarah dalam keadaan seperti ini,dia melihat diriku dan melepaskan tv-ku lalu menggenggam pisau dapur,aku tidak tau pasti siapa yang merasa lebih terancam di sini,jadi aku berkata kepadanya “saya gak mau nyakitin kamu,kalo kamu mau ambil tv itu,silakan,tapi kamu harus keluar dari sini sekarang juga”.
Mendengar kata itu,remaja itu langsung kabur lewat jendela tanpa sempat menjarah apapun,aku pun melihat kondisi rumah yang cukup berantakan,aku langsung mencari di mana istriku,sampai aku mendengar sebuah suara dari kamar tidur,aku yakin di kamar itu ada istriku,aku mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk,aku dobrak pintunya,dan melihat dia sedang diserang oleh pak bambang yang sudah terinfeksi,tetangga sebelahku,aku langsung mendorong pak bambang sehingga menghindari kemungkinan pukulanku mengenai istriku,lalu menghantam kepalanya dengan linggis berulang kali,hmph,aku juga tidak terlalu suka dengan dia sebelumnya.
Setelah kupastikan dia tidak bergerak lagi,aku mendekati & memeluk istriku,aku menanyakan apakah dia sempat tergigit,kemudian dia menunjukan jari manisnya yang terdapat bekas gigitan dari pak bambang,aku agak shock melihat itu,dia pun mulai menitikan air mata,aku pun mulai memikirkan satu solusi,karena aku tidak mau dia sampai berubah,apalagi kalau harus membunuhnya,aku langsung memberi tau bahwa aku akan memotong jari manisnya dengan harapan bisa menghentikan infeksi virusnya,dia tidak mengucapkan sepatah katapun namun sepertinya dia mau menuruti perkataanku.
Aku mulai memotong jari istriku,dia mulai menangis kesakitan,sampai pada akhirnya jari manisnya terputus,aku langsung merawat lukanya dengan peralatan P3K di rumah,sambil menenangkan dirinya,setelah itu kami mendiskusikan apa langkah kami berikutnya,istriku menyarankan bahwa kondisi di rumah tidak aman,dia menyarankan kalau kami lebih baik ke rumah orang tuanya di lembang,aku setuju dengan itu,kami putuskan untuk berangkat keesokan harinya,karena cukup berbahaya jika berangkat di malam hari.
Setelah makan malam,kamipun berbagi jam tidur secara bergantian,walaupun sepertinya kami berdua tidak bisa tidur dengan nyenyak pada malam ini dan sepertinya aku bisa bernafas lega mengetahui bahwa istriku tidak berubah menjadi zombi,beberapa jam kemudian kami berkemas & membawa persediaan logistik sebanyak mungkin lalu mulai berangkat pada saat subuh,menggunakan mobilku yang di garasi,setelah mengambil rute alternatif beberapa kali,kami berhasil keluar dari kota dan menuju tempat tinggal mertuaku
LANJUTAN
Diubah oleh Psycrow 19-10-2013 10:31


anasabila memberi reputasi
1
2.6K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan