Kaskus

News

ozombieAvatar border
TS
ozombie
[KFC] Rudenim Bogor Tak Serius Tangani Pencari Suaka, Rudenim Tanjungpinang Kewalahan
Rudenim Kota Bogor Dinilai Tak Serius Tangani Pencari Suaka, Rudenim Tanjungpinang Kewalahan
15 Oktober 2013 - 23:05 WIB


Banyaknya imigran asal Afghanistan yang kabur dari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kota Bogor menuju Tanjungpinang memperlihatkan Rudenim tersebut tidak serius dalam menangani masalah pencari suaka. Dalam kurun waktu satu bulan ini, sebanyak 38 imigran asing tersebut masuk Tanjungpinang melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.

Senin (14/10) sekitar pukul 10.00 WIB, sebanyak tujuh imigran asal Afghanistan yang sebelumnya ditampung di Rudenim Kota Bogor kembali diamankan Polisi Sektor (Polsek) Bandara di Bandara RHF Tanjungpinang. Ketujuh imigran tersebut ditahan karena tidak memiliki dokumen perjalanan yang lengkap.

Dari informasi yang didapat di lapangan, ketujuh imigran nekat berangkat ke Tanjungpinang hanya dengan mengantongi surat pencari suaka dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Jakarta. Bermodal surat tersebut, dari Jakarta ke Tanjungpinang mereka menumpang maskapai Lion Air.

Ketujuh imigran tersebut adalah, Mohammad Zia Maqsodi, Hamadullah, Mohhmad Yunus, Abdol Samad Rezaie,Issa Yaqobi, dan Ghulam Sakhi Haidari. Kini keenam pendatang asing itu sudah diserahkan ke Imigrasi Tanjungpinang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolsek Bandara RHF, Iptu Adam Sofyan ketika dikonfirmasi terkait kebenaran adanya pengamanan tersebut membenarkan kalau pihaknya telah mengamankan enam orang para pencari suaka asal Afghanistan. Keenam imigran tersebut mendarat di Bandara RHF sekitar pukul 10.00 WIB.

“Setelah kami lakukan pemeriksaan, mereka hanya mengantongi surat keterangan pencari suaka dari UNHCR. Namun tidak dilengakapi dengan dukemen perjalanan resmi,” jelas Adam ketika ditemui usai upacara gelar pasukan di halaman Mako Polres Tanjungpinang pada hari yang sama.

Ditanya mengenai modus para imigran tersebut, Adam mengatakan kalau modus yang digunakan mereka sama dengan para imigrab yang diamankan kebelakangan ini. Karena mereka beranggapan Tanjungpinang merupakan daerah yang cepat untuk penanganan untuk mendapatkan status pengungsi.

“Kita sebenarnya sudah geram, karena dalam sebulan ini sudah ada sekitar 38 imigran asal Afghanistan yang kabur dari Rudenim Bogor. Kemudian nyeberang ke Tanjungpinang. Tapi kita tidak bisa bertindak, karena ini wilayah hukum imigrasi,” cetus Adam.

Ditambahkannya, setelah melakukan pemeriksaan terhadap para imigran tersebut, pihaknya langsung menyerahkan ke Imigrasi Tanjungpinang untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ia berharap ini menjadi perhatian serius, khusunya Rudenim Kota Bogor. Karena para imigrasi yang datang ke Tanjungpinang merupakan para imigran dibawah pengawasan daerah tersebut.

“Kami harap ini menjadi perhatian serius, khusunya Rudenim Kota Bogor. Karena semua imigran yang diamankan berasal dari daerah tersebut,” tegas Adam.

Sementara itu, Kepala Seksi Penindakan Imigrasi (Kasiwasdakim) Imigrasi Tanjungpinang, Agus Setiadi ketika dikonfirmasi, Selasa (15/10) membenarkan adanya kejadian tersebut. Dikatakannya pihaknya sudah menerima pelimpahan dari Polsek Bandara RHF Tanjungpinang.

“Benar ada pengamanan terhadap para imigran asal Afghanistan. Tapi belum kita lakukan pemeriksaan. Sekarang sudah diamankan di Ruang Detensi Imigrasi Tanjungpinang sampai dilakukan pemeriksaan. Kemudian baru akan diserahkan ke Rudenim Tanjungpinang,” ujar Agus dari balik telpon genggamnya.

http://batampos.co.id/2013/10/15/rud...ang-kewalahan/


Imigran Gelap Timur Tengah Menolak Nasi Padang Minta McDonalds atau KFC
Sabtu, 21 September 2013 09:17 WIB

[KFC] Rudenim Bogor Tak Serius Tangani Pencari Suaka, Rudenim Tanjungpinang Kewalahan
Tribunnews.com, Tasikmalaya - Puluhan imigran gelap dari beberapa negara Timur Tengah, yang ditampung sementara di Kantor Imigrasi Tasikmalaya, selalu meminta makanan aneh-aneh. Permintaan mereka pun terpaksa dituruti pihak imigrasi karena bertanggungjawab atas keselamatan para imigran tersebut. Seperti dikatakan salah seorang petugas keamanan Kantor Imigrasi Tasikmalaya.

Menurut petugas itu, permintaan mereka selalu aneh-aneh. Misalnya, pihaknya telah membawa makanan nasi hangat dan lauk pauk dari sebuah rumah makan ternama. Namun, mereka protes meminta nasi panas dan makanannya pun harus dari restoran cepat saji.

"Mereka pada manja, minta makanan pun harus dari McDonalds atau KFC. Pokoknya yang berbau-bau modern. Diberi nasi padang saja mereka enggak mau. Ya, tapi kita kan sesuai aturan jadi dikasih saja. Pokoknya mereka minta makanannya yang aneh-aneh," kata petugas yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di Kantor Imigrasi Tasikmalaya, Sabtu (21/9/2013) pagi.

Sementara, para imigran dari Afganistan, Lebanon dan Iran tersebut terpaksa menginap di kantor Imigrasi karena tak ada hotel yang mau menerima dijadikan sebagai penampungan sementara. Mereka ditempatkan di sebuah aula kosong di belakang perkantoran pelayanan keimigrasian itu.

Sebelumnya, Kepala Kantor Imigrasi Tasikmalaya Ahmad Suyansah mengaku keberatan harus menampung sebanyak 74 imigran yang ditangkap di Garut, untuk ditampung di kantornya. Pasalnya, tak ada ruangan khusus untuk menampung para imigran. Namun, setelah dilakukan pendataan, dirinya pun terpaksa menempatkan puluhan imigran itu di sebuah aula perkantoran, sebelum diberangkatkan ke penampungan Keimigrasian.

http://www.tribunnews.com/regional/2...nalds-atau-kfc


Siap2 saja biaya makan di rudenim Tanjungpinang membengkak. emoticon-Big Grin
[Makan Apa?] Rudenim Tanjung Pinang Bingung Biaya Makan Imigran Gelap Rp 500 Juta/Bln

They're not happy in Gaza ..
They're not happy in Egypt ..
They're not happy in Libya ..
They're not happy in Morocco ..
They're not happy in Iran ..
They're not happy in Iraq ..
They're not happy in Yemen ..
They're not happy in Afghanistan ..
They're not happy in Pakistan ..
They're not happy in Syria ..
They're not happy in Lebanon ..

SO, WHERE ARE THEY HAPPY?

They're happy in Australia ..
They're happy in Canada..
They're happy in England ..
They're happy in France ..
They're happy in Italy ..
They're happy in Germany ..
They're happy in Sweden ..
They're happy in the USA ..
They're happy in Norway ..
They're happy in Holland ..
They're happy in Denmark ..

Diubah oleh ozombie 16-10-2013 10:49
0
1.3K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan