Kebayoran Baru, Wartakotalive.com

Ketika pemerintah sedang berhadapan dengan industri rokok dalam hal Undang-Undang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012, bingkisan resmi Istana Negara yang dibagikan kepada para tamu pada peringatan HUT Kemerdekaan 17 Agustus 2013 memuat logo/merek rokok pada buku acara.

Dengan demikian, ada beberapa hal yang patut dipertanyakan. Apakah untuk segala bentuk kegiatan tersebut tidak disediakan anggaran resmi, termasuk mencetak buku, sehingga masih diperlukan sponsor dari industri? Mengapa industri rokok selalu diberi kesempatan untuk menjadi sponsor pada upacara peringatan itu?

Apakah berani Badan Pemeriksa Keuangan mengaudit pemanfaatan anggaran peringatan hari kemerdekaan di Istana Negara? Apakah ”sponsor” kepada Panitia Negara seperti itu tidak dapat dikategorikan sebagai gratifikasi?

Beranikah Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan pemeriksaan ke arah itu? Kalau kelak sikap Presiden dan pemerintah terhadap upaya pengendalian konsumsi rokok melemah, apakah dapat dikatakan bahwa hal itu terkait dengan sponsorship tersebut?

Keselamatan dan kesehatan generasi muda bangsa kita jangan dikorbankan demi sejumlah uang dari industri rokok penjual zat adiktif

http://wartakota.tribunnews.com/deti...kaan-di-Istana

GG kediri yg lain kok gak nembus yaa