- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Di Abad 13 Diperkirakan Ada Letusan Gunung Berapi Maha Dasyat


TS
myhome3
Di Abad 13 Diperkirakan Ada Letusan Gunung Berapi Maha Dasyat
WELCOME TO MY THRED
Tanpa basi basi langsung simak:
Quote:
Para ilmuwan telah memperkirakan bahwa di abad ke 13 akan ada letusan gunung berapi yang besarnya 8 kali lipat daripada letusan gunung Krakatau yang ada di indonesia. Dimanakah letaknya gunung berapi itu? Ya gunung itu diperkirakan ada di Indonesia tepatnya antara gunung Samalas yang ada di Lombok NTB Indonesia.
Dampak dari letusan tersebut diprediksi akan mampu mengubur sebuah kota seperti yang telah menimpa kota Pompaii, Napoli-Italia. " Pada skala lokal dan regional , dampak sosial- ekonomi dan lingkungan dari peristiwa ini bencana pasti dramatis , " laporan Prosiding National Academy of Sciences . Beberapa gambar dibawah ini menunjukkan dampak area dan bukti lainnya.
-

Sumber letusan juga telah dipersempit ke gunung berapi Samalas di Pulau Lombok di Indonesia . Hari ini , semua yang tersisa adalah sebuah danau kawah besar .
-

Peta ini menunjukkan adanya batu apung yang besar dan sangat ringan dan berpori-batu vulkanik hingga 50 mm pada 46-km jarak tenggara dari ventilasi di Sumbawa. Para ilmuwan mengklaim ini menunjukkan besarnya besar letusan Samalas.
-
Peta ini menunjukkan distribusi arus kepadatan piroklastik (pDCs) dari letusan Samalas dan lokasi sampel arang yang digunakan untuk penanggalan radiokarbon. Ledakan besar yang terjadi hampir 800 tahun yang lalu, mungkin telah membuat kota Pompeii terkubur, menurut para peneliti.
-
Observasi lapangan pada lapisan piroklastik dari Letusan Gunung Samalas menunjukkan ketebalan maksimum yang diukur melebihi 1 m, dan kumulatif deposito jatuh mencapai hingga 1.60m
buat yg ini sumbernya di sini:di sini
Dampak dari letusan tersebut diprediksi akan mampu mengubur sebuah kota seperti yang telah menimpa kota Pompaii, Napoli-Italia. " Pada skala lokal dan regional , dampak sosial- ekonomi dan lingkungan dari peristiwa ini bencana pasti dramatis , " laporan Prosiding National Academy of Sciences . Beberapa gambar dibawah ini menunjukkan dampak area dan bukti lainnya.
-

Sumber letusan juga telah dipersempit ke gunung berapi Samalas di Pulau Lombok di Indonesia . Hari ini , semua yang tersisa adalah sebuah danau kawah besar .
-

Peta ini menunjukkan adanya batu apung yang besar dan sangat ringan dan berpori-batu vulkanik hingga 50 mm pada 46-km jarak tenggara dari ventilasi di Sumbawa. Para ilmuwan mengklaim ini menunjukkan besarnya besar letusan Samalas.
-

-

buat yg ini sumbernya di sini:di sini
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekian thread dari ane...sekalian nostalgia ke abad 13...jauh amat yak...

maaf atas segala kekurangan dan kelebihannya..
jangan lupa


TAMBAHAN:
Quote:
Samalas meletus antara bulan Mei hingga Oktober 1257 dan menyebabkan abu tersebar hingga ke dua kutub Bumi.
-
Selama ini erupsi gunung berapi Krakatau pada tahun 1883 dianggap sebagai salah satu yang terdahsyat dari Indonesia. Demikian pula dengan letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 yang masuk dalam kategori "ledakan termega".
Tapi ternyata gunung api Samalas di Lombok hasilkan erupsi delapan kali lebih dahsyat dari Krakatau dan dua kali lebih besar dari Tambora. Samalas meletus antara bulan Mei hingga Oktober 1257 dan menyebabkan abu tersebar hingga ke dua kutub Bumi.
Berkat erupsinya pula terjadi perubahan iklim yang signifikan. Disebutkan dalam beberapa teks Zaman Pertengahan, pada musim panas 1258, cuaca malah dingin dan hujan tidak berhenti hingga menyebabkan banjir. Arkeolog juga menentukan tahun kematian tepat pada 1258 bagi ribuan tulang-belulang yang ditemukan pada makam massal di London.
Ledakan ini sempat terekam sejarah sekitar 800 tahun lalu, namun entah karena apa, catatan itu terlupakan. Demikian hasil penelitian yang tertuang di Proceedings of the National Academy of Sciences, dilansir Senin (30/9).
Jejak peninggalan Samalas "diburu" oleh para peneliti dan mengira "pelaku" letusan besar pada tahun 1257 adalah gunung api Okataina di Selandia Baru dan El Chichón di Meksiko. Namun, kedua kandidat ini gagal dalam penanggalan atau jejak geokimia.
Para pakar kemudian berhasil mengaitkan jejak sulfur dan debu dari kutub ke data yang didapat dari Lombok. Termasuk penanggalan radiokarbon hingga tipe batu dan abu yang terlontar. Menurut mereka, hanya Samalas "yang memenuhi semua tanda centang di kotak".
"Buktinya sangat kuat dan menarik," kata Clive Oppenheimer dari Cambridge University, UK, seperti dikutip BBC. Ditambahkan Franck Lavigne, dari Pantheon-Sorbonne University, Prancis, awalnya mereka bingung mencari "pelaku" yang bertanggung jawab atas perubahan iklim itu.
Tapi berkat "sidik jari" dalam wujud geokimia di inti es, akhirnya membuat para peneliti berhasil menemukan gunung api tersebut. Selepas erupsi, terbentuklah kaldera Segara Anak. Gunung itu sendiri sudah runtuh.
----------Babad Lombok--------
Catatan mengenai letusan ini di Indonesia menceritakan kehancuran lebih besar. Sebuah teks dalam bahasa Jawa, Babad Lombok, yang ditemukan di pelepah kelapa, menceritakan erupsi besar gunung api yang membentuk kaldera di Gunung Samalas, Lombok.
Teks ini menceritakan kematian ribuan orang karena abu dan aliran piroklastik yang menghancurkan Pamatan, Ibu Kota dari kerajaan setempat. Meski tidak disebutkan tanggal pastinya, para pakar menduga itu terjadi sebelum akhir abad ke-13, sesuai dengan bukti sains dari erupsi.
Dikatakan Ben Andrews dari Smithsonian Institution's Global Volcanism Program, erupsi macam ini hanya terjadi sekali tiap 600 tahun. Dan, ditambahkan dalam jurnal penelitian ini, bahwa Pamatan menjadi salah satu contoh kejadian "Pompeii dari Timur" --merujuk pada gunung api yang meletus di Italia tahun 79 Masehi akibat letusan Gunung Vesuvius.
(Zika Zakiya. Sumber: BBC, National Geographic)
---------------------------------------
kalo yg tambahan ini sumbernya di sini sumbernya
-
Selama ini erupsi gunung berapi Krakatau pada tahun 1883 dianggap sebagai salah satu yang terdahsyat dari Indonesia. Demikian pula dengan letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 yang masuk dalam kategori "ledakan termega".
Tapi ternyata gunung api Samalas di Lombok hasilkan erupsi delapan kali lebih dahsyat dari Krakatau dan dua kali lebih besar dari Tambora. Samalas meletus antara bulan Mei hingga Oktober 1257 dan menyebabkan abu tersebar hingga ke dua kutub Bumi.
Berkat erupsinya pula terjadi perubahan iklim yang signifikan. Disebutkan dalam beberapa teks Zaman Pertengahan, pada musim panas 1258, cuaca malah dingin dan hujan tidak berhenti hingga menyebabkan banjir. Arkeolog juga menentukan tahun kematian tepat pada 1258 bagi ribuan tulang-belulang yang ditemukan pada makam massal di London.
Ledakan ini sempat terekam sejarah sekitar 800 tahun lalu, namun entah karena apa, catatan itu terlupakan. Demikian hasil penelitian yang tertuang di Proceedings of the National Academy of Sciences, dilansir Senin (30/9).
Jejak peninggalan Samalas "diburu" oleh para peneliti dan mengira "pelaku" letusan besar pada tahun 1257 adalah gunung api Okataina di Selandia Baru dan El Chichón di Meksiko. Namun, kedua kandidat ini gagal dalam penanggalan atau jejak geokimia.
Para pakar kemudian berhasil mengaitkan jejak sulfur dan debu dari kutub ke data yang didapat dari Lombok. Termasuk penanggalan radiokarbon hingga tipe batu dan abu yang terlontar. Menurut mereka, hanya Samalas "yang memenuhi semua tanda centang di kotak".
"Buktinya sangat kuat dan menarik," kata Clive Oppenheimer dari Cambridge University, UK, seperti dikutip BBC. Ditambahkan Franck Lavigne, dari Pantheon-Sorbonne University, Prancis, awalnya mereka bingung mencari "pelaku" yang bertanggung jawab atas perubahan iklim itu.
Tapi berkat "sidik jari" dalam wujud geokimia di inti es, akhirnya membuat para peneliti berhasil menemukan gunung api tersebut. Selepas erupsi, terbentuklah kaldera Segara Anak. Gunung itu sendiri sudah runtuh.
----------Babad Lombok--------
Catatan mengenai letusan ini di Indonesia menceritakan kehancuran lebih besar. Sebuah teks dalam bahasa Jawa, Babad Lombok, yang ditemukan di pelepah kelapa, menceritakan erupsi besar gunung api yang membentuk kaldera di Gunung Samalas, Lombok.
Teks ini menceritakan kematian ribuan orang karena abu dan aliran piroklastik yang menghancurkan Pamatan, Ibu Kota dari kerajaan setempat. Meski tidak disebutkan tanggal pastinya, para pakar menduga itu terjadi sebelum akhir abad ke-13, sesuai dengan bukti sains dari erupsi.
Dikatakan Ben Andrews dari Smithsonian Institution's Global Volcanism Program, erupsi macam ini hanya terjadi sekali tiap 600 tahun. Dan, ditambahkan dalam jurnal penelitian ini, bahwa Pamatan menjadi salah satu contoh kejadian "Pompeii dari Timur" --merujuk pada gunung api yang meletus di Italia tahun 79 Masehi akibat letusan Gunung Vesuvius.
(Zika Zakiya. Sumber: BBC, National Geographic)
---------------------------------------
kalo yg tambahan ini sumbernya di sini sumbernya
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Quote:
DAMPAK LETUSAN GN.SAMALAS DI SELURUH DUNIA
Dampak Dirasakan di Seluruh Dunia
Meskipun letusan itu terjadi di khatulistiwa, dampaknya terasa dan tercatat di seluruh dunia. Iklim terganggu selama setidaknya dua tahun setelah letusan. Bukti ini ditemukan dalam studi cincin pohon yang mengungkapkan tingkat abnormal pertumbuhan, model iklim, dan catatan sejarah dari tempat yang jauh seperti Eropa.
Sejarah abad pertengahan, misalnya, menggambarkan musim panas 1258 sebagai musim dingin, dengan panen yang buruk dan hujan terus-menerus yang memicu banjir yang merusak - dikenal sebagai "tahun tanpa musim panas". Namun musim dingin yang terjadi setelah letusan itu dirasakan lebih hangat di Eropa Barat, seperti yang seharusnya terjadi dari sebuah letusan dengan kadar belerang tinggi di daerah tropis. Sebuah catatan sejarah dari Arras (Prancis utara ) berbicara tentang musim dingin yang sangat ringan "yang membeku hanya berlangsung selama beberapa hari," dan bahkan di bulan Januari 1258 "violet dapat diamati, dan stroberi serta pohon apel telah bermekaran."
Di Indonesia, sebuah bencana besar dapat ditemukan pada catatan-catatan yang ditulis pada daun lontar, teks-teks Jawa Kuno dari Babad Lombok yang menggambarkan ledakan vulkanik besar yang membentuk kaldera di Gunung Samalas, di Pulau Lombok. Tulisannya menggambarkan kematian ribuan orang karena hujan abu yang mematikan dan aliran piroklastik yang menghancurkan Pamatan, ibukota kerajaan, dan daerah di sekitarnya. Meskipun catatan-catatan sejarah tersebut tidak menuliskan tanggal yang pasti, tapi mereka menyatakan bahwa bencana itu terjadi sebelum akhir abad ke-13, cocok dengan bukti ilmiah lain yang telah ditemukan dari letusan.
Deskripsi sebuah letusan besar sebenarnya sangat jarang karena letusan seperti itu terjadi hanya sekitar sekali setiap 600 tahun. Ini semacam kronik yang hanya ditulis jika salah satu dari letusan besar terjadi cukup dekat dengan tempat orang yang menulis catatan tapi tidak sangat dekat dengan letusan yang dapat menghajar mereka itu.
Sumber: National Geographic Indonesia
Dampak Dirasakan di Seluruh Dunia
Meskipun letusan itu terjadi di khatulistiwa, dampaknya terasa dan tercatat di seluruh dunia. Iklim terganggu selama setidaknya dua tahun setelah letusan. Bukti ini ditemukan dalam studi cincin pohon yang mengungkapkan tingkat abnormal pertumbuhan, model iklim, dan catatan sejarah dari tempat yang jauh seperti Eropa.
Sejarah abad pertengahan, misalnya, menggambarkan musim panas 1258 sebagai musim dingin, dengan panen yang buruk dan hujan terus-menerus yang memicu banjir yang merusak - dikenal sebagai "tahun tanpa musim panas". Namun musim dingin yang terjadi setelah letusan itu dirasakan lebih hangat di Eropa Barat, seperti yang seharusnya terjadi dari sebuah letusan dengan kadar belerang tinggi di daerah tropis. Sebuah catatan sejarah dari Arras (Prancis utara ) berbicara tentang musim dingin yang sangat ringan "yang membeku hanya berlangsung selama beberapa hari," dan bahkan di bulan Januari 1258 "violet dapat diamati, dan stroberi serta pohon apel telah bermekaran."
Di Indonesia, sebuah bencana besar dapat ditemukan pada catatan-catatan yang ditulis pada daun lontar, teks-teks Jawa Kuno dari Babad Lombok yang menggambarkan ledakan vulkanik besar yang membentuk kaldera di Gunung Samalas, di Pulau Lombok. Tulisannya menggambarkan kematian ribuan orang karena hujan abu yang mematikan dan aliran piroklastik yang menghancurkan Pamatan, ibukota kerajaan, dan daerah di sekitarnya. Meskipun catatan-catatan sejarah tersebut tidak menuliskan tanggal yang pasti, tapi mereka menyatakan bahwa bencana itu terjadi sebelum akhir abad ke-13, cocok dengan bukti ilmiah lain yang telah ditemukan dari letusan.
Deskripsi sebuah letusan besar sebenarnya sangat jarang karena letusan seperti itu terjadi hanya sekitar sekali setiap 600 tahun. Ini semacam kronik yang hanya ditulis jika salah satu dari letusan besar terjadi cukup dekat dengan tempat orang yang menulis catatan tapi tidak sangat dekat dengan letusan yang dapat menghajar mereka itu.
Sumber: National Geographic Indonesia
sebenarnya sih..nama gunung ini GN.SAMALAS
tapi nama populernya adalahGN.RINJANICMIIW..ane juga baru ngerti kalo nama aslinnya GN.RINJANI adalah GN.SAMALAS




Diubah oleh myhome3 16-10-2013 07:28
0
6.4K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan