Pemerintah telah mengoperasikan bandar udara baru Sumatera Utara yaitu Kuala Namu beberapa waktu lalu.

Bandara ini menggantikan bandara Polonia, di Medan, yang sudah tidak mampu menampung banyaknya pesawat. Namun, posisi Bandara Kuala Namu cukup jauh dari ibu kota provinsi sehingga pemerintah membangun jalur kereta sebagai pilihan akses transportasi.

Hebatnya, akses jalur kereta menuju bandara paling modern di Indonesia ini jauh lebih cepat selesai dibanding jalan tol yang sedianya juga dibangun menuju ke Kuala Namu.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignasius Jonan, mengaku mempunyai cara sendiri dalam menyelesaikan proyek ini. Proyek kereta bisa terealisasi tepat waktu, berbeda dengan rencana tol yang sampai saat ini belum selesai.

"Kereta api kami beres tapi jalan tol nya engga beres kan di Kuala Namu. Ini karena saya tidak pernah cerita ke media atau ke siapapun," kata Jonan di Jakarta, Sabtu (11/10).

Menurut Jonan, tidak menggembar-gemborkan proyek tersebut menjadi salah satu kunci keberhasilannya. Bahkan Jonan merahasiakan proyeknya ini walau dengan pejabat setingkat menteri sekalipun. Dia menyatakan, trik ini selalu dilakukan dalam proyek pembangunan infrastruktur kereta lainnya.

"Pernah juga wakil presiden menanyakan mengenai pembangunan kereta api Soekarno Hatta. Saya akhirnya lapor ke Bapak Boediono sendiri. Saya disuruh presentasi tidak mau. Saya tidak tahu isi hari orang apa nanti dia beli tanah apa tidak di sana, nanti tanahnya bisa jadi mahal," katanya.

Walaupun demikian, Jonan mengatakan akan selalu melakukan ekspansi ataupun hanya inovasi yang bermanfaat untuk pelanggan kereta api.

"Saya harus paksa ada setiap tahun harus ada. Tapi saya enggak mau cerita. Kalau saya cerita tempat bongkar muat di mana nanti anda beli tanah di situ," tutupnya.

sumber