AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
KPK Under Attack, Santet War is Coming! Who Dares Wins?
Komunitas Santet Banten Spontan akan Serang KPK
Jumat, 11 Oktober 2013 05:03 WIB



Ratu Atut dan Akil Mochtar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesaktian Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah memang tak dapat dipandang sebelah mata. Alam nyata dan metafisika seakan bercampur aduk saling melengkapi kisah keluarga dan perjalanan karirnya. Tak pelak, Atut dipandang lebih, hingga keluarganya dapat mencengkeram daerah yang tersebut. Mungkin tidak tanpa sebab, Atut semakin menggurita di Banten. Selain pengaruh Tb Chasan Sochib, ayah Atut yang masih kental membaluti dinastinya hingga saat ini. Di jalur politik pun, pendukung Atut terus bertambah. Dari kalangan masyarakat biasa, pelajar, kolega, hingga kaum spriritualis.

Namun, apa disangka, ternyata keluarga Atut yang terkenal besar pengaruh magisnya itu, diam-diam dipantau KPK, lembaga antikorupsi yang memiliki dukungan besar dari masyarakat Indonesia. Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik kandung Ratu Atut seakan menjadi gerbang masuk lembaga pimpinan Abraham Samad Cs itu 'mengobok-obok' benteng keluarga pendekar Banten itu. Mendapat angin segar, karena banyak didukung masyarakat Indonesia, KPK bak rudal yang terus melesat menghancurkan tirani di Banten. Tampak jelas, setelah mencocok Wawan yang merupakan suami Walikota Tangerang Selatan, Airin Diany Rachmi, KPK langsung mencegah Ratu Atut bepergian ke luar negeri. Bahkan, hari ini, Jumat (11/10/2013), penyidik memanggil Atut untuk menjalani pemeriksaan saksi terkait kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilbub Lebak, Banten.

Apakah ini menandakan kekuatan Atut mulai menghilang ?
Ki Gendeng Pamungkas, tokoh spiritualis yang mengenal baik keluarga Atut sejak tahun 90-an itu tegas menyatakan tidak. Justru dari kacamata spiritualnya, 'bumerang' akan berbalik ke lembaga antirasuah tersebut. Namun, tidak di jalur nyata, tetapi hal-hal gaib yang akan mendominasi keadaannya nanti. "Komunitas santet Banten dan Sukabumi dan Cianjur Selatan akan dengan spontan akan menyerang para Ketua KPK. Mereka melakukan itu bukan karena disuruh Atut atau pihak manapun. Jadi masalah dukun santet yang akan melakukan serangan gaib spontan karena sejarah batin haji Chasan degan tokoh spiritual di kedua wilayah tersebut sangat kuat secara spiritual," kata pria pemilik nama asli Isanmasardi itu berbincang dengan Tribun, Kamis (10/10/2013) malam.

Sebetulnya, hasil penerawangan Ki Gendeng, KPK sudah sering dikirimi santet sebelumnya. Bahkan, terang dia, sudah ada beberapa penyidik menjadi korban 'ilmu hitam' tersebut. Namun tak terpublish di media. "Saya percaya banyak penyidik KPK yang kena santet, tapi pastinya mereka tidak akan mengakuinya," kata Ki Gendeng. Karena itu rumor adanya santet asal tanah Banten, kata Ki Gendeng bukan isapan jempol belaka. Apalagi, sambung dia saat ini salah satu penguasanya yang tengah diganggu. "Jadi dengan kasus ini akan bertambah banyak lagi simpatisan tokoh-tokoh santet membantu Atut karena kedekatan emosional almarhum ayahnya," ujarnya.

Saat ditanya, seberapa kuat sekarang yang melindungi Atut dari jalur metafisik, Ki Gendeng mengatakan sangat kuat. Sementara KPK, juga terus mendapat sumbangan kekuatan. Tidak hanya dari pihak lembaga penegak hukum lain dan mahasiswa, tetapi kaum religius Banten pun siap membantu. Bahkan, usai melakukan pertemuan dengan piminan KPK, Kamis (10/10/2013) siang, sejumlah tokoh dan kiai dari Banten menyatakan siap membentengi lembaga superbodi itu dengan tim anti-santetnya. "(Antisipasi serangan santet), ini 'kan yang hadir ada kyai-kyai. Jadi jangan khawatir itu," kata salah satu tokoh Banten, Ahmad Subadri di kantor KPK. Sementara Ketua KPK, Abraham Samad tegas menyatakan perlawanan. Pihaknya, terang Abraham tidak akan pandang bulu dalam menuntaskan kejahatan korupsi di Indonesia. "Biar saja Atut dilindungi jawara, KPK dilindungi Tuhan," kata Abraham.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...kan-serang-kpk

Bela KPK, Ulama Banten Tidak Takut Disantet
Jum'at, 11 Oktober 2013 , 15:51:00


Illustrasi rapat para Ulama

JAKARTA - Ulama se-Banten mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka memberikan dukungan kepada KPK untuk menguak kasus dugaan korupsi di pusaran dinasti Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. "Ulama se-Banten tidak mendukung Atut akan tetapi mendukung KPK. KPK menindak lanjuti, kita hanya mengantarkan ke pintu gerbang," kata Panglima Pusat Silaturahmi Masyarakat (Puser) Banten, Sukma Saefi Maulana, Jumat (11/10). Sukma tidak takut apabila ada ancaman santet. "Kalau memang betul ada santet, silakan santet saya. Saya siap. Saya sudah menyiapkan air keramat Banten yang diambil dari masjid kuno Banten," katanya.

KPK melakukan pemeriksaan terhadap Ratu Atut. Ia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah di Mahkamah Konstitusi. Adik Atut, Tubagus Chaery Wardana alias Wawan menjadi salah satu tersangka dalam kasus itu. Perjalanan karir Atut dijalur politik disebut-sebut tak lepas dari campur tangan sang ayah, Tubagus Chasan Sochib. Sebab, semasa hidupnya sosok lelaki yang akrab disapa Abah Chasan dikenal punya jaringan yang cukup luas di wilayah itu. Chasan memiliki predikat sebagai Jawara Banten. Dinasti politik Atut semakin kuat, tatkala pendukungnya pun terus bertambah. Dari kalangan masyarakat biasa, pelajar hingga kaum spriritualis.
http://www.jpnn.com/read/2013/10/11/...akut-Disantet-

KPK Diselimuti Santet Banten
Jumat, 11 Okt 2013 - 05.00 WIB

Jakarta - Kerja keras Komisi Pemberantasan Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memberangus para koruptor tak dapat dipandang sebelah mata. Lembaga superbody pimpinan Abraham Samad Cs ini kerap mendapat hantaman dari pihak yang merasa terusik dengan sepak terjang pemberantasan korupsi. Tak dapat dipungkiri dalam melaksanakan tugasnya, KPK kerap mendapat ancaman. Termasuk, ancaman metafisik atau gaib.

Paranormal Ki Gendeng Pamungkas tak menampik hal tersebut. Dari kacamata spiritualnya, pria unik yang memiliki nama asli Isanmasardi ini mengungkapkan bahwa lembaga yang antirasuah itu kerap mendapat ancaman kasat mata. Serangan dan acaman itu, ungkap Ki Pamungkas, yakni santet. Percaya nggak percaya, pada malam tertentu KPK kerap mendapat serangan santet. Serangan gaib itu, kata Ki Pamungkas, datang dari terperiksa atau pihak yang diincar KPK. Bahkan dari 'pembela' pihak tersebut. "Sebetulnya KPK setiap malam Selasa dan malam Jum'at selalu diserang santet dari pihak-pihak yang diperiksa KPK atau yang sedang diincar KPK," kata Ki Pamungkas saat berbincang dengan CentroOne.com, Kamis (10/10/2013) malam.

Menurut penerawangan Ki Pamungkas, ada penyidik yang tak mampu membendung serangan gaib tersebut. "Saya percaya banyak penyidik KPK yang kena santet, tapi pastinya mereka tidak akan mengakuinya," ungkapnya. Rumor adanya santet asal tanah Banten, kata Ki Pamungkas bukan isapan jempol belaka. Apalagi, sambung Ki Pamungkas, saat ini salah satu penguasanya, Gubernur Ratu Atut Chosiyah jadi incaran KPK lantaran terbongkarnya kasus suap penanganan perkara sengketa Pemilu Kada Lebak, Banten. Kasus tersebut telah menyeret adik Ratu Atut, Tubagus Chairi Wardhana alias Wawan sebagai tersangka.

Perjalanan karir Atut dijalur politik disebut-sebut tak lepas dari campur tangan sang ayah, Tubagus Chasan Sochib. Apalagi, semasa hidupnya sosok lelaki yang akrab disapa Abah Chasan dikenal punya jaringan yang cukup luas di daerah tersebut lantaran disebut-sebut Jawara Banten. Pasca kembali kepangkuan Sang Maha Pencipta pada Juni 2011, tak pelak warisan kejayaan sang ayah masih menyertai gurita Dinasti Atut di Banten. Dinasti politiknya semakin kuat, tatkala pendukungnya pun terus bertambah. Dari kalangan masyarakat biasa, pelajar hingga kaum spiritualis. Alhasil, tampuk kekuasaan daerah tersebut didominasi sanak keluarga. Namun, apa disangka, keluarga Atut yang terkenal besar pengaruh magisnya itu, diam-diam dipantau lembaga antikorupsi yang memiliki dukungan besar dari masyarakat Indonesia.

Kondisi tersebut, di mata Ki Pamungkas, mengusik 'pembela' wanita yang telah dicegah berpergian ke luar negeri akibat kasus suap tersebut. Silsilah Kejawaraan sang ayah membuat para spriutualis Banten bersatu padu membela Dinasti yang saat ini dipegang Ratu Atut. Alam nyata dan metafisika seakan bercampur aduk saling melengkapi kisah keluarga dan perjalanan karirnya. Ki Pamungkas tak segan menyebut adanya komunitas Santen asal Banten. Komunitas itu, lanjut Ki Pamungkas, seperti bersinergi dengan 'kekuatan' daerah lain di Jawa Barat untuk mematahkan kekuatan hukum ala KPK dengan caranya sendiri. "Komunitas santet Banten dan Sukabumi dan Cianjur Selatan akan dengan (spontan) akan menyerang para ketua KPK. Mereka melakukan itu (Santet) bukan karena disuruh Atut atau pihak manapun. Tapi hanya sekedar ikatan emosional dengan tokoh Banten haji Chasan orang tua Atut. Dengan kasus ini banyak simpatisan tokoh-tokoh santet membantu Atut karena kedekatan emosional almarhum ayahnya Atut," terangnya. "Masalah dukun santet yang akan melakukan serangan ghaib spontan karena sejarah batin haji Chasan dengan tokoh spiritual di kedua wilayah tersebut sangat kuat secara spiritual. Saya sendiri mengenal haji Chasan sekitar 1990 ketika menemui beliau di Cilegon dalam kunjungan spiritual dan berlanjut belakangan terakhir sebelum wafat di Bogor," ditambahkan Ki Pamungkas seraya tak meragukan 'kesaktian' ayah Atut.

Lebih lanjut Ki Pamungkas menuturkan bahwa kekuasaan Atut tak luput dari perlindungan para spritualis. Hebatnya, para spritualis itu sangat kuat membela Atut. "Kalau Atut pasti ada (yang membela). Sangat kuat (pembelaan spiritualis)," tegasnya. Soal pernyataan sejumlah tokoh Banten yang membela KPK. Bahkan, siap menangkal serangan santet, kata Ki Pamungkas, itu merupakan hal yang wajar. Ki Pamungkas justru mensinyalir jika pristiwa 'tsunami Dinasti Atut' lantaran dijeratnya adik Atut itu, menjadi panggung untuk mereka para 'barisan sakit hati' Atut. "Kalau ada pihak yang lepas tangan padahal sebelum nya selalu jilat Atut itu wajar saja. Kasus atut dijadikan ladang sensasi, mungkin mereka selama ini tidak terakomodir," pungkasnya.

Terlepas dari pernyataan Ki Pamungkas, peristiwa di luar logika sehat manusia terjadi di markas Abraham Samad. Beberapa peristiwa berbau magis pernah menyelimuti C1 alias tempat komisioner KPK itu bekerja. Seorang laki-laki, pada suatu malam, berjalan mengitari gedung yang beralamat di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, itu. Sambil berkeliling, pria itu menaburkan garam di sekeliling gedung peninggalan bank swasta tersebut. Mengaku kerabat seorang tersangka di KPK, orang itu menaburkan garam agar kerabatnya bisa terbebas dari jeratan KPK. Entah apa maksud orang itu. Apakah dengan menabur garam, kasus korupsinya hilang atau bagaimana?, pria itu hanya diam. Petugas pun tak bisa melarang.

Cerita lain, pengalaman mistis juga pernah dirasakan seorang pejabat di KPK. Dimana saat itu, dia pernah dilaporkan petugas yang menemukan bungkusan putih di sudut ruangan di KPK. Bungkusan putih itu, setelah dibuka ternyata berisi kulit kambing dengan rajah atau tulisan huruf arab. Kejadian seperti itu, kata dia, bukan yang pertama. Sebab, sebelumnya bungkusan putih berisi benda aneh juga pernah ditemukan petugas sekitar pukul 05.00 pagi di pojok gedung. Peristiwa aneh tapi nyata juga pernah menyelimuti penghuni suatu lantai di Gedung KPK. Pengalaman aneh itu terjadi masih periode pimpinan KPK jilid 2 yang dikomandoi Busyro Muqoddas. Dimana semua penghuni di lantai itu tiba-tiba mendadak sakit. Belum jelas penyebabnya. Akan tetapi, petugas keamanan pada malam harinya melihat ada sinar yang mengelilingi atap gedung.

Yang lebih mencengangkan lagi, seorang dukun pernah dihubungi seorang wanita pesakitan kasus korupsi yang ditangani KPK. Kepada sang dukun, pesakitan kasus korupsi itu meminta agar mengirimkan guna-guna kepada pimpinan KPK. Komunikasi itu, tanpa disadari tersadap oleh teknologi canggih. Bagusnya niatan pesakitan asal Legislator Senayan hawa yang mendekam di penjara itu kandas, dan tak menimpa pimpinan KPK. Sekelumit cerita ini merupakan suatu pengalaman, dimana perlawanan terhadap pemberantasan korupsi ini tak selamanya dengan fisik, ide maupun kewenangan di pemerintahan. Lebih dari itu, ancaman metafisik itu nyata terjadi di lembaga superbody tersebut. Lagi-lagi, segala cara di luar akal sehat ditempuh bagi mereka yang berurusan dengan KPK.
http://www.centroone.com/news/2013/1...santet-banten/

Soal santet, Abraham tegaskan KPK dilindungi Tuhan
Jum'at, 11 Oktober 2013 − 20:31 WIB

[img][/img]
Ketua KPK Abraham Samad

Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak merasa ada yang aneh dalam mengembangkan kasus dugaan suap sengketa Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Lebak, Banten, yang melibatkan Tubagus Chaeri Wardhana, adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. "Ya, jadi orang KPK dilindungi Tuhan. Biar saja dia dilindungi santet," kata Abraham Samad sambil tertawa di halaman Istana, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2013). Hal demikian dikatakannya, menanggapi rumor santet yang akan dikirim ke KPK jika nekat memeriksa Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, terkait kasus dugaan suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.

Seperti diketahui, hari ini, Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah memenuhi panggilan KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi, terkait dugaan suap sengketa Pemilukada Lebak, Banten. Tiba di Gedung KPK, sekira pukul 13.30 WIB. Atut tidak memberikan komentar apapun mengenai materi pemeriksaan hari ini. Atut datang ke KPK mengendarai mobil Mitsubishi Pajero Hitam dengan berpelat nomor B 22 AAH. Dia datang ditemani oleh sejumlah pengawalnya. Mengenakan baju batik merah marun dipadu dengan jilbab dan celana hitam, Atut hanya mengucapkan salam di depan Gedung KPK dan langsung masuk ke lobi KPK. "Assalamualaikum," ucap Atut saat tiba di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
http://nasional.sindonews.com/read/2...lindungi-tuhan

Santet dan Mistis pun Ikut Bayangi Kerja KPK
Tidak sekali dua kali ditemukan benda aneh di KPK.
Jum'at, 11 Oktober 2013, 05:49 wib

VIVAnews - Di satu kegelapan malam, seorang laki-laki berjalan mengitari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pria itu berkeliling sambil menaburkan garam di sekeliling gedung yang beralamat di Jalan HR Rasuna Said, Kav C1, Kuningan, Jakarta tersebut. Saat ditanya, orang itu mengaku kerabat seorang tersangka di KPK. Ia menaburkan bumbu dapur itu di sekitar gedung KPK bukan karena tak ada kerjaan. Dia ingin kerabatnya bisa terbebas dari jeratan KPK. Entah apa maksud orang itu. Apakah dengan menabur garam, kasus korupsinya hilang atau bagaimana? Lelaki itu hanya diam, petugas pun tak bisa melarang.

Percaya tak percaya, orang-orang yang berurusan dengan lembaga antikorupsi itu bisa melakukan segala cara supaya bisa lepas. Meskipun harus menempuh upaya di luar nalar. Sekelumit cerita ini merupakan suatu pengalaman, dimana perlawanan terhadap pemberantasan korupsi ini tak selamanya datang menyerang fisik, ide, maupun kewenangan. Lebih dari itu, ancaman metafisik itu nyata terjadi di KPK.

Seorang pejabat di KPK menuturkan pengalaman mistis itu. Ia mengaku pernah dilaporkan petugas yang menemukan bungkusan putih di sudut ruangan di KPK. Setelah dibuka, bungkusan putih itu berisi kulit kambing dengan rajah atau tulisan huruf arab. "Tapi kejadian seperti itu bukan yang pertama," kata pejabat itu. Sebelumnya kata dia, bungkusan putih berisi benda aneh juga pernah ditemukan petugas sekitar pukul 05.00 pagi di pojok gedung. Pengalaman aneh juga pernah dialami penghuni suatu lantai di Gedung KPK. Saat itu, masih periode pimpinan KPK jilid 2. Tiba-tiba, semua penghuni di lantai itu mendadak sakit. Tidak jelas penyebabnya. Namun malam harinya, petugas keamanan memang melihat ada sinar yang mengelilingi atap gedung.

Yang tak kalah mengherankan, seorang tersangka di KPK pernah menghubungi seorang dukun. Wanita tersangka itu meminta kepada dukun untuk mengirimkan santet kepada pimpinan KPK. Tanpa disadari, percakapan politisi cantik itu tersadap KPK. Beruntung, tak ada kejadian yang aneh menimpa pimpinan KPK. Di beberapa kesempatan, Ketua KPK, Abraham Samad mengaku tak khawatir dengan isu santet maupun jawara di balik para kasus korupsi yang tengah ditangani KPK. Abraham menegaskan, KPK yakin kebenaran selalu mendapat perlindungan dari Tuhan. "Masak kita takut sama itu. Kita takut sama Allah," kata Abraham beberapa waktu lalu
http://nasional.news.viva.co.id/news...angi-kerja-kpk

Jangan Remehkan SANTET,
Presiden SBY pun pernah Curhat Diserang Sihir



DPR yakin KPK tak takut santet karena usik dinasti Ratu Atut
Selasa, 8 Oktober 2013 12:09


Ratu Atut Chosiyah

KPK sedang mengembangkan kasus suap yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), non aktif Akil Mochtar. Salah satunya, menangkap adik Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. KPK juga telah mencekal Atut untuk bepergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan. Ratu Atut dikenal sebagai salah satu yang punya kekuatan besar di tanah Banten. Orang tua Atut juga dikenal sebagai jawara Banten. Tanah Banten juga dikenal sebagai wilayah yang kuat dengan daerah mistis serta kekuatan gaib. Anggota Komisi III Edy Ramli Sitanggang yakin KPK tidak takut mengusut kasus yang melibatkan keluarga Ratu Atut ini. Ia juga yakin KPK tak takut dengan yang namanya santet. "Sebagai umat beragama gaib itu ada, tapi kalau kita takut kita enggak ada gunanya diamanatkan tugas oleh negara," kata Edy di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/10).

Menurut dia, santet hanya sebuah slogan dan tak akan dikenakan pada pimpinan KPK yang mengusut kasus korupsi di tanah Banten. "Kadang-kadang hanya mendramatisir kalaupun itu benar itukan hanya slogan," katanya. Beberapa hari yang lalu, Ketua KPK Abraham Samad menegaskan, lembaganya tak takut mengusut kasus suap ini. "Kita tidak takut dengan orang itu (Ratu Atut), masak mau takut sama dia," tegas Abraham usai menghadiri Upacara HUT TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (5/10) lalu. Tertangkapnya Wawan dalam kasus suap ini membuat Ratu Atut sedih. Kemarin, sang gubernur itu menggelar istigasah. Ia meminta para jemaah untuk mendoakan keluarganya agar tabah menjalani kasus ini.
http://www.merdeka.com/peristiwa/dpr...ratu-atut.html

---------------------------------------------------------



Illustrasi korban santet

Santet atau sihir itu memang ada. Hanya Allah swt yang bisa membebaskan dan melindungi dari kejahatan santet dan sihir itu. Oleh sebab itu, senantiasalah diri anda selalu 'connect' dengan Dzat Yang Maha Perkasa itu

emoticon-Berduka (S)
0
4.6K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan