"Sebelum gw mulai, gw ingin memberitahu terlebih dahulu salah satu alasan yang membuat gw ingin menulis. Dua tahun yang lalu, I really got frustrated with a big problem that was occured in my life. Gw ngerasa gagal saat itu terhadap seluruh orang di sekitar gw, even with my own family. I was just a failure, itu salah satu yg sempat terpikirkan oleh gw pada saat itu. Then, orang tua gw membawa gw ke salah satu psikolog di daerah Kebayoran Baru, actually not too far from my home. Psikolog yg gw kunjungin ini sering kok terdengar di beberapa radio lokal sebagai pembicara mengenai hal-hal psikologis manusia, maybe someone of you would know if told the name. Kurang lebih 2 atau 3 kali gw berkunjung ke sana, accompanied by my mom. Dan pada saat kunjungan terakhir, dengan sedikit merasa tidak enak, gw meminta nyokap gw keluar dari ruangan agar gw dapat lebih lepas menceritakan apa yg sebenarnya gw alami dan apa yg sebenarnya gw pikirkan. Smoking, drinking, etc., gw ceritain semua kebiasaan gw dari yg baik sampai yg buruk. Dan gw juga bilang kalo gw sangat suka untuk menghayal, bahkan terkadang gw ga bisa mengontrol apa yang ada di kepala gw, saat gw pengen istirahat, tiba2 muncul banyak khayalan dan pikiran di dalam gw. Almost every day, I have to wait for about more than an hour before finally I get sleep. Lalu dia memberitahu gw bahwa apa yang gw alami dan miliki ini, yang sebenarnya beda dari kebanyakan orang normal, merupakan sebuah kelebihan, jangan pernah menganggapnya sebagai gangguan atau kekurangan. Ini adalah perbedaan psikologis dan bukan merupakan penyakit, so it is too different. Kalo emang gw lelah untuk mengontrol banyaknya pikiran di dalam kepala gw, maka tulislah! Tulislah setiap hal yang ada di dalam pikiran ke dalam tulisan. It would be so great. Dia berkata seperti itu kepada gw. Lalu kenapa gw beda? I'm still a normal person. Gw bukan orang gila atau orang yang tidak waras. Tapi perbedaan psikologis yg gw miliki membuatku memiliki kebiasaan seperti yg gw katakan sebelumnya. Sebelumnya kita harus merubah mind-set dulu, gw lebih suka menyebut perbedaan psikologis dibandingkan kelainan psikologis. Karena psikologis yg berbeda yg dimiliki seseorang tidak lah selamanya menyebabkan kekurangan terhadap seseorang tersebut. Perbedaan dapat menyebabkan seseorang memiliki kelebihan, and I believed that. Perbedaan psikologis yg gw miliki adalah ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Tapi mungkin gw tidak memiliki ADHD yang terlalu besar, karena gw hanya harus dapat mengontrol diri tanpa harus menerima treatment khusus apapun. Therefore, itu lah salah satu alasan awal mengapa gw menyukai tulisan (literature)."