- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Penjahat Perang Nazi Terakhir, Meninggal Dunia dalam Usia 100 Tahun


TS
tokrus
Penjahat Perang Nazi Terakhir, Meninggal Dunia dalam Usia 100 Tahun
Sebelumnya Mohon Maaf jika ini
dan mudah-mudah no 

ROMA, KOMPAS.com - Mantan kapten pasukan khusus Nazi Jerman, SS, Erich Priebke, yang juga adalah penjahat perang Nazi terakhir, meninggal dunia di Roma, Italia, Jumat (11/10/2013), dalam usia 100 tahun.
Priebke pada 1998 dijatuhi hukuman seumur hidup atas perannya dalam pembantaian di gua Ardeatine, Rome pada Maret 1944.
Saat itu, Priebke memerintahkan pasukannya mengeksekusi mati 335 warga sipil sebagai balasan tewasnya 33 prajurit Jerman oleh pemberontak Italia.
Untuk membunuh ratusan warga itu, Priebke memerintahkan pasukannya menembakkan satu peluru ke leher para warga sipil itu.
Saat Perang Dunia II berakhir, Priebke sempat kabur ke Argentina namuna dideportasi ke Italia setelah mengakui terlibat pembantaian Roma dalam wawancara sebuah stasiun televisi AS.
Dalam sidang, Priebke mengakui memerintahkan pembunuhan itu dan mengaku dia juga menembak dua orang warga desa. Namun dia bersikukuh yang dilakukannya hanyalah menjalankan perintah.
Setelah mengajukan banding atas hukumannya dan mengaku terlalu sakit untuk tinggal di dalam penjara, pengadilan kemudian menjatuhkan hukuman tahanan rumah.
Saat Priebke berulang tahun ke-100 pada Juli lalu, puluhan warga Yahudi di Roma menggelar unjuk rasa di depan apartemennya. Bahkan sedikit kerusuhan sempat muncul saat cucu Priebke datang membawa sebotol sampanye.
Kuasa hukum Priebke, Paolo Giachini dalam pernyataan resminya mengatakan Priebke melakukan wawancara terakhir sebagai "pernyataan politik dan kemanusiaannya". Tidak dijelaskan kapan wasiat Priebke itu akan dirilis.
SUMBER


Spoiler for bukti no repost:

ROMA, KOMPAS.com - Mantan kapten pasukan khusus Nazi Jerman, SS, Erich Priebke, yang juga adalah penjahat perang Nazi terakhir, meninggal dunia di Roma, Italia, Jumat (11/10/2013), dalam usia 100 tahun.
Priebke pada 1998 dijatuhi hukuman seumur hidup atas perannya dalam pembantaian di gua Ardeatine, Rome pada Maret 1944.
Saat itu, Priebke memerintahkan pasukannya mengeksekusi mati 335 warga sipil sebagai balasan tewasnya 33 prajurit Jerman oleh pemberontak Italia.
Untuk membunuh ratusan warga itu, Priebke memerintahkan pasukannya menembakkan satu peluru ke leher para warga sipil itu.
Saat Perang Dunia II berakhir, Priebke sempat kabur ke Argentina namuna dideportasi ke Italia setelah mengakui terlibat pembantaian Roma dalam wawancara sebuah stasiun televisi AS.
Dalam sidang, Priebke mengakui memerintahkan pembunuhan itu dan mengaku dia juga menembak dua orang warga desa. Namun dia bersikukuh yang dilakukannya hanyalah menjalankan perintah.
Setelah mengajukan banding atas hukumannya dan mengaku terlalu sakit untuk tinggal di dalam penjara, pengadilan kemudian menjatuhkan hukuman tahanan rumah.
Saat Priebke berulang tahun ke-100 pada Juli lalu, puluhan warga Yahudi di Roma menggelar unjuk rasa di depan apartemennya. Bahkan sedikit kerusuhan sempat muncul saat cucu Priebke datang membawa sebotol sampanye.
Kuasa hukum Priebke, Paolo Giachini dalam pernyataan resminya mengatakan Priebke melakukan wawancara terakhir sebagai "pernyataan politik dan kemanusiaannya". Tidak dijelaskan kapan wasiat Priebke itu akan dirilis.
SUMBER
Mohon Bantu:




Ane Menerima ini:


yang masih abu-abu juga gapapa, yang penting Ikhlas





Ane Menerima ini:



yang masih abu-abu juga gapapa, yang penting Ikhlas
0
2K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan