- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
100 Hari Keliling Indonesia episode Pesona Samosir


TS
herwinsinaga
100 Hari Keliling Indonesia episode Pesona Samosir
MOHON DI BACA & Di KOMENG GAN..
JANGAN LUPA
+ 
JANGAN LUPA


Spoiler for Bukti:
Quote:
Quote:
Kompas TV hadir dengan sebuah produksi besar, memakan waktu ekspedisi yang panjang, dengan ambisi untuk dapat mengelilingi negeri selama 100 hari.100 Hari Keliling Indonesia, menyuguhkan perspektif baru untuk mengenal Indonesia lebih dekat, adalah program dokumenter yang menggalisisi unik dan humanis seluruh pelosok Indonesia. Dipandu oleh Ramon Y Tungka,
Tim Produksi Kompas TV memulai perjalanan dari Jakarta, menuju Sumatera, kemudian Kalimantan, Sulawesi, Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan akan berakhir di Pulau Jawa, tepatnya kembali di Jakarta. Selama perjalanan, Ramon tidak akan menggunakan moda transportasi pesawat komersial, melainkan berbagai macam transportasi public darat dan laut untuk dapat menyelesaikan misinya mengelilingi Indonesia.
Tim Produksi Kompas TV memulai perjalanan dari Jakarta, menuju Sumatera, kemudian Kalimantan, Sulawesi, Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan akan berakhir di Pulau Jawa, tepatnya kembali di Jakarta. Selama perjalanan, Ramon tidak akan menggunakan moda transportasi pesawat komersial, melainkan berbagai macam transportasi public darat dan laut untuk dapat menyelesaikan misinya mengelilingi Indonesia.
Hari ke 16, Ramon Tungka bersama Tim 100 Hari Keliling Indonesia tiba di kawasan Danau Toba, untuk menjelajahi Bumi Samosir seraya menikmati ke elokan Danau Toba. Lalu bagaimana perjalanan Ramon Tungka setibanya di Danau Toba..? Siapa-siapa saja yang mereka temui di kawasan Danau Toba, danau dengan air tawar terbesar se Asia Tenggara tersebut, menjadi target perjalanan Tim 100 Hari Keliling Indonesia, selengkanya di video rekaman yang sengaja kami rekam untuk dinikmati bersama dari Kompas TV channel. saksikan dalam versi youtube berikut ini:

Quote:
"Beta hita halak Batak, ikkon ias do hita, ias ma huta ta jala ias nang roha ta" demikian Annette Horschmann menyampaikan ajakannya kepada seluruh Orang Batak khususnya yang bermukim di kawasan Danau Toba melalui program 100 HARI KELILING INDONESIA episode PESONA SAMOSIR. Ibu berdarah Jerman yang memutuskan tinggal menetap di Tanah Batak Pulau Samosir tersebut, menjadi orang pertama yang ditemui Ramon Tungka di Samosir.
Annette Horschmann juga punya slogan sederhana namun menggugah hati pemirsah Kompas TV "LISA = Lihat Sampah, Ambil" sebagai langkah untuk melestarikan keindahan Danau Toba. Seperti apa kisah perjalanan Tim 100 Hari Keliling Indonesia dalam episode Pesona Samosir..? lihat videonya yang sengaja kami rekam dan publikasikan kembali melalui youtube berikut ini:

Quote:
Hari ke 17 perjalanan Ramon Tungka dalam 100 Hari Keliling Indonesia, tiba di Nainggolan. Kecamatan yang berada di utara Samosir tersebut menjadi target Tim 100 Hari Keliling Indonesia untuk meng-ekspolrasi Seni Budaya Adat-Istiadat daerah tersebut.
Desa Sipinggan, menjadi desa pertama yang mereka kunjungi di Nainggolan, Ramon Tungka berbaur dengan warga Desa Sipinggan dalam upacara adat setempat. Bersama pemuda sekaligus pencinta alam dan seni budaya setempat, Ramon Tungka terkagum-kagum melihat penampilan bocah yang lihai memainkan alat musik tradisonal Batak Toba.
Penasaran...? saksikan liputannya yang sengaja kami rekam dari channel Kompas TV untuk dapat kita nikmati bersama khususnya bagi anda yang tidak sempat menyaksikan acara tersebut melalui layar televisi Kompas TV:

Quote:
Se usai mengikuti upacara adat di Desa Sipinggan, Ramon Tungka bersama Tim 100 Hari Keliling Indonesia Kompas TV ditemani para pecinta Alam dan Seni Budaya Kec.Nainggolan, melanjutkan perjalanan menuju Desa Hutarihit Kecamatan Nainggolan.
Desa dimana Rumah Batak kuno yang keasliannya masih terjaga, berdiri kokoh di desa tersebut. Sayang, Ompung Rumapea sang Pemilik Rumah tersebut, tidak membolehkan Tim 100 Hari Keliling Indonesia untuk meliput hal-hal tertentu yang terdapat didalam rumah tersebut.
Pasalnya, benda-benda bersejarah yang berusia ratusan tahun dan masih benar-benar terjaga keasliannya, terdapat didalam rumah Opung Rumapea. Mereka tak ingin memancing perhatian publik hingga menimbulkan reaksi negatif dari para pemburu benda-benda bersejarah dari tanah batak sebagaimana akhir-akhir ini cukup marak ditemui. Lalu bagaimana kisah selanjurnya setelah Ramon Tungka dan Tim 100 HKI tiba di desa tersebut?
Ikuti perjalanan mereka lewat video youtube yang sengaja kami rekam dan publikasikan ulang untuk dapat kita saksika bersama. Lihat videonya di link berikut:
Pasalnya, benda-benda bersejarah yang berusia ratusan tahun dan masih benar-benar terjaga keasliannya, terdapat didalam rumah Opung Rumapea. Mereka tak ingin memancing perhatian publik hingga menimbulkan reaksi negatif dari para pemburu benda-benda bersejarah dari tanah batak sebagaimana akhir-akhir ini cukup marak ditemui. Lalu bagaimana kisah selanjurnya setelah Ramon Tungka dan Tim 100 HKI tiba di desa tersebut?
Ikuti perjalanan mereka lewat video youtube yang sengaja kami rekam dan publikasikan ulang untuk dapat kita saksika bersama. Lihat videonya di link berikut:

Quote:
Bernyanyi bersama, melantunkan tembang-tembang Pop Batak, bersantai bersama menikmati minuman khas batak, setelah seharian bekerja keras di ladang masing-masing, kaum adam di Pulau Samosir menyebutnya dengan istilah "mar-mitu"
Berikut liputannya yang menjadi perjalanan penutup Ramon Tungka bersama Tim 100 Hari Keliling Indonesia di Pulau Samosir:
Berikut liputannya yang menjadi perjalanan penutup Ramon Tungka bersama Tim 100 Hari Keliling Indonesia di Pulau Samosir:

Diubah oleh herwinsinaga 11-10-2013 09:35
0
3.1K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan