- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KEMATIAN REVOLUSIENER DI LA HIGUERA


TS
andusumba
KEMATIAN REVOLUSIENER DI LA HIGUERA
Quote:

Jasad Che yang dibilang seorang wartawan mirip Yesus
OKTOBER 1967. Rangers Angkatan Darat Bolivia mengepung persembunyian Che Guevara dan berhasil melukai bagian kakinya di sebuah pinggiran hutan. Mereka lantas membawa sang gerilyawan ke satu gedung sekolah di desa La Higuera dan menyerahkan perawatannya kepada seorang guru bernama Julia Cortez.
Saat dirawat luka-lukanya, kepada Julia, Che sempat mengeluhkan kondisi gedung sekolah yang katanya “tidak pedagogis” untuk belajar. “Bagaimana mereka tidak bisa menyediakan sekolah yang layak untuk anak-anak, sementara sehari-hari mereka bisa mengendarai mobil Mercedes?” kata Che seraya matanya menjelajahi seluruh bagian bangunan kumuh sekolah yang memang sudah bolong-bolong di sana-sini.
Pagi hari 9 Oktober 1967 , turun perintah dari Presiden Bolivia Rene Barrientos kepada Felik Rodriguez (komandan pasukan) untuk menghukum mati Che. Beberapa serdadu lantas masuk ke ruangan kelas dan memberitahukan soal ini kepada Che yang hanya diam saja menanggapi pemberitahuan maut itu.
“Kenapa kamu diam saja? Apakah kamu sedang membayangkan dirimu tak mungkin mati?” ejek seorang serdadu.
“Tidak. Aku sedang memikirkan revolusi yang tidak akan pernah mati.” jawab Che
*
ENTAH merasa segan atau takut, hingga pukul 13.00,belum ada satupun prajurit Rangers Angkatan Darat Bolivia yang berani melakukan perintah Jenderal Barrientos. Akhirnya mereka memutuskan membuat undian dan jatuh kepada kepada Mario Teran.
Diceritakan tentara berpangkat sersan itu menerima tugas tersebut dalam muka yang gugup. Sebelum memasuki ruangan kelas tempat Che ditahan, ia meneguk sebotol minuman keras dan dengan segan mendapati Che yang tengah terluka dan terikat menatapnya tajam.
“Aku tahu kau akan membunuhku,"ujar Che sambil berusaha berdiri. Namun Teran memaksanya untuk kembali duduk.
"Tembaklah aku, Pengecut! Kau hanyaakan membunuh seorang laki-laki…”desisnya dalam nada yang sangat tenang. Tanpa berani melihat wajah Che, Mario Teran lantas menarik picu M2 Carbine-nya yang mengarah ke tubuh Che.Dan bermuntahananlah peluru-peluru itu...
**
TEPAT saat nafas terakhir Che berhembus,di sebuah rumah sederhana tak jauh dari tempat eksekusi tersebut, Julia Cortez diam-diam menangis usai mendengar rentetan tembakan dari arah bangunan sekolah. Dibacanya sekalil lagi sebaris kalimat dalam sepucuk surat Che untuk istrinya Alieda:"Alieda, lupakanlah aku secepatnya dan menikah serta bahagialah. Biarkan anak-anak kita belajar dengan bebas…"
***
Mayat Che kemudian dibawa ke Markas Besar AD Bolivia dengan sebuah helikopter. Usai mendapat otopsi, jasad dokter asal Argentina itu kemudian dipertontonkan di hadapan pers. "Wajahnya seperti Yesus ketika usai disalib,"ujar salah seorang wartawan yang saat itu menyaksikan jenazah Che.
Kabar “kematian revolusiener” sang gerilayawan lantas menyebar ke seluruh dunia. Di Kuba, di depan jutaan massa, Fidel Castro menyerukan hari-hari tersebut sebagai momen paling berduka bagi seluruh rakyat Kuba.
Sementara itu di sebuah rumah di Havana,Kuba, dalam linangan air mata, Alieda memegang sepucuk surat dari La Higuera yang dititipkan Che kepada Felix Rodriguez khusus untuk anak-anaknya:
“Kepada yang tersayang Hildita, Aleidita, Camilo,Celia, dan Ernesto
Quote:
Quote:
sumber


tien212700 memberi reputasi
1
1.4K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan