- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
RITUAL HAJI GUNUNG BAWAKARAENG (maaf kalau repost)


TS
bcode28
RITUAL HAJI GUNUNG BAWAKARAENG (maaf kalau repost)
nggak nyangka jd HT
SUMBER
sekian dari ane gan




UPDATE LAGI GAN


atau paling tidak 



Spoiler for bukti:

SUMBER
Gunung Bawakaraeng berada di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Di lereng gunung ini terdapat wilayah ketinggian, Malino, tempat wisata terkenal di Sulawesi Selatan. dengan puncak ketinggian 2883 mdpl (diatas permukaan laut) dengan letak geografis pada 119° 56 ‘40″ BT ; 05°19′ 01″ LS Secara ekologis gunung ini memiliki posisi penting karena menjadi sumber penyimpan air untuk Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Sinjai.
Spoiler for read:
Gunung Bawakaraeng adalah sebuah gunung di Sulawesi Selatan yang merupakan rangkaian pegunungan taman nasional Gunung Lompobattang. Pesona alam gunung Bawakaraeng memancarkan keelokan hutan tropis yang sangat menakjubkan disamping legenda-legendanya yang sarat dengan misteri. Gunung ini diselimuti pepohonan hijau dengan tebaran bunga gunung beraroma khas.
Gunung Bawakaraeng banyak menyimpan legenda yang berhubungan dengan kisah mistik para raja Sulawesi dan pengikutnya yang sampai saat ini masih diyakini sebagian masyarakat Sulsel. Dibeberapa kawasan ketinggiannya banyak terdapat tumpukan batuan gunung besar yang tersusun rapi dan dipercaya penduduk setempat merupakan tempat pemakaman kuno. Orang-orang yang mengenal legenda Gunung Bawakaraeng secara turun temurun sangat menghormati keberadaannya sehingga seringkali ditemukan adanya ritual-ritual khusus sebagai pelestarian tradisi leluhurnya. Gunung Bawakaraeng juga diyakini memiliki energi yang sangat besar dan dahulunya merupakan tempat pilihan para wali untuk mempermantap ilmunya. Secara harfiah Bawakaraeng artinya Mulut (bawa) Sang Pencipta (karaeng), dan nama ini pula yang menyuburkan berbagai kisah mistik serta kepercayaan.
Tak ada sebab yang pasti mengapa gunung ini diberi nama seperti itu, hanya dari cerita penduduk yang diketahui bahwa pada zaman dahulu ketika masa kerajaan Gowa masih berjaya ada seorang tokoh agama yang pergi haji ke tanah suci melalui puncak Bawa Karaeng dibantu malaikat. Ada cerita versi lain yang mengatakan pada masa lampau ada seseorang yang sangat ingin naik haji, lalu dia mendapatkan bisikan untuk mendaki puncak Bawakaraeng sebagai ganti hajinya. Berbagai versi legenda itu menjadi keyakinan dan paham yang mentradisi disebagian masyarakat Sulawesi Selatan sehingga sampai saat ini masih banyak orang yang ingin pergi naik haji diatas puncak gunung Bawakaraeng dan biasanya dilakukan bertepatan pada bulan Haji.
Fenomena Ritual ini yang menjadi turun temurun kemudian dikenal dengan nama RITUAL HAJI BAWAKARAENG dan dipandang oleh masyarakat awam adalah sebuah ritual tahunan seiring dengan hari besar Idul Adha atau ketika menjelang puasa Ramadhan. Pelaksanaan tradisi ritual ini masih terjaga dan tetap dilakukan secara berkala oleh masyarakat sulawesi selatan yang percaya dengan keyakinan ini. Proses ritualnya tidak dilakukan secara serempak seperti proses Haji pada umumnya tapi tergantung dari proses yang diyakini oleh masing-masing leluhurnya. Saat waktu ritual itu tiba, rombongan itu ditemukan terpisah dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari orang tua, ibu-ibu bahkan anak kecil. Selain penduduk sekitar di Kabupaten Gowa, adapula jemaah haji yang berasal dari Makassar, Maros, Pangkep, Sengkang bahkan dari Propinsi Sulawesi Barat, Mamuju.
Uniknya, ritual Bawakaraeng ini dilaksanakan sebenarnya tidak untuk menjadi “haji”, tapi yang paling utama adalah untuk memohon keselamatan, rezeki dan juga permintaan khusus lainnya kepada yang maha kuasa. Ritual ini, dalam ajaran agama Islam melarang kegiatan persembahan dan pemujaan selain aturan shalat dan bentuk ibadah lainnya yang telah ditetapkan hukumnya. Para penganut ritual di Bawakaraeng kadang membawa sesuatu yang dipersiapkan sesuai dengan permohonan doa masing-masing. Ada yang mempersembahkan songkolo’ (beras ketan), lontong, telur, buah-buahan, daging ayam bahkan ada yang membawa daging kambing. Pelaksanaan ibadah ini sendiri bisa dipandang sebagai wujud pencampuradukan kepercayaan lama, ritual mistik, dan ajaran Islam, yang memang masih ditemukan di kelompok masyarakat tertentu di berbagai daerah di Indonesia.
Para penganut ritual ini sebenarnya mengakui bahwa pemahaman ritual mereka tidak bisa disamakan dengan naik haji seperti lazimnya umat muslim ke tanah suci Mekkah namun gunung Bawakaraeng dijadikan sebagai media untuk mempertebal keyakinan mereka terhadap sang pencipta dan bisa lebih mendekatkan diri. Pada dasarnya mereka naik ke gunung untuk bersembahyang dan berkurban seperti pada umumnya orang yang lebaran di lapangan terbuka.
Rombongan yang sering melakukan ritual ini dari berbagai umur , dari anak kecil sampai orang tua yang sudah renta. Melihat dari fasilitas yang mereka gunakan jelas sangat beresiko untuk melakukan sebuah perjalanan pendakian. Perlengkapan mereka seadanya saja bahkan beberapa orang tidak menggunakan alas kaki. Tubuh mereka hanya dibungkus dengan kain sarung tipis untuk menahan pekatnya udara dingin gunung yang sangat menusuk tulang. Pemandangan yang memprihatinkan ketika dalam kelompok itu ada seorang nenek tua yang tidak mampu berbuat apa-apa lagi, harus digendong menuruni lembah-lembah yang curam. Begitu pentingnya ritual yang mereka yakini itu sehingga mereka begitu gigih menantang kondisi alam pegunungan dengan perlengkapan serta fasilitas yang seadanya. Tidak heran jika gunung Bawakaraeng sering menelan korban dengan kondisi seperti itu.
Pemerintah Sulawesi selatan telah mengeluarkan larangan keras bagi penduduk yang akan melakukan ritual ini mengingat setiap tahunnya terjadi kecelakaan dan banyak memakan korban. Semua kasus yang terjadi pada umumnya karena kedinginan atau terjatuh kedalam jurang diakibatkan tidak memadainya fasilitas dan sarana yang mereka gunakan. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut pemerintah Sulawesi Selatan bekerjasama dengan aparat segera melakukan blokade penuh untuk menjaga semua jalan masuk kedalam wilayah pegunungan yang akan dilalui para penganut ritual itu. Meskipun begitu, masih saja ada jalan bagi para pendatang itu untuk tetap menjalankan ritualnya dengan melalui jalan-jalan yang tentunya beresiko tinggi. Dan sudah pasti akan terjadi lagi, korban kembali berjatuhan dengan kasus yang sama.
Penjagaan area Gunung Bawakaraeng diperketat menjelang perayaan hari besar Islam, pemerintah melakukan koordinasi untuk meningkatkan penjagaan disemua wilayah pegunungan Bawakaraeng dengan mengerahkan pasukan brimob. Hal itu dilakukan karena kondisi cuaca Pegunungan Bawakaraeng terkadang “ekstrem”, namun serbuan para pendatang untuk ritual gunung Bawakaraeng tidak mengenal kondisi tersebut. Seringkali, para pendatang itu cukup pintar menghindari penjagaan yang ketat dan menemukan jalan lain untuk masuk ke area pegunungan. Apabila itu terjadi, maka resiko yang harus ditempuh para penganut ritual itu akan semakin tinggi karena mereka tidak melalui jalur pendakian yang normal.
Kontradiksi memang dimana pemerintah Sulawesi Selatan harus menjaga keamanan penduduk dengan membatasi bahkan sebisa mungkin menghentikan pelaksanaan ritual ini namun disisi lain ritual ini juga merupakan refleksi sejarah tradisi dan budaya yang masih dilestarikan masyarakat tertentu. Alasan yang paling logis untuk menetralisir kondisi ini adalah ketika keputusan untuk menghentikan ritual Bawakaraeng harus didasari dari pertimbangan agama. Adalah sebuah pilihan, apakah melestarikan warisan tradisi dan budaya leluhur harus mengorbankan pemahaman agama Islam ataukah tetap melestarikan budaya itu dengan mengkombinasikan pemahaman Islam dengan pemahaman agama samawi? Tak akan pernah terjawab jika harus mencari solusinya lewat logika
Gunung Bawakaraeng banyak menyimpan legenda yang berhubungan dengan kisah mistik para raja Sulawesi dan pengikutnya yang sampai saat ini masih diyakini sebagian masyarakat Sulsel. Dibeberapa kawasan ketinggiannya banyak terdapat tumpukan batuan gunung besar yang tersusun rapi dan dipercaya penduduk setempat merupakan tempat pemakaman kuno. Orang-orang yang mengenal legenda Gunung Bawakaraeng secara turun temurun sangat menghormati keberadaannya sehingga seringkali ditemukan adanya ritual-ritual khusus sebagai pelestarian tradisi leluhurnya. Gunung Bawakaraeng juga diyakini memiliki energi yang sangat besar dan dahulunya merupakan tempat pilihan para wali untuk mempermantap ilmunya. Secara harfiah Bawakaraeng artinya Mulut (bawa) Sang Pencipta (karaeng), dan nama ini pula yang menyuburkan berbagai kisah mistik serta kepercayaan.
Tak ada sebab yang pasti mengapa gunung ini diberi nama seperti itu, hanya dari cerita penduduk yang diketahui bahwa pada zaman dahulu ketika masa kerajaan Gowa masih berjaya ada seorang tokoh agama yang pergi haji ke tanah suci melalui puncak Bawa Karaeng dibantu malaikat. Ada cerita versi lain yang mengatakan pada masa lampau ada seseorang yang sangat ingin naik haji, lalu dia mendapatkan bisikan untuk mendaki puncak Bawakaraeng sebagai ganti hajinya. Berbagai versi legenda itu menjadi keyakinan dan paham yang mentradisi disebagian masyarakat Sulawesi Selatan sehingga sampai saat ini masih banyak orang yang ingin pergi naik haji diatas puncak gunung Bawakaraeng dan biasanya dilakukan bertepatan pada bulan Haji.
Fenomena Ritual ini yang menjadi turun temurun kemudian dikenal dengan nama RITUAL HAJI BAWAKARAENG dan dipandang oleh masyarakat awam adalah sebuah ritual tahunan seiring dengan hari besar Idul Adha atau ketika menjelang puasa Ramadhan. Pelaksanaan tradisi ritual ini masih terjaga dan tetap dilakukan secara berkala oleh masyarakat sulawesi selatan yang percaya dengan keyakinan ini. Proses ritualnya tidak dilakukan secara serempak seperti proses Haji pada umumnya tapi tergantung dari proses yang diyakini oleh masing-masing leluhurnya. Saat waktu ritual itu tiba, rombongan itu ditemukan terpisah dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari orang tua, ibu-ibu bahkan anak kecil. Selain penduduk sekitar di Kabupaten Gowa, adapula jemaah haji yang berasal dari Makassar, Maros, Pangkep, Sengkang bahkan dari Propinsi Sulawesi Barat, Mamuju.
Uniknya, ritual Bawakaraeng ini dilaksanakan sebenarnya tidak untuk menjadi “haji”, tapi yang paling utama adalah untuk memohon keselamatan, rezeki dan juga permintaan khusus lainnya kepada yang maha kuasa. Ritual ini, dalam ajaran agama Islam melarang kegiatan persembahan dan pemujaan selain aturan shalat dan bentuk ibadah lainnya yang telah ditetapkan hukumnya. Para penganut ritual di Bawakaraeng kadang membawa sesuatu yang dipersiapkan sesuai dengan permohonan doa masing-masing. Ada yang mempersembahkan songkolo’ (beras ketan), lontong, telur, buah-buahan, daging ayam bahkan ada yang membawa daging kambing. Pelaksanaan ibadah ini sendiri bisa dipandang sebagai wujud pencampuradukan kepercayaan lama, ritual mistik, dan ajaran Islam, yang memang masih ditemukan di kelompok masyarakat tertentu di berbagai daerah di Indonesia.
Para penganut ritual ini sebenarnya mengakui bahwa pemahaman ritual mereka tidak bisa disamakan dengan naik haji seperti lazimnya umat muslim ke tanah suci Mekkah namun gunung Bawakaraeng dijadikan sebagai media untuk mempertebal keyakinan mereka terhadap sang pencipta dan bisa lebih mendekatkan diri. Pada dasarnya mereka naik ke gunung untuk bersembahyang dan berkurban seperti pada umumnya orang yang lebaran di lapangan terbuka.
Rombongan yang sering melakukan ritual ini dari berbagai umur , dari anak kecil sampai orang tua yang sudah renta. Melihat dari fasilitas yang mereka gunakan jelas sangat beresiko untuk melakukan sebuah perjalanan pendakian. Perlengkapan mereka seadanya saja bahkan beberapa orang tidak menggunakan alas kaki. Tubuh mereka hanya dibungkus dengan kain sarung tipis untuk menahan pekatnya udara dingin gunung yang sangat menusuk tulang. Pemandangan yang memprihatinkan ketika dalam kelompok itu ada seorang nenek tua yang tidak mampu berbuat apa-apa lagi, harus digendong menuruni lembah-lembah yang curam. Begitu pentingnya ritual yang mereka yakini itu sehingga mereka begitu gigih menantang kondisi alam pegunungan dengan perlengkapan serta fasilitas yang seadanya. Tidak heran jika gunung Bawakaraeng sering menelan korban dengan kondisi seperti itu.
Pemerintah Sulawesi selatan telah mengeluarkan larangan keras bagi penduduk yang akan melakukan ritual ini mengingat setiap tahunnya terjadi kecelakaan dan banyak memakan korban. Semua kasus yang terjadi pada umumnya karena kedinginan atau terjatuh kedalam jurang diakibatkan tidak memadainya fasilitas dan sarana yang mereka gunakan. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut pemerintah Sulawesi Selatan bekerjasama dengan aparat segera melakukan blokade penuh untuk menjaga semua jalan masuk kedalam wilayah pegunungan yang akan dilalui para penganut ritual itu. Meskipun begitu, masih saja ada jalan bagi para pendatang itu untuk tetap menjalankan ritualnya dengan melalui jalan-jalan yang tentunya beresiko tinggi. Dan sudah pasti akan terjadi lagi, korban kembali berjatuhan dengan kasus yang sama.
Penjagaan area Gunung Bawakaraeng diperketat menjelang perayaan hari besar Islam, pemerintah melakukan koordinasi untuk meningkatkan penjagaan disemua wilayah pegunungan Bawakaraeng dengan mengerahkan pasukan brimob. Hal itu dilakukan karena kondisi cuaca Pegunungan Bawakaraeng terkadang “ekstrem”, namun serbuan para pendatang untuk ritual gunung Bawakaraeng tidak mengenal kondisi tersebut. Seringkali, para pendatang itu cukup pintar menghindari penjagaan yang ketat dan menemukan jalan lain untuk masuk ke area pegunungan. Apabila itu terjadi, maka resiko yang harus ditempuh para penganut ritual itu akan semakin tinggi karena mereka tidak melalui jalur pendakian yang normal.
Kontradiksi memang dimana pemerintah Sulawesi Selatan harus menjaga keamanan penduduk dengan membatasi bahkan sebisa mungkin menghentikan pelaksanaan ritual ini namun disisi lain ritual ini juga merupakan refleksi sejarah tradisi dan budaya yang masih dilestarikan masyarakat tertentu. Alasan yang paling logis untuk menetralisir kondisi ini adalah ketika keputusan untuk menghentikan ritual Bawakaraeng harus didasari dari pertimbangan agama. Adalah sebuah pilihan, apakah melestarikan warisan tradisi dan budaya leluhur harus mengorbankan pemahaman agama Islam ataukah tetap melestarikan budaya itu dengan mengkombinasikan pemahaman Islam dengan pemahaman agama samawi? Tak akan pernah terjawab jika harus mencari solusinya lewat logika
Spoiler for BUKTINYA GAN:
sengaja ane buramin wajahnya gan sbg privasy buat mereka
Spoiler for fotonya gan:

Spoiler for lagi gan:

Spoiler for narsis gan!!:

Spoiler for kaskuser yang pernah dapat ritualnya dan kaskuser sulawesi:
Quote:
Original Posted By rulgeo►tahun 2008 sy pernah ksana gan...mendaki bukan naik haji... pas ritual selesai dan mereka turun, ada beberapa pendaki lainnya yg embat sesajennya termasuk ayam jantan yg di tmbatkan di dekat mata air pos 9...abis itu di potong lalu di bakar 

Quote:
Original Posted By loomax►tempat hiking ane tuh beberapa tahun lalu
memang sebagian masyarakat mempercayai kegiatan haji yg sesat tersebut
beberapa tahun lalu juga pernah terjadi banyak jamaah yg korban meninggal karna nekat naik pada saat cuaca sedang buruk. Akibatnya semua kegiatan di gunung tersebut ditutup untuk beberapa saat
memang sebagian masyarakat mempercayai kegiatan haji yg sesat tersebut
beberapa tahun lalu juga pernah terjadi banyak jamaah yg korban meninggal karna nekat naik pada saat cuaca sedang buruk. Akibatnya semua kegiatan di gunung tersebut ditutup untuk beberapa saat
Quote:
Original Posted By kickwahyu►ini kalo gak salah terkait dengan aliran/ajaran dari semacam syeikh yang cukup termasyhur dari Sulawesi Selatan
ini cuma denger2 loh ya dari temen, ane sih gak tau pastinya karena cuma warga pendatang
ini cuma denger2 loh ya dari temen, ane sih gak tau pastinya karena cuma warga pendatang
Quote:
Original Posted By hyllal►Dulu senior saya skripsipnya bahas ini, dia anak sejarah angkatan 95 di UNM Makassar namanya panggilannya Appy
Quote:
Original Posted By ical07►wah g. bawakaraeng, seorang bapak pernah beritahu ane klo penjaganya cukup besar gan klo melihat ke atas cuman keliatan sampe perut, perut keatas ditutupin awan tp mungkin ada sesepuh bisa trawang triwing kesana klo mampu... katanya puncaknya itu diatas ada sebuah mirip gazebo terdiri dari 4 buah pilar, nah tempat ini lah katanya tempat pelantikan para wali...
tp yah yg mw percaya ato tidak terserah agan...
saya dari makassar...
tp yah yg mw percaya ato tidak terserah agan...
saya dari makassar...
Quote:
Original Posted By GhostFreak666►Sebenarnya ada yang bilang kalo udh ke situ udh d katakan naik haji gan soalnya ane jga orang SulSel
yg ane gag suka byk yg ane2 dri situ kadang ane ampe bertengkar ma ortu gra2 kepercayaan kami beda walaupun ane pure keturunan sna tpi ane tetap berbegang sma Al-Qur'an n Hadist klo d stu tertulis atw Rasul SWT jga nglakuin ane jga bakal nglakuin klo gag ane gag akan mau ikut gan walaupun di paksa 


Quote:
Original Posted By Donal Duck►Tahun 1960 an... Warga setempat, ormas2 islam pada waktu itu beserta TNI bersama2 naik ke atas Puncak Bawakaraeng khususnya di Pos 10, 11, 12, 13, lalu lintas ke Puncak Lompobattang.
Mereka lalu bersama2 menghancurkan/menggulingkan patung2 batu "berbentuk" yang dijadikan sesembahan, atau BERHALA oleh beberapa penganut aliran kepercayaan pada saat itu.
Menurut ayah teman saya yang pada waktu itu ikut naik ke puncak, Di beberapa Pos di Bawakaraeng ditemui batu batu besar yang berbentuk manusia, kursi raja, meriam, peti mati.. semuanya seperti ada yang membentuk seperti itu, namun jika melihat kondisinya hal itu memang terjadinya karena proses alam.. Wallahu a'lam..
Saya pernah ke atas sekitaran 2010 lalu, jika qta mau perhatikan baik2, beberapa batu yang "berbentuk" masih ada. sayang biasanya faktor lelah dan kondisi cuaca yang kurang baik menyebabkan kita "malas" menelusuri bentuknya.
Di hubungkan dengan kepercayaan Haji Bawakaraeng. Menurut salah seorang warga Gowa yang saya temui di atas. Ia ke puncak bawakaraeng untuk melakukan nazar/tinja'.. Konon kabarnya jika kita menginginkan sesuatu terkabul semisal ingin naik ke tanah suci, memperistri seseorang yang kita suka, berharap diterima kerja disebuah tempat, atau ingin anak lulus sekolah,maka bernazarlah akan ke atas. Jika itu terkabul maka kita wajib membawa sesajen ke atas saat musim haji. Katanya umumnya jika kita bernazar ke atas biasanya keinginan kita itu terkabul.
Ada juga yang mengatakan..tidak segampang itu untuk memperoleh gelar haji bawakaraeng..kadang harus berdiam diri di sekitaran/samping batu-batu yang "berbentuk" itu untuk memperoleh "penglihatan". Jika sudah "melihat" Kakbah di Mekah maka sudah sah menjadi Haji Bawakaraeng. Namun jika tidak, maka kita harus mengulang lagi (Remedial
)di musim haji tahun depan.
Mereka lalu bersama2 menghancurkan/menggulingkan patung2 batu "berbentuk" yang dijadikan sesembahan, atau BERHALA oleh beberapa penganut aliran kepercayaan pada saat itu.
Menurut ayah teman saya yang pada waktu itu ikut naik ke puncak, Di beberapa Pos di Bawakaraeng ditemui batu batu besar yang berbentuk manusia, kursi raja, meriam, peti mati.. semuanya seperti ada yang membentuk seperti itu, namun jika melihat kondisinya hal itu memang terjadinya karena proses alam.. Wallahu a'lam..
Saya pernah ke atas sekitaran 2010 lalu, jika qta mau perhatikan baik2, beberapa batu yang "berbentuk" masih ada. sayang biasanya faktor lelah dan kondisi cuaca yang kurang baik menyebabkan kita "malas" menelusuri bentuknya.
Di hubungkan dengan kepercayaan Haji Bawakaraeng. Menurut salah seorang warga Gowa yang saya temui di atas. Ia ke puncak bawakaraeng untuk melakukan nazar/tinja'.. Konon kabarnya jika kita menginginkan sesuatu terkabul semisal ingin naik ke tanah suci, memperistri seseorang yang kita suka, berharap diterima kerja disebuah tempat, atau ingin anak lulus sekolah,maka bernazarlah akan ke atas. Jika itu terkabul maka kita wajib membawa sesajen ke atas saat musim haji. Katanya umumnya jika kita bernazar ke atas biasanya keinginan kita itu terkabul.
Ada juga yang mengatakan..tidak segampang itu untuk memperoleh gelar haji bawakaraeng..kadang harus berdiam diri di sekitaran/samping batu-batu yang "berbentuk" itu untuk memperoleh "penglihatan". Jika sudah "melihat" Kakbah di Mekah maka sudah sah menjadi Haji Bawakaraeng. Namun jika tidak, maka kita harus mengulang lagi (Remedial

sekian dari ane gan
Spoiler for DAERAH LAIN ADA JUGA GAN:
Quote:
Original Posted By utonKIRA►di daerah ane juga ada RITUAL HAJI gan, ane tinggal di kabupaten rejang lebong provinsi bengkulu gan, tepatnya di kota Curup gan. ada yang pernah kesini gan? hehe
ajaran SULUK gan klo didaerah ane dikenal. mereka ngadakan ritual yg sama persis kayak ritual Haji. ada Ka'bah nya juga gan. tapi tertutup gan tempatnya. dan masih banyak ritual selain itu yang bisa dianggap aneh gan.
taro page one gan..
ajaran SULUK gan klo didaerah ane dikenal. mereka ngadakan ritual yg sama persis kayak ritual Haji. ada Ka'bah nya juga gan. tapi tertutup gan tempatnya. dan masih banyak ritual selain itu yang bisa dianggap aneh gan.
taro page one gan..

Quote:
Original Posted By mikunmicii►Waahhh ada ya Ritual ginii ini? 
Ini kata temen ada juga Ritual Haji Kudus di Kudus Jateng
Ane juga gak tahu itu alasannya apa dan dasarnya apa hehehehe

Ini kata temen ada juga Ritual Haji Kudus di Kudus Jateng

Ane juga gak tahu itu alasannya apa dan dasarnya apa hehehehe

Spoiler for komen kaskuser:
Quote:
Original Posted By hendix►gak usah mencela mereka, lebih baik beritahu bagaimana mesti nya.
mungkin karena keinginan tidak selaras dengan kondisi keuangan mereka. jadi ada kebiasaan seperti itu.
mungkin karena keinginan tidak selaras dengan kondisi keuangan mereka. jadi ada kebiasaan seperti itu.
Quote:
Original Posted By MediaGo►
namanya juga ritual gan...
ya jangan skeptis lah...
yaah indonesia.
ada yang daerahnya maju banget
ada juga yang masih tertinggal...
entah itu disisi kebudayaan, keagamaan, dsb.
namanya juga ritual gan...

ya jangan skeptis lah...

yaah indonesia.
ada yang daerahnya maju banget
ada juga yang masih tertinggal...
entah itu disisi kebudayaan, keagamaan, dsb.
Quote:
Original Posted By punkknup►klo di bawakaraeng kan ritual klo di mekkah kan ibadah hehehe. tp semua punya kesempatan yang sama untuk sowan ke baitulloh. tq
Quote:
Original Posted By mrgets►yaach... kalo ini sih ga usah diperdebatkan lagi gan, namanya haji udah jelas harus ke TANAH SUCI MEKKAH, karena hanya disana lokasi ka'bah sebagai kiblatnya orang-orang islam...
sungguh disayangkan aja gan, orang-orang Indonesia masih menganut azas 'menghormati orang tua dulu' dengan mengikuti sesuatu yang udah jelas salah tapi tetep aja dilakuin...
mendingan kita sama-sama berdoa aja gan, semoga mereka dapat hidayah dan ilmu agama mereka lebih dikuatkan oleh Allah SWT supaya dapat mengikuti apa yang sudah diajarkan oleh Rasulullah untuk menyembah Allah...


Quote:
Original Posted By NyongGogos►sebenarnya ritual ini sudah jauh menyimpang dari ajaran Islam, tp terkadang tradisi dan budaya lokal kadang dikultuskan lebih penting daripada ajaran Islam yang sesungguhnya. peran pemerintah daerah dan pemuka agama sangat diperlukan, bukan hanya sekedar himbauan belaka, takutnya nanti makin merusak aqidah umat dan meninggakanl nilai-nilai agama yang sudah diajarkan Rasulullah.
Quote:
Original Posted By pocahonta►Sorry gan bukan maksud sara tp ini masalah aqidah ane pernah disulawesi dan sering denger cerita dari rakyat setempat bahwa disana ada ajaran yg mengatas namakan islam tp sebenarnya aliran yg sesat, gak ada perintah naik haji bisa dilakukan ditempat lain islam ya islam ajaran sesuai syariat dan al-qur'an tp kalo sudah seperti itu nama nya bid'ah dan bid'ah adalah dosa besar kalo ada hadist nabi muhamad SAW yg menerangkan tentang ajaran naik haji seperti itu tolong beritahu saya hanya merasa kasihan dengan anak cucu kita kerena dulu islam itu datang nya asing dan akan menghilang seperti itu juga mari selamatkan islam dari bentuk ke syirikan kasihan kan ibadah bertahun-tahun tp ternyata hasilnya nol mengharap ridho ALLOH ternyata yg didapat murka ALLOH SWT, tp itu semua kembali ke agan masing2 dalam mencari fakta dan kebenaran kerena agan dikarunia hati nurani oleh ALLOH SWT yg selalu menuju kepada kebaikan dan kebenaran.
Quote:
Original Posted By MonsterGula►
ini jatuhnya bisa sesat loh. yang namanya minta rezeki perlindungan dan lain" dalam islam ya minta cuma sama Allah. caranya pun gausah macem" cukup menjalankan kewajiban dan sunnah yg dianjurkan dalam al-quran dan al-hadist aja.
emang dasar Islam di indonesia tuh banyak di campurin sama budaya" moyang. ini sebenarnya yg salah besar.
semoga mereka yang melenceng dikembalikan Allah ke jalan yang sebenarnya

ini jatuhnya bisa sesat loh. yang namanya minta rezeki perlindungan dan lain" dalam islam ya minta cuma sama Allah. caranya pun gausah macem" cukup menjalankan kewajiban dan sunnah yg dianjurkan dalam al-quran dan al-hadist aja.
emang dasar Islam di indonesia tuh banyak di campurin sama budaya" moyang. ini sebenarnya yg salah besar.
semoga mereka yang melenceng dikembalikan Allah ke jalan yang sebenarnya

Quote:
Original Posted By La.Baco►dulu itu naik haji susah gan belum ada pesawat terbang 
ceritanya gini ada orang yg pengen banget naik haji, dijemput sama malaikat di sana langsung sekejak ke mekkah
ane nggak tau sih gan, tapi sekarang sudah jadi kebiasaan
entah niatnya apa, apa cuman memperinganti bulan haji atau apa
kalau agan memang tidak suka hal2 seperti ini
mengapa tidak dimulai dari daerah agan, sekurang2nya masih banyak yg pergi ke kuburan minta rezeki..........................

ceritanya gini ada orang yg pengen banget naik haji, dijemput sama malaikat di sana langsung sekejak ke mekkah

ane nggak tau sih gan, tapi sekarang sudah jadi kebiasaan

entah niatnya apa, apa cuman memperinganti bulan haji atau apa

kalau agan memang tidak suka hal2 seperti ini
mengapa tidak dimulai dari daerah agan, sekurang2nya masih banyak yg pergi ke kuburan minta rezeki..........................
Quote:
Original Posted By Jackassss►Tradisi, apalagi tradisi leluhur gak bisa disatukan sama Agama, nantinya bakal ditakutkan bakal jadi menyimpang ajaran nya, Sumber Pedoman hidup orang Islam cuma ada 2 : Al-Qur'an dan As-Sunnah
Bukan nya gak mementingkan tradisi sih. Tapi, akan lebih baik mengambil pedoman dari yang 2 tadi aja sih yaaaa.

Quote:
Original Posted By c23►ane gak setuju dengan ritual ini gan, sama aja mati konyol,dan agama islam pun tidak mengajarkannya .seharusnya pemerintah lebih tegas lagi ..... biar mengurangi jatuhnya korban.
Quote:
Original Posted By TinoesTulen►wew memang disini alias di indonesia masi banyak tradisi yg mencampurkan legenda/mitos, dan keagamaan walaupun dalam agama dilarang (sebenernya sih bukan cuma islam, tapi agama-agama lain juga kecuali memang alirannya seperti itu)
Quote:
Original Posted By zerosympathy►ritual adat dicampur agama
bah!!! surem!!! kalo haji ya langsung brgkt haji aja ke Mekkah sm Madinah g pake acara jalanin ritual di gunung dulu
siapa jg yg ngajarin yg kaya ginian






Quote:
Original Posted By lovesave2105►seharusnya antara budaya dan agama harus dipisahkan, bagaimanapun juga mereka sebenarnya sadar akan hal itu akan tetapi karena kurangnya pembelajaran ilmu agama melakukan ritual itu.
naik gunung tanpa dibekali ketrampilan dan pengalaman bukan hal yg dibenarkan
dan ada juga orang tua dan anak2 yg diajak
miris
naik gunung tanpa dibekali ketrampilan dan pengalaman bukan hal yg dibenarkan
dan ada juga orang tua dan anak2 yg diajak
miris

Spoiler for komen agan2 yang tertarik kesana ane tambahin beberapa picture:
Quote:
Original Posted By shiraisiso►mantap gan tapi emang GUNUNG BAWAKARAENG viewnya bagus juga
Quote:
Original Posted By resamelby►kelihatannya gunungnya keren deh, coba ane cari tau lebih lengkap lagi nanti 

Quote:
Original Posted By Raydeka.Deka6.►menyimpang nih ritual,tapi bagus tempatnya 

Quote:
Original Posted By dadonboyz1►temen2 ane pada kesana gan minggu ini. ane di ajak tuh tp gak bisa ane gak dapet cuti
Quote:
Quote:
Original Posted By henrigalorru►pemandangannya kayaknya bagus gan

Quote:
Original Posted By bimaacs►Lokasinya mantap tuh gan
Quote:
Original Posted By Samaita►semoga sempet umur dan kesempatan ane buat wisata ke sana gan 

Spoiler for gambar:





UPDATE LAGI GAN
Spoiler for mohon:






Spoiler for Nolak:



Diubah oleh bcode28 12-10-2013 12:27
0
52.4K
Kutip
498
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan