Quote:
Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Peribahasa ini tepat adanya untuk menggambarkan nilai yang dipahami oleh ibu-ibu di Desa Weuraya, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Melalui program ’Koin Gizi untuk Anakku’, ibu-ibu di Desa Weuraya diajak untuk menyisihkan koin sisa uang belanja untuk ditabung. Uang hasil tabungan ini akan dipakai untuk membiayai program penguatan gizi anak, termasuk program ibu menyusui ASI eksklusif, di posyandu.
Program ini digagas oleh Yusriana (39), Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Lhoknga. Dengan dukungan dari World Vision Indonesia di Aceh Besar, program ini dilaksanakan di Desa Weuraya dengan membagikan celengan ke setiap ibu di desa ini, termasuk kepada mereka yang tidak memiliki anak di bawah umur lima tahun.
Peluncuran program dilakukan bersamaan dengan perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2010 yang diresmikan secara simbolis oleh Bupati Aceh Besar, diwakili oleh Wakil Bupati Aceh Besar, H. Anwar Ahmad, SE, Ak, pada Juli 2010 lalu.
”Gerakan-gerakan kecil seperti ini sangat dibutuhkan oleh Kabupaten Aceh Besar dan akan lebih membawa dampak perubahan langsung bagi kelompok masyarakat di tingkat paling bawah. Nilai seratus rupiah tidak akan memberikan makna bila hanya dilakukan oleh satu orang saja. Namun bila dilakukan oleh 12.000 jiwa di Aceh Besar maka akan ada Rp 1.200.000 per hari dan akan ada Rp 36.000.000 dalam sebulan”.
Program ini didasarkan kepada kenyataan berkembangnya budaya yang menganggap bahwa koin receh sisa uang belanja tidak bernilai. Sebagian besar ibu-ibu menganggap bahwa koin receh, misal Rp 500 tidak dapat dipakai untuk sesuatu yang bermakna.
Sosialisasi program ini dilakukan di komunitas ibu-ibu PKK dan pengajian rutin gampong (istilah lokal untuk menyebut desa). Setelah sosialisasi dilakukan, celengan pun dibagikan. Setiap bulan bendahara PKK mengutip celengan dari setiap keluarga yang kemudian membukukannya dengan baik. Hasil yang terkumpul akan diinformasikan setiap tiga bulan sekali melalui rapat kader. Enam bulan kemudian, uang yang telah terkumpul baru bisa digunakan.
Jumlah keluarga yang bergabung dalam program ini tercatat 150 Kepala Keluarga (KK) dari total 246 KK yang ada. Jumlah uang yang terkumpul per bulan berkisar antara Rp 400.000 sampai Rp 500.000.
Melalui program ’Koin Gizi untuk Anakku’ ini, promosi pemberian ASI eksklusif (pemberian ASI tanpa makanan atau minuman tambahan selama enam bulan) dimungkinkan melalui penguatan program gizi di posyandu. Ibu-ibu di Desa Weuraya pun menjadi sadar akan pentingnya pemberian ASI.
Dengan kata lain, promosi ASI dimungkinkan dengan merujuk kepada budaya rasa memiliki dan rasa welas asih sesama warga. Ibu-ibu yang tidak memiliki balita juga diminta untuk berpartisipasi sehingga tercipta budaya kerja sama, berbagi dan saling memiliki.
“Saya tidak memiliki balita, namun saya ikut program ini sebagai salah satu jalan untuk beramal. Tidak hanya saya yang mengisikan koin ke celengan ini, tetapi juga anak dan suami saya ikut menyisihkan sisa koin mereka di setiap kesempatan ke dalam celengan ini,” ujar Nuraini M. Yusuf (43).
Program ini mengadaptasi pendekatan Pemberdayaan Ekonomi Rumah Tangga (PERT) yang tak lain adalah program dari pengembangan ekonomi. Program ini juga secara tidak langsung membantu ibu-ibu untuk mengelola keuangan rumah tangganya.
Harapan ke depan program ini dapat dikembangkan di desa, kecamatan, bahkan kabupaten lainnya di Aceh Besar dengan menguatkan kapasitas Forum Kader untuk mampu mengadvokasi pihak-pihak berwenang baik di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten agar program ini dapat berjalan di luar Desa Weuraya.
Perlahan, status gizi anak di Weuraya akan membaik dengan semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu Weuraya untuk memberikan ASI eksklusif kepada anak-anaknya. * (INSPIRASI/Ronny Ichwan, Program Manager Aceh Development Program, World Vision Indonesia).
Yusriana (39), Ketua Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, ketika pertama kali melakukan sosialiasi Program ‘Koin Gizi untuk Anakku’ di hadapan para ibu rumah tangga di Balai Pertemuan Desa Weuraya, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, 26 Juli 2010
Saya sekalian share lapak saya ya gan yang berkaitan dengan menabung http://www.kaskus.co.id/thread/524fe...pa-diundi-lagi
coba agan bayangkan uang jajan agan sisahkan 8rb perhari mungkin agan yang biasa merokok dikurangi dan uangnya ditabung bayangkan selama 10thn uang yang agan sisihkan sudah dapat untuk dp mobil agan, apalagi agan nabung dapat hadiah gan
contoh menabung dapat hadiah langsung galaxy note 3


