KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil anggota DPR RI terkait penyidikan kasus dugaan suap pembahasan revisi Peraturan Daerah (Perda) terkait PON ke XVIII di Provinsi Riau. Kali ini giliran anggota DPR asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Zainuddin yang digarap KPK menyangkut kasus yang telah menjerat Gubernur Riau, Rusli Zainal tersebut.

"Yang bersangkutan (Ahmad Zainuddin) diperiksa dalam kasus PON," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha di Jakarta, Jumat (20/9). Ahmad Zainuddin mengikuti jejak sejumlah anggota DPR lainnya yang telah lebih dulu dipanggil KPK untuk dimintai keterangan terkait penyidikan kasus dugaan suap PON Riau.

Sebelumnya pada Kamis (19/9) kemarin, KPK juga telah memeriksa Wakil Ketua Komisi X DPR, Rully Chairul Azwar. Namun wakil rakyat asal Partai Golkar itu memilih irit bicara usai diperiksa KPK. Sejumlah pihak dan anggota DPR lainnya juga sudah diperiksaa KPK, mereka adalah Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Mallarangeng. Termasuk sejumlah anggota DPR lainnya. Diantaranya anggota Komisi X DPR, Utut Adianto. Bendahara Umum Partai Golkar, Setya Novanto.

Terpidana kasus penggiringan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) dan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Angelina Sondakh juga turut diperiksa terkait penyidikan kasus dugaan suap PON Riau ini. Selesai pemeriksaan, Ahmad Zainuddin mengaku tidak mengetahui urusan penambahan anggaran pembangunan venue menembak PON Riau ke XVIII Riau. Zainuddin berkelit dengan alasan baru ikut campur dalam panitia kerja (panja) anggaran PON Riau pada bulan Juli 2011.

"Saya di panja itu ikut di bagian akhir. Saya baru aktif di panja PON pada bulan Juli," ujar Zainuddin.
Zainuddin selanjutnya menolak berkomentar lebih jauh. Legislator PKS itu hanya menyatakan dirinya banyak ditanya penyidik KPK mengenai kunjungan ke Riau. Namun dia mengklaim tidak ikut dalam kunjungan tersebut.
Zainuddin juga membantah mengetahui tentang pembahasan penambahan anggaran dan rapat di rumah Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto, terkait pengurusan penambahan anggaran tersebut. "Wah saya tidak tahu. Enggak ada, enggak ada," kilahnya.

Sebelumnya, KPK telah resmi menahan Rusli Zainal dengan status tersangka suap pembahasan revisi Perda terkait PON ke XVIII di Provinsi Riau. Rusli ditengarai menerima suap yang diberikan konsorsium pembangunan stadion lapangan menembak. Kedua konsorsium itu adalah PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya dan PT. Pembangunan Perumahan (PP). Rusli juga diduga menyuap anggota DPRD Provinsi Riau guna memuluskan pembahasan Perda Nomor 6 Tahun 2010 terkait pembangunan venue lapangan tembak PON tahun 2012 di Riau.

Selain kasus PON, Rusli yang diketahui sebagai politisi Partai Golkar ini juga ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pengesahan bagan kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada tanaman industri Pelalawan, Riau tahun 2001-2006.

Sumber: Jurnal Nasional, 21 September 2013

sumber'

ini konspirasi cia, wahyudi yang mau menjatuhkan pks

ttd

the real smeagol