- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Potensi Objek Wisata Yang Mungkin Belum Agan Kenal
TS
battencourt
Potensi Objek Wisata Yang Mungkin Belum Agan Kenal
Selamat Siang Agan/i Semua
Spoiler for Cek Repost Gan.!!:
Objek wisata mana aja yg agan kenal di indonesia tercinta ini gan.??
Nih gan ane punya potensi objek wisata dari berbagai kriteria mulai dari Alam, Sejarah, Budaya, Religius dan lain sebagainya.!!
Cekidul gan...
Potensi Objek Wisata Alam
Quote:
1. Embung Persemaian
Sebelum menjadi tempat Obyek Wisata Embung Persemaian di kelola oleh Perusahaan Daerah air Minum (PDAM) Kota Tarakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kota Tarakan, di nilai embung persemaian mempunyai potensi untuk di kembangkan menjadi obyek wisata unggulan akhirnya pengelolaan Embung Persemaian di serahkan Kepada DISBUDPARPORA Kota Tarakan. tapi kegunaan pokok tetap untuk memenuhi kebutuhan Air Bersih di Kota Tarakan. Embung Persemaian mempunyai 2 Embung/waduk yang cukup besar yang dikelilingi oleh area yang sangat bagus untuk joging track dan terdapat pondok-pondok kecil untuk bersantai menikmati keindahan Alam dan menghirup udara segar karena embung persemaian masih terbilang hijau jauh dari keramaian Kota dan Polusinya. kedepan DISBUDPARPORA sebagai dinas terkait yang mengelola salah satu obyek wisata ini akan terus mengembangkan embung persemaian menjadi salah satu Obyek wisata Alam yang menyenangkan, di rencanakan tempat-tempat bermain anak-anak dan sarana outbond akan di bangun.
2. Pantai Amal
Pantai Amal Tarakan sering dikunjungi berbagai lapisan masyarakat untuk sekadar refreshing menikmati keindahan pantai sambil bercengkerama atau melepas lelah sehabis bekerja dan beraktivitas. Jadi sekalipun bukan masa liburan, pantai ini tetap ramai dikunjungi dan menjadi salah satu pantai kebanggaan masyarakat Tarakan. Pantai ini berada di bagian timur Kota Tarakan dan merupakan nama salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Tarakan Timur, dalam konteks sejarah Pantai Amal merupakan lokasi pendaratan pertama tentara Jepang di Indonesia pada tahun 1942. Pantai ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat dengan jarak tempuh kurang lebih 11 km dari pusat kota dalam waktu kurang lebih 20 menit. Pantai Amal Tarakan sering dibedakan antara Pantai Amal Lama dan Pantai Amal Baru yang sebetulnya satu garis pantai memanjang ± 12 KM tidak memiliki pasir putih seperti pantai di beberapa kawasan wisata di pulau Bali maupun pantai Indonesia lainnya. Namun, memiliki pesona pariwisata yang layak menjadi target dalam daftar kunjungan wisata Anda. Saat cuaca sedang cerah, keindahan alam akan tampak secara jelas di pesisir pantai kawasan ini. Wisata Pantai Amal juga menawarkan kuliner khas kota Tarakan hasil olahan makanan laut. Bila anda berkunjung ke Pantai Amal sangat disayangkan bila tidak mencicipi kuliner Kapah rebus (sejenis kerang) yang dipadukan dengan sambal dadakan (sambal mentah). Kapah tersebut bisa dikonsumsi langsung tanpa nasi atau menjadi lauk nasi, pecinta kuliner akan dimanjakan dengan tekstur kenyal dan gurih dari panganan seafood tersebut. Selain kapah, masih ada udang goring/ rebus, pisang dan singkong goreng yang dipadukan dengan sambal kacang. Pesona ini tentu memiliki daya tarik Wisata kuliner yang sudah menjadi buah bibir, tidak hanya bagi masyarakat Tarakan namun juga bagi masyarakat sekitar pulau Tarakan.
3. Hutan Mangrove di Jantung Kota
Walaupun memiliki cita-cita menuju kota modern, Pemerintah Kota Tarakan sangat peduli terhadap lingkungan hidup. Hal ini dibuktikan dengan menyediakan lebih dari 30% jumlah luas area yang dilindungi yakni perlindungan terhadap hutan dan konservasi lahan bakau. Di jantung kota tersebut terdapat Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB). Hutan Mangrove di Tarakan memiliki luas 22 Ha yang beraada di Jalan Gajah Mada yang telah dilakukan pelebaran jalan dari lebar 5 meter menjadi kurang lebih 20 meter. Semula kawasan tersebut hanya akan dijadikan paru-paru kota yang sedang berkembang. Dalam hutan ini terdapat Stasiun Karantina untuk memeriksa kesehatan kera langka yang disebut Bekantan (Nasalis Larvatus) sebanyak 25 ekor. Dulu masyarakat Bulungan, Tarakan dan Malinau menyebutnya Monyet Belanda, karena hidungnya yang mancung warnanya pirang dan bobotnya sekitar 24-30 Kg. Di kawasan 22 Ha tersebut, dari 25 Spesies Mangrove dan terdapat pula 32 jenis burung yang bermukim di sana. Pengunjung yang datang ke sana seolah-olah berada dihutan belantara, bukan daerah perkotaan. Untuk masuk ketengah hutan bakau tersebut, ada jembatan yang dibangun dari kayu ulin dengan lebar 2 meter dan panjang 1.976,6 M disela pohon bakau yang menakjubkan. Kawasan konservasi ini telah menjadi popular sebagai tempat berkunjung tamu pemerintah dan wisatawan baik dalam negeri dan luar negeri. Hampir seluruh pengunjung merasa sangat terkesan melihat keindahan kawasan tersebut, antara lain Menteri Lingkungan Hidup Bapak Rachmat Witoelar (2004-2009) dan Gusti Muhammad Hatta (2009-2011), Menteri KehutananMS Kaban, Msi (2004-2009), Menneg BUMN Dahlan Iskan, The Changcuter, ADA Band, Brandon de Angelo IMB Trans TV, PANJI, Nadine Candrawinata dan saudara kembarnya (Marcel dan Mischa Chandrawinata), Saat ini sedang diusahakan penambahan 13 Ha lagi lahan untuk perluasan kawasan konservasi bakau. Dengan kawasan seluas 22 Ha tentu lebih banyak lagi satwa-satwa yang akan memanfaatkan potensi alam tersebut dan sekaligus sebagai penghambat gelombang laut serta upaya memperbaiki ekosistem pesisir pantai.
Spoiler for Embung Persemaian:
Sebelum menjadi tempat Obyek Wisata Embung Persemaian di kelola oleh Perusahaan Daerah air Minum (PDAM) Kota Tarakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kota Tarakan, di nilai embung persemaian mempunyai potensi untuk di kembangkan menjadi obyek wisata unggulan akhirnya pengelolaan Embung Persemaian di serahkan Kepada DISBUDPARPORA Kota Tarakan. tapi kegunaan pokok tetap untuk memenuhi kebutuhan Air Bersih di Kota Tarakan. Embung Persemaian mempunyai 2 Embung/waduk yang cukup besar yang dikelilingi oleh area yang sangat bagus untuk joging track dan terdapat pondok-pondok kecil untuk bersantai menikmati keindahan Alam dan menghirup udara segar karena embung persemaian masih terbilang hijau jauh dari keramaian Kota dan Polusinya. kedepan DISBUDPARPORA sebagai dinas terkait yang mengelola salah satu obyek wisata ini akan terus mengembangkan embung persemaian menjadi salah satu Obyek wisata Alam yang menyenangkan, di rencanakan tempat-tempat bermain anak-anak dan sarana outbond akan di bangun.
2. Pantai Amal
Spoiler for Pantai Amal:
Pantai Amal Tarakan sering dikunjungi berbagai lapisan masyarakat untuk sekadar refreshing menikmati keindahan pantai sambil bercengkerama atau melepas lelah sehabis bekerja dan beraktivitas. Jadi sekalipun bukan masa liburan, pantai ini tetap ramai dikunjungi dan menjadi salah satu pantai kebanggaan masyarakat Tarakan. Pantai ini berada di bagian timur Kota Tarakan dan merupakan nama salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Tarakan Timur, dalam konteks sejarah Pantai Amal merupakan lokasi pendaratan pertama tentara Jepang di Indonesia pada tahun 1942. Pantai ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat dengan jarak tempuh kurang lebih 11 km dari pusat kota dalam waktu kurang lebih 20 menit. Pantai Amal Tarakan sering dibedakan antara Pantai Amal Lama dan Pantai Amal Baru yang sebetulnya satu garis pantai memanjang ± 12 KM tidak memiliki pasir putih seperti pantai di beberapa kawasan wisata di pulau Bali maupun pantai Indonesia lainnya. Namun, memiliki pesona pariwisata yang layak menjadi target dalam daftar kunjungan wisata Anda. Saat cuaca sedang cerah, keindahan alam akan tampak secara jelas di pesisir pantai kawasan ini. Wisata Pantai Amal juga menawarkan kuliner khas kota Tarakan hasil olahan makanan laut. Bila anda berkunjung ke Pantai Amal sangat disayangkan bila tidak mencicipi kuliner Kapah rebus (sejenis kerang) yang dipadukan dengan sambal dadakan (sambal mentah). Kapah tersebut bisa dikonsumsi langsung tanpa nasi atau menjadi lauk nasi, pecinta kuliner akan dimanjakan dengan tekstur kenyal dan gurih dari panganan seafood tersebut. Selain kapah, masih ada udang goring/ rebus, pisang dan singkong goreng yang dipadukan dengan sambal kacang. Pesona ini tentu memiliki daya tarik Wisata kuliner yang sudah menjadi buah bibir, tidak hanya bagi masyarakat Tarakan namun juga bagi masyarakat sekitar pulau Tarakan.
3. Hutan Mangrove di Jantung Kota
Spoiler for Hutan Mangrove:
Walaupun memiliki cita-cita menuju kota modern, Pemerintah Kota Tarakan sangat peduli terhadap lingkungan hidup. Hal ini dibuktikan dengan menyediakan lebih dari 30% jumlah luas area yang dilindungi yakni perlindungan terhadap hutan dan konservasi lahan bakau. Di jantung kota tersebut terdapat Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB). Hutan Mangrove di Tarakan memiliki luas 22 Ha yang beraada di Jalan Gajah Mada yang telah dilakukan pelebaran jalan dari lebar 5 meter menjadi kurang lebih 20 meter. Semula kawasan tersebut hanya akan dijadikan paru-paru kota yang sedang berkembang. Dalam hutan ini terdapat Stasiun Karantina untuk memeriksa kesehatan kera langka yang disebut Bekantan (Nasalis Larvatus) sebanyak 25 ekor. Dulu masyarakat Bulungan, Tarakan dan Malinau menyebutnya Monyet Belanda, karena hidungnya yang mancung warnanya pirang dan bobotnya sekitar 24-30 Kg. Di kawasan 22 Ha tersebut, dari 25 Spesies Mangrove dan terdapat pula 32 jenis burung yang bermukim di sana. Pengunjung yang datang ke sana seolah-olah berada dihutan belantara, bukan daerah perkotaan. Untuk masuk ketengah hutan bakau tersebut, ada jembatan yang dibangun dari kayu ulin dengan lebar 2 meter dan panjang 1.976,6 M disela pohon bakau yang menakjubkan. Kawasan konservasi ini telah menjadi popular sebagai tempat berkunjung tamu pemerintah dan wisatawan baik dalam negeri dan luar negeri. Hampir seluruh pengunjung merasa sangat terkesan melihat keindahan kawasan tersebut, antara lain Menteri Lingkungan Hidup Bapak Rachmat Witoelar (2004-2009) dan Gusti Muhammad Hatta (2009-2011), Menteri KehutananMS Kaban, Msi (2004-2009), Menneg BUMN Dahlan Iskan, The Changcuter, ADA Band, Brandon de Angelo IMB Trans TV, PANJI, Nadine Candrawinata dan saudara kembarnya (Marcel dan Mischa Chandrawinata), Saat ini sedang diusahakan penambahan 13 Ha lagi lahan untuk perluasan kawasan konservasi bakau. Dengan kawasan seluas 22 Ha tentu lebih banyak lagi satwa-satwa yang akan memanfaatkan potensi alam tersebut dan sekaligus sebagai penghambat gelombang laut serta upaya memperbaiki ekosistem pesisir pantai.
Potensi Objek Wisata Budaya
Quote:
1. Karnaval Budaya Tarakan
Mendengar kata karnaval mungkin di bayangan kita hampir sama semua, yang membedakan di kota Tarakan adalah perbedaan dari sisi yang ditampilkan dari karnaval ini. nama dari karnaval ini dulunya adalah pawai Pembangunan yang dari era 90an sudah dilaksanakan yang bertujuan untuk memperingati hari kemerdekaan NKRI setiap Tahunnya. semenjak tahun 2010 pawai pembangunan berubah menjadi KARNAVAL BUDAYA TARAKAN (CBT), CBT lebih menonjolkan seni dan budaya di dalamnya ini didasarkan oleh keragaman suku yang ada di kota tarakan, Target Pemerintah Kota Tarakan Khususnya dinas terkait yaitu DISBUPARPORA KoTa Tarakan CBT dapat terus dilaksanakan yang sekarang setiap 2 Tahun Sekali ini.
2. Iraw Tengkayu
Penduduk asli kota Tarakan adalah suku TIDUNG yang secara tradisional hidup sebagai nelayan, dari kondisi geografis kota Tarakan merupakan pulau kecil yang dikelilingi laut, maka daerah demikian dalam bahasa tidung disebut TENGKAYU yang berarti wilayah air asin atau daerah pesisir/pantai. Sesuai dengan alam lingkungannya yang banyak berhubungan dengan laut maka terbentuklah tradisi budaya turun temurun dan berkembang dikalangan masyarakat tidung baik berupa perayaan (pesta) maupun upacara-upacara ritual yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan latar belakang kondisi social tersebut, misalnya SAPU ARBA pada setiap minggu terakhir bulan syafar tahun hijriah. Suatu peristiwa yang bersifat perayaan (pesta) dalam bahasa tidung disebut IRAW, maka apabila perayaan tersebut ada hubungannya dengan laut maka disebutlah dengan istilah IRAW TENGKAYU, berupa salah satu acara ritual dilaut yang oleh masyarakat tidung dinamakan PAKAN yang berarti menghaturkan sesaji berupa makanan ke laut. Upacara pakan merupakan ungkapan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas rezeki yang diberikan melalui kekayaan laut.
Spoiler for Potensi Objek Wisata:
Mendengar kata karnaval mungkin di bayangan kita hampir sama semua, yang membedakan di kota Tarakan adalah perbedaan dari sisi yang ditampilkan dari karnaval ini. nama dari karnaval ini dulunya adalah pawai Pembangunan yang dari era 90an sudah dilaksanakan yang bertujuan untuk memperingati hari kemerdekaan NKRI setiap Tahunnya. semenjak tahun 2010 pawai pembangunan berubah menjadi KARNAVAL BUDAYA TARAKAN (CBT), CBT lebih menonjolkan seni dan budaya di dalamnya ini didasarkan oleh keragaman suku yang ada di kota tarakan, Target Pemerintah Kota Tarakan Khususnya dinas terkait yaitu DISBUPARPORA KoTa Tarakan CBT dapat terus dilaksanakan yang sekarang setiap 2 Tahun Sekali ini.
2. Iraw Tengkayu
Spoiler for Iraw Tengkayu:
Penduduk asli kota Tarakan adalah suku TIDUNG yang secara tradisional hidup sebagai nelayan, dari kondisi geografis kota Tarakan merupakan pulau kecil yang dikelilingi laut, maka daerah demikian dalam bahasa tidung disebut TENGKAYU yang berarti wilayah air asin atau daerah pesisir/pantai. Sesuai dengan alam lingkungannya yang banyak berhubungan dengan laut maka terbentuklah tradisi budaya turun temurun dan berkembang dikalangan masyarakat tidung baik berupa perayaan (pesta) maupun upacara-upacara ritual yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan latar belakang kondisi social tersebut, misalnya SAPU ARBA pada setiap minggu terakhir bulan syafar tahun hijriah. Suatu peristiwa yang bersifat perayaan (pesta) dalam bahasa tidung disebut IRAW, maka apabila perayaan tersebut ada hubungannya dengan laut maka disebutlah dengan istilah IRAW TENGKAYU, berupa salah satu acara ritual dilaut yang oleh masyarakat tidung dinamakan PAKAN yang berarti menghaturkan sesaji berupa makanan ke laut. Upacara pakan merupakan ungkapan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas rezeki yang diberikan melalui kekayaan laut.
Potensi Objek Wisata Sejarah
Quote:
1. Situs Peningki Lama
Situs Peningki Lama Merupakan salah satu basis pertahanan Belanda didaerah pantai Timur di Pulau Tarakan, terdapat 8 Unit Bungker dan beberapa Meriam. diperkirakan tahun pembuatannya antara tahun 1936-1939 atau pada masa penjajahan Belanda. Situs Ini sekarang menjadi daya tarik wisatawan yang menginginkan suasana penjajahan Belanda dulu. tata pertahanan dan strategi pertahanan unutk menghadapi musuh. situs peningki dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1/2 jam perjalanan dari bandara international JUWATA. tour guide siap menemani dan menceritakan suasana pada saat zaman penjajahan dulu, bagaimana dan seperti apa kejadian di situs peningki lama. situs ini juga cocok untuk wisatawan yang hobby tracking karena medan yang kental dengan pegunungan.
2. Monumen Australia
Monumen yang berada di Jl. Pulau Kalimantan (KODIM Tarakan) ini merupakan symbol perlawanan tentara Australia yang berkontribusi dalam membebaskan Tarakan dari pendudukan Jepang. Bangunan ini dulunya sebagai tanda masuk pemakaman 225 tentara Australia yang tewas dalam peperangan. Namun, pada tahun 1946 kompleks pemakaman ini dipindahkan ke Pulau Labuan (Malaysia Timur).Cukup banyak wisatawan dari Australia yang sengaja dating keTarakan untuk berziarah setiap tahunnya.
3. Museum Rumah Bundar
Sebelum menjadi Museum Rumah atap lengkung yang terdapat dikawasan perumahan kampung Baru tepatnya di jalan Danau Jempang Kelurahan Pamusian Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan ini dibangun pada tahun 1945 oleh tentara sekutu Australia setelah merebut Tarakan dari kekuasaan Jepang. Bangunan ini dijadikan tempat tinggal para tentara Australia sambil menunggu penarikan ke Negara asalnya. Juga termasuk peninggalan sejrah lainnya, seperti erumahan staf BPM, Klenteng, Masjid, dan lain-lain. setelah perjalanan dari tahun ketahun akhirnya Rumah Atap Lenkung atau Bundar diserahkan kepada Pemerintah Kota Tarakan dalam hal ini dinas terkait yaitu DISBUDPARPORA untuk mengelolah sebagi Museum Kota hingga saat ini.
Spoiler for Peningki Lama:
Situs Peningki Lama Merupakan salah satu basis pertahanan Belanda didaerah pantai Timur di Pulau Tarakan, terdapat 8 Unit Bungker dan beberapa Meriam. diperkirakan tahun pembuatannya antara tahun 1936-1939 atau pada masa penjajahan Belanda. Situs Ini sekarang menjadi daya tarik wisatawan yang menginginkan suasana penjajahan Belanda dulu. tata pertahanan dan strategi pertahanan unutk menghadapi musuh. situs peningki dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1/2 jam perjalanan dari bandara international JUWATA. tour guide siap menemani dan menceritakan suasana pada saat zaman penjajahan dulu, bagaimana dan seperti apa kejadian di situs peningki lama. situs ini juga cocok untuk wisatawan yang hobby tracking karena medan yang kental dengan pegunungan.
2. Monumen Australia
Spoiler for Monumen Australia:
Monumen yang berada di Jl. Pulau Kalimantan (KODIM Tarakan) ini merupakan symbol perlawanan tentara Australia yang berkontribusi dalam membebaskan Tarakan dari pendudukan Jepang. Bangunan ini dulunya sebagai tanda masuk pemakaman 225 tentara Australia yang tewas dalam peperangan. Namun, pada tahun 1946 kompleks pemakaman ini dipindahkan ke Pulau Labuan (Malaysia Timur).Cukup banyak wisatawan dari Australia yang sengaja dating keTarakan untuk berziarah setiap tahunnya.
3. Museum Rumah Bundar
Spoiler for Rumah Bundar:
Sebelum menjadi Museum Rumah atap lengkung yang terdapat dikawasan perumahan kampung Baru tepatnya di jalan Danau Jempang Kelurahan Pamusian Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan ini dibangun pada tahun 1945 oleh tentara sekutu Australia setelah merebut Tarakan dari kekuasaan Jepang. Bangunan ini dijadikan tempat tinggal para tentara Australia sambil menunggu penarikan ke Negara asalnya. Juga termasuk peninggalan sejrah lainnya, seperti erumahan staf BPM, Klenteng, Masjid, dan lain-lain. setelah perjalanan dari tahun ketahun akhirnya Rumah Atap Lenkung atau Bundar diserahkan kepada Pemerintah Kota Tarakan dalam hal ini dinas terkait yaitu DISBUDPARPORA untuk mengelolah sebagi Museum Kota hingga saat ini.
Potensi Objek Wisata Religius
Quote:
1. Makam Keramat
Merupakan kompleks makam didaerah hulu sungai pamusian. Makam ini adalah makam dari dua tokoh keturunan arab yang datang dari pilipina selatan yang bernama Syeh Al Marjak dan Syeh Muhammad Idrus di yakinkan sebagian masyarakat Tarakan sebagai pemuka Agama Islam didaerah ini dan kuburannya di keramatkan
2. Tugu Perapuan Jepang
Tugu Perabuan ini merupakan tempat upacara abu jenazah bagi orang-orang Jepang. Tugu yang berada di Jl. Imam Bonjol ini disinyalir telah ada jauh sebelum mendaratnya Pasukan Jepang di Pulau Tarakan, yakni pada awal abad 18 M. Adanya tugu ini juga sebagai bukti sejarah awal kedatangan orang-orang Jepang di Tarakan yang kemungkinan besar adalah pedagang dan selanjutnya Tarakan dijadikan rute ekspansi tentara Jepang pada masa Perang Dunia II. Hampir dipastikan setiap tahunnya tempat ini dikunjungi oleh wisatawan asal Jepang yang ingin berziarah kepada leluhur mereka.
Spoiler for Makam Keramat:
Merupakan kompleks makam didaerah hulu sungai pamusian. Makam ini adalah makam dari dua tokoh keturunan arab yang datang dari pilipina selatan yang bernama Syeh Al Marjak dan Syeh Muhammad Idrus di yakinkan sebagian masyarakat Tarakan sebagai pemuka Agama Islam didaerah ini dan kuburannya di keramatkan
2. Tugu Perapuan Jepang
Spoiler for Perapuan Jepang:
Tugu Perabuan ini merupakan tempat upacara abu jenazah bagi orang-orang Jepang. Tugu yang berada di Jl. Imam Bonjol ini disinyalir telah ada jauh sebelum mendaratnya Pasukan Jepang di Pulau Tarakan, yakni pada awal abad 18 M. Adanya tugu ini juga sebagai bukti sejarah awal kedatangan orang-orang Jepang di Tarakan yang kemungkinan besar adalah pedagang dan selanjutnya Tarakan dijadikan rute ekspansi tentara Jepang pada masa Perang Dunia II. Hampir dipastikan setiap tahunnya tempat ini dikunjungi oleh wisatawan asal Jepang yang ingin berziarah kepada leluhur mereka.
Potensi Objek Wisata Olah Raga
Quote:
1. Olah Raga Tradisional
Sebagai Kota, Tarakan tidak melupakan budaya dan tradisi dalam mencapai tujuan untuk menjadi sebuah Kota yang Maju dan Berkembang, ini dibuktikan dengan tetap adanya olahraga-olahraga Tradisional yang masih hidup dan berkembang dilingkungan masyarakat Kota Tarakan. Walaupun Olahraga Prestasi semakin pesat dan dan memberikan kemudahan untuk melakukannya di era zaman modern seperti sekarang. Permainan-permainan sewaktu kecil dan aktivitas pada zaman dulu ternyata bisa menjadi Olahraga tradisonal yang didaerah lain belum tentu didapatkan seperti : Sumpit, Gasing, Logo dan lain-lain, ini terbukti bahkan sampai tingkat provinsi KALTIM setiap Tahunnya ikut dilombakan. Untuk tingkat Kota Tarakan DISBUDPARPORA selalu melakukan perlombaan Olahraga Tradisional yang dinaungi Bidang Pemuda dan Olahraga.
Spoiler for Sumpit:
Sebagai Kota, Tarakan tidak melupakan budaya dan tradisi dalam mencapai tujuan untuk menjadi sebuah Kota yang Maju dan Berkembang, ini dibuktikan dengan tetap adanya olahraga-olahraga Tradisional yang masih hidup dan berkembang dilingkungan masyarakat Kota Tarakan. Walaupun Olahraga Prestasi semakin pesat dan dan memberikan kemudahan untuk melakukannya di era zaman modern seperti sekarang. Permainan-permainan sewaktu kecil dan aktivitas pada zaman dulu ternyata bisa menjadi Olahraga tradisonal yang didaerah lain belum tentu didapatkan seperti : Sumpit, Gasing, Logo dan lain-lain, ini terbukti bahkan sampai tingkat provinsi KALTIM setiap Tahunnya ikut dilombakan. Untuk tingkat Kota Tarakan DISBUDPARPORA selalu melakukan perlombaan Olahraga Tradisional yang dinaungi Bidang Pemuda dan Olahraga.
Sekian aja gan trit dari ane, jika ada yg berkenan nambahin sok aja mangga...jangan lupa KOMENG, CENDOL, Vote & No Silent Rider Ya Gan
Sumber
0
2.2K
Kutip
14
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan