- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Berita WOW gan, prinsip pemulung ini lebih baik dari tahanan KPK


TS
samsaptaka
Berita WOW gan, prinsip pemulung ini lebih baik dari tahanan KPK
Berkah Pemulung Besi di Balik Penertiban di Jl Gusti Ngurah Rai
Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Jakarta - Terik panas matahari siang ini sepertinya tak menyurutkan semangat Rasyidik (39), seorang pemulung besi rongsokan asal Indramayu, mencari-cari 'rupiah' dari barang-barang bekas yang berserak di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur kemarin. Banyak potongan besi kecil yang sudah usang dan rusak tersebar di jalan itu. Rasyidik tampaknya bakal merauk untung berkali-kali lipat hari ini.
Kemarin, di tempat itu memang terjadi upaya penertiban oleh petugas satpol PP yang dibantu polisi terhadap bangunan liar. Proses penertiban sejak pagi buta itu baru berakhir siang, karena sempat diwarnai bentrokan. Warga memprotes rumah-rumah mereka yang berdiri di atas lahan sengketa dibongkar paksa petugas. Mereka membakar ban di tengah jalan. 4 Rumah semi permanen dan sebuah halte busway juga dibakar warga.
"Lumayanlah bisa dapat dua sampai tiga kali lipat kawat atau paku sisa kejadian kemarin," ujar Rasyidik di lokasi penertiban, Kamis (10/10/2013).
Bermodalkan tongkat yang ujungnya dilekatkan sebuah magnet, Rasyidik mencari potongan-potongan besi seperti kawat, paku dan kaleng yang berserakan di jalan. Dia mengaku, di balik peristiwa kemarin justru mendatangkan berkah baginya dan keluarganya.
"Kalau hari-hari biasa sulit buat dapat besi-besi tua paling banyak 5 sampai 10 kg," tuturnya.
Tapi hari ini, ia dapat mengumpulkan 2 sampai 3 karung berisi besi-besi rongsokan. Setiap kilonya besi tersebut dihargai Rp 2.200.
"Kemarin selesai kejadian terkumpul 80 kg, kalau diuangi dapat Rp 176.000," imbuhnya.
"Semuanya demi anak. Kalau ada lebih bisa dipakai buat pulang kampung ke Indramayu," tambah Rasyidik.
Namun begitu, Rasyidik tidak mengais besi rongsokan di atas lahan yang ditertibkan. Wilayah operasi Rasyidik hanya di pinggir jalan, yang bersebelahan dengan lahan sengketa tersebut. Di sepanjang jalan itu saja, Rasyidik sudah memperoleh untung banyak, sisa dari bentrokan kemarin.
"Kalau sisa-sisa penertiban itu bukan hak saya, itu masih ada pemiliknya. Biar saya pemulung pantang buat mencari untung di atas penderitaan orang," tandasnya.
Liat yg ane bold gan ternyata masih banyak rakyat kecil yang punya prinsip lebih baik dari pemimpinnya, orang kaya gini lebih punya harga diri dibanding koruptor-koruptor yg di KPK

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Jakarta - Terik panas matahari siang ini sepertinya tak menyurutkan semangat Rasyidik (39), seorang pemulung besi rongsokan asal Indramayu, mencari-cari 'rupiah' dari barang-barang bekas yang berserak di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur kemarin. Banyak potongan besi kecil yang sudah usang dan rusak tersebar di jalan itu. Rasyidik tampaknya bakal merauk untung berkali-kali lipat hari ini.
Kemarin, di tempat itu memang terjadi upaya penertiban oleh petugas satpol PP yang dibantu polisi terhadap bangunan liar. Proses penertiban sejak pagi buta itu baru berakhir siang, karena sempat diwarnai bentrokan. Warga memprotes rumah-rumah mereka yang berdiri di atas lahan sengketa dibongkar paksa petugas. Mereka membakar ban di tengah jalan. 4 Rumah semi permanen dan sebuah halte busway juga dibakar warga.
"Lumayanlah bisa dapat dua sampai tiga kali lipat kawat atau paku sisa kejadian kemarin," ujar Rasyidik di lokasi penertiban, Kamis (10/10/2013).
Bermodalkan tongkat yang ujungnya dilekatkan sebuah magnet, Rasyidik mencari potongan-potongan besi seperti kawat, paku dan kaleng yang berserakan di jalan. Dia mengaku, di balik peristiwa kemarin justru mendatangkan berkah baginya dan keluarganya.
"Kalau hari-hari biasa sulit buat dapat besi-besi tua paling banyak 5 sampai 10 kg," tuturnya.
Tapi hari ini, ia dapat mengumpulkan 2 sampai 3 karung berisi besi-besi rongsokan. Setiap kilonya besi tersebut dihargai Rp 2.200.
"Kemarin selesai kejadian terkumpul 80 kg, kalau diuangi dapat Rp 176.000," imbuhnya.
"Semuanya demi anak. Kalau ada lebih bisa dipakai buat pulang kampung ke Indramayu," tambah Rasyidik.
Namun begitu, Rasyidik tidak mengais besi rongsokan di atas lahan yang ditertibkan. Wilayah operasi Rasyidik hanya di pinggir jalan, yang bersebelahan dengan lahan sengketa tersebut. Di sepanjang jalan itu saja, Rasyidik sudah memperoleh untung banyak, sisa dari bentrokan kemarin.
"Kalau sisa-sisa penertiban itu bukan hak saya, itu masih ada pemiliknya. Biar saya pemulung pantang buat mencari untung di atas penderitaan orang," tandasnya.
Spoiler for sumber:
Liat yg ane bold gan ternyata masih banyak rakyat kecil yang punya prinsip lebih baik dari pemimpinnya, orang kaya gini lebih punya harga diri dibanding koruptor-koruptor yg di KPK


0
1.2K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan