- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jalan Tol Jakarta-Surabaya Atas Laut, Akan Segera Di BANGUN !!!


TS
telenji200772
Jalan Tol Jakarta-Surabaya Atas Laut, Akan Segera Di BANGUN !!!

Jakarta - Rencana pembangunan proyek jalan tol di atas laut sepanjang Jakarta-Surabaya bakal dilengkapi fasilitas jalur rel kereta cepat. Penambahan jalur kereta ini masuk di dalam studi kelayakan (feasibility study/FS), yang akan dilakukan selama 6 bulan ke depan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan usai melangsungkan rapat pimpinan Kementerian BUMN di Kantor Pusat Askes Jakarta, Kamis (10/10/2013).
"Mungkin di sana sekaligus dibangun kereta cepat," ucap Dahlan.
Selain dilengkapi jalur kereta cepat, jalan tol yang rencananya membentang sepanjang 775 Km di pesisir pantai utara (Pantura) Jawa ini bakal diisi jaringan fasilitas pipa gas dan kabel fiber optic.
"PGN minta diikutkan. Mau pasang pipa ges. LEN mau ikut. Kita nggak kepikir kesana," sebutnya.
Nantinya untuk tahap studi kelayakan hingga pengembangan, jalan tol yang diusulkan dan dikembangkan secara keroyokan oleh 19 BUMN ini siap menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum sebagai regulator.
Selain itu, Dahlan menjelaskan asumsi awal jalan tol baru ini bisa layak untuk dibangun, karena bisa mendukung pertambahan kendaraan yang pesat di Indonesia.
"Ini ekonomis. 1 tahun tambah mobil 1 juta di Indonesia, tambah motor 8 juta. Tol mungkin baru jadi 5 tahun. Tapi 5 tahun nanti mobil sudah tambah 5 Juta. Sepeda motor tambah 40 juta," terangnya.
Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan usai melangsungkan rapat pimpinan Kementerian BUMN di Kantor Pusat Askes Jakarta, Kamis (10/10/2013).
"Mungkin di sana sekaligus dibangun kereta cepat," ucap Dahlan.
Selain dilengkapi jalur kereta cepat, jalan tol yang rencananya membentang sepanjang 775 Km di pesisir pantai utara (Pantura) Jawa ini bakal diisi jaringan fasilitas pipa gas dan kabel fiber optic.
"PGN minta diikutkan. Mau pasang pipa ges. LEN mau ikut. Kita nggak kepikir kesana," sebutnya.
Nantinya untuk tahap studi kelayakan hingga pengembangan, jalan tol yang diusulkan dan dikembangkan secara keroyokan oleh 19 BUMN ini siap menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum sebagai regulator.
Selain itu, Dahlan menjelaskan asumsi awal jalan tol baru ini bisa layak untuk dibangun, karena bisa mendukung pertambahan kendaraan yang pesat di Indonesia.
"Ini ekonomis. 1 tahun tambah mobil 1 juta di Indonesia, tambah motor 8 juta. Tol mungkin baru jadi 5 tahun. Tapi 5 tahun nanti mobil sudah tambah 5 Juta. Sepeda motor tambah 40 juta," terangnya.

Jakarta - Sebanyak 19 BUMN berencana membangun jaringan jalan tol di atas laut pantai utara (pantura) dari Jakarta-Surabaya sepanjang 775 Km. Ada beberapa sisi positif dan negatif dari proyek yang ditaksir menelan anggaran Rp 150 triliun ini.
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto W. Husaini menilai biaya kontruksi jalan tol di atas laut yang menghubungkan Jakarta-Surabaya lebih mahal dibandingkan jalan tol yang dibangun di darat. Namun sisi positifnya untuk pembebasan lahannya dipastikan lebih mudah alias tak ada masalah bila dibandingkan pembangunan tol di darat.
"Kalau lewat laut tentu harga konstruksi lebih mahal tetapi pembebasan lahan lebih mudah," ungkapnya di Gedung Balai Pelatihan Konstruksi dan Pelatihan Jalan Suratmo, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2013).
Hediyanto menambahkan pembangunan jalan tol di atas laut tidak bernilai ekonomis. Artinya investasi yang dikeluarkan apakah bisa ditutup dengan tarif tol yang dipastikan lebih mahal, apakah konsumen akan menerimanya. Sisis positifnya, dari sisi mobilitas arus lalu lintas, jalan tol atas laut lebih lancar.
"Di laut manfaat lingkungannya lebih rendah ketimbang d idarat.Tapi secara jalan, tol di atas laut lebih lancar karena jalur pintu exit tol lebih sedikit," imbuhnya.
Ia menegaskan jalan tol di atas laut yang digagas oleh Kementerian BUMN akan direalisasikan maka harus dikaji lebih mendalam.Alasannya masalah teknik pembangunan jalan tol tersebut dinilai lebih rumit.
"Teknik fondasinya lebih rumit dan tanah yang harus diteliti juga mesti lebih dalam karena berbeda dengan tanah di darat." jelasnya
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto W. Husaini menilai biaya kontruksi jalan tol di atas laut yang menghubungkan Jakarta-Surabaya lebih mahal dibandingkan jalan tol yang dibangun di darat. Namun sisi positifnya untuk pembebasan lahannya dipastikan lebih mudah alias tak ada masalah bila dibandingkan pembangunan tol di darat.
"Kalau lewat laut tentu harga konstruksi lebih mahal tetapi pembebasan lahan lebih mudah," ungkapnya di Gedung Balai Pelatihan Konstruksi dan Pelatihan Jalan Suratmo, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2013).
Hediyanto menambahkan pembangunan jalan tol di atas laut tidak bernilai ekonomis. Artinya investasi yang dikeluarkan apakah bisa ditutup dengan tarif tol yang dipastikan lebih mahal, apakah konsumen akan menerimanya. Sisis positifnya, dari sisi mobilitas arus lalu lintas, jalan tol atas laut lebih lancar.
"Di laut manfaat lingkungannya lebih rendah ketimbang d idarat.Tapi secara jalan, tol di atas laut lebih lancar karena jalur pintu exit tol lebih sedikit," imbuhnya.
Ia menegaskan jalan tol di atas laut yang digagas oleh Kementerian BUMN akan direalisasikan maka harus dikaji lebih mendalam.Alasannya masalah teknik pembangunan jalan tol tersebut dinilai lebih rumit.
"Teknik fondasinya lebih rumit dan tanah yang harus diteliti juga mesti lebih dalam karena berbeda dengan tanah di darat." jelasnya

Jakarta - Gagasan 19 BUMN membangun tol atas laut sepanjang 775 Km dari Jakarta-Surabaya bukan tanpa alasan. Setidaknya ada dua latar belakang yang menyebabkan lahirnya proyek yang ditaksir bakal menelan Rp 150 triliun ini.
Pertama soal persoalan pembebasan lahan yang selama ini menjadi momok pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan tol dibangun di atas laut maka, masalah pembebasan lahan bukan lagi kendala.
Latar belakang kedua adalah, kesuksesan konsorsium BUMN membangun tol Bali Mandara (Benoa-Nusa Dua) sepanjang 12,7 Km menjadi dorongan 19 BUMN ingin mengukir kesuksesan yang sama pada proyek tol atas laut Jakarta-Surabaya.
"Ini masih kajian. Pada dasarnya keberhasilan tol Bali kenapa tol Bali cepat? Permasalahan kan selama ini pembebesan lahan. Laut bukan punya siapa-siapa tapi punya negara," ucap Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan kepada detikFinance, Senin (7/10/2013).
Diakui Kiswo proses studi kelayakan (feasibility study/FS) selama 6 bulan akan menilai kelayakan lokasi sepanjang 775 km. Sebagai anggota konsorsium 19 BUMN, Adhi Karya ingin merealisasikan gagasan tersebut.
Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Kementerian Pekerjaan Umum, Danis H. Sumadilaga menjelaskan sesuai undang-undang No. 38 tahun 2004 dan PP No.15 tahun 2015, pelaku usaha sangat boleh mengusulkan pembangunan ruas tol baru termasuk tol di atas laut Jakarta-Surabaya.
Menurut Danis, pembangunan ruas tol di atas laut merupakan solusi persoalan pembebasan lahan. Pengalaman selama ini, pembangun proyek Tol Trans Jawa terhambat persoalan lahan.
"Tol Trans Jawa sejak 2004, kedalanya masalah tanah. Mungkin itu dibangun di atas laut (ide konsorsium BUMN)," sebutnya.
Pertama soal persoalan pembebasan lahan yang selama ini menjadi momok pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan tol dibangun di atas laut maka, masalah pembebasan lahan bukan lagi kendala.
Latar belakang kedua adalah, kesuksesan konsorsium BUMN membangun tol Bali Mandara (Benoa-Nusa Dua) sepanjang 12,7 Km menjadi dorongan 19 BUMN ingin mengukir kesuksesan yang sama pada proyek tol atas laut Jakarta-Surabaya.
"Ini masih kajian. Pada dasarnya keberhasilan tol Bali kenapa tol Bali cepat? Permasalahan kan selama ini pembebesan lahan. Laut bukan punya siapa-siapa tapi punya negara," ucap Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan kepada detikFinance, Senin (7/10/2013).
Diakui Kiswo proses studi kelayakan (feasibility study/FS) selama 6 bulan akan menilai kelayakan lokasi sepanjang 775 km. Sebagai anggota konsorsium 19 BUMN, Adhi Karya ingin merealisasikan gagasan tersebut.
Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Kementerian Pekerjaan Umum, Danis H. Sumadilaga menjelaskan sesuai undang-undang No. 38 tahun 2004 dan PP No.15 tahun 2015, pelaku usaha sangat boleh mengusulkan pembangunan ruas tol baru termasuk tol di atas laut Jakarta-Surabaya.
Menurut Danis, pembangunan ruas tol di atas laut merupakan solusi persoalan pembebasan lahan. Pengalaman selama ini, pembangun proyek Tol Trans Jawa terhambat persoalan lahan.
"Tol Trans Jawa sejak 2004, kedalanya masalah tanah. Mungkin itu dibangun di atas laut (ide konsorsium BUMN)," sebutnya.
Quote:
[URL="http://finance.detik..com/read/2013/10/10/104530/2383224/4/proyek-tol-atas-laut-jakarta-surabaya-akan-dilengkapi-rel-kereta-cepat?f9911013"]Samber[/URL]
[URL="http://finance.detik..com/read/2013/10/08/153815/2381497/4/ini-plus-minus-rencana-proyek-tol-atas-laut-jakarta-surabaya-775-km"]Samber 2[/URL]
[URL="http://finance.detik..com/read/2013/10/08/153815/2381497/4/ini-plus-minus-rencana-proyek-tol-atas-laut-jakarta-surabaya-775-km"]Samber 2[/URL]
Diubah oleh telenji200772 10-10-2013 04:17
0
1.9K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan