- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jakarta harusnya malu sama Sidoharjo
TS
fatherkaskus
Jakarta harusnya malu sama Sidoharjo
Quote:
Dinilai tiket mahal, Kualifikasi Piala AFC U-19 di GBK sepi penonton
lensaindonesia..com: Pertandingan babak kualifikasi Piala AFC U-19 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, ternyata sepi penonton. Itu terlihat dari sedikitnya penonton yang datang ke SUGBK, meski pada pertandingan kedua yang berlangsung pukul 19.30 itu adaalah tim nasional Indonesia U-19.
Sedangkan, pada pertandingan pertama, ketika Korea Selatan (Korsel) menghadapi Laos, benar-benar hanya beberapa gelintir penonton saja yang menyaksikan, termasuk wartawan dan beberapa petugas keamanan saja yang terlihat di dalam stadion.
Baca juga: Indra ‘marahi’ pemain Timnas U-19 saat jeda babak pertama dan Cedera, Van Dijk absen saat timnas hadapi China
Dari keterangan yang didapat, sepinya penonton lebih karena mahalnya harga tiket yang di keluarkan pihak PSSI dan panitia pertandingan. Namun, menurut keterangan pihak panitia, sampai tadi malam mereka menerima pesanan online sebanyak 13 ribu. Tapi, tetap saja hingga menjelang tim tuan rumah bertanding, tidak terlihat penonton antre di loket tiket dan berduyun-duyun masuk ke SUGBK.
Menurut Ahmad Sofyan, salah seorang penonton yang datang dari Pamulang, khusus untuk menyaksikan pertandingan Evan Dimas dkk, mengatakan, kalau dirinya dan ketiga temannya khusus datang ke GBK untuk menyaksikan pertandinga timnas Indonesia. Menurutnya, tiket yang dibanderol panitia terlalu mahal. Dua kategori termurah saja harganya Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
“Kalau menurut saya PSSI terlalu komersil dan ingin meraup untung banyak. Ini kan yang main bukan timnas senior. Jadi, jangan mentang-mentang timnas U-19 baru saja juara Piala AFF, terus tiket dimahalin. Harusnya agak murah, karena anak-anak U-19 perlu didukung,” ujar Sofyan, kepada lensaindonesia..com, di SUGBK, Senayan, Jakarta, Selasa (08/10/13) malam.
Sofyan menambahkan, pemilihan SUGBK sebagai laga kandang juga bukan sebuah pilihan yang bijak. Karena kita lihat sendiri, betapa sedikitnya penonton yang datang ke stadion. Justru penonton di daerah seperti Sidoarjo, Sleman, Malang atau Solo malah sambutan penontonnya lebih besar dan bergairah.
“Saya tetap tidak yakin penonton akan datang berbondong-bondong ke SUGBK saat Indonesia meladeni Filipina, Kamis (10/10/13) malam besok. Tapi kiita berharap saja nanti saat melawan Korea Selatan, penontonnya akan membludak dan saya akan tetap datang menonton langsung,” jelas Sofyan.@Noviar
[URL="http://www.lensaindonesia..com/2013/10/09/dinilai-tiket-mahal-kualifikasi-piala-afc-u-19-di-gbk-sepi-penonton.html"]Sumber[/URL]
lensaindonesia..com: Pertandingan babak kualifikasi Piala AFC U-19 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, ternyata sepi penonton. Itu terlihat dari sedikitnya penonton yang datang ke SUGBK, meski pada pertandingan kedua yang berlangsung pukul 19.30 itu adaalah tim nasional Indonesia U-19.
Sedangkan, pada pertandingan pertama, ketika Korea Selatan (Korsel) menghadapi Laos, benar-benar hanya beberapa gelintir penonton saja yang menyaksikan, termasuk wartawan dan beberapa petugas keamanan saja yang terlihat di dalam stadion.
Baca juga: Indra ‘marahi’ pemain Timnas U-19 saat jeda babak pertama dan Cedera, Van Dijk absen saat timnas hadapi China
Dari keterangan yang didapat, sepinya penonton lebih karena mahalnya harga tiket yang di keluarkan pihak PSSI dan panitia pertandingan. Namun, menurut keterangan pihak panitia, sampai tadi malam mereka menerima pesanan online sebanyak 13 ribu. Tapi, tetap saja hingga menjelang tim tuan rumah bertanding, tidak terlihat penonton antre di loket tiket dan berduyun-duyun masuk ke SUGBK.
Menurut Ahmad Sofyan, salah seorang penonton yang datang dari Pamulang, khusus untuk menyaksikan pertandingan Evan Dimas dkk, mengatakan, kalau dirinya dan ketiga temannya khusus datang ke GBK untuk menyaksikan pertandinga timnas Indonesia. Menurutnya, tiket yang dibanderol panitia terlalu mahal. Dua kategori termurah saja harganya Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
“Kalau menurut saya PSSI terlalu komersil dan ingin meraup untung banyak. Ini kan yang main bukan timnas senior. Jadi, jangan mentang-mentang timnas U-19 baru saja juara Piala AFF, terus tiket dimahalin. Harusnya agak murah, karena anak-anak U-19 perlu didukung,” ujar Sofyan, kepada lensaindonesia..com, di SUGBK, Senayan, Jakarta, Selasa (08/10/13) malam.
Sofyan menambahkan, pemilihan SUGBK sebagai laga kandang juga bukan sebuah pilihan yang bijak. Karena kita lihat sendiri, betapa sedikitnya penonton yang datang ke stadion. Justru penonton di daerah seperti Sidoarjo, Sleman, Malang atau Solo malah sambutan penontonnya lebih besar dan bergairah.
“Saya tetap tidak yakin penonton akan datang berbondong-bondong ke SUGBK saat Indonesia meladeni Filipina, Kamis (10/10/13) malam besok. Tapi kiita berharap saja nanti saat melawan Korea Selatan, penontonnya akan membludak dan saya akan tetap datang menonton langsung,” jelas Sofyan.@Noviar
[URL="http://www.lensaindonesia..com/2013/10/09/dinilai-tiket-mahal-kualifikasi-piala-afc-u-19-di-gbk-sepi-penonton.html"]Sumber[/URL]
Quote:
Dukungan Penonton yang Minim Pengaruhi Performa Timnas U-19
Metrotvnews.com, Jakarta: Sedikitnya penonton yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno diakui pemain belakang timnas U-19 Hansamu Yama Pranata sedikit memengaruhi performa mereka.
Pasalnya, saat berlaga di Gelora Delta Sidoarjo di ajang Piala AFF, penonton selalu memadati stadion dan dukungan bagi Evan DImas dan kawan-kawan terus mengalir tanpa henti
"Semalam itu kurang semangat. Enggak tahu kenapa, teman-teman juga begitu. Pertama sih karena faktor dukungan suporter yang kurang. Sedikit memengaruhi sih, tapi itu tidak menjadi alasan utama,“ tutur Hansamu.
Meski demikian, Hansamu menegaskan tekad terbesar untuk tampil lebih baik mesti berasal dari intern mereka.
Tim pun menyatakan tidak ingin larut lagi dalam euforia seusai memenangi Piala AFF ataupun kemenangan pada Selasa (8/10) malam. Mereka berjanji akan lebih fokus di laga-laga berikutnya.
Indonesia akan berhadapan dengan Filipina dalam laga kedua babak penyisihan Piala AFC di Stadion Gelora Bung Karno pada Kamis (10/10) pukul 19.30 WIB. (Maggie Nuansa Mahardika)
Sumber
Metrotvnews.com, Jakarta: Sedikitnya penonton yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno diakui pemain belakang timnas U-19 Hansamu Yama Pranata sedikit memengaruhi performa mereka.
Pasalnya, saat berlaga di Gelora Delta Sidoarjo di ajang Piala AFF, penonton selalu memadati stadion dan dukungan bagi Evan DImas dan kawan-kawan terus mengalir tanpa henti
"Semalam itu kurang semangat. Enggak tahu kenapa, teman-teman juga begitu. Pertama sih karena faktor dukungan suporter yang kurang. Sedikit memengaruhi sih, tapi itu tidak menjadi alasan utama,“ tutur Hansamu.
Meski demikian, Hansamu menegaskan tekad terbesar untuk tampil lebih baik mesti berasal dari intern mereka.
Tim pun menyatakan tidak ingin larut lagi dalam euforia seusai memenangi Piala AFF ataupun kemenangan pada Selasa (8/10) malam. Mereka berjanji akan lebih fokus di laga-laga berikutnya.
Indonesia akan berhadapan dengan Filipina dalam laga kedua babak penyisihan Piala AFC di Stadion Gelora Bung Karno pada Kamis (10/10) pukul 19.30 WIB. (Maggie Nuansa Mahardika)
Sumber
Quote:
Laga Timnas U-19 Sepi Penonton, Pelatih Kecewa
Jakarta (beritajatim.com) - Sedikitnya dukungan suporter saat Timnas Indonesia melawan Laos di Stadion Utama Gelora Bung Karno, membuat pelatih Indra Sjafri kecewa. Dia pun berharap lebih banyak mendapatkan dukungan dari fans Indonesia.
Saat Indonesia mengalahkan Laos dengan skor 4-0 dalam babak Kualifikasi Piala AFC U-19, Selasa (8/10/2013), animo suporter tidak terlihat. SUGBK tak ramai dengan sorak-sorak penonton.
Indra pun menyebut dukungan dari SUGBK sangat kalah dengan Stadion Gelora Delta Sidoarjo saat Timnas U-19 merengkuh Pialka AFF.
"Anak-anak sempat bilang kalau lebih enak di Sidoarjo, lebih ramai. Pengaruh penonton bagi pemain sangat signifikan. Semoga suporter bisa mendukung kami di pertandingan selanjutnya," kata Indra saat konfrensi pers.
Garuda Jaya pun meminta masyarakat Jakarta untuk memenuhi stadion terbesar di Indonesia itu agar mereka lebih termotivasi lagi bermain. Pasalnya, dua laga terakhir, Indonesia akan menghadapi Filipina, Kamis (10/10/2013) dan Korea Selatan, Sabtu (12/10/2013).
"Di babak pertama kami kurang maksimal karena kami masih merasakan euforia Piala AFF. Kami juga merasakan kalau dukungan suporter di sini kurang, tidak seperti di Sidoarjo," singkat bek Timnas U-19, Hansamu Yama Pranata. [arn]
Sumber
Jakarta (beritajatim.com) - Sedikitnya dukungan suporter saat Timnas Indonesia melawan Laos di Stadion Utama Gelora Bung Karno, membuat pelatih Indra Sjafri kecewa. Dia pun berharap lebih banyak mendapatkan dukungan dari fans Indonesia.
Saat Indonesia mengalahkan Laos dengan skor 4-0 dalam babak Kualifikasi Piala AFC U-19, Selasa (8/10/2013), animo suporter tidak terlihat. SUGBK tak ramai dengan sorak-sorak penonton.
Indra pun menyebut dukungan dari SUGBK sangat kalah dengan Stadion Gelora Delta Sidoarjo saat Timnas U-19 merengkuh Pialka AFF.
"Anak-anak sempat bilang kalau lebih enak di Sidoarjo, lebih ramai. Pengaruh penonton bagi pemain sangat signifikan. Semoga suporter bisa mendukung kami di pertandingan selanjutnya," kata Indra saat konfrensi pers.
Garuda Jaya pun meminta masyarakat Jakarta untuk memenuhi stadion terbesar di Indonesia itu agar mereka lebih termotivasi lagi bermain. Pasalnya, dua laga terakhir, Indonesia akan menghadapi Filipina, Kamis (10/10/2013) dan Korea Selatan, Sabtu (12/10/2013).
"Di babak pertama kami kurang maksimal karena kami masih merasakan euforia Piala AFF. Kami juga merasakan kalau dukungan suporter di sini kurang, tidak seperti di Sidoarjo," singkat bek Timnas U-19, Hansamu Yama Pranata. [arn]
Sumber
0
2.4K
Kutip
23
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan