- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sekarat, Bayi Ini Tularkan Rabies


TS
rip18
Sekarat, Bayi Ini Tularkan Rabies
Spoiler for Silakan gan:
Rabies selama ini diketahui hanya bisa menular lewat gigitan hewan, anjing misalnya. Namun seorang bayi dari Kongo yang tengah sekarat akibat rabies yang dideritanya dilaporkan 'berhasil' menginfeksi ayah dan kakaknya lewat gigitan. Bagaimana bisa?
Bayi ini menggigit kakak laki-lakinya yang berusia tujuh tahun dan ayahnya yang berusia 27 tahun ketika rabies mewabah di Republik Kongo dan menjatuhkan korban hingga 154 orang. Sedikinya 10 orang dinyatakan meninggal dunia akibat wabah ini.
Beruntung sang ayah dan kakak dapat disembuhkan setelah memperoleh perawatan dari yayasan medis Médecins Sans Frontières (MSF).
Namun yang masih menjadi tanda tanya, kasus penularan rabies dari satu manusia ke manusia lain bisa dibilang sangat jarang terjadi. Kebanyakan orang terinfeksi rabies karena digigit oleh anjing yang juga mengidap rabies.
Menanggapi hal ini, Dr. Jantina Mandelkow yang memimpin tim dari MSF di Lemera, South Kivu, Kongo dimana wabah rabies sedang terjadi mengungkapkan, "Saya tercekat ketika mendengar ada seorang anak yang sekarat akibat rabies lalu menggigit dan menularkan penyakitnya pada ayah dan kakaknya. Ini mengerikan."
"Yang namanya keluarga pasti ingin mendampingi anggotanya yang sedang jatuh sakit, tapi ketika yang ditunggui adalah seseorang yang mengidap rabies, ini bisa jadi bahaya bagi orang-orang di sekitarnya," imbuhnya seperti dilansir Daily Mail, Rabu (9/10/2013).
Dr. Mandelkow sendiri mengaku baru dua kali ini menangani kasus rabies selama sekian tahun berkarir, dan baginya kasus ini merupakan yang terburuk.
"Apalagi rabies dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani dan masyarakat Lemera begitu ketakutan dengan adanya wabah itu. Padahal banyak dari mereka yang tempat tinggalnya sangat jauh dari rumah sakit. Mereka butuh berhari-hari jalan kaki untuk mendapatkan obat. Sedangkan vaksinnya juga tak tersedia dimana-dimana, sehingga mereka tak tahu lagi harus kemana," kisah Dr. Mandelkow.
Salah satu penduduk Lemera pun ikut menjelaskan pengalamannya menghadapi wabah ini. "Saat itu anak saya sedang bermain dengan teman-temannya saat seekor anjing datang dan menggigitnya. Sebulan kemudian, kondisinya makin menurun. Ia jadi terus-terusan merasa haus. Kami sempat mengira ia kesurupan setan, lalu kami membawanya ke gereja," kisah Segemba Soya (23).
"Ketika sedang mendoakannya, ia tiba-tiba menyerang dan menggigit saya karena saya meletakkan kedua tangan di atas kepalanya. Saya tak merasakan perubahan apapun. Namun orang-orang menyuruh saya membawanya ke rumah sakit," tambahnya.
Sesampainya di Bushushu Health Centre, ibu muda berusia 23 tahun itu diberitahu jika anak laki-lakinya bukan kesurupan, melainkan terserang penyakit rabies dari anjing yang menggigitnya.
"Beberapa hari kemudian, ia meninggal dunia. Karena saya juga sempat digigit, saya pun pergi ke rumah sakit di Lemera untuk mencari pengobatan. Sekarang doa saya terjawab karena saya telah divaksin rabies," tutupnya.
Rabies sendiri merupakan salah satu jenis infeksi virus yang sangat serius, menyerang otak dan sistem saraf, serta hampir selalu berakibat fatal jika tak ditangani sejak dini. Penyakit ini biasanya didapatkan ketika seseorang tergigit oleh hewan yang mengidap rabies juga.
Gejalanya antara lain kesemutan dan gatal-gatal di bagian yang tergigit, demam, rasa takut yang berlebihan pada air hingga memperlihatkan perilaku agresif.
Bayi ini menggigit kakak laki-lakinya yang berusia tujuh tahun dan ayahnya yang berusia 27 tahun ketika rabies mewabah di Republik Kongo dan menjatuhkan korban hingga 154 orang. Sedikinya 10 orang dinyatakan meninggal dunia akibat wabah ini.
Beruntung sang ayah dan kakak dapat disembuhkan setelah memperoleh perawatan dari yayasan medis Médecins Sans Frontières (MSF).
Namun yang masih menjadi tanda tanya, kasus penularan rabies dari satu manusia ke manusia lain bisa dibilang sangat jarang terjadi. Kebanyakan orang terinfeksi rabies karena digigit oleh anjing yang juga mengidap rabies.
Menanggapi hal ini, Dr. Jantina Mandelkow yang memimpin tim dari MSF di Lemera, South Kivu, Kongo dimana wabah rabies sedang terjadi mengungkapkan, "Saya tercekat ketika mendengar ada seorang anak yang sekarat akibat rabies lalu menggigit dan menularkan penyakitnya pada ayah dan kakaknya. Ini mengerikan."
"Yang namanya keluarga pasti ingin mendampingi anggotanya yang sedang jatuh sakit, tapi ketika yang ditunggui adalah seseorang yang mengidap rabies, ini bisa jadi bahaya bagi orang-orang di sekitarnya," imbuhnya seperti dilansir Daily Mail, Rabu (9/10/2013).
Dr. Mandelkow sendiri mengaku baru dua kali ini menangani kasus rabies selama sekian tahun berkarir, dan baginya kasus ini merupakan yang terburuk.
"Apalagi rabies dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani dan masyarakat Lemera begitu ketakutan dengan adanya wabah itu. Padahal banyak dari mereka yang tempat tinggalnya sangat jauh dari rumah sakit. Mereka butuh berhari-hari jalan kaki untuk mendapatkan obat. Sedangkan vaksinnya juga tak tersedia dimana-dimana, sehingga mereka tak tahu lagi harus kemana," kisah Dr. Mandelkow.
Salah satu penduduk Lemera pun ikut menjelaskan pengalamannya menghadapi wabah ini. "Saat itu anak saya sedang bermain dengan teman-temannya saat seekor anjing datang dan menggigitnya. Sebulan kemudian, kondisinya makin menurun. Ia jadi terus-terusan merasa haus. Kami sempat mengira ia kesurupan setan, lalu kami membawanya ke gereja," kisah Segemba Soya (23).
"Ketika sedang mendoakannya, ia tiba-tiba menyerang dan menggigit saya karena saya meletakkan kedua tangan di atas kepalanya. Saya tak merasakan perubahan apapun. Namun orang-orang menyuruh saya membawanya ke rumah sakit," tambahnya.
Sesampainya di Bushushu Health Centre, ibu muda berusia 23 tahun itu diberitahu jika anak laki-lakinya bukan kesurupan, melainkan terserang penyakit rabies dari anjing yang menggigitnya.
"Beberapa hari kemudian, ia meninggal dunia. Karena saya juga sempat digigit, saya pun pergi ke rumah sakit di Lemera untuk mencari pengobatan. Sekarang doa saya terjawab karena saya telah divaksin rabies," tutupnya.
Rabies sendiri merupakan salah satu jenis infeksi virus yang sangat serius, menyerang otak dan sistem saraf, serta hampir selalu berakibat fatal jika tak ditangani sejak dini. Penyakit ini biasanya didapatkan ketika seseorang tergigit oleh hewan yang mengidap rabies juga.
Gejalanya antara lain kesemutan dan gatal-gatal di bagian yang tergigit, demam, rasa takut yang berlebihan pada air hingga memperlihatkan perilaku agresif.
Spoiler for Sumber:
http://health.detik..com/read/2013/10/09/133130/2382392/763/sekarat-bayi-ini-tularkan-rabies-dengan-gigit-ayah-dan-kakaknya


jika bermanfaat tolong



Diubah oleh rip18 09-10-2013 12:24
0
1.2K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan