Mengganti gelar Insinyur menjadi sarjana teknik dimaksudkan untuk menyingkat pendidikan di Indo. Dimana saat gelar Insinyur ada, pendidikan sarjana memerlukan waktu minimal 5 tahun yang setara dengan pendidikan "master" dinegara lain (S2). Sedangkan sarjana teknik hanya membutuhkan waktu 4 tahun, yang setara dengan "Bachellor" dinegara lain (S1).

Menurut wikipedia, “Insyinyur adalah orang yang bekerja pada bidang teknik, dengan kata lain orang-orang yang menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan masalah praktis menggunakan teknologi.”

Lalu kenapa gelar Insinyur dihapuskan ya??

Saya kembali bertanya dan mencoba-coba menganalisa dan akhirnya mendapatkan jawaban tebak-tebakan saja.

Mungkin gelar insinyur dihapus lantaran tidak pantas disandang oleh para Mahasiswa lulusan teknik saat ini karena tidak menguasai keahlian profesinya yang digelutinya selama 4 atau 6 tahun di kampus, tidak seperti yang dulu. Sepertinya tebak-tebakan saya sedikit tepat, karena juga sesuai kenyataan, ada banyak mahasiswa yang telah di wisuda tidak jelas kemampuannya pada bidang keahliannya. Saya yakin para pembaca juga merasakannya. Benarkan? hehehe . Yang telah diwisuda dan tidak menguasai kemampuan keahliannya jangan marah ya..

Tapi yang pastinya gelar “Insinyur” diganti bukan gara-gara itu. Tapi yang jelas adalah bagaimana kita yang sedang menjadi mahasiswa saat ini bisa lulus S1 dengan menguasai beberapa kemampuan keahlian atau minimal 1 keahlian di bidang kita masing-masing. Misalnya Mahasiswa Arsitektur, ketika di wisuda nanti yang sudah bisa merancang bangunan dan memahami mengenai seluk beluk bangunan berikut detailnya dalam bentuk gambar yang dibuatnya dalam CAD. Apa kata dunia jika Mahasiswa Arsitektur yang telah di wisuda tidak memahami tentang “Struktur”?? terlebih-lebih struktur bangunan rendah.

So, mari lebih memikirkan penguasaan atas suatu ilmu yang sedang kita geluti. Jangan hanya sekedar cari gelar saja saat kuliah. gak ada gunanya gelar jika orang yang menyandangnya tak berisi.