ini berita lanjutan dari thread ane sebelumnya gan http://www.kaskus.co.id/thread/524fc...nnya-rp10-juta


OKNUM pengusaha Balikpapan yang membeli keperawanan gadis SMK kelas 2 berusia 16 tahun 2 pekan lalu, akhirnya diciduk. Ini membuktikan, usaha polisi mengecek closed circuit television (CCTV) hotel dan tempat karaoke yang dikunjungi pelaku bersama korban, juga keterangan para saksi mata, membuahkan hasil.

Pria berusia 33 tahun ini digelandang dari kediamannya di permukiman elite Pesona Denhaag, Kompleks Balikpapan Baru, Balikpapan Selatan Sabtu (5/10) dini hari sekira pukul 02.30 Wita. Kabar yang beredar, pengusaha ini bergerak di beberapa bidang, salah satunya usaha reklame. Namun polisi masih menyimpan rapat-rapat identitas pria ini.

Polisi hanya merilis inisialnya, yakni RS, bukan RB seperti yang awalnya disampaikan. “Sudah kami amankan dan resmi tersangka. Yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan,” terang Kapolres Balikpapan AKBP Andi Azis Nizar, dikonfirmasi Kaltim Post tadi malam. Kapolres menambahkan, dari pemeriksaan awal, RS mengakui perbuatannya. “Dia sudah mengakui.

Karena baru diamankan, kami masih mintai keterangan dulu, seputar kronologis peristiwa tersebut,” tuturnya. Pada penyidik yang menginterogasinya, RS mengakui bersama T di hotel bintang 3 di kawasan Jalan Ery Suparjan, Balikpapan Tengah pada 21 September sore. Pengakuan ini sesuai dengan keterangan 4 tersangka yang sebelumnya sudah ditangkap, termasuk pula kesaksian gadis berinisial T (16), yang menjual keperawanannya.

“Tujuannya, menurut pengakuan tersangka, dia melakukan itu hanya iseng saja. Dia ditawarin oleh SL (salah satu tersangka teman T). Mengenai kronologis lainnya, kami masih dalami dulu,” jelas alumnus Akpol 1992 itu. Seperti diberitakan sebelumnya, T menjual keperawanannya demi bisa memakai kawat gigi.

Dia lalu mencari “pembeli”, dengan dibantu keempat teman perempuannya, yakni SL (17), NV (15), ZN (16) –ketiganya berstatus pelajar–, dan HD (16), remaja putus sekolah dan kini hamil 4 bulan. Nah, dari keempat temannya itu, T mendapatkan kontak RS dari SL. Akhirnya bertemulah dengan RS. Mereka deal harga keperawanan T senilai Rp 10 juta.

Usai karaoke, mereka lalu pergi ke hotel. Setelah T berdua dengan RS, tiga temannya yang mengantarkan pergi. Usai berhubungan, RS ternyata hanya memberi Rp 3,5 juta dan menghilang. Pada 23 September lalu, kasus ini terungkap ketika orangtua T menemukan jutaan rupiah di tas anaknya. Setelah dilaporkan ke polisi, besoknya empat teman T diciduk lalu ditetapkan sebagai tersangka, karena ikut membantu tindak pidana tersebut.

Sementara RS, masih diburu. Para tersangka diancam Undang-Undang Perlindungan Anak RI No 23 tahun 2002 pasal 88 tentang eksploitasi ekonomi dan seksual terhadap anak di bawah umur. Ancaman maksimal bisa 10 tahun penjara. Ada pelajaran hukum dari kasus ini. Untuk diketahui, berdasarkan kronologisnya, T meminta pada temannya untuk menjual keperawanannya.

Teman-temannya pun hanya berdasarkan omongan, menawarkan ke jaringan mereka. Meskipun ini permintaan T, toh polisi tetap menjerat 4 gadis yang semuanya juga masih di bawah umur itu. Ini menjadi pelajaran berharga, agar warga tak asal mengiyakan permintaan dari teman atau bahkan saudara sekalipun, apalagi untuk aktivitas yang jelas-jelas melanggar hukum.

Soal posisi 4 teman T ini, dibenarkan Yohanis Marokko SH. Sebagai kuasa hukum para gadis tersebut, dia menegaskan T diduga sengaja menyetujui untuk tidur bersama RS lewat bantuan 4 kliennya. “Tersangka (4 teman T, Red) bukan menjual, tapi permintaan dari korban sendiri,” tuturnya.

Kuasa hukum tersangka juga sedang berupaya mengajukan penangguhan penahanan bagi kliennya, agar bisa menjadi tahanan luar dan melanjutkan sekolah. Sebab, tiga tersangka masih tercatat siswi SMK di Balikpapan.(aim/che/k1)



http://kotabalikpapan.net/pengusaha-...wan-ditangkap/