muadzinjihad
TS
muadzinjihad
Menyesal Setelah Pensiun Dini
Tidak terasa, sudah sebulan saya resign dari kantor tempat saya bekerja dan menjadi full-time pengusaha. Tepat 1 juli lalu adalah hari terakhir saya bekerja sebagai karyawan (cerita lengkapnya bisa baca di sini, Hari Ini Saya Pensiun Dini). Terimakasih banyak atas ucapan, atensi, dan doa yang disampaikan saat saya resign tempo hari. Saya coba sertakan di sini beberapa yang berhasil saya kumpulkan.

Sebenarnya ada hal yang sangat saya sayangkan pada saat resign di tanggal tersebut. Yaitu saya tidak bisa mendapatkan hak THR saya untuk tahun 2011 ini. Saya baru tahu ternyata dalam peraturan Depnaker, syarat mendapatkan THR adalah masih tercatat sebagai karyawan minimal 30 hari sebelum hari raya. Jadi jika saja saya mundurkan waktu resign menjadi 1 Agustus, maka saya akan tetap memperoleh THR tersebut. Yaa sudah lah.. diikhlaskan sajaah.. padahal lumayan banget tuh dapat tambahan 1 bulan gaji emoticon-Smilie

Saya berusaha berpikiran positif, semoga dalam waktu sebulan itu, di usaha saya akan bertemu dengan peluang dan kesempatan yang nilainya lebih besar dari THR saya tersebut.

Dan memang ternyata benar sekali. Dalam sebulan ini banyak peluang kerjasama datang, juga strategi dan manuver yang berhasil dilakukan di perusahaan kami. Dan yang pasti nilai nominalnya jauh lebih besar dibanding THR saya tersebut emoticon-Smilie Alhamdulillah.

Tapi ada satu hal yang tidak saya duga setelah sebulan ini menjalani aktifitas sebagai pengusaha, adalah 
saya merasakan penyesalan. Menyesal telah pensiun dini. Benar-benar menyesal. Menyesal, kenapaaa tidak dari dulu.. hehe.

Banyak hal yang tadinya tidak bisa saya lakukan, sekarang bisa saya lakukan. Yang paling saya rasakan langsung adalah, saya bisa mengatur waktu lebih fleksibel. Bisa datang lebih lambat ke kantor dan pulang lebih cepat. Jadi saya masih sempat melepas anak-anak saat mereka dijemput dengan mobil jemputan sekolah.
Atau jika diperlukan, bisa pulang lebih cepat untuk keperluan “penting”, seperti Jumat kemarin nonton Harry Potter bareng isteri.. hehe.

Alayka putri pertama saya 6.5 tahun sempat protes, "katanya Bapak ga bakal ke kantor-kantor lagi, kok masih ke kantor juga?". Dengan hati-hati saya jelaskan, maksudnya "ga ke kantor" itu adalah tidak ke kantor di Jakarta sebagai karyawan. Kalau yang sekarang ini, tetap ke kantor, tapi sebagai yang punya kantor. Lagi pula kantornya dekat rumah emoticon-Smilie

Yang lain adalah pakaian kerja. Selama belasan tahun saya bekerja, pakaian yang saya kenakan adalah formil kemeja lengan panjang (kadang-kadang pendek) dan celana bahan. Sekarang bisa lebih santai, kaos t-shirt dan celana jeans atau cargo pants emoticon-Smilie

Juga bisa lebih sehat, karena sekarang pulang-pergi kantor naik sepeda. Rumah saya dengan kantor berjarak sekitar 20 menit bersepeda. Lumayan bisa 40 menit olahraga bersepeda pulang-pergi emoticon-Smilie

Yang saya syukuri juga, saya bisa punya lebih banyak waktu untuk melakukan hobby saya. Terutama hobby yang tadinya "di-anaktiri-kan", seperti menulis. Terbukti dalam sebulan ini saya bisa posting lima tulisan di blog saya. Jumlah segitu sama dengan jumlah tulisan yang saya posting selama setahun kemarin.. hehe.

Dan yang membuat hidup jadi lebih bahagia adalah, saya tidak lagi harus mengalami kemacetan Jakarta. Oh indahnya... Saya mau usul ah.. ke “ahli”-nya Jakarta, solusi mengatasi macet yang efektif adalah buka usaha atau kantor sendiri dekat dengan tempat tinggal kita, sehingga para urban tidak perlu menyerbu ibukota.. hehe.

Dan ini yang paling saya syukuri, tidak perlu lagi berdesak-desakkan naik kereta “Commuter Line” PT KAI (tadinya “Kereta Ekspres”).. hehe. Tidak perlu lagi kegerahan di kereta AC yang kadang-kadang AC-nya mati. Tidak perlu lagi ngomel-ngomel dan gondok karena jadwal molor akibat ada kereta ekonomi yang mogok atau gangguan persinyalan, gangguan wesel, atau gangguan listrik, dan lain-lain. Ahh.. senangnya.. emoticon-Smilie


*Before and After emoticon-Smilie

Mungkin orang akan bilang, saya sedang dalam euforia karena masuk ke dalam suatu keadaan baru. Bisa juga sih. Tapi setelah hampir 15 tahun kerja sebagai karyawan, kayaknya boleh dong sedikit bersenang-senang dengan status baru ini emoticon-Smilie

Tapi sebenarnya, buat saya pensiun dini bukanlah tujuan akhir. Tapi justru sebuah awal. Pintu untuk impian yang lebih besar. Bukan untuk leha-leha dan gaya-gaya. Tapi untuk berkarya lebih optimal bagi sesama dan semesta.

.

Depok, 5 Agustus 2011
Diubah oleh muadzinjihad 17-02-2014 03:53
0
38.8K
327
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan