jerryrioAvatar border
TS
jerryrio
Rencana Proyek Waduk 'Raksasa' di Ciawi Batal
Rencana Proyek Waduk 'Raksasa' di Ciawi Batal
Senin, 07/10/2013 12:05 WIB

Jakarta - Rencana pembanguna waduk 'raksasa' di hulu Sungai Ciliwung di kawasan Ciawi, Jawa Barat dipastikan batal. Sebagai gantinya akan dibangun waduk-waduk skala kecil sepanjang hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

Waduk raksasa Ciawi di Jawa Barat dianggap tidak efektif mengurangi banjir DKI Jakarta. Selain tak efektif, biaya pembangunan bendungan ini dinilai sangat tinggi.

"Masih berjalan dan jadi. Ada perubahan dulu besar. Dulunya waduk besar diganti dengan beberapa waduk kecil," ucap Djokir saat press conference di Media Center Kementerian PU Jakarta, Senin (7/10/2013).

Rencana awal waduk Ciawi akan menelan total investasi sebesar Rp 3,5 triliun. Namun daya tampung dari waduk tersebut hanya 34 juta meter kubik dengan harga pembebasan tanah yang mahal.

Ia juga menanggapi upaya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri BUMN Dahlan Iskan sepakat menuntaskan persoalan banjir di DKI Jakarta. BUMN dan BUMD Jakarta akan bekerjasama membangun waduk di hulu Sungai Ciliwung harapannya bisa mengurai banjir hingga 30%.

Menurut Djokir pembangunan beberapa waduk kecil di Ciawi oleh Kementerian Pekerjaan Umum tetap berjalan meskipun BUMN dan BUMD Jakarta akan mengerjakan bendungan di hulu Sungai Ciliwung. Rencana BUMN dan BUMD Jakarta harus sejalan dengan masterplan penanganan sungai di Jabodetabek.

Ia mengatakan pembangunan bendungan yang bakal dilakukan oleh konsorsium BUMN dan BUMD merupakan bagian dari masterplan penanganan banjir dan penyediaan air baku untuk penduduk DKI Jakarta. Kerjasama Jokowi dan Dahlan tidak boleh ke luar dari masterplan.

"Penanganan banjir Jakarta hanya punya satu masterplan. Itu hanya implementasi. Kejasama Gubernur DKI dan menteri BUMN. Itu mengerahkan resources di BUMN. Itu bagian masterplan kesepakatan pemda dan pemerintah pusat," sebutnya.

Menurutnya penanganan solusi banjir DKI bisa dikerjakan oleh siapapun namun tetap mengacu pada satu masterplan.

"Kita sangat mendukung masterplan nggak berubah. Misalnya yang (Sungai) Pesanggrahan, Sungai Angke, di dalamnya ada drainase. Di tengah itu kerjaan DKI, embung dikerjakan PU. Untuk mempercepat itu BUMN masuk ke situ. Penanganan banjir oleh BUMN harus didukung kita semua. Itu mempercepat masterplan yang sudah siapkan," tegasnya.
(feb/hen)
[url=http://finance.detik..com/read/2013/10/07/120537/2379746/4/rencana-proyek-waduk-raksasa-di-ciawi-batal]sumprit[/url]

menurut ane sih dengan harga segitu emang mahal ya. masih banyak cara kok buat mengatasi banjir.
0
696
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan