ROMA - Ahli syaraf Italia, Sergio Canavero dari Turin Advanced Neuromodulation Group mengungkapkan ide baru untuk mentransplantasi kepala manusia. Ini artinya, kepala manusia bisa dicangkokkan dari satu tubuh ke tubuh lainnya.
Dilansir Dvice, Sabtu (5/10/2013), gagasan ilmuwan ini terdengar sedikit mirip dengan cerita Frankenstein, yaitu seorang ilmuwan gila mengambil bagian tubuh orang yang telah meninggal, lalu menjahitnya dengan bagian tubuh manusia yang masih hidup. Salah satu bagian itu ialah kepala.
Mungkin gagasan ini dianggap terlalu mengada-ada, namun ilmuwan Italia punya pemikiran bahwa kemungkinan ide tersebut bisa diimplementasikan di masa depan. Transplantasi kepala dianggap bisa menimbulkan perdebatan.
Masalah utama dengan konsep ini ialah akan sangat sulit untuk menghubungkan kepala ke sumsum tulang belakang pada tubuh yang berbeda. Canavero percaya bahwa dengan penciptaan terbaru dari sesuatu yang disebut 'fusogens', proses ini bisa menjadi kenyataan.
Fusogens merupakan membran plastik, diciptakan untuk memperbaiki saraf terputus. Ilmuwan menjelaskan bahwa ini memungkinkan impuls saraf yang akan dikirim ke sistem saraf donor.
Canavero percaya bahwa transplantasi kepala secara penuh bisa dilakukan hanya dalam beberapa tahun. Ilmuwan asal negeri menara pisa ini bahkan sudah mengetahui bagaimana melakukannya.
Konon, transplantasi pada kepala kera pernah dilakukan pada 1970. Namun konsep 'mengerikan' ini dianggap bisa memunculkan beberapa masalah etika. (ahl)