kemalmahendraAvatar border
TS
kemalmahendra
TNI dan Model Pengorbanan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) hari Sabtu (5/10) merayakan hari jadinya yang ke-68. Sebagai bagian dari pertanggungjawaban kepada rakyat yang telah membiayai seluruh kebutuhan TNI, Kementerian Pertahanan menggelar pameran alat utama sistem persenjataan yang telah dimiliki hingga saat ini. Bukan hanya di Jakarta pameran digelar, tetapi di beberapa Komando Daerah Militer hal yang sama dilakukan.
    
Begitulah lembaga negara seharusnya mendekatkan dirinya kepada rakyat. Sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas kepada publik, maka segala sesuatu yang telah dibeli dengan uang rakyat, diperlihatkan kepada publik agar semua tahu sosok dari segala macam peralatan tempur yang kita miliki.
    
Cara seperti itulah yang juga dilakukan negara-negara lain. Kalau kita pergi ke New York misalnya, maka kita akan mendapati kapal induk yang sudah tidak dioperasikan lagi bersandar di dekat Teluk New York. Masyarakat luas diizinkan untuk naik dan melihat seperti apa kapal induk yang dioperasikan Angkatan Laut Amerika Serikat.
    
Bahkan di Singapura, Tentara Singapura rutin melakukan pameran di kawasan Orchard Road. Tanpa harus menggelar pameran berskala besar, mereka mendirikan beberapa bilik yang bisa memperlihatkan seperti apa Angkatan Bersenjata Singapura itu. Kepada masyarakat Singapura bisa sekaligus dijelaskan tentang tanggung jawab pertahanan yang harus dijalankan oleh setiap warganegara.
      
Tanggung jawab menjaga kedaulatan dan juga keutuhan wilayah nusantara memang bukan hanya tanggung jawab dari TNI semata. Kita semua memikul tanggung jawab yang sama. Hanya saja tugas sehari-hari kita bebankan kepada prajurit TNI untuk melaksanakannya.
       
Menarik kalau kita melihat tentang arti tanggung jawab dan pengabdian kepada negara. Prajurit TNI menjadi model dari sosok seorang warganegara yang rela menyerahkan jiwa dan raganya untuk negara. Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi anggota TNI, maka yang pertama harus dilakukan adalah pernyataan siap mati untuk negara.
        
Itulah adalah sikap yang berlaku universal bagi mereka yang memutuskan untuk masuk menjadi anggota militer. Ia harus siap untuk kapan pun diterjunkan ke medan penugasan dengan risiko paling buruk adalah gugur di medan tugas. Tidak ada istilah menolak bagi setiap prajurit untuk menjalankan perintah tugas.
       
Kerelaan untuk menyerahkan jiwa dan raga bagi kepentingan negara, membuat warganegara lain menaruh penghormatan tinggi kepada yang namanya prajurit. Di Amerika Serikat bahkan secara rutin diberikan penghormatan kepada prajurit, karena mereka berjasa telah membuat rakyat Amerika bisa tidur nyenyak dan merasa aman dari berbagai ancaman dari luar.
      
Kita sangat mengharapkan agar TNI terus menjaga kehormatan mereka itu. Di tengah berbagai perbuatan tercela yang dilakukan institusi yang lain, baik itu eksekutif, legislatif, dan yudikatif, kita berharap masih ada institusi yang menjunjung tinggi nama baik.
      
Bangsa dan negara ini membutuhkan contoh yang baik. Kasus korupsi yang dilakukan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar menjadikan kerusakan yang terjadi di negara kita tercinta benar-benar paripurna. Lengkap sudah kerusakan yang terjadi dan tinggal tunggu waktu saja negara ini mengalami keruntuhannya.
      
Belum pernah sepanjang 68 tahun kemerdekaan, ada ketua lembaga tinggi negara yang melakukan perbuatan tercela. Ketika seseorang diberi tanggung jawab mengemban jabatan yang begitu terhormat, seharusnya ia tahu bahwa ia diminta untuk menjadi teladan bagi rakyatnya.
      
Namun sekarang kita lihat bagaimana seorang pejabat tinggi yang diberi mobil dinas dengan nomor kehormatan "RI 9" justru berbuat aib. Di dalam rumah dinas Ketua Mahkamah Konstitusi, ia memperjualbelikan perkara hukum yang seharusnya tidak boleh ia lakukan. Ini bukan lagi sekadar rekaan karena Ketua Mahkamah Konstitusi itu tertangkap tangan melakukan tindak korupsi.
      
Bahkan ketika dilakukan penggeledahan di ruang kerjanya di Gedung Mahkamah Konstitusi, didapati ada dua linting ganja dan beberapa butir ekstasi. Kalau kemudian dbenar  bahwa pejabat tinggi negara itu memakai narkoba tersebut, tidak tahu lagi bagaimana kita harus menilai pemimpin kita sekarang ini.
      
Dalam konteks inilah kita berharap prajurit TNI tidak ikut larut dalam orientasi kebendaan yang sudah begitu parah melanda negara kita ini. Pengabdian dan pengorbanan setiap prajurit TNI sejak awal bukan didasarkan oleh motif materi. Setiap prajurit siap dan rela untuk berkorban bagi negeri ini, karena kecintaannya kepada Tanah Air.
      
Kita kadang mendengar pimpinan TNI yang masih tergoda oleh materi. Karena arus besar yang tengah terjadi sekarang ini, ada yang mencoba-coba ingin menikmati kekayaan. Pengadaan alutsista dijadikan pintu masuk untuk mendapatkan imbal balik bagi kantong mereka.
      
Belajar dari pengalaman pahit yang dialami Ketua Mahkamah Konstitusi, rasanya seluruh pimpinan dan prajurit TNI harus menghentikan segala perbuatan tercela yang ada. Jangan sampai institusi TNI dinodai oleh hal-hal yang tidak pantas. TNI akan runtuh kalau sampai terungkap ad kasus  korupsi di dalam tubuh TNI.
      
Sekarang ini berbagai pujian disampaikan kepada TNI yang dianggap berhasil melakukan reformasi dan meningkatkan  profesionalisme. Prestasi ini tentu harus terus dipertahankan dan TNI harus berada paling depan untuk menjadi contoh bagaimana pengabdian dan pengorbanan kepada negara itu harus dijalankan oleh setiap warganegara Indonesia.
     
Dirgahayu ke-68 TNI, Semoga Tetap Jaya!


0
1.5K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan