Nostalgia Macam-Macam Serangga yang Biasa Ditangkap Anak Kecil
TS
siti.laela
Nostalgia Macam-Macam Serangga yang Biasa Ditangkap Anak Kecil
AssalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh
Apa kabar agan-aganwati sekalian? Semoga selalu baik dan berbuat positif untuk orang lain. Ini thread pertama ane di Lounge. Mohon maaf jika salah kamar dan penulisan terkesan berantakan, maklum masih newbie.
GAK NOLAK
JANGAN, ANE GAK LAGI BANGUN ISTANA
Spoiler for Pendahuluan:
Kelamaan, langsung aja.
Untuk siapapun yang besar di lingkungan perkampungan (no anak komplek) , pasti pernah melewati fase mengasyikkan menangkap serangga-serangga yang berkeliaran di alam. Kebetulan ane tumbuh sebagai anak kampung di pinggiran Jakarta Timur yang mempunyai hobi serupa setiap sore hari.
Apa Alasan Anak Kecil Melakukan Hal Tersebut?
Banyak faktor mengapa anak kecil sangat suka melakukan hal tersebut:
1. Ajang kreativitas anak untuk belajar mengenal alam secara intensif, tentunya melalui serangga.
2. Menyalurkan jiwa petualang yang umumnya dimiliki anak saat fase pertumbuhan.
3. Anak disuguhkan metode praktik, bukan hanya teori. Metode ini sangat baik untuk perkembangan daya imajinasi anak.
4. Tidak membosankan.
Lalu serangga apa saja yang biasanya ditangkap anak kecil?
Spoiler for Pertama:
Cangcorang
Cangcorang… cangcorang… rumahmu dimana, apakah kamu punya ayah ibu? Aku punya ayah, aku punya ibu. Tapi tak tahu ada dimana…
Cangcorang atau belalang sembah adalah serangga yang termasuk ke dalam ordo Mantodea. Dalam bahasa Inggris, serangga ini biasa disebut praying mantis karena perilakunya yang seperti sedang berdoa. Dalam bahasa lokal, serangga ini juga disebut walang kekek (di Jawa) atau mentadak (di Sumatra).
Cara menangkapnya lumayan sulit, bahkan menyakitkan untuk yang tidak biasa. Caranya cukup dipegang pada bagian batang keras di bawah kepala cangcorang. Jika merasa tidak nyaman, cangcorang akan memutar tangan besarnya ke belakang dan… (rasakan sengatan capitnya)
Spoiler for Kedua:
Kepik
Kepik atau mas-masan adalah serangga yang termasuk ke dalam ordo Hemiptera. Habitatnya adalah menempel di daun bagian belakang. Kepik biasanya terdiri dari tiga macam warna: 1) polkadot merah hitam, 2) emas berkilau, dan 3) putih susu. Penampilannya yang menarik membuat serangga ini menjadi serangga favorit untuk ditangkap.
Spoiler for Ketiga:
Belalang
Belalang adalah serangga yang termasuk ke dalam subordo Caelifera dan ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena dan kaki yang unik. Meskipun mempunyai sayap berlapis-lapis, serangga ini lebih senang mobilisasi dengan kakinya dengan cara melompat. Kebetulan di wilayah ane ada cerita mistik tentang belalang. Alkisah belalang adalah kendaraan kuntilanak dan genderuwo… Ckckck betapa polosnya ane waktu itu, dengan mudahnya percaya begitu saja. Padahal orang tua bikin mitos tersebut supaya anaknya gak main di kebon melulu. Oh ya, meskipun jadi kendaraannya kuntilanak dan genderuwo, kawan-kawan kita di Yogyakarta suka mengonsumsinya juga. Ane pernah coba makan waktu main ke sana dan badan ane langsung alergi.
Spoiler for Keempat:
Congeret
Congeret atau tonggeret adalah serangga yang termasuk ke dalam subordo Cicadomorpha dan ordo Hemiptera. Serangga ini mempunyai banyak versi nama, seperti cicada (di Eropa), cengreret (di Jawa Barat), garengpung (di Jawa), uir-uir (di Jawa), dll. Khusus untuk wilayah ane, serangga ini disebut congeret karena suaranya yang super berisik. Biasanya serangga ini ditangkap untuk tujuan dibawa pulang dan dipelihara dengan tujuan menakuti tikus. Kkkgggrrrttt… kkkgggrrrttt… kkkgggrrrttt… dijamin tikus kabur.
Spoiler for Kelima:
Undur-Undur
Undur-undur adalah sebutan untuk kelompok serangga dari keluarga Myrmeleontidae. Mengapa namanya undur-undur? Karena larvanya yang masih kecil berjalan mundur. Kalau berjalan maju ya namanya aju-aju.
Undur-undur ini serangga favorit ane. Biasanya ane bawa pulang dan dipelihara untuk iseng. Makanan favoritnya adalah semut dan saat memberinya makan adalah saat-saat paling menegangkan. Adegan undur-undur memakan semut mirip serangga raksasa di film Starship Troopers yang tiba-tiba keluar dari dalam tanah dan memakan manusia.
Spoiler for Keenam:
Jangkrik
Jangkrik adalah serangga yang berkerabat dekat dengan belalang. Serangga omnivora ini dikenal dengan suaranya yang khas yang hanya dihasilkan oleh jangkrik jantan. Bagi sebagian orang, jangkrik dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah melalui proses budidaya. Untuk sebagian yang lain, jangkrik dapat memberikan kepuasan tersendiri melalui pertandingan adu jangkrik. Dulu ane punya jangkrik jawara, juara tingkat RT dan RW se-Pulogebang tanpa terkalahkan sekalipun. Eh, beberapa hari kemudian akhirnya terkalahkan juga setelah diemut sama si Sun Gokong, ayam jago punya Bapak ane. RIP Sun Gokong
Spoiler for Ketujuh:
Capung
Capung adalah serangga yang termasuk ke dalam ordo Odonata. Serangga ini jarang berada jauh-jauh dari air, tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pradewasa. Serangga ini juga menjadi buruan favorit anak kecil karena bentuk anatomi tubuhnya yang unik. Di wilayah ane, ada sebutan untuk beberapa jenis capung yang ada. Capung yang berwarna hijau dinamakan capung raja, capung yang berwarna abu-abu dinamakan capung Jawa, capung yang berwarna biru dinamakan capung Sunda, dan capung yang berwarna merah/oranye dinamakan capung Batak. Anjrit… masa kecil ane rasis juga ya?
Spoiler for Kedelapan:
Kunang-Kunang
Kunang-kunang adalah serangga yang termasuk ke dalam ordo Lampyridae. Dari tampilannya, kita pasti sudah mengetahui kalau serangga satu ini unik. Ya, kunang-kunang mampu menghasilkan cahaya di bagian ekornya. Biasanya kunang-kunang akan keluar pada malam hari setelah hujan.
Di wilayah ane, kunang-kunang ditangkap untuk ditaruh dalam satu wadah toples yang sudah diberi lubang udara. Hmm… melihatnya berkelap-kelip sangat menyejukkan hati dan mendamaikan jiwa. Namun dibalik keindahannya, kunang-kunang menyimpan sejuta misteri yang menyeramkan. Di wilayah ane, kunang-kunang dianggap sebagai kuku orang-orang mati. Ya, jika seseorang mati, kuku tangannya akan tetap utuh dan menjadi kunang-kunang. Setidaknya itulah mitos yang diembuskan para sesepuh kampung untuk mengurangi penangkapan dan melestarikan kunang-kunang.
Sayang seribu sayang, kunang-kunang menjadi serangga yang hilang lebih awal dari kampung ane tercinta karena modernisasi kota Jakarta. Habitatnya di sebuah rawa telah berganti menjadi terminal bus modern yang akan menjadi terminal terbesar di Asia Tenggara. Ya, terminal bus Pulogebang. Kunang-kunang, kemanakah kau pergi? Aku rindu melihat sinarmu yang menyejukkan hati dan mendamaikan jiwa.