Kaskus

Entertainment

chemeng2301Avatar border
TS
chemeng2301
Seorang Dokter India Bangun Pabrik Bayi Pertama di Dunia ??
Seorang Dokter India Bangun Pabrik Bayi Pertama di Dunia ??
Seorang Dokter India Bangun Pabrik Bayi Pertama di Dunia ??
Seorang Dokter India Bangun Pabrik Bayi Pertama di Dunia ??
Seorang Dokter India Bangun Pabrik Bayi Pertama di Dunia ??
Seorang Dokter India Bangun Pabrik Bayi Pertama di Dunia ??
Budayakan komen yamg bermutu setelah membaca emoticon-Shakehand2

Langsung aja Gan, cekidoot: emoticon-Ngakakemoticon-Ngakak emoticon-Ngakak

Bukti kalau Thread no repost
http://www.kaskus.co.id/search?f=&q=...&searchchoice=

Seorang Dokter India Bangun Pabrik Bayi Pertama di Dunia ??

Seorang Dokter wanita India bernama Nayna Patel membangun sebuah bisnis "surrogate mother" atau ibu pengganti yang dibayar untuk mengandung dan melahirkan anak para pasangan Eropa dan Amerika. yang ingin punya anak.

Pabrik bayi, sebutan sejumlah kalangan yang kontra ini, membangun klinik berteknologi tinggi yang diperkirakan bernilai multi-juta dolar. Klinik yang berada di Anand ini akan digunakan sebagai tempat tinggal para ibu pengganti selama mengandung hingga melahirkan.

Terdapat 100 perempuan yang tengah mengandung dirawat oleh Nayna. Mereka mendapatkan makanan bergizi dan vitamin secara teratur. Selain itu, mereka juga harus mematuhi sejumlah peraturan yang cukup ketat terkait pada keselamatan bayi yang dikandungnya.

Para wanita ini berasal dari kalangan ekonomi rendah, lantas terdorong menerima tawaran sebagai surrogate mother dengan bayaran yang cukup tinggi. Setiap perempuan yang disewa rahimnya mendapat tarif 8.019 dolar atau setara Rp91 Juta. Lain hal bila melahirkan anak kembar, maka bayarannya menjadi Rp115 Juta. Sementara Nayna memasok harga sebesar Rp319 Juta dari setiap pasangan yang ingin punya anak.

Banyak kritikan yang datang terkait pabrik bayi ini, lantaran dinilai sebagai bentuk eksploitasi perempuan. Namun Nayna mengklaim bahwa para surrogate mother bekerja dan mendapatkan imbalan yang pantas. "Para ibu pengganti melakukan kerja fisik dan mereka mendapat kompensasi karenanya. Tak ada keuntungan tanpa rasa sakit," klaimnya.

Kemajuan teknologi medis di India yang murah, mendorong negara ini dengan mudah menerapkan bisnis demikian. Selain itu, kemiskinan yang menyengsarakan mendorong para wanita tersebut untuk memilih bekerja sebagai ibu pengganti.

Para calon orangtua bisa mengirim sperma atau embrio ke sebuah toko di mana seorang perempuan kemudian disewa rahimnya untuk mengandung dan melahirkan anak, sebelum kemudian si orangtua datang untuk menjemput anak mereka yang baru lahir.

Klinik yang bernilai multi-juta dollar itu akan dilengkapi apartemen bagi pasangan kaya yang datang berkunjung, satu lantai untuk para surogate mother (perempuan yang disewa rahimnya untuk mengandung bayi orang lain dengan iseminasi buatan), kantor, kamar bersalin, sebuah departemen IVF, bahkan restoran serta toko suvenir.

Dokter di balik klinik pengembangan berteknologi tinggi itu adalah Nayna Patel, yang menjalankan sebuah klinik yang menampung sekitar 100 perempuan hamil dalam satu rumah. Patel membayar setiap perempuan yang disewa rahimnya dengan tarif 8.019 dollar atau sekitar Rp 91 juta dan menerima sekitar Rp 319 juta dari orangtua yang mengharapkan anak.

Program Patel di Anand, sebuah kota kecil di negara bagian Gujarat di mana klinik baru itu sedang dalam tahap pembangunan, telah melahirkan hampir 600 bayi untuk pasangan kaya. Dr Patel, seorang perempuan, membeberkan dalam sebuah film dokumenter di program BBC Four pada Senin (30/9/2013) malam bahwa dia telah menerima ancaman kematian dan menghadapi tuduhan mengeksploitasi orang miskin demi mendapatkan keuntungan.

"Saya menghadapi kecaman dan saya akan mendapat kecaman lagi. Menurut banyak orang, saya kontroversial. Ada dugaan tentang penjualan bayi, pabrik pembuatan bayi," ujar Dr Patel.

Dr Patel menegaskan bahwa ia sedang dalam misi seorang feminis. Ia mengatakan "penyewaan rahim adalah soal cara seorang perempuan membantu yang lain".

Dia menolak anggapan bahwa dirinya mengeksploitasi para perempuan yang menyewakan rahimnya itu. "Para perempuan itu melakukan pekerjaan," katanya. "Ini sebuah pekerjaan fisik, mereka dibayar untuk pekerjaan itu. Para perempuan itu tahu tidak ada keuntungan tanpa rasa sakit."

Seorang perempuan yang disewa rahimnya, Papiya, yang sedang hamil bayi kembar untuk pasangan Amerika, mengatakan, dia berencana untuk menggunakan uang hasil sewanya di sebuah rumah baru buat keluarganya. "Dengan memiliki bayi kembar, berarti kami mendapatkan fee yang lebih besar," katanya. "Saat terakhir saya menjadi ibu yang menyewakan rahim, saya membeli barang-barang rumah tangga, sebuah mobil, dan meminjamkan sebagiannya untuk kakak ipar."

Seorang perempuan lain yang juga disewa rahimnya, Vasanti, mengatakan bahwa ia mampu mengirim putrinya ke sebuah sekolah berbahasa Inggris yang baik dengan uang tunai yang ia peroleh. Dia juga menggunakan biaya itu untuk membangun rumah baru bagi keluarganya.

Dalam film dokumenter pada Senin malam itu, yang berjudul House of Surrogates, Dr Patel terlihat berdoa ketika dia meletakkan embrio di dalam rahim si ibu yang menyewakan rahimnya. Dalam dua minggu, tes darah akan menunjukkan apakah perempuan itu hamil atau tidak.

Namun, film itu mengungkap ada kemungkinan persoalan non-medis yang menimpa mereka yang terlibat. Seorang warga Kanada bernama Barbara (54 tahun) terjebak di India selama empat bulan dengan anaknya yang baru lahir dari seorang ibu yang disewa rahimnya sebelum Barbara mendapat semua dokumen yang diperlukan untuk bisa membawa anaknya pulang. Barbara, yang telah mencoba selama 30 tahun untuk menjadi seorang ibu, berkata, "Kemandulan merupakan masalah medis. Jika orang yang lahir dengan penglihatan yang buruk mendapatkan kacamata, dan penderita diabetes mendapatkan insulin, mengapa kami tidak bisa mendapatkan perawatan medis untuk masalah kami?"


Sumber : http://chemeng2301.blogspot.com/
0
2.6K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan