- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Ironi Chairun Nisa Jadi Tersangka Korupsi


TS
w124ers
5 Ironi Chairun Nisa Jadi Tersangka Korupsi
Quote:

Quote:
Chairun Nisa memeluk suaminya erat-erat. Dia tak kuasa menahan tangisnya. Wanita berjilbab itu pun sesenggukan.
Dia juga tak mau berbicara pada awak media yang mencecarnya dengan sejumlah pertanyaan.
Anggota Komisi II DPR asal fraksi Partai Golkar itu akhirnya dijebloskan ke dalam rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Chairun Nisa ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dalam kasus sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Ikut ditangkap KPK saat itu Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan Bupati incuben Hamid Bintih. Diduga saat itu Chairun Nisa menjadi calo yang menghubungkan Akil dengan Hamid Bintih.
Penangkapan KPK langsung dilanjutkan penggeledahan ruangan kerja Chairun Nisa. Sekitar 11 penyidik melakukan penggeledahan di lantai 14 Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta. Tiga kardus berisi dokumen yang diduga berkaitan dengan kasus ini diangkut KPK.
Banyak ironi sosok Chairun Nisa. Dengan rekam jejaknya orang tak menyangka dia tega melakukan korupsi.
1. Guru madrasah honorer
Sejak tahun 1983, Nisa dibawa sang suami ke Kalimantan Tengah. Di sana Nisa mendaftar sebagai guru honorer di madrasah.
Sejak kecil Nisa memang sudah bercita-cita menjadi seorang guru. Nisa sempat jadi favorit murid-muridnya. Dia terus berusaha memajukan dunia pendidikan agama. Salah satu ambisinya menyejajarkan madrasah dengan sekolah umum.
Entah apa yang ada di benak murid-murid Nisa saat melihat guru kesayangan mereka diseret penyidik KPK ke ruang tahanan.
2. Dosen Universitas Palangkaraya
Kiprah Nisa di dunia pendidikan tak cuma jadi guru di madrasah. Nisa juga menjadi dosen di Universitas Palangkaraya.
Wanita berjilbab ini berpendidikan tinggi. Dia menyelesaikan sarjana S1-nya di Fakultas Pendidikan Islam IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta disusul S2-nya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Nisa juga menjadi kandidat Doktoral di Universitas Negeri Jakarta bidang Studi Manajemen Pendidikan.
Nisa selalu memimpikan universitas Islam di Indonesia bisa berdiri sama tinggi dengan universitas umum.
3. Bendahara MUI
Nisa tercatat sebagai bendahara Majelis Ulama Indonesia. Dia menjadi pengurus MUI periode 2010-2015.
Ironi, justru Chairun Nisa yang biasa mengurus umat ini ditangkap dalam kasus suap. KPK menemukan bukti uang 284.050 dolar Singapura dan 22.000 dolar AS. Jika ditotal nilainya mencapai Rp 3 miliar.
Uang yang diduga suap untuk Akil Mochtar ini dimasukkan dalam amplop coklat. Ketua KPK Abraham Samad memperlihatkan uang suap ini saat jumpa pers kemarin.
4. Politisi Golkar jadi calo untuk PDIP
Ketika ditangkap KPK, Chairun Nisa diduga sedang menjadi calo politik yang menghubungkan Bupati Gunung Mas Hamid Bintih dengan Ketua MK Akil Mochtar. Hamid adalah bupati incumbent dari PDI Perjuangan.
Partai Golkar sendiri angkat tangan soal kelakuan Chairun Nisa. Mereka meyakini apa yang dilakukan Nisa untuk kepentingan sendiri, bukan untuk partai.
"Calon yang menjalin komunikasi dengan MK itu calon dari partai lain. Sehingga tidak ada keterkaitan partai Golkar dengan sengketa Pilkada," kata politikus Golkar Tantowi Yahya.
Walau tak terkait, Golkar mengaku tetap siap memberikan bantuan hukum untuk Nisa. Namun mereka meminta hukum tetap ditegakkan.
5. Selalu bicara moral di DPR
Chairun Nisa telah tiga kali menjabat sebagai anggota DPR. Dia sempat duduk sebagai wakil ketua komisi VIII yang membidangi agama.
Nisa selalu bicara moral, pembangunan agama dan perbaikan pelaksanaan haji. Tapi dia juga pernah diperiksa KPK sebagai saksi dalam korupsi Alquran.
Chairun Nisa telah 3 kali diperiksa dan untuk dua tersangka Zulkarnaen Djabbar dan Dendy Prasetia.
Dia juga tak mau berbicara pada awak media yang mencecarnya dengan sejumlah pertanyaan.
Anggota Komisi II DPR asal fraksi Partai Golkar itu akhirnya dijebloskan ke dalam rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Chairun Nisa ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dalam kasus sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Ikut ditangkap KPK saat itu Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan Bupati incuben Hamid Bintih. Diduga saat itu Chairun Nisa menjadi calo yang menghubungkan Akil dengan Hamid Bintih.
Penangkapan KPK langsung dilanjutkan penggeledahan ruangan kerja Chairun Nisa. Sekitar 11 penyidik melakukan penggeledahan di lantai 14 Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta. Tiga kardus berisi dokumen yang diduga berkaitan dengan kasus ini diangkut KPK.
Banyak ironi sosok Chairun Nisa. Dengan rekam jejaknya orang tak menyangka dia tega melakukan korupsi.
1. Guru madrasah honorer
Sejak tahun 1983, Nisa dibawa sang suami ke Kalimantan Tengah. Di sana Nisa mendaftar sebagai guru honorer di madrasah.
Sejak kecil Nisa memang sudah bercita-cita menjadi seorang guru. Nisa sempat jadi favorit murid-muridnya. Dia terus berusaha memajukan dunia pendidikan agama. Salah satu ambisinya menyejajarkan madrasah dengan sekolah umum.
Entah apa yang ada di benak murid-murid Nisa saat melihat guru kesayangan mereka diseret penyidik KPK ke ruang tahanan.
2. Dosen Universitas Palangkaraya
Kiprah Nisa di dunia pendidikan tak cuma jadi guru di madrasah. Nisa juga menjadi dosen di Universitas Palangkaraya.
Wanita berjilbab ini berpendidikan tinggi. Dia menyelesaikan sarjana S1-nya di Fakultas Pendidikan Islam IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta disusul S2-nya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Nisa juga menjadi kandidat Doktoral di Universitas Negeri Jakarta bidang Studi Manajemen Pendidikan.
Nisa selalu memimpikan universitas Islam di Indonesia bisa berdiri sama tinggi dengan universitas umum.
3. Bendahara MUI
Nisa tercatat sebagai bendahara Majelis Ulama Indonesia. Dia menjadi pengurus MUI periode 2010-2015.
Ironi, justru Chairun Nisa yang biasa mengurus umat ini ditangkap dalam kasus suap. KPK menemukan bukti uang 284.050 dolar Singapura dan 22.000 dolar AS. Jika ditotal nilainya mencapai Rp 3 miliar.
Uang yang diduga suap untuk Akil Mochtar ini dimasukkan dalam amplop coklat. Ketua KPK Abraham Samad memperlihatkan uang suap ini saat jumpa pers kemarin.
4. Politisi Golkar jadi calo untuk PDIP
Ketika ditangkap KPK, Chairun Nisa diduga sedang menjadi calo politik yang menghubungkan Bupati Gunung Mas Hamid Bintih dengan Ketua MK Akil Mochtar. Hamid adalah bupati incumbent dari PDI Perjuangan.
Partai Golkar sendiri angkat tangan soal kelakuan Chairun Nisa. Mereka meyakini apa yang dilakukan Nisa untuk kepentingan sendiri, bukan untuk partai.
"Calon yang menjalin komunikasi dengan MK itu calon dari partai lain. Sehingga tidak ada keterkaitan partai Golkar dengan sengketa Pilkada," kata politikus Golkar Tantowi Yahya.
Walau tak terkait, Golkar mengaku tetap siap memberikan bantuan hukum untuk Nisa. Namun mereka meminta hukum tetap ditegakkan.
5. Selalu bicara moral di DPR
Chairun Nisa telah tiga kali menjabat sebagai anggota DPR. Dia sempat duduk sebagai wakil ketua komisi VIII yang membidangi agama.
Nisa selalu bicara moral, pembangunan agama dan perbaikan pelaksanaan haji. Tapi dia juga pernah diperiksa KPK sebagai saksi dalam korupsi Alquran.
Chairun Nisa telah 3 kali diperiksa dan untuk dua tersangka Zulkarnaen Djabbar dan Dendy Prasetia.
Quote:
Sumber: http://www.merdeka.com/
0
1.1K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan