- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
neneku pahlawanku (kisah hero kebakaran samping artha gading)


TS
aleey21
neneku pahlawanku (kisah hero kebakaran samping artha gading)
assallamuallaikum agan/aganwati 
Ane coba mau berbagi cerita beberapa wanita hebat di tengah amukan si jago merah di samping mall artha gading beberapa haru yang lalu, dan kebetulan kisah ini ane sendiri yang meliput
dan ane yakin kisah cerita ini anti
hehehehe

Ane coba mau berbagi cerita beberapa wanita hebat di tengah amukan si jago merah di samping mall artha gading beberapa haru yang lalu, dan kebetulan kisah ini ane sendiri yang meliput

dan ane yakin kisah cerita ini anti

Quote:
Sekitar 1.350 kepala keluarga terpaksa harus kehilangan tempat tinggalnya, pukul 2.30WIB waktu dini hari keheningan warga yang sedang beristirahat karna rutinitas dan aktivitas nya serentak menjadi jerit tangis histeris yang terdengar dari kawasan samping salah satu pusat perbelanjaan besar di Jakarta utara.
kebakaran hebat melanda pemukiman padat penduduk yang terletak pada jalan inveksi raya samping artha gading, hingga saat ini belum jelas penyebab terjadinya kebakaran di daerah tersebut, namun menurut keterangan dari pihak pemadam kebakaran indikasi kebakaran tersebut adalah di sebabkan oleh konsleting listrik pada salah satu rumah warga, karna kawasan ini banyak sekali berdiri bangunan semi permanen, maka cepat sekali api merembet ke rumah-rumah warga yang memang letak nya berdempetan.
puluhan mobil dinas kebakaran milik pemda dki di kerahkan untuk memadamkan amukan si jago merah tersebut, upaya yang di lakukan dinas kebakaran untuk menjinakan api sekaligus mengefakuasi warga tidak bisa di bilang mudah, maklum saja karna kawasan yang terkena musibah kebakaran kali ini adalah kawasan padat penduduk dan akses jalan nya terlalu kecil untuk di lewati oleh mobil-mobil dinas pemadam kebakaran.
Oleh sebab itu dinas kebakaran dki Jakarta mengerahkan seluruh armadanya untuk bisa mencapai area yang sulit untuk di lalui mobil, yaitu dengan cara menyambung selang agar dapat masuk kedalam pemukiman warga yang terdapat banyak gang di dalam nya, maka dari itu upaya penjinakan api oleh dinas pemadam kebakaran sedikit menemui kendala. akhirnya Setelah berperang melawan keganasan si jago merah yang terus merembet dari satu rumah ke rumah yang lain selama kurang lebih hampir 4 jam api pun bisa di jinakan .
Efakuasi warga berlangsung cukup dramatis, pasalnya di daerah ini terdapat banyak sekali anak balita dan kaum manula, warga setempat yang sudah berhasil menyelamatkan keluarganya nya harus kembali berjibaku bersama puluhan petugas dinas pemadam kebakaran untuk mengevakuasi para tetangganya yang masih terjebak di dalam pemukiman yang sedang di amuk oleh si jago merah, tak banyak yang bisa di selamatkan oleh warga yang terkena musibah kebakaran ini, karna api merembet terlalu cepat hingga menimbulkan kepanikan.
bapak saefudin berusia 34 tahun korban kebakaran menuturkan “sebenarnya awal mula kejadian kebakaran itu terjadi di rumah dekat masjid RT 007 dan rumah saya di RT 008, saya kurang tahu persis awal mulanya karena apa, tiba-tiba sedang enak tertidur pulas terdengar suara tetangga saya yang berteriak kencang, spontan saya langsung bangun dan keluar rumah ternyata api sudah merembet masuk ke lingkungan RT kami tanpa berfikir panjang saya langsung menyelamatkan anak dan istri saya untuk di bawa keluar dari rumah dan tidak sempat menyelamatkan barang apapun termasuk surat tanah” tutur pak saefudin.
Menurut pak saefudin kejadian ini adalah kejadian kebakaran yang kedua di tahun yang sama, pada awal tahun 2013 sempat terjadi juga kebakaran di daerah ini tapi untung nya dinas pemadam kebakaran yang di bantu oleh warga setempat berhasil menjinakan api yang lumayan cukup besar dan menghanguskan 2 rumah pada saat itu, memang sempat ada isu-isu penggusuran yang berkembang di daerah ini tapi dengan tegas pak saefudin menjawab “ya..kalau pun memang kami harus terkena penggusuran kami siap untuk di pindahkan, asal caranya tetap memandang norma batas kemanusiaan, karna kami di sini punya surat-surat lengkap yang menunjukan bahwa kami bukan warga yang sembarangan mendirikan bangunan di atas tanah orang lain” tegas nya.
Memang cukup shock raut muka pak saefudin saat di temui oleh reporter kisah nyata, tidak bisa di bayangkan hasil keringat bapak berusia 34 tahun ini habis dengan seketika dan hanya meninggalkan pakaian yang di gunakan saja. Pak saefudin yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh kontrak di salah satu perusahaan ini sudah sejak lama tinggal di daerah tersebut, datang pada tahun 1997 bermodalkan informasi akan adanya rumah yang ingin di jual bapak satu anak ini memberanikan diri untuk mengadu nasib di kawasan pada penduduk tersebut.
Cerita serupa juga terjadi pada nenek marisah yang berusia 70 tahun, nenek yang mengaku tinggal di daerah ini sejak puluhan tahun lalu benar-benar tidak menyangka bahwa rumah yang sudah sejak lama di tempatinya harus ludes di lahap si jago merah, nenek ini harus berjibaku keluar dari tempat kejadian dengan jalan yang terbatah-batah, tapi ada sisi menarik dari cerita sang nenek saat mengevakuasi keluarganya dengan kondisi visik yang sudah tidak lagi seperti zaman ia masih muda dulu.
Dengan langkah lunglai karna faktor usia yang sudah cukup berumur, nenek ini masih dapat menyelamatkan cucu nya yang masih balita dan tidak memiliki orang tua (yatim piyatu), balita berusia kurang lebih 3 tahun ini masih tertidur pulas di kamarnya saat kebakaran terjadi, sang nenek yang sempat keluar dari rumah kaget dan menangis kencang ketika ia ingat di dalam rumah masih ada cucu wanita nya yang sedang tertidur, spontan saja nenek itu kembali kedalam rumah untuk menyelamatkan anak tersebut tapi na’as bagi sang nenek, saat si nenek masuk kedalam rumah nenek itu terpeleset dan jatuh hingga membuat tangan kirinya patah, nenek tua itu sempat terdiam sejenak merasakan sakit di tengah kepanikan karena api semakin lama semakin membesar, setelah beberapa menit nenek terdiam dia kembali bangun dan bergegas menuju kamar cucunya, dan benar saja ternyata cucunya masih tertidur sangat pulas, sang nenek lantas membangunkan cucu nya dan mengajak keluar, tapi bukan bergegas keluar cucu sang nenek ini justru malah nangis kencang dan tidak mau beranjak pergi dari tempat tidurnya, tak ingin ke hilangan cucunya sang nenek pun lantas menggendong cucunya dengan tangan kanan tapi karna tenaga sang nenek sudah habis terkuras balita itupun jatuh tersungkur bersama sang nenek, bukan main memang perjuangan nenek berusia 70 tahun ini menyelamatkan cucunya.
Tak kehabisan akal nenek marisha lantas bangun dan menarik balita tersebut untuk segera keluar dari rumah, setelah keluar dari rumah nenek tersebut bertemu dengan saudaranya yang kebetulan tinggalnya hanya beberapa puluh meter dari rumahnya dengan raut muka menahan sakit nenek marsiah meminta agar saudaranya itu membawa cucunya pergi dari lokasi kebakaran tersebut, setelah cucuk sang nenek pergi beberapa pemuda daerah situ menghampiri nenek marisah yang jatuh terduduk lemas di depan rumah nya, lantas beberapa pemuda itu menggendong nenek marisah berniat menyelamatkan sang nenek dari lokasi tersebut, beberapa langkah setelah nenek marisah di bawa oleh warga sekitar nenek marisah lagi-lagi berteriak bahwa di dalam warung kepunyaan nya masih ada suami nenek marisah yang tidur di dalam warung, suami nenek 70 tahun ini memang pendengaran nya agak kurang baik, beberapa pemuda yang mendengar bahwa masih ada suami nenek marisah yang tidur di dalam warung mereka lantas bergegas balik lagi ke rumah nenek marisah dan membangun kan kakek tua yang tidur di dalam warung, evakuasi kakek berusia 80 tahun ini tidak begitu sulit di lalukan karena 3 orang warga yang menolong kakek ini langsung menggendong dan membawa keluar sang kakek yang ternyata sudah tidak kuat lagi untuk berjalan.
Menurut data RW setempat ya itu bapak bawono selaku ketua RW 013 mengatakan bahwa ada 3 RT yang terdapat di RW 013 dan rincian sebagai berikut, dari RT: 07 setidaknya ada kurang lebih 275 rumah yang terbakar di kawasan RT tersebut, lalu di RT 08 kurang lebih ada 450 rumah, dan yang terakhir di RT 09 ada 600 rumah yang hangus di lalap si jago merah .
Pak bawono mengatakan “saya selaku ketua RW akan terus mendata warga saya di bantu oleh ketua RT untuk mendapatkan data yang lebih akurat, tapi menurut data yang ada di catatan saya menjunjukan bahwa jumlah rumah yang terbakar itu ada sekitar 1.350, sampai saat ini saya masih belum mendapatkan laporan tentang korban jiwa dari musibah kebakaran yang terjadi pada dini hari tadi, di perkirakan total seluruh kerugian di lahan yang seluas 5 hektar ini ada 2M lebih, tak lupa juga saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan yang sudah kami dapat.. karena memang mayoritas warga yang rumah nya hangus terbakar tidak dapat menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam rumah nya karena kobaran api yang begitu dasyat” tutur ketua RW 013.
Ada sekitar 10 tenda pengungsian sementara yang berdiri di depan mall artha gading, dan menurut keterangan walikota Jakarta utara yaitu bapak bambang sugiono “para korban yang mengungsi di tenda-tenda ini akan segera kami relokasi ke gedung yang lebih layak dari sekarang, mungkin kami baru bisa memindahkan para pengungsi di sini setelah kami komfirmasi kepada pihak gedung agar di persiapkan segala sesuatunya, mulai dari MCK dan matras”
Mendengar kejadian kebakaran yang begitu hebat di daerah ini, para donator dan awak media pun berdatangan ada yang menyumbang air mineral, mie instan, hingga selimut tidur. Dari pihak artha graha yang akses jalan menuju mallnya di gunakan sebagai tempat pengungsian sementara menyumbangkan beberapa tenda, tenaga medis serta bantuan makanan ringan.
Ternyata di antara korban pengungsian ini juga terdapat anak bayi yang baru lahir 2 hari yang lalu, anak dari ibu Fatimah 35 tahun ini baru saja di bawa pulang kerumah sebelum musibah kebakaran itu terjadi “ baru tadi siang sekitar pukul 14.00 saya sampai di rumah, dan niatnya mau beres-beres untuk kelengkapan si bayi.. ehh, malamnya udah terjadi kaya begini, tadinya niat saya mau pulang ke rumah setelah 3 hari di bidan tapi kata suami saya pulang aja karena biaya untuk rumah sakitnya sudah tidak lagi terjangkau, maklum saja mas suami saya hanya buruh biasa” ucap sang ibu sambil menagis bercerita kepada saya.
Ibu Fatimah sempat tidak menggubris triakan dari para tetangganya, maklum saja karna ibu Fatimah baru saja melahirkan dan mungkin juga karena faktor kelelahan “saya ga bisa mikir apa-apa lagi, yang ada di fikiran saya Cuma anak saya yang baru lahir dan tertidur di samping saya, memang setelah saya dengar teriakan itu berkali-kali saya tidak langsung bangun karna saya fikir saya sedang bermimpi maklum lah karna saya juga terlalu lelah pasca persalinan, setelah saya sadar saya bergegas bangun dan langsung menggendong anak saya keluar. Kebetulan pas terjadinya kebakaran suami saya sedang kerja, jadi mau tidak mau saya harus kuat melawan rasa lelah dan sakit demi keselamatan anak saya”tukas sang ibu.
Wakasat Serse Polres Jakarta Utara Kompol Fuji mengatakan, dalam peristiwa itu belum diketahui pasti apakah ada korban jiwa atau tidak. Sebab saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Informasi yang kita terima belum ada korban jiwa hanya ada beberapa warga yang mengalami luka. Tapi nanti setelah proses pemadaman selesai kami akan lakukan penyelidikan,” katanya
Tak ketinggalan juga PMI ikut membantu dan menyalurkan makanan cepat saji sebanyak 3000 bungkus dan membawa warga yang terluka dengan ambulan, sekitar jam 04.00 dini hari yang terkena luka bakar di bawa ke RS Mulyasari Plumpang, Ahmad priyanto pria berusia 35 tahun yang terkena luka bakar lengan dan tungkai serta Sobri achmad 26 tahun mengalami luka bakar di lengannya saja, sedangkan dua orang lagi yang dibawa ke RS Mitra kelapa gaading Agus dan Adam hanya luka bakar dan robek di kakinya, ujar ka markas PMI Jakut Yosep.
Melanjuti keterangan pihak PMI, Menurut Riki Rusli, Seksie Pelayanan PMI Kota Jakarta Utara, Rencananya hari ini PMI Kota Jakarta Utara akan bekerja sama dengan PT Aetra untuk menyediakan bantuan air bersih untuk keperluan dapur umum, Mandi Cuci Kakus (MCK) dan minum para pengungsi. “Saat terjadi bencana di wilayah Kota Jakarta Utara, PMI selalu bekerja sama dengan dinas suku dinas (Sudin) dan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan di wilayah Jakarta Utara untuk membantu pengungsi bencana” Jelas Riki Rusli.
Banyak sekali yang di rugikan karna kejadian ini, bayangkan saja seluruh rumah di daerah ini hampir rata dengan tanah dan hanya tersisah puing dan arang saja, seluruh harta benda warga di sini pun habis terbakar api, tak ada yang bisa di selamatkan selain pakaian yang menempel di badan, karna kobaran api yang begitu besar dan cepat merembet ke rumah yang lain nya sampai berita ini di turunkan belum ada laporan tentang korban jiwa yang terjadi pada musibah kebakaran selasa 1 oktober 2013 pukul 2.30WIB waktu dini hari.
demikian ane mengisahkan beberapa wanita hebat serta para korban kebakaran di daerah ini
semoga saja para korban ini di beri kesabaran serta rezeki yang berlimpah ya gan
kebakaran hebat melanda pemukiman padat penduduk yang terletak pada jalan inveksi raya samping artha gading, hingga saat ini belum jelas penyebab terjadinya kebakaran di daerah tersebut, namun menurut keterangan dari pihak pemadam kebakaran indikasi kebakaran tersebut adalah di sebabkan oleh konsleting listrik pada salah satu rumah warga, karna kawasan ini banyak sekali berdiri bangunan semi permanen, maka cepat sekali api merembet ke rumah-rumah warga yang memang letak nya berdempetan.
Spoiler for rumah korban:

puluhan mobil dinas kebakaran milik pemda dki di kerahkan untuk memadamkan amukan si jago merah tersebut, upaya yang di lakukan dinas kebakaran untuk menjinakan api sekaligus mengefakuasi warga tidak bisa di bilang mudah, maklum saja karna kawasan yang terkena musibah kebakaran kali ini adalah kawasan padat penduduk dan akses jalan nya terlalu kecil untuk di lewati oleh mobil-mobil dinas pemadam kebakaran.
Oleh sebab itu dinas kebakaran dki Jakarta mengerahkan seluruh armadanya untuk bisa mencapai area yang sulit untuk di lalui mobil, yaitu dengan cara menyambung selang agar dapat masuk kedalam pemukiman warga yang terdapat banyak gang di dalam nya, maka dari itu upaya penjinakan api oleh dinas pemadam kebakaran sedikit menemui kendala. akhirnya Setelah berperang melawan keganasan si jago merah yang terus merembet dari satu rumah ke rumah yang lain selama kurang lebih hampir 4 jam api pun bisa di jinakan .
Efakuasi warga berlangsung cukup dramatis, pasalnya di daerah ini terdapat banyak sekali anak balita dan kaum manula, warga setempat yang sudah berhasil menyelamatkan keluarganya nya harus kembali berjibaku bersama puluhan petugas dinas pemadam kebakaran untuk mengevakuasi para tetangganya yang masih terjebak di dalam pemukiman yang sedang di amuk oleh si jago merah, tak banyak yang bisa di selamatkan oleh warga yang terkena musibah kebakaran ini, karna api merembet terlalu cepat hingga menimbulkan kepanikan.
Spoiler for pemadam kebakaran:

bapak saefudin berusia 34 tahun korban kebakaran menuturkan “sebenarnya awal mula kejadian kebakaran itu terjadi di rumah dekat masjid RT 007 dan rumah saya di RT 008, saya kurang tahu persis awal mulanya karena apa, tiba-tiba sedang enak tertidur pulas terdengar suara tetangga saya yang berteriak kencang, spontan saya langsung bangun dan keluar rumah ternyata api sudah merembet masuk ke lingkungan RT kami tanpa berfikir panjang saya langsung menyelamatkan anak dan istri saya untuk di bawa keluar dari rumah dan tidak sempat menyelamatkan barang apapun termasuk surat tanah” tutur pak saefudin.
Menurut pak saefudin kejadian ini adalah kejadian kebakaran yang kedua di tahun yang sama, pada awal tahun 2013 sempat terjadi juga kebakaran di daerah ini tapi untung nya dinas pemadam kebakaran yang di bantu oleh warga setempat berhasil menjinakan api yang lumayan cukup besar dan menghanguskan 2 rumah pada saat itu, memang sempat ada isu-isu penggusuran yang berkembang di daerah ini tapi dengan tegas pak saefudin menjawab “ya..kalau pun memang kami harus terkena penggusuran kami siap untuk di pindahkan, asal caranya tetap memandang norma batas kemanusiaan, karna kami di sini punya surat-surat lengkap yang menunjukan bahwa kami bukan warga yang sembarangan mendirikan bangunan di atas tanah orang lain” tegas nya.
Memang cukup shock raut muka pak saefudin saat di temui oleh reporter kisah nyata, tidak bisa di bayangkan hasil keringat bapak berusia 34 tahun ini habis dengan seketika dan hanya meninggalkan pakaian yang di gunakan saja. Pak saefudin yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh kontrak di salah satu perusahaan ini sudah sejak lama tinggal di daerah tersebut, datang pada tahun 1997 bermodalkan informasi akan adanya rumah yang ingin di jual bapak satu anak ini memberanikan diri untuk mengadu nasib di kawasan pada penduduk tersebut.
Spoiler for kebakaran:

Cerita serupa juga terjadi pada nenek marisah yang berusia 70 tahun, nenek yang mengaku tinggal di daerah ini sejak puluhan tahun lalu benar-benar tidak menyangka bahwa rumah yang sudah sejak lama di tempatinya harus ludes di lahap si jago merah, nenek ini harus berjibaku keluar dari tempat kejadian dengan jalan yang terbatah-batah, tapi ada sisi menarik dari cerita sang nenek saat mengevakuasi keluarganya dengan kondisi visik yang sudah tidak lagi seperti zaman ia masih muda dulu.
Dengan langkah lunglai karna faktor usia yang sudah cukup berumur, nenek ini masih dapat menyelamatkan cucu nya yang masih balita dan tidak memiliki orang tua (yatim piyatu), balita berusia kurang lebih 3 tahun ini masih tertidur pulas di kamarnya saat kebakaran terjadi, sang nenek yang sempat keluar dari rumah kaget dan menangis kencang ketika ia ingat di dalam rumah masih ada cucu wanita nya yang sedang tertidur, spontan saja nenek itu kembali kedalam rumah untuk menyelamatkan anak tersebut tapi na’as bagi sang nenek, saat si nenek masuk kedalam rumah nenek itu terpeleset dan jatuh hingga membuat tangan kirinya patah, nenek tua itu sempat terdiam sejenak merasakan sakit di tengah kepanikan karena api semakin lama semakin membesar, setelah beberapa menit nenek terdiam dia kembali bangun dan bergegas menuju kamar cucunya, dan benar saja ternyata cucunya masih tertidur sangat pulas, sang nenek lantas membangunkan cucu nya dan mengajak keluar, tapi bukan bergegas keluar cucu sang nenek ini justru malah nangis kencang dan tidak mau beranjak pergi dari tempat tidurnya, tak ingin ke hilangan cucunya sang nenek pun lantas menggendong cucunya dengan tangan kanan tapi karna tenaga sang nenek sudah habis terkuras balita itupun jatuh tersungkur bersama sang nenek, bukan main memang perjuangan nenek berusia 70 tahun ini menyelamatkan cucunya.
Tak kehabisan akal nenek marisha lantas bangun dan menarik balita tersebut untuk segera keluar dari rumah, setelah keluar dari rumah nenek tersebut bertemu dengan saudaranya yang kebetulan tinggalnya hanya beberapa puluh meter dari rumahnya dengan raut muka menahan sakit nenek marsiah meminta agar saudaranya itu membawa cucunya pergi dari lokasi kebakaran tersebut, setelah cucuk sang nenek pergi beberapa pemuda daerah situ menghampiri nenek marisah yang jatuh terduduk lemas di depan rumah nya, lantas beberapa pemuda itu menggendong nenek marisah berniat menyelamatkan sang nenek dari lokasi tersebut, beberapa langkah setelah nenek marisah di bawa oleh warga sekitar nenek marisah lagi-lagi berteriak bahwa di dalam warung kepunyaan nya masih ada suami nenek marisah yang tidur di dalam warung, suami nenek 70 tahun ini memang pendengaran nya agak kurang baik, beberapa pemuda yang mendengar bahwa masih ada suami nenek marisah yang tidur di dalam warung mereka lantas bergegas balik lagi ke rumah nenek marisah dan membangun kan kakek tua yang tidur di dalam warung, evakuasi kakek berusia 80 tahun ini tidak begitu sulit di lalukan karena 3 orang warga yang menolong kakek ini langsung menggendong dan membawa keluar sang kakek yang ternyata sudah tidak kuat lagi untuk berjalan.
Spoiler for ini sang "hero" ama cucuk dan suaminya:

Menurut data RW setempat ya itu bapak bawono selaku ketua RW 013 mengatakan bahwa ada 3 RT yang terdapat di RW 013 dan rincian sebagai berikut, dari RT: 07 setidaknya ada kurang lebih 275 rumah yang terbakar di kawasan RT tersebut, lalu di RT 08 kurang lebih ada 450 rumah, dan yang terakhir di RT 09 ada 600 rumah yang hangus di lalap si jago merah .
Pak bawono mengatakan “saya selaku ketua RW akan terus mendata warga saya di bantu oleh ketua RT untuk mendapatkan data yang lebih akurat, tapi menurut data yang ada di catatan saya menjunjukan bahwa jumlah rumah yang terbakar itu ada sekitar 1.350, sampai saat ini saya masih belum mendapatkan laporan tentang korban jiwa dari musibah kebakaran yang terjadi pada dini hari tadi, di perkirakan total seluruh kerugian di lahan yang seluas 5 hektar ini ada 2M lebih, tak lupa juga saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan yang sudah kami dapat.. karena memang mayoritas warga yang rumah nya hangus terbakar tidak dapat menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam rumah nya karena kobaran api yang begitu dasyat” tutur ketua RW 013.
Ada sekitar 10 tenda pengungsian sementara yang berdiri di depan mall artha gading, dan menurut keterangan walikota Jakarta utara yaitu bapak bambang sugiono “para korban yang mengungsi di tenda-tenda ini akan segera kami relokasi ke gedung yang lebih layak dari sekarang, mungkin kami baru bisa memindahkan para pengungsi di sini setelah kami komfirmasi kepada pihak gedung agar di persiapkan segala sesuatunya, mulai dari MCK dan matras”
Mendengar kejadian kebakaran yang begitu hebat di daerah ini, para donator dan awak media pun berdatangan ada yang menyumbang air mineral, mie instan, hingga selimut tidur. Dari pihak artha graha yang akses jalan menuju mallnya di gunakan sebagai tempat pengungsian sementara menyumbangkan beberapa tenda, tenaga medis serta bantuan makanan ringan.
Spoiler for para korban gan:

Ternyata di antara korban pengungsian ini juga terdapat anak bayi yang baru lahir 2 hari yang lalu, anak dari ibu Fatimah 35 tahun ini baru saja di bawa pulang kerumah sebelum musibah kebakaran itu terjadi “ baru tadi siang sekitar pukul 14.00 saya sampai di rumah, dan niatnya mau beres-beres untuk kelengkapan si bayi.. ehh, malamnya udah terjadi kaya begini, tadinya niat saya mau pulang ke rumah setelah 3 hari di bidan tapi kata suami saya pulang aja karena biaya untuk rumah sakitnya sudah tidak lagi terjangkau, maklum saja mas suami saya hanya buruh biasa” ucap sang ibu sambil menagis bercerita kepada saya.
Ibu Fatimah sempat tidak menggubris triakan dari para tetangganya, maklum saja karna ibu Fatimah baru saja melahirkan dan mungkin juga karena faktor kelelahan “saya ga bisa mikir apa-apa lagi, yang ada di fikiran saya Cuma anak saya yang baru lahir dan tertidur di samping saya, memang setelah saya dengar teriakan itu berkali-kali saya tidak langsung bangun karna saya fikir saya sedang bermimpi maklum lah karna saya juga terlalu lelah pasca persalinan, setelah saya sadar saya bergegas bangun dan langsung menggendong anak saya keluar. Kebetulan pas terjadinya kebakaran suami saya sedang kerja, jadi mau tidak mau saya harus kuat melawan rasa lelah dan sakit demi keselamatan anak saya”tukas sang ibu.
Spoiler for :

Wakasat Serse Polres Jakarta Utara Kompol Fuji mengatakan, dalam peristiwa itu belum diketahui pasti apakah ada korban jiwa atau tidak. Sebab saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Informasi yang kita terima belum ada korban jiwa hanya ada beberapa warga yang mengalami luka. Tapi nanti setelah proses pemadaman selesai kami akan lakukan penyelidikan,” katanya
Tak ketinggalan juga PMI ikut membantu dan menyalurkan makanan cepat saji sebanyak 3000 bungkus dan membawa warga yang terluka dengan ambulan, sekitar jam 04.00 dini hari yang terkena luka bakar di bawa ke RS Mulyasari Plumpang, Ahmad priyanto pria berusia 35 tahun yang terkena luka bakar lengan dan tungkai serta Sobri achmad 26 tahun mengalami luka bakar di lengannya saja, sedangkan dua orang lagi yang dibawa ke RS Mitra kelapa gaading Agus dan Adam hanya luka bakar dan robek di kakinya, ujar ka markas PMI Jakut Yosep.
Melanjuti keterangan pihak PMI, Menurut Riki Rusli, Seksie Pelayanan PMI Kota Jakarta Utara, Rencananya hari ini PMI Kota Jakarta Utara akan bekerja sama dengan PT Aetra untuk menyediakan bantuan air bersih untuk keperluan dapur umum, Mandi Cuci Kakus (MCK) dan minum para pengungsi. “Saat terjadi bencana di wilayah Kota Jakarta Utara, PMI selalu bekerja sama dengan dinas suku dinas (Sudin) dan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan di wilayah Jakarta Utara untuk membantu pengungsi bencana” Jelas Riki Rusli.
Banyak sekali yang di rugikan karna kejadian ini, bayangkan saja seluruh rumah di daerah ini hampir rata dengan tanah dan hanya tersisah puing dan arang saja, seluruh harta benda warga di sini pun habis terbakar api, tak ada yang bisa di selamatkan selain pakaian yang menempel di badan, karna kobaran api yang begitu besar dan cepat merembet ke rumah yang lain nya sampai berita ini di turunkan belum ada laporan tentang korban jiwa yang terjadi pada musibah kebakaran selasa 1 oktober 2013 pukul 2.30WIB waktu dini hari.
Spoiler for walikota yang meninjau lokasi:

demikian ane mengisahkan beberapa wanita hebat serta para korban kebakaran di daerah ini
semoga saja para korban ini di beri kesabaran serta rezeki yang berlimpah ya gan

Spoiler for clossing:
ane gak nolak kalo di kasih

0
1.8K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan