- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
(Repost) WW2, Burma: The Chindits dan Merrill's Marauder


TS
M0squit0
(Repost) WW2, Burma: The Chindits dan Merrill's Marauder
Quote:
selamat malam gan bro sejarah dan xenology,
gara gara ndak liat film apapun

UNIT PERANG &SENJATA;
- The Merril's Marauder : Samurai in U.S Military
http://archive.kaskus.co.id/thread/5342315/
- Wingate dan Perang Gerilya
http://archive.kaskus.co.id/thread/3605528/0
tapi semoga thread ini ndak terlalu salah prosedur dan bisa jadi bacaan yang menghibur, thanks.

Spoiler for Japanese Invasion of Burma map:

Japanese Invasion of Burma map

Japanese Invasion of Burma
Japanese conquest of Burma
setelah memporak porandakan pertahanan Sekutu di hampir seluruh wilayah Asia Pasifik, pada awal tahun 1942 Jepang menggempur Birma-Myanmar dan hampir berhasil menguasai seluruh Burma.
di Burma campaign inilah nantinya akan muncul 2 unit tempur Inggris dan Amerika yang dibentuk guna menghadang gerak laju Jepang di berbagai medan Burma terutama di jungle warfare atau perang rimba.
ke 2 unit tempur tersebut ( trims untuk thread oom Cpt.Price dan oom sturmovik dari old Kaskus archive


- British India Special Force: Chindits
Spoiler for Wingate Chindits:
Quote:
Original Posted By sturmovik
Pasukan Khusus Chindit
Hingga kini apa yg dilakukan Wingate lebih dari 40 tahun silam tampaknya masih menarik utk diketahui. Konsep pemikirannya dianggap turut memberikan sumbangan bagi pengembangan doktrin perang khusus dimana-mana. Ucapannya yg paling terkenal dan sering dikutip ialah mengenai ciri khas perang modern yaitu "perang paling modern sifatnya adalah gerilya".
Tidak kurang dari tiga komandan brigade yg pernah bertempur di bawah komandonya di Birma menuliskan pengalaman mereka. Buku karya Brigadir Bernard Ferguson, bekas komandan brigade India ke-111, The Wild Green Earth (1946) memuat bab-bab yg merinci gerakan penetrasi jarak jauh Wingate. Tahun 1972 muncul pula karya Mayor Jenderal Derek Tulloch, bekasKepala Staf Wingate yg membelanya dgn gigih. Buku berjudul Wingate in Peace and War merupakan reaksi atas penilaian yg bersifat merugikan terhadap pribadi Wingate seperti tercantum dalam dokumen-dokumen resmiInggris. Buku lain terbit tahun 1980, Chindit, karya Richard James, perwira sandi pada salah satu brigade Wingate.
Wingate umumnya digambarkan sebagai seorang yg fanatik, emosional, cerdas, intelek, peka, eksentrik, dan penganut agama yg saleh. Ia suka mengutip ayat2 Injil, terutama dari Perjanjian Lama. Sebagai perwira muda pada tahun 1936 ia bertugas pada dinas intelijen Inggris di Palestina. Di sana ia menemukan dirinya bersimpati pada gerakan Zionis dan memiliki minat luar biasa terhadap masalah perang irregular. Ia kemudian bertindak kelewat jauh menyimpang dari tugasnya. beberapa kali ia memimpin sendiri serangan kaum Zionis terhadap org2 Arab Palestina dan bahkan mendorong kaum Zionis melawan para penguasa Inggris. Moshe Dayan yg kemudian menjadi Kepala Staf Tentara Israel dan rekan2nya mengaku mulai belajar sesuatru dari Wingate.
Setelah pengalaman itu, Wingate ditarik dari Palestina. Jenderal Archibald Wavell, Panglima Tentara Inggris di Timur Tengah menugaskannya memimpin perlawanan gerilya di Ethiopia terhadap Italia. Pada tahun 1940 itu, dgn kekuatan 250,000 org yg terdiri dari org2 Ethiopia dan Sudan serta sejumlah kecil perwiraInggris, Wingate berhasil menghancurkan pasukan Italia dan mengantarkan Kaisar Haile Selassie memasuki kembali ibukota Addis Abeba. Pasukannya dinamakannya pasukan Gideon, tokoh pahlawan dalam Perjanjian Lama.
Gerakan pasukannya menempuh jarak 600 Km melintasi medan yg dianggap paling berat di Afrika itu mencetuskan suatu konsep strategi penetrasi jarak jauh ke dalam kedudukan lawan dgn serangan yg bersifat gerilya. Dgn cara perang yg dikembangkannya, suatu pasukan khusus mampu beroperasi secara mandiri utk jangka waktu tertentu dan menggantungkan perbekalan dari pengiriman lewat udara serta memelihara komunikasi dgn markasbesar lewat radio.
Meskipun berhasil, Wingate dalam laporannya melancarkan kecaman2 keras karena merasa kurang memperolehdukungan dari Markas Besar Tentara Inggris di Kairo. laporan itu membuat para perwira staf markas besar Jenderal Wavell naik pitam dan membakar semua berkas laporan yg telah diperbanyak Wingate utk disebarluaskan. Karena sangat kecewa, ia mencoba bunuh diri di suatu hotel, tetapi ia berhasil diselamatkan.
Wavell yg memperoleh tugas baru sbg Panglima Tentara Inggris di Timur Jauh memanggil Wingate ke New Delhi. Ia dikirimkan ke Birma yg mulai diserbu Jepang dan ditugaskan menghimpun perlawanan gerilya.
Setibanya di India, Wingate mengusulkan pembentukan pasukan khusus penetrasi jarak jauh yg akan digunakannya di Birma dan itu disetujui Wavell. Belum sempat terlaksana, Birma jatuh ke tangan Jepang. pasukan Jenderal Mutaguchi bahkan sudah diambang pintu India dan mengancam Imphal dan Kohima, dua kota utama di Assam Timur yg berbatasan dgn Birma.
Wingate kemudian sibuk melatih Brigade ke-77 yg akan ditugaskan melaksanakan rencananya, terutama mengenai seluk beluk hutan belantara, taktik tempur dan taktik gerilya lainnya. Semua latihan disesuaikan dgn hasil kajiannya sendiri mengenai keadaan medan2 Birma. Wingate menila Tentara Inggris di India salah latih karena umumnya dipersiapkan utk bertempur di Timur Tengah yg bergurun pasir.
Pasukannya resmi dikenal sbg Chindit Special Force, pasukan khusus Chindit. Chindit berasal dari kata chinte, makhluk setengah singa yg bersayap dalam mitologi Birma. Patung2 cinthe dapat ditemukan pada kedua sisi gerbang pagoda2 Birma sbg penolak roh jahat. Wingate menggunakan lambang chinte dan pagoda sbg lencana (badge) kesatuannya.
Pasukan Chindit mulai mnyusup ke Birma pada bulan Februari 1943 sampai sejauh 250 Km di belakang garis pertahanan Jepang. Hanya 2/3 dari brigadenya berhasil dibawa keluar ke India setelah beroperasi selama kurang lebih 3 bulan.
Pers dunia secara khusus memberitakan mengenai operasinya yg dianggap berani itu, walaupun kalangan militer Inggris tertentu beranggapan operasi itu tidak begitu berarti. Bahkan Jenderal William Slim, Panglima Tentara Inggris ke-14 di front Assam Tengah yg langsung berhadapan dgn pasukan Jepang menilai operasi Wingate secara militer merupakan kegagalan ! Slim menunjukkan bahwa Jepang dalam waktu singkat mampu memulihkan kembali jalur perhubungan dan perbekalannya yg diputuskan Wingate, begitu ia menarik diri dari Birma. Pengiriman perbekalan lewat udara guna menunjang operasi Wingate dinilai Slim pula sbg sesuatu yg sangat mahal. Dan Slim cenderung menganggap penugasan Wingate lebih bersifat psikologis daripada militer.
http://archive.kaskus.co.id/thread/3605528/0
Pasukan Khusus Chindit
Hingga kini apa yg dilakukan Wingate lebih dari 40 tahun silam tampaknya masih menarik utk diketahui. Konsep pemikirannya dianggap turut memberikan sumbangan bagi pengembangan doktrin perang khusus dimana-mana. Ucapannya yg paling terkenal dan sering dikutip ialah mengenai ciri khas perang modern yaitu "perang paling modern sifatnya adalah gerilya".
Tidak kurang dari tiga komandan brigade yg pernah bertempur di bawah komandonya di Birma menuliskan pengalaman mereka. Buku karya Brigadir Bernard Ferguson, bekas komandan brigade India ke-111, The Wild Green Earth (1946) memuat bab-bab yg merinci gerakan penetrasi jarak jauh Wingate. Tahun 1972 muncul pula karya Mayor Jenderal Derek Tulloch, bekasKepala Staf Wingate yg membelanya dgn gigih. Buku berjudul Wingate in Peace and War merupakan reaksi atas penilaian yg bersifat merugikan terhadap pribadi Wingate seperti tercantum dalam dokumen-dokumen resmiInggris. Buku lain terbit tahun 1980, Chindit, karya Richard James, perwira sandi pada salah satu brigade Wingate.
Wingate umumnya digambarkan sebagai seorang yg fanatik, emosional, cerdas, intelek, peka, eksentrik, dan penganut agama yg saleh. Ia suka mengutip ayat2 Injil, terutama dari Perjanjian Lama. Sebagai perwira muda pada tahun 1936 ia bertugas pada dinas intelijen Inggris di Palestina. Di sana ia menemukan dirinya bersimpati pada gerakan Zionis dan memiliki minat luar biasa terhadap masalah perang irregular. Ia kemudian bertindak kelewat jauh menyimpang dari tugasnya. beberapa kali ia memimpin sendiri serangan kaum Zionis terhadap org2 Arab Palestina dan bahkan mendorong kaum Zionis melawan para penguasa Inggris. Moshe Dayan yg kemudian menjadi Kepala Staf Tentara Israel dan rekan2nya mengaku mulai belajar sesuatru dari Wingate.
Setelah pengalaman itu, Wingate ditarik dari Palestina. Jenderal Archibald Wavell, Panglima Tentara Inggris di Timur Tengah menugaskannya memimpin perlawanan gerilya di Ethiopia terhadap Italia. Pada tahun 1940 itu, dgn kekuatan 250,000 org yg terdiri dari org2 Ethiopia dan Sudan serta sejumlah kecil perwiraInggris, Wingate berhasil menghancurkan pasukan Italia dan mengantarkan Kaisar Haile Selassie memasuki kembali ibukota Addis Abeba. Pasukannya dinamakannya pasukan Gideon, tokoh pahlawan dalam Perjanjian Lama.
Gerakan pasukannya menempuh jarak 600 Km melintasi medan yg dianggap paling berat di Afrika itu mencetuskan suatu konsep strategi penetrasi jarak jauh ke dalam kedudukan lawan dgn serangan yg bersifat gerilya. Dgn cara perang yg dikembangkannya, suatu pasukan khusus mampu beroperasi secara mandiri utk jangka waktu tertentu dan menggantungkan perbekalan dari pengiriman lewat udara serta memelihara komunikasi dgn markasbesar lewat radio.
Meskipun berhasil, Wingate dalam laporannya melancarkan kecaman2 keras karena merasa kurang memperolehdukungan dari Markas Besar Tentara Inggris di Kairo. laporan itu membuat para perwira staf markas besar Jenderal Wavell naik pitam dan membakar semua berkas laporan yg telah diperbanyak Wingate utk disebarluaskan. Karena sangat kecewa, ia mencoba bunuh diri di suatu hotel, tetapi ia berhasil diselamatkan.
Wavell yg memperoleh tugas baru sbg Panglima Tentara Inggris di Timur Jauh memanggil Wingate ke New Delhi. Ia dikirimkan ke Birma yg mulai diserbu Jepang dan ditugaskan menghimpun perlawanan gerilya.
Setibanya di India, Wingate mengusulkan pembentukan pasukan khusus penetrasi jarak jauh yg akan digunakannya di Birma dan itu disetujui Wavell. Belum sempat terlaksana, Birma jatuh ke tangan Jepang. pasukan Jenderal Mutaguchi bahkan sudah diambang pintu India dan mengancam Imphal dan Kohima, dua kota utama di Assam Timur yg berbatasan dgn Birma.
Wingate kemudian sibuk melatih Brigade ke-77 yg akan ditugaskan melaksanakan rencananya, terutama mengenai seluk beluk hutan belantara, taktik tempur dan taktik gerilya lainnya. Semua latihan disesuaikan dgn hasil kajiannya sendiri mengenai keadaan medan2 Birma. Wingate menila Tentara Inggris di India salah latih karena umumnya dipersiapkan utk bertempur di Timur Tengah yg bergurun pasir.
Pasukannya resmi dikenal sbg Chindit Special Force, pasukan khusus Chindit. Chindit berasal dari kata chinte, makhluk setengah singa yg bersayap dalam mitologi Birma. Patung2 cinthe dapat ditemukan pada kedua sisi gerbang pagoda2 Birma sbg penolak roh jahat. Wingate menggunakan lambang chinte dan pagoda sbg lencana (badge) kesatuannya.
Pasukan Chindit mulai mnyusup ke Birma pada bulan Februari 1943 sampai sejauh 250 Km di belakang garis pertahanan Jepang. Hanya 2/3 dari brigadenya berhasil dibawa keluar ke India setelah beroperasi selama kurang lebih 3 bulan.
Pers dunia secara khusus memberitakan mengenai operasinya yg dianggap berani itu, walaupun kalangan militer Inggris tertentu beranggapan operasi itu tidak begitu berarti. Bahkan Jenderal William Slim, Panglima Tentara Inggris ke-14 di front Assam Tengah yg langsung berhadapan dgn pasukan Jepang menilai operasi Wingate secara militer merupakan kegagalan ! Slim menunjukkan bahwa Jepang dalam waktu singkat mampu memulihkan kembali jalur perhubungan dan perbekalannya yg diputuskan Wingate, begitu ia menarik diri dari Birma. Pengiriman perbekalan lewat udara guna menunjang operasi Wingate dinilai Slim pula sbg sesuatu yg sangat mahal. Dan Slim cenderung menganggap penugasan Wingate lebih bersifat psikologis daripada militer.
http://archive.kaskus.co.id/thread/3605528/0

- US Army: Merrill's Marauders
Spoiler for The Merril's Marauder:
Quote:
Original Posted By Cpt. Price
The Merril's Marauder : Samurai in U.S Military
Saat Perang Dunia II terjadi, kita tau Amerika Serikat berperang melawan Kekaisaran Jepang, tapi ada satu hal yang menarik yaitu keturunan Jepang-Amerika yang menjadi anggota U.S Military...
Orang-orang ini, 14 di antaranya Amerika Jepang, yang dikenal sebagai "Nisei" (generasi pertama lahir di AS). Dari jumlah tersebut 14 orang, 7 berasal dari Hawaii, 7 sisanya berasal dari Amerika Serikat, 3 diantaranya sudah di Angkatan Darat ketika perang pecah. Sedangkan pemimpin dari kelompok MIS (Military Intelligence Service) ini adalah 1st Lt William A. Laffin, yang ibunya orang Jepang. 1st Lt Laffin terjebak di Jepang ketika perang pecah dan dipulangkan ketika AS dan Jepang bertukar warga negara.
Ke 15 orang ini dgn sukarela mengabdi untuk negara mereka dalam Intelijen Militer. meskipun sering jauh dari rumah mereka, dan pindah ke kamp tawanan terpencil untuk tugas intellijen. Namun begitulah dalam tugas Intelijen Militer, Mereka mengemban misi yang sangat berbahaya.
Mereka adalah anggota 5307th Composite Unit Provisional, lebih dikenal sebagai "Merrill's Marauders". Prajurit ini, bersama dengan Marauders, yang dalam pertempuran terus-menerus dalam di belakang garis musuh di hutan dan pegunungan Burma. Kita hanya bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada mereka jika ditangkap Jepang. Merangkap sebagai juru bicara, sementara dengan sesama anggota Marauders mereka terlibat dalam banyak tindakan heroik. Dalam menghadapi bahaya mereka bertindak dengan mengabaikan keselamatan mereka sendiri, menggunakan pengetahuan mereka tentang musuh dan bahasa Jepang, mereka menyelamatkan nyawa anggota kesatuan lainnya yang tak terhitung jumlahnya.
http://archive.kaskus.co.id/thread/5342315/
The Merril's Marauder : Samurai in U.S Military
Saat Perang Dunia II terjadi, kita tau Amerika Serikat berperang melawan Kekaisaran Jepang, tapi ada satu hal yang menarik yaitu keturunan Jepang-Amerika yang menjadi anggota U.S Military...
Orang-orang ini, 14 di antaranya Amerika Jepang, yang dikenal sebagai "Nisei" (generasi pertama lahir di AS). Dari jumlah tersebut 14 orang, 7 berasal dari Hawaii, 7 sisanya berasal dari Amerika Serikat, 3 diantaranya sudah di Angkatan Darat ketika perang pecah. Sedangkan pemimpin dari kelompok MIS (Military Intelligence Service) ini adalah 1st Lt William A. Laffin, yang ibunya orang Jepang. 1st Lt Laffin terjebak di Jepang ketika perang pecah dan dipulangkan ketika AS dan Jepang bertukar warga negara.
Ke 15 orang ini dgn sukarela mengabdi untuk negara mereka dalam Intelijen Militer. meskipun sering jauh dari rumah mereka, dan pindah ke kamp tawanan terpencil untuk tugas intellijen. Namun begitulah dalam tugas Intelijen Militer, Mereka mengemban misi yang sangat berbahaya.
Mereka adalah anggota 5307th Composite Unit Provisional, lebih dikenal sebagai "Merrill's Marauders". Prajurit ini, bersama dengan Marauders, yang dalam pertempuran terus-menerus dalam di belakang garis musuh di hutan dan pegunungan Burma. Kita hanya bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada mereka jika ditangkap Jepang. Merangkap sebagai juru bicara, sementara dengan sesama anggota Marauders mereka terlibat dalam banyak tindakan heroik. Dalam menghadapi bahaya mereka bertindak dengan mengabaikan keselamatan mereka sendiri, menggunakan pengetahuan mereka tentang musuh dan bahasa Jepang, mereka menyelamatkan nyawa anggota kesatuan lainnya yang tak terhitung jumlahnya.
http://archive.kaskus.co.id/thread/5342315/

Diubah oleh M0squit0 05-10-2013 08:21
0
4.8K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan