spike10
TS
spike10
KPU Loloskan Caleg Lulusan SMP
Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menemukan setidaknya lima calon anggota legislatif (caleg) DPR RI yang bermasalah namun tetap diloloskan oleh KPU. Formappi menilai kelima caleg tersebut seharusnya tidak memenuhi syarat administrasi.

"Dua dari Golkar, dua dari Nasdem dan satu dari PBB," kata Ketua Formappi, Sebastian Salang, di kantornya, Matraman, Jakarta Timur.

Sebastian menjelaskan satu caleg dari Partai Golkar yaitu Wasista Bambang Utoyo, daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan I, nomor urut dua hanya mencantumkan pendidikan setingkat SMP di Curriculum Vitae (CV)-nya. Padahal, untuk syarat menjadi anggota DPR RI minimal harus SMA. "Sekarang ini dia mantan anggota DPRD," ujarnya.

Sementara untuk caleg Golkar yang lainnya bernama Gunawan, seorang pengusaha, di dapil Jawa Barat (Jabar) VII, nomor urut 5. Yang bersangkutan memenuhi syarat dalam hal pendidikan yaitu lulusan S1 namun usianya baru 18 tahun.

"Caleg lain yang mencantumkan lulus SMP di CV adalah Nasdem yaitu Slamet Junaedi Jatim XI, Gusti Rusliansyah Kalsel I dan PBB, Iin Parlina Jabar V," kata Sebastian.

Meskipun demikian, secara umum Salang mengakui tingkat pendidikan para caleg 2014 cukup baik yaitu 83 persen berpendidikan S1, S2, dan S3. Kemudian, dari sisi usia antara 21 sampai dengan 55 tahun sebanyak 77 persen.

"Artinya dari usia, produktif yang mestinya kalau mereka bisa linier dengan pendidikan dan usia produktivitasannya bagus. Tapi fakta tidak demikian, pengalaman pemilu sebelumnya menunjukkan hal tersebut (kinerja lamban)."

Salang menambahkan komposisi DPR 2014 nanti akan diwarnai oleh setidaknya tiga kelompok, yaitu anggota DPR yang incumbent, berlatar belakang pengusaha, dan non kader partai politik. Dengan kondisi seperti itu, ia meyakini tidak akan ada perubahan signifikan terkait kualitas DPR mendatang.

"DPR isinya gado-gado, mayoritas incumbent terpilih lagi, tidak lebih dari DPR sekarang. Kurang lebih sama. Kualitas seperti apa, kinerja, integritasnya. Kalau caleg ini non kader, tingkat kedisiplinan rendah," tuturnya.

Tanggapan KPU

Menanggapi temuan tersebut, anggota KPU, Hadar Nafis Gumay meminta Formappi untuk memberikan datanya kepada KPU sehingga dapat segera diperiksa kembali. "Mudah-mudahan tidak demikian. Kalau memang adanya demikian tentu kami akan coret yang bersangkutan," ujar Hadar, Jumat 4 Oktober 2013.

Hadar menjelaskan jika ternyata tidak memenuhi syarat, maka pihaknya wajib mencoret. Namun, KPU siap bertanggung jawab jika mereka keliru karena memasukkan caleg bermasalah ke dalam DCT.

"Kalau itu ditemui sebagai kekeliruan kami tentu kami harus beri ruang penggantian tapi kalau itu ternyata bukan kekeliruan kami dan memang nyata betul yang bersangkutan tidak penuhi syarat itu upaya yang bersangkutan untuk membohongi kami, tentu tidak boleh diganti," tuturnya.

Spoiler for Sumber:
0
1.2K
5
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan