- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi


TS
Njuh
[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi
![[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi](https://dl.kaskus.id/bimg.antaranews.com/bengkulu/2013/04/ori/20130422rudapaksaan.jpg)
Quote:
Bukan korban pemerkosaan 
![[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi](https://dl.kaskus.id/masshar2000.files.wordpress.com/2013/06/wpid-a64f22a34f2de37133aac789ed4445081.jpg)

![[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi](https://dl.kaskus.id/masshar2000.files.wordpress.com/2013/06/wpid-a64f22a34f2de37133aac789ed4445081.jpg)
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang oknum anggota TNI diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita berinisial MY di sekitar Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (29/9/2013) jelang tengah malam. Kejadian tersebut terjadi di sekitar air mancur dalam area Monas.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan, Kamis (3/10/2013), mengatakan, kasus itu diawali dengan tindak pemerasan terhadap MY oleh seorang pria tak dikenal. Pria itu menghadap MY yang tengah berjalan seorang diri. Selain mengambil barang-barang milik korban, pria tersebut mengancam akan menusuk korban jika ia berteriak atau melawan. Pelaku kemudian memerkosa korban.
Setelah itu, MY langsung melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi di sekitar Monas dan dilanjutkan ke Mapolres Jakarta Pusat. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara berhasil menangkap seorang pelaku. "Pelaku diduga oknum anggota TNI,"kata Tatan, Kamis siang. Tatan tak menyebutkan inisial pelaku.
Secara terpisah, Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan, dirinya baru mengetahui kabar tersebut. Menurutnya, jika memang ada anggotanya yang melakukan aksi kejahatan, maka oknum itu akan mendapatkan sanksi. Ia berjanji bahwa TNI tidak akan menutupi kasus hukum anggotanya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan, Kamis (3/10/2013), mengatakan, kasus itu diawali dengan tindak pemerasan terhadap MY oleh seorang pria tak dikenal. Pria itu menghadap MY yang tengah berjalan seorang diri. Selain mengambil barang-barang milik korban, pria tersebut mengancam akan menusuk korban jika ia berteriak atau melawan. Pelaku kemudian memerkosa korban.
Setelah itu, MY langsung melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi di sekitar Monas dan dilanjutkan ke Mapolres Jakarta Pusat. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara berhasil menangkap seorang pelaku. "Pelaku diduga oknum anggota TNI,"kata Tatan, Kamis siang. Tatan tak menyebutkan inisial pelaku.
Secara terpisah, Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan, dirinya baru mengetahui kabar tersebut. Menurutnya, jika memang ada anggotanya yang melakukan aksi kejahatan, maka oknum itu akan mendapatkan sanksi. Ia berjanji bahwa TNI tidak akan menutupi kasus hukum anggotanya.
SEMBUR
hingga saat ini polisi belum bisa memastikan pemerkosa oknum aparat atau bukan. lagian malem2 jam segitu ngapain abegeh masih keliaran di monas

Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki kasus rudapaksaan yang menimpa seorang wanita berinisial MY di sekitar air mancur Monumen Nasional (Monas), Minggu (29/9/2013) jelang dini hari. Sampai saat ini polisi masih belum dapat menyimpulkan pelaku pemerkosaan benar atau tidak seorang oknum TNI.
"Saat ini masih penyelidikan. Terkait apa benar pelaku merupakan anggota TNI atau bukan, nanti hasilnya setelah proses penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (3/10/2013).
Saat ini polisi sudah memeriksa enam orang saksi, yaitu empat orang teman korban dan dua orang pengunjung di sekitar lokasi kejadian. Rikwanto menyebutkan, dari cerita korban, pelaku mengaku sebagai oknum TNI dengan gaya bicara tegas. "Tapi kami masih belum bisa menyimpulkan pelaku dari anggota atau bukan," ujar Rikwanto.
Kejadian tersebut terjadi di sekitar air mancur dalam area Monas. Kala itu korban yang sedang berjalan seorang diri dihalangi oleh pria tak dikenal. Pelaku kemudian mengambil barang-barang milik korban. Tak hanya itu, pelaku mengancam akan menusuk korban jika berteriak atau melawan. Setelah itu pelaku langsung memerkosa korban.
"Saat ini masih penyelidikan. Terkait apa benar pelaku merupakan anggota TNI atau bukan, nanti hasilnya setelah proses penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (3/10/2013).
Saat ini polisi sudah memeriksa enam orang saksi, yaitu empat orang teman korban dan dua orang pengunjung di sekitar lokasi kejadian. Rikwanto menyebutkan, dari cerita korban, pelaku mengaku sebagai oknum TNI dengan gaya bicara tegas. "Tapi kami masih belum bisa menyimpulkan pelaku dari anggota atau bukan," ujar Rikwanto.
Kejadian tersebut terjadi di sekitar air mancur dalam area Monas. Kala itu korban yang sedang berjalan seorang diri dihalangi oleh pria tak dikenal. Pelaku kemudian mengambil barang-barang milik korban. Tak hanya itu, pelaku mengancam akan menusuk korban jika berteriak atau melawan. Setelah itu pelaku langsung memerkosa korban.
sembur
Woi, Oknum sapa nih, ngaku!!! atau jangan2 cuma orang yang pengen ngicipi abegeh trus ngaku oknum

Tanggapan Jokowi (ya jelas lah... monas kan di wilayah jokowi):
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mempertanyakan keberadaan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, hingga terjadi kasus pemerkosaan di dalam area Monas.
"Loh, kan di situ ada Satpol PP-nya. Pertanyaannya kan, mereka di mana?" ujar Jokowi di sela-sela kunjungan ke Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013) sore.
Secara terpisah, Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso mengaku belum mendapat laporan terkait kasus pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI itu. Ia mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta itu fokus menangani kebakaran di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kendati demikian, ia menampik jika kawasan Monas luput dari kehadiran personelnya. Menurutnya, setiap hari, ada 70 personel yang dibagi menjadi dua shift dan ditempatkan di empat pintu masuk serta tersebar di dalam Monas. Mereka berjaga 24 jam.
"Tapi aneh ya, bagaimana mungkin bisa dirudapaksa di Monas, wong jam 23.00 WIB saja Monas masih ramai kok. Masak korban tidak teriak," ujar Kukuh.
Untuk memastikan kasus tersebut, Kukuh akan mengonfirmasi kepada aparat kepolisian. Setelah menerima laporan kronologi kejadian, dia akan menentukan langkah kebijakan selanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang oknum anggota TNI diduga melakukan pemerkosaan atas wanita berinisial MY di sekitar air mancur dalam area Monas pada Minggu (29/9/2013) jelang tengah malam. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan, Kamis (3/10/2013), mengatakan, pelaku telah ditangkap. Namun, polisi belum mengungkap identitas pria tersebut.
"Loh, kan di situ ada Satpol PP-nya. Pertanyaannya kan, mereka di mana?" ujar Jokowi di sela-sela kunjungan ke Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013) sore.
Secara terpisah, Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso mengaku belum mendapat laporan terkait kasus pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI itu. Ia mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta itu fokus menangani kebakaran di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kendati demikian, ia menampik jika kawasan Monas luput dari kehadiran personelnya. Menurutnya, setiap hari, ada 70 personel yang dibagi menjadi dua shift dan ditempatkan di empat pintu masuk serta tersebar di dalam Monas. Mereka berjaga 24 jam.
"Tapi aneh ya, bagaimana mungkin bisa dirudapaksa di Monas, wong jam 23.00 WIB saja Monas masih ramai kok. Masak korban tidak teriak," ujar Kukuh.
Untuk memastikan kasus tersebut, Kukuh akan mengonfirmasi kepada aparat kepolisian. Setelah menerima laporan kronologi kejadian, dia akan menentukan langkah kebijakan selanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang oknum anggota TNI diduga melakukan pemerkosaan atas wanita berinisial MY di sekitar air mancur dalam area Monas pada Minggu (29/9/2013) jelang tengah malam. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan, Kamis (3/10/2013), mengatakan, pelaku telah ditangkap. Namun, polisi belum mengungkap identitas pria tersebut.
Sembur
aduh pak jok, kejadian ini terjadi pukul 03.30.. kira2 ini kronologinya
Quote:
Sindonews.com - Hingga Kamis (3/10/2013) sore, pelaku pemerasan dan pemerkosaan terhadap anak baru gede berinisial MR (18) seorang karyawati perusahaan swasta masih terus diselidiki Polres Jakarta Pusat. Berdasarkan LP No. 1413/k/IX/2013 tgl 30 September 2013 pukul 03.30 WIB, kejadian terjadi di ruang monitor mesin pompa air mancur Taman Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan mengatakan, saat ini sudah tujuh orang saksi yang dimintai keterangan.
"Pelaku masih dalam tahap penyelidikan. Kejadian pemerkosaan memang benar ada, tapi prosesnya masih tahap lidik. Kita hanya memberikan ciri-ciri pelaku bertubuh tinggi besar," kata Tatan di Jakarta, hari ini.
"Korban enggak kenal pelaku siapa, karena suasana gelap. Korban juga kita ajak putarin monas untuk mencari pelaku. Ketika kita observasi, bersamaan ada yang lari kedalam istana tapi itu tidak ada kaitannya," tambahnya.
Berdasarkan kronologis kejadian yang diungkapkan korban, kata Tatan, pada hari Minggu 29 September 2013 sekitar jam 20.00 WIB, korban bersama saksi Nj, Na, Dh berangkat dari Halte Busway Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka datang dengan tujuan Monas, Gambir untuk bertemu SA (saksi).
Kemudian korban dan saksi turun di Halte Harmoni dan berjalan kaki ke Monas. Sesampainya di Monas, korban dan saksi SA bertemu dengan saksi SP.
Kemudian mereka berjalan-jalan di sekitar Monas hingga larut malam. Selanjutnya korban dan para saksi beristirahat di bawah pohon Palem sekira pukul 03.30 WIB.
Disaat itulah, korban dan saksi-saksi didatangi dua orang pelaku yang mengaku sebagai anggota Intel Polisidengan mengendarai sepeda motor merk Vixon warna merah hitam. Pelaku kemudian menyuruh korban dan para saksi mengeluarkan isi kantong dan perhiasannya.
Namun permintaan pelaku sembat dibantah oleh saksi NJ. "Jika bapak petugas kenapa menyuruh kami mengumpulkan handphone dan melepaskan perhiasan," aku NJ kepada polisi.
Mendengar perkataan saksi, salah seorang pelaku pun memukul dan menendang saksi NJ. Pelaku kemudian mengatakan kepada NJ. "kalau mau damai, enggak cukup uang, hp (handphone), dan perhiasan segini," terang NJ menirukan perkataan pelaku.
Salah satu pelaku menunjuk korban dan mengatakan. "kamu yang punya kalung ikut saya untuk mengisi formulir," tambah saksi menirukan perkataan pelaku lagi.
Kemudian korban dipaksa untuk ikut dengan pelaku dan kedua pelaku menyuruh para saksi untuk tetap tinggal di tempat atau menunggu, kalau para saksi pulang maka korban akan ditahan.
Setelah itu korban dibawa pergi oleh pelaku dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan satu pelaku lainnya berjalan kaki menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Setibanya di TKP, salah satu pelaku membuka pintu ruang monitor air mancur, lalu korban di paksa masuk ke dalam. Korban pun disetubuhi secara bergantian oleh kedua pelaku. Tak hanya itu, pelaku juga merampas kalung dan cincin milik korban.
Setelah itu korban diantar kembali ke tempat para saksi yang masih menunggu di bawah pohon Palem . Kemudian pelaku tersebut pergi meninggalkan korban dan para saksi.
Namun tiba-tiba korban jatuh pingsan tidak sadarkan diri, kemudian para saksi mendatangi Pos Polisi. Oleh anggota polisi, korban dan para saksi dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat.
"Kita pastikan, pelaku bukan oknum anggota TNI. Berdasarkan pengakuan korban, pelaku memiliki ciri-ciri tubuh besar. Kasus masih dalam penyelidikan," tutupnya.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan mengatakan, saat ini sudah tujuh orang saksi yang dimintai keterangan.
"Pelaku masih dalam tahap penyelidikan. Kejadian pemerkosaan memang benar ada, tapi prosesnya masih tahap lidik. Kita hanya memberikan ciri-ciri pelaku bertubuh tinggi besar," kata Tatan di Jakarta, hari ini.
"Korban enggak kenal pelaku siapa, karena suasana gelap. Korban juga kita ajak putarin monas untuk mencari pelaku. Ketika kita observasi, bersamaan ada yang lari kedalam istana tapi itu tidak ada kaitannya," tambahnya.
Berdasarkan kronologis kejadian yang diungkapkan korban, kata Tatan, pada hari Minggu 29 September 2013 sekitar jam 20.00 WIB, korban bersama saksi Nj, Na, Dh berangkat dari Halte Busway Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka datang dengan tujuan Monas, Gambir untuk bertemu SA (saksi).
Kemudian korban dan saksi turun di Halte Harmoni dan berjalan kaki ke Monas. Sesampainya di Monas, korban dan saksi SA bertemu dengan saksi SP.
Kemudian mereka berjalan-jalan di sekitar Monas hingga larut malam. Selanjutnya korban dan para saksi beristirahat di bawah pohon Palem sekira pukul 03.30 WIB.
Disaat itulah, korban dan saksi-saksi didatangi dua orang pelaku yang mengaku sebagai anggota Intel Polisidengan mengendarai sepeda motor merk Vixon warna merah hitam. Pelaku kemudian menyuruh korban dan para saksi mengeluarkan isi kantong dan perhiasannya.
Namun permintaan pelaku sembat dibantah oleh saksi NJ. "Jika bapak petugas kenapa menyuruh kami mengumpulkan handphone dan melepaskan perhiasan," aku NJ kepada polisi.
Mendengar perkataan saksi, salah seorang pelaku pun memukul dan menendang saksi NJ. Pelaku kemudian mengatakan kepada NJ. "kalau mau damai, enggak cukup uang, hp (handphone), dan perhiasan segini," terang NJ menirukan perkataan pelaku.
Salah satu pelaku menunjuk korban dan mengatakan. "kamu yang punya kalung ikut saya untuk mengisi formulir," tambah saksi menirukan perkataan pelaku lagi.
Kemudian korban dipaksa untuk ikut dengan pelaku dan kedua pelaku menyuruh para saksi untuk tetap tinggal di tempat atau menunggu, kalau para saksi pulang maka korban akan ditahan.
Setelah itu korban dibawa pergi oleh pelaku dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan satu pelaku lainnya berjalan kaki menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Setibanya di TKP, salah satu pelaku membuka pintu ruang monitor air mancur, lalu korban di paksa masuk ke dalam. Korban pun disetubuhi secara bergantian oleh kedua pelaku. Tak hanya itu, pelaku juga merampas kalung dan cincin milik korban.
Setelah itu korban diantar kembali ke tempat para saksi yang masih menunggu di bawah pohon Palem . Kemudian pelaku tersebut pergi meninggalkan korban dan para saksi.
Namun tiba-tiba korban jatuh pingsan tidak sadarkan diri, kemudian para saksi mendatangi Pos Polisi. Oleh anggota polisi, korban dan para saksi dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat.
"Kita pastikan, pelaku bukan oknum anggota TNI. Berdasarkan pengakuan korban, pelaku memiliki ciri-ciri tubuh besar. Kasus masih dalam penyelidikan," tutupnya.
pelaku tertangkap juga... kata pak polisi, Walaupun masih belum bisa dipastikan siapa pelakunya. identitasnya masih disembunyikan. kita tunggu saja kelanjutan episode ada apa dengan monas

Spoiler for Ini Juga bukan korban pemerkosaan >,:
![[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi](https://dl.kaskus.id/2.bp.blogspot.com/-hw6I7VBj_H4/T3tLzArocvI/AAAAAAAAFDU/k36jmemMRqQ/s1600/neyla%2Babg%2Bmuda%2Bseksi%2Bmanis%2B06.jpg)
![[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-zZKKW1rj8LE/T3tXcUHpqlI/AAAAAAAAFIw/oywKtsOnLcI/s1600/show%2Bsweet%2Bnice%2Bgirls%2B09.jpg)
Quote:
TKP pemerkosaan
![[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi](https://dl.kaskus.id/cdn.klimg.com/merdeka.com/resized/670x670/i/w/news/2013/10/03/258112/996x498/ini-bunker-pengab-dan-pesing-di-monas-tempat-pemerkosaan-abg.jpg)
Ruang mesin pompa air mancur Monas, Gambir, Jakarta Pusat bentuknya bungker alias ruang bawah tanah. Lokasi ruang mesin pompa air itu berada di di samping air mancur menari atau di tepat di depan Gedung kementerian Komunikasi dan Informasi di Jalan Medan Merdeka Barat.
Untuk menuju ruang pompa, harus menuruni tangga setinggi kurang lebih 2 meter. Setelah kaki tangga terbawah, ada sebuah ruangan berukuran sekitar 3x4 meter.
Setelah ruangan 3x4 meter tersebut ada ruangan lain namun disekat pintu besi yang terkunci. Di duga di ruang pengap dan bau pesing ini korban di gilir oleh kedua pelaku.
"Di sini memang rawan, soalnya sepi kalau malam. Orang jarang main ke sini," ujar seorang tukang sapu.
SEMBUR
![[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi](https://dl.kaskus.id/cdn.klimg.com/merdeka.com/resized/670x670/i/w/news/2013/10/03/258112/996x498/ini-bunker-pengab-dan-pesing-di-monas-tempat-pemerkosaan-abg.jpg)
Ruang mesin pompa air mancur Monas, Gambir, Jakarta Pusat bentuknya bungker alias ruang bawah tanah. Lokasi ruang mesin pompa air itu berada di di samping air mancur menari atau di tepat di depan Gedung kementerian Komunikasi dan Informasi di Jalan Medan Merdeka Barat.
Untuk menuju ruang pompa, harus menuruni tangga setinggi kurang lebih 2 meter. Setelah kaki tangga terbawah, ada sebuah ruangan berukuran sekitar 3x4 meter.
Setelah ruangan 3x4 meter tersebut ada ruangan lain namun disekat pintu besi yang terkunci. Di duga di ruang pengap dan bau pesing ini korban di gilir oleh kedua pelaku.
"Di sini memang rawan, soalnya sepi kalau malam. Orang jarang main ke sini," ujar seorang tukang sapu.
SEMBUR
Komen dari agan yang dekat dengan TKP:
Quote:
Original Posted By raulgonjalez►setau ane tgl 29 september itu kan ada acara TNI di monas...kebetulan pagi hari ane kesana...jadi sangat kemungkinan besar itu anggota TNI pelakunya...
sepertinya jauh dari istri menahan nafsu birahi itu susah ya

sepertinya jauh dari istri menahan nafsu birahi itu susah ya

Oh iya... itu kan acara yang marathon Agus Yudhoyono kemaren telat datang itu ya gan. panpelnya bilang acara dimulai pukul 05.30 WIB, Berarti kejadian ini berlangsung sekitar 2 jam sebelum acara berlangsung. CMIIW
Quote:
agan yang mencium adanya ketidak beresan
Quote:
Original Posted By rajaholigan►kayaknya ada konspirasi deh.., berita pertama menyebutkan pelaku sudah ditangkap merupakan oknum TNI, berita selanjutnya pelaku masih dalam penyelidikan..
kayaknya takut kantornya di bakar lagi ya pak..?

kayaknya takut kantornya di bakar lagi ya pak..?
Quote:
buat yang takut menghadapi pemerkosaan, Kondom anti-pongasi
![[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi](https://dl.kaskus.id/i.i.cbsi.com/cnwk.1d/i/tim//2010/06/21/rape-condom_370x278.jpg)
![[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi](https://dl.kaskus.id/i.i.cbsi.com/cnwk.1d/i/tim//2010/06/21/rape-condom_370x278.jpg)
Quote:
kalo ceweknya kayak gini oknum yang mau mempongasi dihajar bah

![[Oknum mana nih]Pemerkosa gadis 16 tahun di monas diduga aparat? ini tanggapan jokowi](https://dl.kaskus.id/i.dailymail.co.uk/i/pix/2013/08/29/article-2405973-1B8622B7000005DC-351_634x558.jpg)
UPDATEEE!!!
komen Koh ahok tentang rudapaksaan monas
Quote:
Ahok emosi kerja Satpol PP di Monas cuma keliling-keliling
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama , merasa kecolongan dengan kasus pemerkosaan yang kembali terjadi di kawasan Taman Monumen Nasional (Monas). Ahok , sapaan Basuki, meminta Kasat Pol PP DKI Kukuh Hadi Santosa mengecek sistem kerja pengamanan di Monas.
"Kita lagi selidiki masalahnya apa. Tadi saya sudah minta Pol PP cek lebih dalam lagi selain polisi," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (4/10).
Ahok menjelaskan, biasanya petugas Satpol PP bekerja tiga shift dan masing-masing shift terdiri dari enam personel. Dengan kejadian ini, Ahok berjanji lebih meningkatkan pengamanan dengan menambah kamera pemantau CCTV.
"Kita pengen pasang CCTV makanya saya sudah bilang sama Pol PP, Anda tidak bisa cuma patroli keliling-keliling tidak mungkin. Kalau kita pelototin dua puluh titik, tiga shift saja enam orang, mana cukup enam orang. Wong yang harusnya 20 titik dipelototin satu orang sama CCTV," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerkosaan terhadap anak di bawah umur terjadi di kawasan Monas, Senin (30/9) lalu. M, seorang ABG berusia 16 tahun digilir dua pemuda yang mengaku sebagai petugas intel. Selain menggilir korban, pelaku juga merampas kalung milik korban.
Korban warga Serang, Banten, dirudapaksa oleh dua pelaku di ruang mesin pompa air mancur Monas, Gambir, Jakarta Pusat. Lokasi memang sangat sepi sehingga memungkinkan terjadi kasus pemerkosaan.
Berdasarkan keterangan salah seorang petugas kebersihan di lokasi, kawasan Monas memang kerap menjadi tempat muda-mudi berpacaran.
"Kalau mau lihat mereka (sepasang kekasih) lagi asyik pacaran pas malam. Cari saja pohon gede, Nanti juga ada di bawah pohon. Biasanya masih bocah," tutur petugas yang enggan menyebutkan namanya itu kepada merdeka.com, Kamis (3/10).
SEMBUR
wuih pol PP nya sebut tempat cari mangsa

Diubah oleh Njuh 04-10-2013 16:39
0
16K
Kutip
69
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan