- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sebelum Sumut krisis Listrik, Dahlan Iskan Sempat Perang Dingin
TS
goodiskon
Sebelum Sumut krisis Listrik, Dahlan Iskan Sempat Perang Dingin
Sebelum Sumut krisis listrik, Dahlan sempat perang dingin
Polemik pemadaman listrik yang terjadi di Medan, Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir, masih terus bergulir. Menteri BUMN Dahlan Iskan kembali berkomentar terkait krisis listrik yang terjadi di Sumatera Utara.
Dahlan mengaku sudah memprediksi krisis listrik ini akan terjadi. Salah satu faktornya, susahnya membangun pembangkit di Sumatera Utara. Dahlan pun berkisah, ketika menjabat sebagai direktur utama PLN, dia punya rencana membangun pembangkit Asahan. Desain pembangkit hingga anggaran sebesar USD 250 juta sudah sangat siap.
Namun, Dahlan hanya bisa berencana. "Gubernur Sumut Syamsul Arifin yang dipenjara itu tidak mengeluarkan izin. Saya bilang Sumut akan krisis listrik jika tidak dikeluarkan izin," kata Dahlan di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (3/10).
Dahlan mengatakan, meski perang terbuka antara dia dan Syamsul Arifin terjadi, izin tak juga dikeluarkan. Alhasil, kata dia, dampaknya dirasakan sekarang. Sumatera Utara didera krisis listrik berkepanjangan.
"Kapasitas 180 MW. Dulu saya sampai perang terbuka dengan Gubernur itu. Ini bukan untuk saya. Sekarang izinnya baru keluar di Gubernur yang baru tapi terlambat dua tahun," jelas Dahlan.
Dahlan juga mengaku pernah berencana membangun pembangkit di Sarula atau yang lebih dikenal dengan PLTP Sarula. Rencana ini mandeg seiring diangkatnya Dahlan menjadi Menteri BUMN. Hingga saat ini, rencana tersebut terhenti pada tataran wacana lantaran direksi PLN tidak berani menggarap proyek tersebut.
"Sarula satu lagi, membangun sendiri oleh PLN, saya tahu itu melanggar aturan tapi tidak apa-apa, saya berani. Saya nekat dan saya akan langgar aturan ini. Saya tidak bsa membayangkan krisis listrik yang terjadi. Sekarang belum jadi karena direksi tidak berani," tutupnya.
merdeka
Dahlan: Dirut PLN Harus Berani Menggunakan Genset
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan dalam menanggapi krisis kekurangan listrik di daerah Sumatra Utara harus berani mengambil tindakan. Dirinya pun meminta kepada Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji untuk berani mengambil tindakan penanggulangan seperti menggunakan genset.
Dirinya menyebutkan, bahwa terlambatnya penanggulangan mati listrik di daerah Sumatera Utara lantaran Dirut PLN tidak ingin dituduh melakukan unefisiensi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Dirut PLN harus berani menggunakan genset, dengan berani mengambil tuduhan bahwa tidak unefisiensi, Saat ini direksi PLN sudah lakukan, kasian masyarakat sudah tersiksa,," ucap Dahlan usai Rapim di Sarinah Mall, Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Ia menambahkan, cara lain menanggulangi listrik yang mati dengan menggunakan transmisi, akan tetapi jika menggunakan transmisi membutuhkan proses yang tidak mudah.
"Ada cara lain menggunakan dengan transmisi, tapi rumit, banyak jalur yang harus dikorbankan, kalau transmisinya lewat hutan tapi hutan lindung kan butuh izin, lalu tanah warga, perlu izin dan lama prosesnya," tambahnya.
Menurut Dahlan, cara yang cepat untuk menanggulangi listrik mati di Sumatera Utara ini dengan menggunakan genset, sekalipun cara itu mendapatkan tuduhan unefisiensi.
"Yang cepat itu dengan genset, nah ini akan mendapatkan tuduhan melakukan unefisiensi, tuduhan itu menakutkan bagi direksi yang takut," jelasnya.
Mantan Dirut PLN ini juga menuturkan bahwa penyewaan genset terbilang murah, akan tetapi membutuhkan banyak BBM dan ini yang membuat pemakaian menjadi unefisiensi.
"Sewa gensetnya sih murah banget, malah BBMnya yang mahal, makanya unefisiensi," tukas dia.
okezone
Polemik pemadaman listrik yang terjadi di Medan, Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir, masih terus bergulir. Menteri BUMN Dahlan Iskan kembali berkomentar terkait krisis listrik yang terjadi di Sumatera Utara.
Dahlan mengaku sudah memprediksi krisis listrik ini akan terjadi. Salah satu faktornya, susahnya membangun pembangkit di Sumatera Utara. Dahlan pun berkisah, ketika menjabat sebagai direktur utama PLN, dia punya rencana membangun pembangkit Asahan. Desain pembangkit hingga anggaran sebesar USD 250 juta sudah sangat siap.
Namun, Dahlan hanya bisa berencana. "Gubernur Sumut Syamsul Arifin yang dipenjara itu tidak mengeluarkan izin. Saya bilang Sumut akan krisis listrik jika tidak dikeluarkan izin," kata Dahlan di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (3/10).
Dahlan mengatakan, meski perang terbuka antara dia dan Syamsul Arifin terjadi, izin tak juga dikeluarkan. Alhasil, kata dia, dampaknya dirasakan sekarang. Sumatera Utara didera krisis listrik berkepanjangan.
"Kapasitas 180 MW. Dulu saya sampai perang terbuka dengan Gubernur itu. Ini bukan untuk saya. Sekarang izinnya baru keluar di Gubernur yang baru tapi terlambat dua tahun," jelas Dahlan.
Dahlan juga mengaku pernah berencana membangun pembangkit di Sarula atau yang lebih dikenal dengan PLTP Sarula. Rencana ini mandeg seiring diangkatnya Dahlan menjadi Menteri BUMN. Hingga saat ini, rencana tersebut terhenti pada tataran wacana lantaran direksi PLN tidak berani menggarap proyek tersebut.
"Sarula satu lagi, membangun sendiri oleh PLN, saya tahu itu melanggar aturan tapi tidak apa-apa, saya berani. Saya nekat dan saya akan langgar aturan ini. Saya tidak bsa membayangkan krisis listrik yang terjadi. Sekarang belum jadi karena direksi tidak berani," tutupnya.
merdeka
Dahlan: Dirut PLN Harus Berani Menggunakan Genset
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan dalam menanggapi krisis kekurangan listrik di daerah Sumatra Utara harus berani mengambil tindakan. Dirinya pun meminta kepada Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji untuk berani mengambil tindakan penanggulangan seperti menggunakan genset.
Dirinya menyebutkan, bahwa terlambatnya penanggulangan mati listrik di daerah Sumatera Utara lantaran Dirut PLN tidak ingin dituduh melakukan unefisiensi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Dirut PLN harus berani menggunakan genset, dengan berani mengambil tuduhan bahwa tidak unefisiensi, Saat ini direksi PLN sudah lakukan, kasian masyarakat sudah tersiksa,," ucap Dahlan usai Rapim di Sarinah Mall, Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Ia menambahkan, cara lain menanggulangi listrik yang mati dengan menggunakan transmisi, akan tetapi jika menggunakan transmisi membutuhkan proses yang tidak mudah.
"Ada cara lain menggunakan dengan transmisi, tapi rumit, banyak jalur yang harus dikorbankan, kalau transmisinya lewat hutan tapi hutan lindung kan butuh izin, lalu tanah warga, perlu izin dan lama prosesnya," tambahnya.
Menurut Dahlan, cara yang cepat untuk menanggulangi listrik mati di Sumatera Utara ini dengan menggunakan genset, sekalipun cara itu mendapatkan tuduhan unefisiensi.
"Yang cepat itu dengan genset, nah ini akan mendapatkan tuduhan melakukan unefisiensi, tuduhan itu menakutkan bagi direksi yang takut," jelasnya.
Mantan Dirut PLN ini juga menuturkan bahwa penyewaan genset terbilang murah, akan tetapi membutuhkan banyak BBM dan ini yang membuat pemakaian menjadi unefisiensi.
"Sewa gensetnya sih murah banget, malah BBMnya yang mahal, makanya unefisiensi," tukas dia.
okezone
0
5.2K
70
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan