- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Gunung berapi di Indonesia yang ubah Iklim Bumi
TS
Hervy87
4 Gunung berapi di Indonesia yang ubah Iklim Bumi
Quote:
Selamat Siang KASKUSER
Quote:
Spoiler for Intro:
SEBELUM MEMBACA HARAP DIRATE DULU
Spoiler for No Repsol:
Quote:
Gak Perlu Basa Basi Lagi
Quote:
Quote:
Selama ini, letusan dan erupsi gunung Tambora dan Krakatau diklaim sebagai yang paling dahsyat di Indonesia, namun ada bukti lain yang mengatakan bahwa masih ada gunung lain yang miliki kekuatan letusan lebih besar dari keduanya.
Dikutip dari BBC (01/10), sekitar tahun 1257 ada gunung berapi lain di Indonesia yang juga meletus dengan dahsyat. Gunung yang bernama Samalas di Lombok ini dituding sebagai penyebab perubahan iklim mendadak di abad pertengahan untuk wilayah Eropa dan sekitarnya.
Bahkan jejak abu dan beberapa serpihan kimianya, dapat ditemukan di es baik yang berada di Kutub Utara maupun di Kutub Selatan. Karena letusan tersebut, selain membuat banyak orang yang meninggal, suhu kala itu turun drastis dan banyak petani yang mengalami gagal panen.
Setidaknya ada 4 letusan dan erupsi gunung berapi di Indonesia yang masuk dalam kategori terdahsyat. Letusan tersebut dihitung dalam tingkat Volcanic Explosivity Index (VEI).
Quote:
- Gunung Krakatau
Quote:Diperkirakan, Krakatau meletus pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Karena dahsyatnya letusannya menciptakan gelombang tsunami yang menghantam pulau Jawa dan Sumatera dengan ketinggian lebih dari 30 meter.
Tidak hanya itu, kuatnya letusan Krakatau ini sangat keras sampai terdengar sejauh 1.930 mil atau sekitar 3.110 km. Energi yang dikeluarkan diperkirakan setara dengan ledakan 200 megaton TNT.
Bahkan efek dari letusannnya mengakibatkan bumi menjadi dingin selama kurang lebih 5 tahun lamanya. Hal tersebut dikarenakan awan abu yang dilontarkan Krakatau bersama dengan batu panas serta kerikil tersebut menutupi hampir seluruh permukaan bumi dan meningkatkan kadar asam sulfat yang menciptakan hujan asam di banyak tempat di bumi.
Diperkirakan lebih dari 1000 orang meninggal dunia pada saat itu. Tipe volkanik Krakatau adalah Caldera dengan VEI Colossal.
2. Gunung Tambora
Quote:Tambora diperkirakan meletus pada tanggal 05 April 1815. Seperti halnya Krakatau, letusan Tambora menjadikan suhu seluruh dunia menjadi menurun drastis dan peneliti menyebutnya dengan istilah "Tahun tanpa musim panas."
Lebih dari 100 ribu orang meninggal dunia pada saat itu. Letusan gunung ini juga menimbulkan gelombang tsunami raksasa. Tidak hanya itu saja, selain batu dan abu, gas beracun yang juga dikeluarkan dan mampu menyentuh atmosfer tersebut mengakibatkan perubahan iklim yang membingungkan dan suhu rata-rata global menjadi kacau.
Tipe vulkanik dari Tambora ini adalah stratovolcano dengan VEI Colossal + 1 (findthedata.org) atau -7 (Wikipedia).
3. Gunung Toba
Quote:Danau Toba di Sumatera Utara diperkirakan terbentuk sekitar 74.000 tahun yang lalu dari hasil letusan supervolcano (gunung api super). Ketika terjadi ledakan ini, sekitar wilayah tersebut luluh lantah disapu oleh muntahan meteorit dan debu vulkaniknya yang menyebar ke separuh belahan dunia dari China sampai ke Afrika Selatan. Kedahsyatan letusan Gunung Toba dikabarkan menyebabkan matahari tertutup selama 6 tahun. Letusan Gunung Toba ini bahkan hampir memusnahkan umat manusia di sekitarannya saat itu.
Berdasarkan catatan jurnal “Nature Geoscience” 25 Mei 2010 disebutkan bahwa letusan Gunung Toba merupakan salah satu letusan gunung api terbesar di dunia. Danau Toba berasal yang dari letusan Gunung Toba yang memiliki kantong magma besar sehingga jika meletus maka kalderanya besar sekali. Gunung Toba yang berada di dasar Danau Toba diperkirakan masih dapat meletus hingga saat ini. Gunung Toba memiliki anak gunung yaitu Gunung Sibayak.
Dalam sejarahnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali yaitu pertama sekitar 800 ribu tahun lalu yang menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea. Kemudian letusan kedua yang lebih kecil, terjadi 500 ribu tahun lalu dan membentuk kaldera di utara Danau Toba yaitu di daerah antara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dahsyat pada 74.000 tahun yang lalu menghasilkan kaldera besar dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.
Letusan gunung tersebut berlangsung selama satu minggu dan letusan debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut. Bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung tersebut sebanyak 2.800 km³ yang terdiri dari materi batuan dan abu vulkanik dan terbawa angin ke arah barat selama dua minggu. Letusan gunung ini memakan korban sampai 60% dari jumlah populasi manusia di bumi pada saat itu. Selain itu juga memusnahkan beberapa spesies hewan dan mengubah pola kehidupan manusia saat itu. Bahkan letusan gunung ini dianggap beberapa ahli memicu terjadinya zaman es dan mempengaruhi cuaca bumi.
Danau Toba adalah danau berkawah yang sangat besar, pusat pulaunya di tengah danau tersebut sangat seluas. Dengan luas 1.145 kilometer persegi, Danau Toba sebenarnya lebih menyerupai lautan daripada danau. Adapun keberadaan Pulau Samosir, berasal dari hasil tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar sehingga menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Danau Toba adalah danau terluas di Asia Tenggara dan terdalam di dunia sekitar 450 meter. Danau bertipe vulkanik ini merupakan danau terbesar kedua di dunia sesudah Danau Victoria di Afrika. Saat ini letusan Gunung Toba telah menyebabkan timbulnya Danau Toba yang memiliki pemandangan sangat indah.
4. Gunung Samalas
Jauh sebelum letusan Gunung Tambora di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada 1815 menggegerkan dunia, tetangganya, Gunung Samalas di Lombok, ternyata sudah membuat ribut masyarakat internasional. Pada abad ke-13, terjadi erupsi misterius. Dan, Gunung Samalas di Lombok, Nusa Tenggara Barat, disebut-sebut sebagai biang keroknya.
Para pakar berhasil mengaitkan jejak sulfur dan debu yang didapat dari kutub dengan data dari Lombok. Para pakar kemudian menyimpulkan, Gunung Samalas adalah penyebabnya, seperti yang tertuang di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Dari catatan yang ditemukan dari zaman Eropa abad pertengahan, erupsi pada tahun 1257 itu mengakibatkan pendinginan cuaca secara mendadak, bahkan panen yang digadang-gadang menjadi gagal begitu saja.
Sebelum menentukan Samalas sebagai “si biang kerok”, beberapa nama gunung sempat dicatut dan dikaitkan-kaitkan dengan peristiwa ini, di antaranya adalah gunung api Okataina di Selandia Baru dan El Chichon di Meksiko.
Akan tetapi, keduanya gagal memenuhi kriteria lantaran gagal dalam penanggalan radiokarbon dan jejak geokimia. Saat ini gunung Samalas hanya menyisakan danau kawah yang besar. Orang-orang mengenalnya dengan Segara Anakan.
Soal erupsi terdahsyat di Indonesia, orang lebih mengenal Krakatau yang meletus pada 1883. Demikian juga dengan Gunung Tambora pada 1815 yang masuk kategori ledakan termega.
Tapi ternyata, Gunung Samalas di Lombok memiliki ledakan delapan kali lipat lebih besar dibanding dua gunung tersebut. Abu akibat letusannya diperkirakan menyebar sampai ke dua kutub, selatan dan utara.
Studi Oppenheimer di Lombok menunjukkan sebanyak 40 km kubik batuan dan abu terlempar dari gunung api tersebut. Tingginya mencapai 40 km ke atas atau lebih.
Meletusnya Gunung Samalas juga dikaitkan dengan hancurnya Pamatan, ibu kota kerajaan setempat. Teks yang tertulis dalam Babad Lombok menceritakan tentang kematian ribuan orang oleh abu vulkanik dan aliran piroklastik. Meski tidak ada tanggal pasti, tapi para arkeolog menduga itu terjadi sebelum akhir abad ke-13, sesuai dengan bukti sains dan erupsi.
Spoiler for JANGAN DIBUKA:
Quote:
BUDAYAKAN KOMENG SETELAH MEMBACA
Quote:
TS sangat mengharapkan dan gak ngarepin
sumber
Diubah oleh Hervy87 03-10-2013 03:50
0
7.5K
Kutip
30
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan