- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Buku-Buku Inspiratif Indahnya Sekolah. Ganbatte !!!


TS
princessocean
Buku-Buku Inspiratif Indahnya Sekolah. Ganbatte !!!
Spoiler for 1st Book:
1. Sokola Rimba
Awal melihat buku ini pasti langsung akan tertarik dengan sampulnya, dengan judul diatas " Sokola Rimba". Gambar cover bukunya terlihat seorang wanita sedang mengajar seorang anak kecil di dalam hutan.
Buku ini ditulis oleh Butet Manurung, wanita antropolog dan pecinta alam, yang telah meraih gelas S-2 di Australian National University.
Didalam buku ini diceritakan tentang perjuangan Butet saat mengajar orang rimba, suku nomaden yang tinggal di hutan wilayah Jambi. Disini Butet menyadari bahwa orang rimba perlu dibekali pengetahuan untuk menghadapi tekanan modernisasi. Butet tak kenal lelah memperkenalkan baca-tulis kepada orang rimba agar mereka sadar dan mampu mempertahankan hak-hak mereka.
Di dalam buku ini juga terdapat beberapa gambar yang memperlihatkan bagaimana kehidupan Butet bersama orang-orang rimba, adat-istiadat, dan kebiasaan orang rimba.
Buku ini juga pernah diterbitkan dengan Judul " Jungle School" yang merupakan terjemahan dari buku indonesia " Sokola Rimba".
Buku ini terdiri dari 348 halaman, diterbitkan oleh penerbit buku Kompas dengan penulis Butet Manurung. Terdapat juga beberapa kutipan orang-orang penting tentang buku ini, seperti oleh Marie Pangestu ( Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Anies Baswedan (Rektor Univ. Paramadina), Kak Seto, dan lain-lain.
Buku ini keren....
Awal melihat buku ini pasti langsung akan tertarik dengan sampulnya, dengan judul diatas " Sokola Rimba". Gambar cover bukunya terlihat seorang wanita sedang mengajar seorang anak kecil di dalam hutan.
Buku ini ditulis oleh Butet Manurung, wanita antropolog dan pecinta alam, yang telah meraih gelas S-2 di Australian National University.
Didalam buku ini diceritakan tentang perjuangan Butet saat mengajar orang rimba, suku nomaden yang tinggal di hutan wilayah Jambi. Disini Butet menyadari bahwa orang rimba perlu dibekali pengetahuan untuk menghadapi tekanan modernisasi. Butet tak kenal lelah memperkenalkan baca-tulis kepada orang rimba agar mereka sadar dan mampu mempertahankan hak-hak mereka.
Di dalam buku ini juga terdapat beberapa gambar yang memperlihatkan bagaimana kehidupan Butet bersama orang-orang rimba, adat-istiadat, dan kebiasaan orang rimba.
Buku ini juga pernah diterbitkan dengan Judul " Jungle School" yang merupakan terjemahan dari buku indonesia " Sokola Rimba".
Buku ini terdiri dari 348 halaman, diterbitkan oleh penerbit buku Kompas dengan penulis Butet Manurung. Terdapat juga beberapa kutipan orang-orang penting tentang buku ini, seperti oleh Marie Pangestu ( Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Anies Baswedan (Rektor Univ. Paramadina), Kak Seto, dan lain-lain.
Buku ini keren....


Spoiler for 2nd Book:
2. Indonesia Mengajar
Buku ini salah satu yang menarik untuk dibaca.
Saat ini telah terbit Indonesia Mengajar 1 & Indonesia Mengajar 2.
Buku " Indonesia Mengajar, Kisah pada Penyala Harapan Bangsa Mengajar di Pelosok Tanah Air, yang merangkum aksi muda-mudi yang terpilih dari ribuan anak muda lainnya. Mereka bergerak , menyebar ke seluruh pelosok negeri dari Aceh hingga Papua. Disini diceritakan mereka rela meninggalkan kenyamanan kota dan keluarga untuk tinggal di tempat yang baru. Semua mereka lewati, kesulitan, hambatan, tangis, dan tawa, dan tentunya mereka jalani dengan ikhlas.
Indonesia Mengajar, yang diketuai oleh Bpk Anies Baswedan, telah melepas puluhan, bahkan ratusan pengajar-pengajar muda untuk berpencar ke seluruh pelosok negeri agar tak ada bagian di negeri ini yang tidak tersentuh oleh pendidikan.
Seperti yang dikatakan dalam bukunya bahwa " Bukankah mendidik adalah tugas semua orang terdidik ?"
https://indonesiamengajar.org/
Inilah web-site Indonesia Mengajar
Buku ini salah satu yang menarik untuk dibaca.
Saat ini telah terbit Indonesia Mengajar 1 & Indonesia Mengajar 2.
Buku " Indonesia Mengajar, Kisah pada Penyala Harapan Bangsa Mengajar di Pelosok Tanah Air, yang merangkum aksi muda-mudi yang terpilih dari ribuan anak muda lainnya. Mereka bergerak , menyebar ke seluruh pelosok negeri dari Aceh hingga Papua. Disini diceritakan mereka rela meninggalkan kenyamanan kota dan keluarga untuk tinggal di tempat yang baru. Semua mereka lewati, kesulitan, hambatan, tangis, dan tawa, dan tentunya mereka jalani dengan ikhlas.
Indonesia Mengajar, yang diketuai oleh Bpk Anies Baswedan, telah melepas puluhan, bahkan ratusan pengajar-pengajar muda untuk berpencar ke seluruh pelosok negeri agar tak ada bagian di negeri ini yang tidak tersentuh oleh pendidikan.
Seperti yang dikatakan dalam bukunya bahwa " Bukankah mendidik adalah tugas semua orang terdidik ?"
https://indonesiamengajar.org/
Inilah web-site Indonesia Mengajar

Spoiler for 3rd Book:
3. Sekolah itu Candu
Buku ini ditulis oleh Roem Topatimasang. Disini diceritakan tak kurang dari dua belas tahun waktu yang dibutuhkan untuk bersekolah. Sungguh merupakan rentang waktu yang panjang dan bisa jadi sangat menjemukan. Apalagi jika sekedar mengisinya dengan duduk, mencatat, sesekali bermain, dan yang paling sering sekaligus paling penting: mendengarkan guru berceramah di depan kelas. Lalu apa hasil dari duduk-duduk selama belasan tahun itu? Lewat sekolah, seseorang bisa saja mendapat penghormatan, namun seringkali juga mendapat cemoohan. Atau bahkan mendapatkan keduanya. Ya, sekolah memang mampu mencetak seorang anak manusia menjadi pejabat sekaligus penjahat!
Melalui buku ini, kita diajak untuk bertanya, “Masih pantaskah sekolah mengakui dirinya sebagai pemeran tunggal dalam mencerdaskan seseorang?” Pertanyaan ini ditujukan, terutama, kepada semua orang yang percaya akan keampuhan sebuah institusi bernama SEKOLAH.
Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1998, dan dicetak ulang sebanyak delapan kali. Kini_ dalam edisi terbaru tahun 2007, buku Sekolah itu Candu disuguhkan kembali kepada pembaca dengan sentuhan baru. Selain isi dan kemasan yang diperbaharui, terdapar beberapa tulisan baru tentang sekolah di pelosok terpencil. Buku ini pun dilengkapi oleh esai visual tentang sekolah dalam bentuk cakram digital.
Buku ini ditulis oleh Roem Topatimasang. Disini diceritakan tak kurang dari dua belas tahun waktu yang dibutuhkan untuk bersekolah. Sungguh merupakan rentang waktu yang panjang dan bisa jadi sangat menjemukan. Apalagi jika sekedar mengisinya dengan duduk, mencatat, sesekali bermain, dan yang paling sering sekaligus paling penting: mendengarkan guru berceramah di depan kelas. Lalu apa hasil dari duduk-duduk selama belasan tahun itu? Lewat sekolah, seseorang bisa saja mendapat penghormatan, namun seringkali juga mendapat cemoohan. Atau bahkan mendapatkan keduanya. Ya, sekolah memang mampu mencetak seorang anak manusia menjadi pejabat sekaligus penjahat!
Melalui buku ini, kita diajak untuk bertanya, “Masih pantaskah sekolah mengakui dirinya sebagai pemeran tunggal dalam mencerdaskan seseorang?” Pertanyaan ini ditujukan, terutama, kepada semua orang yang percaya akan keampuhan sebuah institusi bernama SEKOLAH.
Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1998, dan dicetak ulang sebanyak delapan kali. Kini_ dalam edisi terbaru tahun 2007, buku Sekolah itu Candu disuguhkan kembali kepada pembaca dengan sentuhan baru. Selain isi dan kemasan yang diperbaharui, terdapar beberapa tulisan baru tentang sekolah di pelosok terpencil. Buku ini pun dilengkapi oleh esai visual tentang sekolah dalam bentuk cakram digital.
Spoiler for 4th Book:
4. Tetralogi Laskar Pelangi
Buku yang juga sempat difilmkan ini sangat menggugah. Oleh seorang penulis Andrea Hirata dengan jumlah halaman 529 dan tahun terbit pertamanya tahun 2005.
Novel ini merupakan novel pertama dari serangkaian tetralogi milik Andrea Hirata. Buku lanjutan Laskar Pelangi ini, berturut-turut adalah Sang Pemimpi, Endesor. serta Maryamah Karpov. Laskar Pelangi sendiri telah menjadi buku sastra terlaris sepanjang sejarah perbukuan di Indonesia.
Secara garis bersarnya, novel ini bercerita kehidupan kanak-kanak beberapa bocah di Belitong. Andrea Hirata memulainya dengan kisah miris dunia pendidikan di Indonesia dimana sebuah sekolah yang keurangan murid hendak ditutup. Namun, karena murid yang terdaftar genap 10, sekolah dengan bangunan seadanyatersebut tetap diijinkan beraktifitas seperti biasanya. Ke-sepuluh murid tersebut adalah para laskar pelangi.
Mantab dah pokoknya

Buku yang juga sempat difilmkan ini sangat menggugah. Oleh seorang penulis Andrea Hirata dengan jumlah halaman 529 dan tahun terbit pertamanya tahun 2005.
Novel ini merupakan novel pertama dari serangkaian tetralogi milik Andrea Hirata. Buku lanjutan Laskar Pelangi ini, berturut-turut adalah Sang Pemimpi, Endesor. serta Maryamah Karpov. Laskar Pelangi sendiri telah menjadi buku sastra terlaris sepanjang sejarah perbukuan di Indonesia.
Secara garis bersarnya, novel ini bercerita kehidupan kanak-kanak beberapa bocah di Belitong. Andrea Hirata memulainya dengan kisah miris dunia pendidikan di Indonesia dimana sebuah sekolah yang keurangan murid hendak ditutup. Namun, karena murid yang terdaftar genap 10, sekolah dengan bangunan seadanyatersebut tetap diijinkan beraktifitas seperti biasanya. Ke-sepuluh murid tersebut adalah para laskar pelangi.
Mantab dah pokoknya



Ide thread ini berawal dari Cucu laki-laki "tukang masak" yang tinggal sekarang ini.
Spoiler for Kisah Lanjutan si Bocah.....:
Anak laki-laki itu normalnya sekarang berada di kelas 6 SD, tapi entah mengapa anak itu enggan untuk melanjutkan sekolahnya. Sudah berbulan-bulan dia meninggalkan sekolahnya. Entah apa lasannya. Bahkan Sang nenek pun tidak mengetahui alasan mengapa bocah laki-laki itu tidak ingin ke sekolah. Semua upaya telah diusahakan oleh sang nenek beserta orang tua kandung bocah itu. Berbagai macam pendekatan, pendektan halus sampai pendekatan "kasar" dihujamkan ke bocah itu. Dia tetap tidak mau ke Sekolahnya. Entah apa yang ada di pikiran abocah itu, sebab jika dilihat dari tingkat kecerdasannya, anak ini termasuk anak yang bisa dibilang pintar.
Aku miris melihat bocah ini, sehari-hari hanya bermain dengan anak kecil usia 2-3 tahunan. Membantu neneknya jika neneknya menyuruhkan sesuatu, membantu membawa piring2 kotor bekas makan di meja makan, membuang sampah, dan lain lain.
Juga pernah membujuk si bocah untuk kembali bersekolah, dengan iming-iming di sekolah baru nanti dia akan dibelikan seragam baru, sepatu, tas, dan segala perlengkapan sekolah yang baru. Ditambah lagi kebersediaan membiayai sekolah dan transpor ojek pergi-pulang si bocah ke sekolah.
Beberapa minggu lalu-lah itu aku mengetahui cerita itu dari sang nenek setelah rasa penasaranku yang tidak terbendung lagi.
Secara pribadi aku belum berbicara langsung dengan si Bocah itu.. Aku terus memutar otak bagaimana caranya agar dia mau kembali Ke "sekolah".
Aku prihatin.. Di luar sana !!! Banyak anak-anak yang tidak mampu untuk bersekolah.. Apakah masalah dana, sekolah yang jauh, sekolah yang tidak memadai, dan segala macam hambatannya, tapi mereka tetap dengan semangat juang melewati hambatan dan rintangan itu demi ke sekolah (Sungguh Tayangan di berita-berita tentang mirisnya pendidikan di Indonesia ttelah dikupas habis). SEDANGKAN BOCAH INI?? APA YANG MENGHALANGINYA???
Aku miris melihat bocah ini, sehari-hari hanya bermain dengan anak kecil usia 2-3 tahunan. Membantu neneknya jika neneknya menyuruhkan sesuatu, membantu membawa piring2 kotor bekas makan di meja makan, membuang sampah, dan lain lain.
Juga pernah membujuk si bocah untuk kembali bersekolah, dengan iming-iming di sekolah baru nanti dia akan dibelikan seragam baru, sepatu, tas, dan segala perlengkapan sekolah yang baru. Ditambah lagi kebersediaan membiayai sekolah dan transpor ojek pergi-pulang si bocah ke sekolah.
Beberapa minggu lalu-lah itu aku mengetahui cerita itu dari sang nenek setelah rasa penasaranku yang tidak terbendung lagi.
Secara pribadi aku belum berbicara langsung dengan si Bocah itu.. Aku terus memutar otak bagaimana caranya agar dia mau kembali Ke "sekolah".
Aku prihatin.. Di luar sana !!! Banyak anak-anak yang tidak mampu untuk bersekolah.. Apakah masalah dana, sekolah yang jauh, sekolah yang tidak memadai, dan segala macam hambatannya, tapi mereka tetap dengan semangat juang melewati hambatan dan rintangan itu demi ke sekolah (Sungguh Tayangan di berita-berita tentang mirisnya pendidikan di Indonesia ttelah dikupas habis). SEDANGKAN BOCAH INI?? APA YANG MENGHALANGINYA???
Mohon jika agan-agan pernah menjumpai kasus serupa, mohon di share pengalamnnya... Makasih Banyak Agan & Aganwati....




Diubah oleh princessocean 02-02-2014 11:03
0
1.2K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan